Kelompok 2 - Atrofi, Hipertrofi, Iskemia, Thrombosis Dan Embolisme

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Patologi Umum

ATROFI, HIPERTROFI, ISKEMIA,


THROMBOSIS, DAN EMBOLISME
ALVINA RASHEEDA BASRI – 1911223010 – PRODI GIZI
1.ATROFI
PENGERTIAN ETIOLOGI
 Atrofi secara umum adalah proses Penyebab Atrofi antara lain mutasi
fisiologis umum reabsorpsi dan kerusakan (yang dapat merusak gen untruk
jaringan, yang melibatkan apoptosis. membangun organ), nutrisi yang
buruk, sirkulasi yang buruk, hilangnya
dukungan hormone, hilangnya pasokan
 Jenis-jenis Atrofi:
saraf ke organ target, jumlah apoptosis
1) A.disuse sel yang berlebihan, dan kurangnya
2) A.tekanan gerakan atau penyakit intrinsik pada
3) A.endokrin jaringan itu sendiri.
4) A.vaskuler
5) A.payah (exhaustion atrophy)
6) A.serosa
7) A.denervasi
ATROFI
PATOGENESIS GAMBARAN KLINIS
Terjadi penurunan beban kerja Atrofi otot:
sehingga kebutuhan oksigen dan  Salah satu lengan atau kakinya
nutrisi juga berkurang. Hal ini berukuran lebih kecil daripada yang
lainnya
menyebabkan sebagian besar
 Mengalami rasa lemas pada salah
struktur intrasel menyusut.
satu anggota badan
 Tidak aktif secara fisik dalam waktu
lama.
Atrofi otak: demensia, kejang, dan
aphasia.
ATROFI
GAMBARAN KLINIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Gejala Atrofi Vagina:
 Tes darah
 Rasa kering, gatal, atau terbakar pada kelamin
 Dispareunia, kurangnya libido, kurangnya
 sinar X
lubrikasi saat berhubungan  magnetic resonance imaging (MRI)
 Flek setelah berhubungan intim atau keluar flek  pemindaian computed tomography (CT)
atau spotting di luar jadwal haid  studi konduksi saraf
 Gatal pada vulva  Biopsi otot atau saraf
 Keluar cairan abnormal, seperti cairan  electromyography (EMG)
berwarna kekuningan yang berbau atau
keputihan disertai rasa terbakar
 Disuria (nyeri saat berkemih)
 Hematuria (berkemih disertai keluarnya darah)
ATROFI
ANJURAN GIZI GAMBAR
 Mengonsumsi makanan yang
sehat
 Mengonsumsi suplemen
makanan
 Olahraga
 Hindari konsumsi alkohol
2.HIPERTROFI
PENGERTIAN ETIOLOGI
 Hipertrofi (Bahasa Yunani : Penyebab hipertrofi ventrikel kiri dapat
berlebihan) adalah peningkatan terjadi saat kondisi tertentu yang
volume organ atau jaringan akibat menyebabkan jantung bekerja lebih keras
pembesaran komponen sel. dalam memompa darah ke seluruh
tubuh. Kondisi tersebut meliputi:
 Contoh Hipertrofi:  Hipertensi
1) H.Otot  Hipertrofi kardiomiopati
2) H.Ventrikel
3) H.Payudara  Stenosis katup aorta
4) H.klitoris  Latihan fisik
HIPERTROFI
PATOGENESIS GAMBARAN KLINIS
 Cepat lelah  Usia, dengan usia tua lebih sering
mengalami hipertrofi kiri
 Pusing
 Berat badan, dengan berat badan
 Jantung terasa berdebar- berlebih dan obesitas memiliki resiko
debar hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri
 Rasa nyeri di dada, biasanya yang lebih tinggi
setelah olahraga  Riwayat keluarga, kondisi genetik
seperti kardiomiopati hipertrofi
 Sesak napas  Penderita diabetes memiliki resiko yang
lebih tinggi
 Jenis kelamin, wanita dengan hipertensi
lebih beresiko dibandingkan dengan
pria dan tekanan darah yang sama.
HIPERTROFI
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1) Elektrokardiogram (EKG)
Pembesaran ventrikel kiri jantung akan mengakibatkan perubahan aliran listrik jantung,
apalagi bila hipertrofi ventrikel kiri mengakibatkan penurunan fungsi jantung

2) Echo jantung
Melalui echo jantung, kita dapat melihat ada penebalan otot pada bilik kiri jantung, dan
melihat kondisi abnormal jantung yang berhubungan dengan hipertrofi ventrikel kiri.

3) MRI jantung
Pencitraan dengan MRI akan menunjukkan gambaran kondisi jantung secara keseluruhan
HIPERTROFI
ANJURAN GIZI GAMBAR
 Mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung
karbohidrat, protein, lemak,
mineral dan vitamin.
 Berolahraga yang cukup dan
teratur.
3.ISKEMIA
PENGERTIAN ETIOLOGI
Iskemia adalah kekurangan suplai Penyebab iskemia yang sering terjadi
darah ke jaringan atau organ tubuh adalah aterosklerosis, di mana plak yang
karena permasalahan pada sebagian besar mengandung lemak ini
menghambat aliran darah. Seiring waktu,
pembuluh darah. Tanpa pasokan
arteri yang terharmbat dapat mengeras
darah yang cukup, jaringan atau dan menyempit (aterosklerosis). Selain
organ juga tidak mendapat cukup itu, kondisi yang juga dapat menimbulkan
oksigen. Akibatnya, kondisi yang iskemia adalah bekuan darah yang
membahayakan dapat terjadi, terbentuk dari pecahan plak dan
seperti serangan jantung dan berpindah ke pembuluh darah yang lebih
stroke. kecil, sehingga dapat menghentikan
aliran darah secara tiba-tiba.
ISKEMIA
PATOGENESIS
Gejala yang dapat timbul pada iskemia menurut  Sakit kepala secara tiba-tiba
lokasinya:  Mual, muntah,Pingsan
1) Jantung  Gangguan pergerakan tubuh, contohnya
 Nyeri dada yang dapat menjalar sampai ke leher, kelemahan setengah sisi tubuh
rahang bawah, pundak, dan lengan. Biasanya  Gangguan penglihatan sampai kebutaan
nyeri cenderung menjalar ke bagian badan  Gangguan bicara,fungsi kognitif, keseimbangan
sebelah kiri.
 Detak jantung cepat, Sesak napas terutama saat 3) Usus
beraktivitas  Sakit perut
 Berkeringat, Sakit perut, mual, muntah, Kelelahan  Mual, muntah
 Kembung
2) Otak  Buang air besar berdarah
Gejala iskemia otak sangat bervariasi dalam hal  Diare
keparahan dan durasinya. Tergantung dari luas dan  Sulit menahan keinginan buang air besar
lokasi iskemia, beberapa gejala yang dapat terjadi
sebagai berikut:
ISKEMIA
GAMBARAN KLINIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Jantung, akan timbul gejala  Tes darah, untuk memeriksa kadar
serangan jantung. kolesterol dalam darah dan profil
 Otak, akan timbul gejala stroke. pembekuan darah.
 Tungkai bawah, akan timbul  Elektrokardiografi (EKG), untuk
gejala critical limb ischemia, merekam aktivitas listrik jantung,
yang ditandai dengan nyeri pada  Ekokardiografi, untuk melihat
tungkai bawah. struktur bentuk dan gerakan
 Usus, akan timbul jantung.
gejala mesenteric ischemia.  Angiografi, untuk melihat tingkat
keparahan hambatan pada
pembuluh darah,
ISKEMIA
ANJURAN GIZI GAMBAR
1. Mengonsumsi buah, sayur, dan
gandum utuh
2. Menjaga berat badan ideal
3. Olahraga
4. Mengurangi stress dengan
latihan napas, meditasi, yoga,
dan lain-lain
5. Berhenti merokok
4.TROMBOSIS
PENGERTIAN ETIOLOGI
 Trombosis adalah proses koagulasi Penyebab trombosis yang sering terjadi
dalam pembuluh darah yang berlebihan adalah:
sehingga menghambat aliran darah, atau • Merokok
bahkan menghentikan aliran tersebut.
• Obesitas
• Pola makan yang tidak sehat
 Trombosis dapat terjadi di mana saja
• Memiliki keluarga dengan riwayat
dalam sirkulasi darah manusia. Namun
aterosklerosis
klasifikasi umum terbagi menjadi
• Menderita tekanan darah tinggi, kolestrol
1) venous thromboembolism (VTE), yang
tinggi, atau diabetes
terjadi pada pembuluh balik
• Ketergantungan alkohol
2) arterial thrombosis, yang terjadi pada
pembuluh nadi • Berusia lanjut
• Kurang melakukan aktifitas fisik
TROMBOSIS
PATOGENESIS GAMBARAN KLINIS
 Critical limb ischaemic, yang terjadi  Tungkai terasa hangat.
akibat penyumbatan pembuluh arteri  Nyeri yang semakin memburuk
anggota gerak, terutama tungkai, yang saat menekuk kaki.
ditandai dengan nyeri, perubahan
 Bengkak pada salah satu tungkai,
warna tungkai menjadi pucat, dan
terutama di betis.
tungkai terasa lebih dingin.
 Serangan jantung, dapat terjadi akibat  Kram yang biasanya bermula di
peenyumbatan pembuluh arteri betis, terutama di malam hari.
koroner yang menyediakan darah dan  Perubahan warna kaki menjadi
nutrisi ke otot jantung. Gejala pucat, merah, atau lebih gelap.
umumnya adalah nyeri dada, & sesak
napas.
TROMBOSIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1) Tes D-Dimer. Tujuannya mendeteksi gumpalan darah yang masuk ke aliran darah.
2) USG. Tujuannya menemukan adanya hambatan aliran darah akibat penggumpalan
darah.
3) Venografi. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat pewarna (kontras) pada
pembuluh darah vena, lalu dilakukan foto rontgen untuk mencari letak aliran darah
yang tersumbat akibat penggumpalan darah. Venografi dilakukan jika tes D-Dimer
dan USG belum bisa memastikan DVT.
TROMBOSIS
ANJURAN GIZI GAMBAR
1. Berhenti merokok.
2. Makan makanan dengan
gizi seimbang.
3. Olahraga teratur.
4. Mempertahankan berat
badan ideal.
5.EMBOLISME
PENGERTIAN ETIOLOGI
 Embolisme adalah penyumbatan Penyebab trombosis yang sering terjadi adalah:
pembuluh darah yang terjadi di berbagai • Lemak, hal yang menyebabkan sumbatan
pada pembuluh darah karena lemak adalah
bagian tubuh oleh embolus (zat asing) yang patah tulang.
di bawa ke tempat tersebut oleh aliran • Gumpalan darah, terjadinya pembekuan
darah. darah, sehingga menyebabkan darah
 Jenis-jenis Embolisme: menggumpal.
• Air ketuban, cairan ketuban mengalami
1) E.otak kebocoran, sehingga menyumbat pembuluh
2) E.retina darah.
3) E.paru-paru • Kolesterol, timbunan kolesterol
menyebabkan sumbatan pada pembuluh
4) E.septik darah.
5) E.amniotik • Gelembung udara atau gas juga bisa
memasuki aliran darah. Kondisi ini
6) E.lemak merupakan penyebab kematian utama di
7) E.udara antara para penyelam.
EMBOLISME
PATOGENESIS GAMBARAN KLINIS
Apabila pasien mengalami penyumbatan pada
 Sesak napas. pembuluh darah di paru-paru, maka gejala yang
 Sakit pada dada yang lebih dapat muncul meliputi:
• Nyeri dada.
parah ketika bernapas dan • Sesak napas.
batuk. • Batuk.
 Batuk - batuk, bisa Sedangkan jika penyumbatan terjadi di otak dan
mengeluarkan darah. menyebabkan stroke, maka gejala yang muncul
dapat berupa:
 Berkeringat berlebihan • Kelumpuhan anggota tubuh.
 Pusing. • Gangguan bicara.
 Detak jantung yang cepat. Pada kasus tertentu, emboli tidak menunjukan gejala
pada penderitanya. Hal itu disebabkan karena zat
asing yang ada tidak sepenuhnya menyumbat
pembuluh darah.
EMBOLISME
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 X-ray dada, perfusi ventilasi (V/Q) scan, CT scan atau angiografi paru-paru akan
dilakukan untuk melihat adanya objek yang menyumbat aliran darah.
 Untuk diagnosis vena yang lebih dalam atau scan otak, stroke, angiografi, doppler
ultrasound studies atau impedance plethysmography (IPG) dapat dilakukan untuk
melihat arteri yang tersumbat.
 Tes darah.
 Tes fungsi paru-paru dan jantung.
EMBOLISME
ANJURAN GIZI GAMBAR
 Rutin berolahraga.
 Hindari dehidrasi dengan asupan cairan
yang cukup.
 Tidak merokok atau mengonsumsi
alkohol.
 Menerapkan diet dengan gizi
seimbang dan menjaga berat badan
ideal.
 Menghindari duduk terlalu lama atau
kurang aktif bergerak.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin.
 Hindari menggunakan pakaian ketat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai