Embriogenesis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

EMBRIOGENESIS

DI

OLEH:

DELLA LUDIA
DosenPembimbing : ILYAS M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

BINA NUSATARA

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya kepada kita semua.Salawat dan Salam kita hadiahkan pahala kepada Nabi Muhammad
SAW,yang telah berhasil menegakan kalimat tauhid LAILAHAILLAH di muka bumi ini.

Berkat partisipasi dan kerjasam rekan rekan semua,kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul” EMBRIOGENESIS”.

Kami menyadari masih banyak terhadap kekurangan baik dalam penulisan ,tata bahasa, juga
dalam pembahasan materi dalam makalah ini,sebab kami masih dalam pembelajaran.
Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahannya nantinya, harapan kami makalah ini
dapat membantu dalam proses perkuliahan dan tentunya bermanfaat dalam kehidupan sehari
hari.

IDI,25 NOVEMBER 2016


DAFTAR ISI

Kata
penghantar..................................................................................................................................i

Daftar isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang....................................................................................................................

Rumusan Masalah...............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Embriogenesis

B.Tahap Embriogenik

C.Tahap Implantasi

D.Ciri Tahap Perkembangan

E.Kelainan Pada Embrio

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN..........................................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan
tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis
meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai
sel embriogenik.

Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:

Sel tunggal/Zigot

Morula

Blastula

Gastrula

Neurula

Fetus / Janin

Pemodelan embrio katak (Xenopus laevis)

Model yang sering dipakai dalam penjelasan mengenai embriogenesis terbagi menjadi beberapa
golongan seperti amfibi, aves, reptil, pisces, serangga, dan mamalia, karena masing-masing
mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang sedikit berbeda pada fase embrio

Fertilisasi hingga pembentukan Blastomer

Pada Xenopus, sel telur yang telah mengalami fertilisasi mengalami pembelahan dan membentuk
banyak sel kecil yang akhirnya membentuk struktur blastomer, tanpa terjadi perubahan massa.
Dengan kata lain, sel embrio katak tidak bertambah besar, hanya bertambah kompleks, berbeda
dengan sel embrio manusia yang terus membesar.

12 pembelahan awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan waktunya,
namun membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini dipengaruhi oleh kutub
yang terjadi pada sel embrio hewan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Pada katak, bagian
kutub vegetal yang berisi kuning telur terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah
lebih sedikit.

Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur
kumpulan sel yang membentuk bola padat.
Pembentukan Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm.

Blastomer akan melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel mencukupi,
sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut
sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan jaringan tubuh
dewasa.

Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat pembentukan kutub
animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini memiliki struktur awal berupa lapisan
yang akan terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor
epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal.

Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ
internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.

Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya
yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal
dan kutub vegetal.

Fase Blastula

Blastula terbentuk ketika sel embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak, dan
membentuk rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga
ini disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel.

Fase Gastrula

Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan
berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering
disebut sebagai proses gastrulasi.

Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:

Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)

Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Fase Neurula dan pembentukan janin

Fase gastrula ini dilanjutkan dengan:


Pembentukan neurula dan notochord (pembentukan batang mesoderm sepanjang tubuh calon
janin yang nantinya menjadi vertebra / tulang belikat.Pembentukan janin (diferensiasi sel saraf,
organ, jaringan lainnya)Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang
sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel gamet
dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali.

RUMUSAN MASALAH

A.Pengertian Embriogenesis

B.Tahap Embriogenik

C.Tahap Implantasi

D.Ciri Tahap Perkembangan

E.Kelainan Pada Embrio


BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Embriologi

Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim. Embriogenesis
adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan
perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi
pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel
embriogenik.

Pembuahan pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, pria
mengeluarkan 300-400 juta sel sperma dari saluran reproduksi didalam vagina wanita. Jika
terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan
ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba
fallopi.

B.Tahap Embriogenik

Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio
yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk
betina. Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel
sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi.

Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan
pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi
embrio. Fase embrionik terbagi menjadi 3 fase, yaitu:

1. FASE MUROLA

Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus.
Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya
morula. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis berturut-turut sehingga menjadi 2, 4, 8, 16
dan akhirnya 32 buah sel.

2. FASE BLASTULA

Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk
blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak
beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu
proses terbentuknya blastula. Pada fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan
rongga tubuh dan jaringannya.
3. FASE GASTULA

Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata
dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan
tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah
lapisan dinding tubuh embrionya. Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding
rahim, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai tiga lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2
lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat
rendah seperti Porifera dan Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup. Organ yang
dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.

1. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen
(kulit), rambut dan alat indera.

2. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi
(testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.

3. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan
alat respirasi seperti pulmo.

Selanjutnya, zigot membentuk embrio yang diselubungi dan dilindungi oleh selaput kuning telur
(bagian ini tidak berkembang pada janin manusia), yaitu:

1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan
ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.

2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang
menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.

3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh
darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari
makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.

4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion yang merupakan
tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.
C.Tahap Implantasi

Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas dan lebih sering pada dinding posterior.
Sebelum peristiwa implantasi, kumpulan sel yang mengelilingi blastokis (zona pellucida)
menghilang dan kemudian blastokista menempel pada endometrium. Peristiwa ini disebut
aposisi. Blastokista Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm kemudian menginvasi
endometrium. Implantasi selesai pada hari ke 24-25 (10-11 hari pasca konsepsi).

Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap ini adalah
tahap persentuhan embrio dengan endometrium, terlepasnya zona pelusida, pergeseranatau
pembagian tempat dan yang terakhir ada1ah pertautan antara trofoblas dengan epitel
endometrium. Tahap pelepasan zona pelusida adalah penting karena zona pe1usida merupaluran
suatu penghalang untuk imp1antasi. Terlepasnya zona pelusida ada1ah sebagai aktivitas dari
enzim proteolitik dari airan uterus. Pelepasan zona pelusida terjadi sebelum trofoblas melekat
pada endometrium.

D.Ciri Tahap Perkembangan

Pada bulan pertama (minggu ke-4) perkembangan embrio manusia ditandai dengan alat-alat
tubuh yang cukup penting telah mulai terbentuk dan sudah mulai berfungsi walaupun belum
sempurna. Kaki dan tangan belum terbentuk pada bulan pertama usia kehamilan. Demikian pula
otak janin masih berupa gumpalan darah. Panjang embrio pada usia kandungan satu bulan sekitar
2.5 sampai 6 mm.

Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm
embrio yang telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat kelamin bagian dalam, rangka yang masih
berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan beberapa alat penting yang lain. Panjang embrio
pada usia kandungan 2 bulan adalah antara 25 sampai 40 mm.

Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap telah terbentuk,
termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70 sampai 100 mm dan dapat
dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu pada bulan keempat kehamilan seorang
wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut, kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan
janin sudah terasa oleh ibunya. Panjang janin saat itu sekitar 145 mm.

Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita, janin hanya mengalami pertumbuhan ke
arah membesar dan memanjang hingga menjelang kelahirannya. Pada akhir trimester pertama,
plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi.
Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang
lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan
yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal.

Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang
bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi
menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-
670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26, bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai
terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil.
Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27), paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh
masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban
yang mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan
meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna,
namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan
estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga
membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi
semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu
otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi
sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan
tinggi badan 37-39 cm.

Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar
1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata
indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk
membuka dan menutup matanya.
Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter
tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan
ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai
memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di
plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari
di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat
badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis
dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok
tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan
panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan
system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si
kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi
sudah mulai bisa bermimpi,

Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi
semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara
lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Berat badan bayi 1800-
1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata
apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat
bunda mulai menyusui.

Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah
mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah
sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak
sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan
baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik
bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan
tinggi badan 47-48 cm

Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya
menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi sedang belajar
untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan. Secara normal, lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari. Pada
waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru sehingga aliran darah dari plasenta
terhenti. Pernafasan tersebut biasanya diawali dengan tangisan.

E.Kelainan Pada Embrio

1. Kelainan Perkembangan Embrio

Pada saat proses perkembangan embrio juga sering terdapat kelainan yang disebut kelainan
perkembangan. Orang yang memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak lahir sehingga disebut
juga kelainan bawaan atau anomaly congenital ataupun malformasi congenital.

a). Definisi Malformasi congenital adalah abnormalitas (kelainan) anatomi pada waktu di
lahirkan.

b). Definisi Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya jumlah kromosom dari 46, yaitu
hipodiplodi (biasanya 45) atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).

c). Definisi Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang kelipatan dari N.

B. Kelainan Struktur Kromosom

Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor lingkungan seperti oleh radiasi,
bahan kimia, virus. Berbagai kelainan yang dikenal sebagai berikut:

a) Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua ujung kromosom yang berlawanan patah,
dan ujung-ujung yang tersisa bersatu dan membentuk cincin.

b) Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya mengandung berbagai campuran
kariotip baik autosom maupun kromosom seks.
c) Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15% malformasi kongenital disebabkan
adanya gen-gen mutan (Nelson, 1969). Walaupun banyak gen yang mengalalmi mutasi,
kebanyakan gen ini tidak menyebabkan kelainan kongenita, seperti misalnya fenilketonuria, yang
bersifat di turunkan secara resesif autosom.

Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena terjadi kelainan pada pembentukan
selaput atau kantung embrio. Bila pemisahan discus embrio (blastodisk) tidak sempurna atau
masih muda ada bagian yang bersatu, yang kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar
melekat atau dikenal pula sebagai kembar siam.  
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan
ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika terjadi pada masa
ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang
disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi.
Setelah melalui masa terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin dalam rahim
umumnya mulai bertambah panjang dan berat.

SARAN

Dalam mempelajari materi tentang Embriologi ini harus dipelajari dari berbagai sumber, lebih
teliti dan harus mampu menjelaskan kembali embriologi, khususnya proses embriologi pada
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular Biology of The
Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books

[ISCR] Institute for Stem Cell Research. Of frogs, mice and man: adaptation is the key to
ensuring stem cells. By Ana Coutinho, Gillian Morrison and Josh Brickman ISCR

Anda mungkin juga menyukai