Komunikasi Lintas Budaya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 8

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

A. PENGANTAR

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas

budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.

Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam

melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya

pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan

menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.

Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah

suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi

dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya

menjadi semakin penting artinya.

B. DESKRIPSI MATERI

a. Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yang berarti

“communication”. Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin

Communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis

ini memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu suatu usaha yang

memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara


terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang

kepada orang lain.jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah

manusia.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat

multidisipliner,tidak bisa menghidari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada

kajian komunikasi,sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak

dan beragam. Masing-masing mempunyao penekanan arti,cangkupan,konteks yang

berbeda satu sama lain,tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan

makna komunikasi sejalan dengan perkembanngan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X Dance dalam bukunya Human Communication Theory

terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan

dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja pengantar ilmu komunikasi dijabarkan tujuh buah

definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi, salah

satunya adalah sebagai berikut: “komunikasi adalah proses penyampaian

informasi,gagasan,emosi,keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol

seperti kata-kata,gambar-gambar,angka-angka dan lain-lain”. (Barelson dan Stainer,

1964)

Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,

penyampaian,penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan

atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan

beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai

pembentukan,penyampaian,penerimaan dan pengolahan pesan.


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddayah,yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut

culture, yang berasal dari kata colore, yaitu mengolah dan mengerjakan. Bisa diartikan

juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan

sebagai “kultur” dalam bahasa indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan

masyarakat. Melville J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa

segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang

turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Menurut Andreas Eppink,

kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta

keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala

pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut

Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya

terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan

kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah

sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang

terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu

bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan

oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia

bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor

budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini

bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan

berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau

negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat

penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu

negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

b. Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis

lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.

Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam

melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin

banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat

ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.

Pendek kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional

masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi

bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.

1. Memahami Budaya dan Perbedaannya

1. Definisi Budaya

a. Menurut Lehman, Himstreet dan Batty, budaya sebagai sekumpulan pengalaman

hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri.

b. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran

yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.

c. Menurut Bovee dan Thill, Budaya adalah sistem sharing atas symbol-simbol,

kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.

d. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik

perilaku dalam suatu kelompok.

e. Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan,

standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-

individu masyarakat yang menentukan bagaimana seseorang bertindak,

berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.

2. Komponen Budaya

Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa

komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan

pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa,

kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan

organisasi sosial.

Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:

a. Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu teknologi

dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk

mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat berguna

bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan suatu cara

orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

b. Organisasi sosial (social institution), dan pendidikan adalah suatu lembaga yang

berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain,

mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan

yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya.

c. Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu

masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat

tersebut.

d. Estetika (aesthetics), nilai nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam

berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang

disampaikan mencapai sasaran secara efektif.

e. Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam

mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.


4. Berkomunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing

a. Belajar Tentang Budaya

Ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya seseorang sedikit banyak

mengenal budaya maupun adat istiadat yang berlaku dinegara tersebut. Mengenal

beberapa kata bahasa asing untuk pergaulan di lingkuang bisnis merupakan langkah

baik yang senantiasa perlu dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya negara lain juga

bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang yang

berbudaya asing.

b. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya

Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu

sebenarnya merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan

menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif.

Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan

membantu seseorang beradaptasidalam setiap budaya, khususnya jika seseorang

berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

5.Etika dalam berkomunikasi lintas budaya

Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (surface

culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan buday tinggi (deep culture), yang

terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.

Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali mempunyai pendekatan

negosiasi yang berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi.
Seseorang harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun

kepercayaan dalam proses negosiasi.

Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan

masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya

partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat memahami pandangan

mereka. Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan

membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada

akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

C. LATIHAN

1. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat adalah

pengertian kebudayaan menurut?

2. Ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya seseorang sedikit banyak mengenal

budaya maupun adat istiadat yang berlaku dinegara tersebut. Mengenal beberapa kata

bahasa asing untuk pergaulan di lingkungan bisnis merupakan langkah baik yang

senantiasa perlu dikembangkan. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Jelaskan

alasannya!

3. Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu

sebenarnya merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan

menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif, berikan contoh kasusnya!

4. Berikan contoh estetika komunikasi lintas budaya dalam bisnis!


Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa

pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya

dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Berikan contoh

kasusnya !

D. TUGAS

Uraikan contoh kasus komunikasi bisnis lintas budaya !


E. RINGKASAN MATERI

a. Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia

bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor

budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini

bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan

berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau

negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat

penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu

negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

b. Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu

negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya

menjadi semakin penting artinya.

c. Memahami Budaya dan Perbedaannya

d. Komponen Budaya

Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:

1) Budaya Material (material culture


2) Organisasi sosial (social institution),

3) Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem)

4) Estetika (aesthetics)

5) Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam

mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.

e. Berkomunikasi dengan Orang yang Berbudaya Asing

1) Belajar Tentang Budaya

2) Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya

f. Etika dalam berkomunikasi lintas budaya

Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan

membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada

akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

F. REFERENSI

Puwanto Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta

Berry,John W,Poortinga, Suhardono, Edi (penerj.).1999. Psikologi Lintas-Budaya: Riset dan

aplikasi Publisher.

Anda mungkin juga menyukai