Ebook - Mindset Businessman Ala BisnisHack PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Mindset Businessman

ala BisnisHack

Akhir-akhir ini, banyak komentar yang masuk ke

Instagram BisnisHack dan menanyakan bagaimana

caranya jadi kaya. Ketika dioper ke bagian konten, saya

sering bingung, geli, dan lebih sering berakhir hanya

dengan mengirim emotikon atau dibaca saja.

Rasanya ingin mengetik, ‘ya kerja lah kalau mau

kaya’, atau mentoknya kalau sudah kepalang kesal,

ingin dijawab ‘ke dukun sana’. Sayangnya dua kalimat

itu terlalu beresiko untuk di screenshot dan diposting ke

media-media.
Tapi di antara semua komentar unik dan ajaib itu,

ada satu pertanyaan yang cukup masuk akal. “Mindset

seorang bussinesman sukses itu yang gimana?”

Kira-kira jawabannya apa? Inginnya sih saya

jawab, Googling aja kan ada artikelnya, banyak—di

mana-mana. Tapi kok ya, kayak enggak elit banget.

Nah, mumpung ada yang membahas tentang

mindset bussinesman, dari pada saya jawab di kolom

DM, sekalian saja saya bagikan—biar lebih berkah

ilmunya.

Sebelum itu, pernah enggak si, kepikiran kalau

mindset dan otak itu sebenarnya berbeda. Kalau

ibaratnya komputer, otak itu hardware-nya, dan

aplikasi, program, logaritma, software-nya—itu mindset

kita.
Nah, bicara soal mindset ini, saya jadi teringat

salah satu buku yang ditulis oleh Bossman Mardigu

Wowiek. Ada beberapa buku, dan yang ingin saya

bahas adalah seri Tajir Melintir.

Pikiran itu software-nya manusia, yang diisi

dengan program-program dan bisa di-upgrade ke level-

level tertentu. Bisa di atur, mau software yang bagus

apa yang jelek. Kalau di kita, kata Pak Wowiek,

pilihannya adalah mau pasang software miskin apa

kaya?

Jika Anda pernah membaca bukunya, pasti tidak

asing dengan istilah VxL. V ini melambangkan value,

dan L itu leverage. Pernah enggak, terpikirkan berapa

nilai yang kita punya dalam diri kita sendiri? Jika ada
ukuran 1–10, kira-kira di mana posisi nilai Anda saat

ini?

Nilai dan daya ungkit ini pada dasarnya seperti dua

sisi koin, melekat erat dan tidak bisa dipisahkan. Jika

Anda memiliki kredibilitas akademik yang baik,

keterampilan juga mumpuni, apalagi jaringannya luas—

maka nilai dan daya ungkitnya pun semakin tinggi.

Leverage akan mengikuti nilai yang ada dalam diri

kita. Daya ungkit ini, kata Pak Wowiek, bukanlah

kekuatan Anda sendiri. Dia adalah susunan kekuatan

bersama, yang ditotal dari banyaknya

jaringan/networking Anda.

Percayalah, L x V ini jika dilakukan dengan

seimbang, apalagi jika natural kita mendukung, maka

result-nya sangat luar biasa.


Selain Pak Wowiek, Mas Afrig Wasiso juga

pernah membahas mengenai growth mindset. Saya ingat

sekali kalimatnya soal membedakan pikiran dan otak,

“its your mind, not your brain.”

Growth mindset ini seperti sebuah transformasi

berpikir yang luar biasa canggih, dan sifatnya sangat

fleksibel di semua zaman. “Mindset kita mempengaruhi

cara kita melihat segala sesuatu,” kata Mas Afrig.

Ini terjadi di mana pun, dan oleh siapa pun.

Katakanlah dalam satu seminar bisnis, pasti akan ada


bermacam-macam orang. Seorang pebisnis barang

memiliki pandangan yang berbeda dengan pebisnis jasa.

Kaum milenial (Y) akan sangat berbeda dengan

gen-X. Cara mereka melihat satu objek akan berbeda

dan menghasilkan output yang berbeda-beda juga.

Di sini, posisi LxV seseorang akan terlihat dengan

jelas. Ketika dihadapkan dengan ponsel dan kamera,

pedagang biasa akan langsung mempromosikan

kedua—atau salah satunya—supaya dibeli orang.

Waktunya relatif cepat, uangnya juga langsung banyak,

sekaligus bisa langsung habis.

Penyedia jasa akan mengambil foto dengan

kamera, membuat poster di ponsel, dan

mempromosikan jasa fotografer. Atau bisa juga,

menawarkan jasa foto produk dan iklan. Dua hal ini


jelas berbeda, baik dari segi usaha maupun hasilnya.

Waktu dan sasarannya pun akan lain satu sama lain.

Orang biasa, ketika melihat ponsel dan kamera,

bisa jadi tujuannya satu. Pergi liburan dan mengoleksi

foto pribadi yang sedang senang-senang dan haha hihi.

Mereka adalah tipe konsumen. Semua itu tergantung

pada mindset-nya. Dan ketiganya jelas tidak ada yang

salah, hanya saja output-nya berebeda.

Jika Anda ingin memiliki mindset yang mapan dan

dapat selalu menghasilkan result, maka bangun Value

Anda sejak awal. Jangan lupa seimbangkan pula dengan

leverage-nya. Mengubah mindset setara dengan

bussinesman sukses itu cukup simpel, tapi sedikit sulit

dan butuh waktu yang tidak sedikit.


Pertama, be the best 1% people.

Seorang bussinesman sukses berdiri di puncak

status orang-orang lainnya. Mereka berada di skala

yang sangat sedikit, posisinya langka, sangat diminati

tapi jarang sekali yang bertahan untuk sampai di sana.

Jika Anda bertanya bagaimana menjadi kaya,

bagaimana memiliki mindset bussinesman yang sukses.

Pahami lebih dulu bahwa menjadi mereka artinya kita


akan menjadi bagian dari minoritas. Menjadi minoritas

artinya kita perlu untuk berpikir dan bertindak tidak

seperti mayoritas orang.

Ketika orang lain sibuk membaca status, maka

sibukkan diri kita dengan membaca buku bisnis, saham,

marketing, atau apapun yang bukan sekadar status. Jika

orang lain bangun pagi untuk stalking di media sosial.

Maka mulai hari Anda dengan melakukan hal-hal yang

ada dalam to do list Anda hari itu.

Intinya, pertama adalah tidak menjadi bagian dari

kebanyakan orang. Lihat apakah kita akan menjadi

lebih baik lagi. Dengan catatan, menjadi berbeda bukan

berarti kita kehilangan hati, nurani. Sebab orang-orang

di puncak justru menjadi lebih bernilai ketika hatinya

tetap menapak di bumi.


Titik baliknya adalah apakah kita memakai cara

yang dilakukan kebanyakan orang, sedangkan kita ingin

mencapai hasil yang berbeda?

Apakah dalam pikiran kita masih enggan

melakukan perbedaan, dan takut menjadi asing di antara

kebanyakan orang? Jika iya, maka pola pikir itulah

yang berbahaya. Dia tidak akan mengantarkan kita

kepada goal yang telah direncanakan. Tidak akan

menjadikan kita bagian dari the best 1 % people.


Kedua, ambil tanggung jawab pribadi.

Sampai saat ini, saya benar-benar seperti tersihir

oleh kata-kata yang selalu dikatakan di seminar

BisnisHack. Ada tiga kata ajaib; NO blame, NO excuse,

dan NO justify.

Kata-kata itu benar-benar realistis dan sangat

berpengaruh ke dalam diri saya. Dan saya harap, ini

juga bisa membuat Anda sekalian juga tergerak untuk


menjadi pribadi dengan mindset bussinesman sukses

juga.

No blame ini, sesimple susunan katanya—jangan

menyalahkan (orang lain). Cukup kita, saya pribadi,

atau Anda sendiri. Jika ada kesalahan, jangan langsung

menghakimi dan menyalahkan orang lain. Lihat

kembali, apakah di antara semua skenario itu, kita

cukup bebas dari kesalahan?

Jika kita jatuh karena tersandung batu di jalan,

apakah itu salah batunya? Kita yang salah, seharusnya

lebih bijak mengambil jalan. Seharusnya tidak fokus

main ponsel, atau sesuatu lainnya. Apa pun, kembalikan

ke dalam diri kita dulu.

Begitu pula dengan No Justify dan No Excuse.


Bangun mindset yang berbeda dari kebanyakan

orang. Jika orang lain suka menyalahkan, maka kita

jangan. Jika orang senang memberi alasan untuk tidak

melakukan sesuatu atau tidak menyelesaikan sesuatu,

maka kita jangan.

Ketiga, join di Millionaire Mindset Boot Camp.

Kalimat-kalimat yang saya tulis ini tidak diambil

secara serampangan. Anda bisa mempercayainya, dan

mengaplikasikan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Namun, jika merasa ini saja belum cukup dan

masih penasaran dengan detailnya, maka dengan

bergabung di Millionaire Mindset Boot Camp (MMBC)

akan menjadi jawaban yang tepat.


Jika Anda merasa tulisan saya masih terlalu

dangkal, dan mengganjal karena hanya sebagian kecil

yang ditulis. Anda bisa mendapatkan versi lengkapnya

dengan bertemu pakar-pakar bisnis secara langsung.

Kemudian membangun mindset seorang Bussinessman

sukses di even MMBC BisnisHack.

Penasaran bagaimana kelanjutan membangun

mindset bussinessman sukses ala BisnisHack? Segera

daftarkan diri Anda atau tim Anda untuk segera menjadi

bagian dari be the best 1 % people.

Informasi dan pendaftaran bisa menghubungi CS

kami, Mba Reny di 0813-9207-7733.

Anda mungkin juga menyukai