Makalah Kelompok Sistem Integumen
Makalah Kelompok Sistem Integumen
Makalah Kelompok Sistem Integumen
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah iniadalah sebagai berikut :
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut Epidermis dan lapisan
dalam yang disebut Dermis atau Corium.
Lendir
pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar berbentuk piala yang dapat menghasilkan
suatu zat (semacam glycopr0tein) yang dinamakan mucin. Jika zat tersebut bersentuhan
dengan air maka akan berubah menjadi lendir, dan menyebabkan kulit pada bagian
epidermis ini selalu basah. Pada ikan yang tidak memiliki sisik lendir yang dihasilkan lebih
banyak dari pada ikan yang memiliki sisik. Fungsi lendir pada ikan itu sendiri adalah untuk
mengurangi gesekan tubuh dengan air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat, pada
ikan belut sendiri digunakan untuk mempertahankan diri dari mangsa khususnya manusia
yang membuat tubuhnya licin dan sulit digenggam. Selain itu lendir juga berperan dalam
proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air
melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam penutupan luka.
b. Dermis
Lapisan kulit dalam atau dermis akan lebih tebal dari lapisan kulit luar. Dermis
mengandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat. Lapisan ini juga berperan dalam
proses pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.
Sisik ikan
Terdapat macam-macam sisik ikan, yang diantaranya :
1) Sisik Pelacoid
Sisik Placoid atau dermal denticle, yaitu sisik yang biasa dimiliki oleh kelompok
Elasmobranchii dan Chondrichthyes disebut dermal denticle. Sisik ini terbentuk seperti
pada gigi manusia dimana bagian ectodermalnya memiliki lapisan email yang disebut
sebagai vitrodentin dan lapisan dalamnya ‘disebut dentine yang berisi pembuluh dentinal.
2) Sisik Ctenoid
Sisik Ctenoid terdapat pada ikan bertulang sejati (Teleostei) yang mempunyai jari-
jari sirip keras (Acanthopterygii). Berbentuk pipih, tipis dan transparan, tidak mengandung
dentine atau enamel, serta pada bagian posterior terdapat semaam duri-duri kecil atau
Ctenii. Pada bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis
memusat (Radius).
3) Sisik Cycloid
Sisik Cycloid terdapat pada ikan Teleostei yang memiliki jari-jari lunak pada siripnya
(Malacopterygii). Betuk sisik ini lebih bulat dan tidak mengandung dentine atau enamel.
Pada bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis memusat
(Radius). Pada ikan dari daerah subtropis, circuli dapat digunakan untuk menentukan umur
ikan.
4) Sisik Cosmoid dan Ganoid
Sisik Cosmoid
Sisik Cosmoid terdapat pada ikan yang sudah menjadi fosil atau terdapat pada ikan
primitif seperti ikan Latimeria dan sisik ini permukaan luar berlapis denticulate.
Sisik Ganoid
terdapat pada ikan-ikan Acanthopterygii contohnya ikan Acipencer serta pada lapisan
luar sisik dibentuk dari substansi garam anorganik yang keras (ganoine).
Kelenjar Beracun
Kelenjar Beracun juga terdapat pada sistem integumen, dimana kelenjar
beracun ini merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang
mengeluarkan lendir. Kelenjar beracun ini berfungsi sebagai alat mempertahankan diri,
menyerang atau melumpuhkan mangsa. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung
kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan
sebangsanya (Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae,
Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi
racunnya bukan berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
-Porphyrin atau pigmen empedu; berwarna merah, kuning, hijau, biru dan coklat
1. Cancella – sisik sangat kecil, yang hanya berupa penebalan serta pengerasan dari
kulit, saling bersilang dengan alur yang dangkal.
2. Reticula – kecil tapi berbeda, terpisah, berbentuk sisik. Ditemukan pada permukaan
lateral dan medialmetatarsusayam. Sisik ini terbuat dari alpha-keratin.
3. Scutella – Sisik yang tidak sebesar scute, seperti yang ditemukan pada bagian
belakang, dari metatarsus ayam.
4. Scute – sisik terbesar, biasanya ditemukan pada permukaan bagian depan metatarsus
dan permukaan dorsal jari. Sisik ini terbuat dari beta-keratin seperti pada sisik
reptilia.
Pada beberapa kaki burung, bulu dapat bercampur dengan sisik. Kantung bulu dapat
terletak di antara sisik atau bahkan langsung di bawah sisik, di lapisan dermis kulit yang
lebih dalam. Dalam kasus terakhir ini, bulu mungkin muncul secara langsung melalui sisik,
dan sepenuhnya akan dilingkari di bidang munculnya oleh keratin sisik.
c. Rampoteka dan Podoteka
Paruh pada sebagian besar burung wader memiliki ujung saraf yang membantu
mereka mendeteksi mangsa yang bersembunyi di bawah pasir yang basah dengan
merasakan perbedaan tekanan yang mendadak di dalam air.
Semua burung berevolusi dengan memindahkan bagian rahang atas terhubung
dengan tengkorak otak. Namun hal ini lebih menonjol dalam beberapa burung dan dapat
dengan mudah dideteksi pada burung bayan.
Daerah di antara mata dan paruh di sisi kepala burung disebut Lore. Daerah ini
kadang-kadang berbulu, dan kulit dapat berwarna, seperti dalam banyak spesies dari
keluarga pecuk.Selaput bersisik yang melingkupi kaki burung disebut podoteka.
2.6 SISTEM INTEGUMEN MAMALIA
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar
adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
a. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan vaskuler. Tersusun atas epitelium
berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapis yang jelas
tampak, yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis, epidermis tidak berisi
pembuluh darah, saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut.
Sel epidermis membatasi folikel rambut, dan di atas epidermis terdapat garis lekukan yang
berjalan sesuai dengan papil dermis di bawahnya.
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
terdalam):
1. Stratum Komeum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
2. Stratum Lusidum, lapisan ini berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak kaki dan telapak tangan, tidak tampak pada kulit tipis.
3. Stratum Granulosum lapisan ini ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang
intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan
granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
4. Stratum Spinosum, pada lapisan ini terdapat berkas-berkas filamen yang dinamakan
tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk
mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada
tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum
dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai
lapisan malfigi, dan juga terdapat sel langerhans.
5. Stratum Germinativum, pada lapisan ini terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan
bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis
diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia
dan faktor lain. Lapisan stratum germinativum ini merupakan satu lapis sel yang
mengandung melanosit
b. Dermis
Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut,
kelenjar keringat, syaraf dan sel fibroblast. Fibroblast ini berfungsi menghasilkan kollagen,
yang sangat penting peranannya terhadap kekenyalan dan elastisitas kulit. Selain itu pada
lapisan ini juga terdapat reseptor yang berfungsi untuk merasakan sensasi raba dan nyeri.
c. Hipodermis
Merupakan bagian terdalam dari kulit, yang terdiri dari banyak sel lemak sehingga
berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan membantu dalam mempertahankan panas
tubuh
Ciri-Ciri Kulit
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5
mm.pada daerah penis.
d. Derivat Kulit Pada Mamalia :
Rambut
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut:
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyaring udara.
3. serta bersinergi dengan keseluruhan derivat kulit berfungsi sebagai pengatur suhu.
Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan
mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Demikian suhu tubuh akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa juga terjadi
dengan pengaliran panas dari benda yang disentuh, misalnya menyentuh pakaian.
Jika tubuh dalam keadaan dingin, pembuluh darah akan mengerut, dan kelenjar
keringat tidak mengeluarkan keringat. Hal ini terjadi karena untuk mengurangi
pengeluaran panas dari tubuh. Untuk mengimbangi keadaan ini, alat ekskresi yang
berperan dalam keadaan dingin adalah ginjal, sehingga kita sering merasa ingin buang
air kecil pada waktu dingin.
4. pendorong penguapan keringat dan
5. indera peraba yang sensitive.
Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin).Bagian
dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1) Fase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala
normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2) Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok
dalam tiap harinya.Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi. Warna
rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu
dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol
oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan oleh kondisis
Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
Kuku
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang
keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.Berfungsi mengangkat benda
– benda kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170
hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.
Kelenjar – Kelenjar Pada Kulit
1. Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan
lunak.
2. Kelenjar Mammae Kelenjar mammae atau payudara merupakan derivatif sel epitel
dan lapisan ektoderm. Jaringan payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek
hormonal pada payudara paling jelas terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah
pubertas. Setiap kelenjar mammae terdiri atas massa jaringan yang berlobul. Jaringan
kelenjar melekat di dalam jaringan adiposa dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
3. Kelenjar keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan
suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf
simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh
terhadap setress, nyeri dll.
Kelenjar Apokrin.Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara
pada folkel rambut Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan
berkurang pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti
susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian
luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan
serumen(wax).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut :
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan melalui makalah ini ialah diharapkan agar
dalam setiap pembuatan makalah kelompok setiap anggota dapat berpartisipasi dengan baik
agar dapat memahaminya dengan baik dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dan diperlukan kejelasan sub bab isi makalah yang akan dibahas sehingga
materi yang luas dapat terfokuskan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://rheno-biology.blogspot.com (diakses tanggal 20
Februari 2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://www.sith.itb.ac.id (diakses tanggal 20 Februari
2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://dinigriyaayu.multiply.com(diakses tanggal 20
Februari 2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://www.scribd.com(diakses tanggal 20 Februari
2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://www.docstoc.com (diakses tanggal 20 Februari
2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumen http://lifestyle-ongky816.blogspot.com (diakses tanggal
20 Februari 2014).
Anonim. 2014. Sistem Integumenhttp://pharzone.com/materi%20kuliah/anfis%202/kulit.pdf
(diakses tanggal 20 Februari 2014).