Tugas 1 Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aisyah Anantayani

NIM : 190331622851

Offering :C

Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan

Pertanyaan

1. Mengapa kita biasanya tidak menyatakan nilai Ksp untuk senyawa ionik yang larut?
2. Bagaimana kita dapat memprediksi apakah endapan akan terbentuk bila dua larutan
dicampurkan?
3. Ion CrO42ˉ ditambahkan dalam larutan yang mengandung ion Sr2+ dengan konsentrasi 1 ×
10-3 M. Jika konsentrasi ion Sr2+ dianggap konstan:
a. Apakah akan terbentuk endapan jika konsentrasi ion CrO42-yang ditambahkan adalah 5 ×
10-2 M (Ksp SrCrO4 = 4 × 10-5)
b. Hitung konsentrasi ion CrO42- pada saat mulai membentuk endapan SrCrO4
4. Mengapa adanya ion senama dapat memperkecil kelarutan?
5. Mengapa pada suhu tertentu, adanya ion senama hanya memberikan efek terhadap
perubahan kelarutan senyawanya saja dan hasil kali kelarutannya tetap atau tidak terjadi
perubahan?
6. Dalam suatu beakerglass terdapat larutan BaCl2 0,1 M. Lalu, ke dalam beakerglass tersebut
ditambahkan padatan AgCl. Hitunglah kelarutan AgCl dalam larutan BaCl2 0,1 M. (Ksp
AgCl = 1 × 10-10)
7. Sampel sebanyak 20 mL larutan Sr(NO)3 0,006 M ditambahkan pada 10 mL larutan K2CrO4
0,015 M. Jika Ksp SrCrO4 = 4 × 10-5, apakah SrCrO4 dapat mengendap?
8. Berapa pH dari larutan jenuh Al(OH)3? (Ksp Al(OH)3 = 1,8 × 10-33)
Jawaban

1. Kita tidak menyatakan nila Ksp untuk senyawa ionik yang larut sempurna karena senyawa
ionik yang mudah larut memiliki nilai Ksp yang sangat besar namun tidak akurat.
Rendahnya keakuratan ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi ion-ion pada larutan
jenuhnya.
2. Untuk memprediksi apakah dua larutan ketika dicampurkan dapat membentuk endapan
ditentukan oleh nilai hasil kali konsentrasi dari ion-ionnya. Apabila nilai hasil kali dari ion-
ionnya lebih besar dari harga Ksp-nya maka ketika dua larutan tersebut tercampur dapat
membentuk endapan dan campuran dari dua larutan tersebut disebut sebagai larutan yang
lewat jenuh.
3. Jawab:
a. Hasil kali kelarutan ion Sr2+ dengan ion CrO42- (Q):
(Sr2+) (CrO42-) = (1 × 10-3) (5 × 10-2)
= 5 × 10-5
Ksp SrCrO4 = 4 × 10-5
5 × 10-5 > 4 × 10-5
Karena Q > Ksp maka akan terbentuk endapan dan larutan yang terbentuk disebut
larutan lewat jenuh.
b. SrCrO4(aq) → Sr2+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp SrCrO4 = [CrO42-] [Sr2+]
𝐾𝑠𝑝 4 ×10ˉ⁵
[CrO42-] = = = 4 × 10-2 M
[Sr²⁺] 1 ×10ˉ³

4. Penambahan ion senama dapat memperbesar nilai hasil kali dari ion-ionnya sehingga hasil
kali ion-ionnya lebih besar daripada Ksp nya dan endapan yang terbentuk lebih banyak
sehingga memperkecil nilai kelarutan. Selain itu, penambahan ion senama juga dapat
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan endapan dan endapan yang
dihasilkan semakin banyak sehingga memperkecil nilai kelarutannya.
5. Karena hasil kali kelarutan merupakan konstanta kesetimbangan yang memiliki nilai tetap
atau konstan, sehingga apabila terjadi penambahan ion senama maupun penambahan zat lain
ke dalam larutan nilai hasil kali kelarutannya tetap.
6. Misal: x= kelarutan AgCl dalam Bacl2 0,1 M
AgCl(s) ⇆ Ag+(aq) + Cl-(aq)

x x x
Bacl2(aq) ⇆ Ba2+(aq) + 2Cl-(aq)

0,1 0,1 0,2


AgCl dalam Bacl2
[Ag+] =xM
[Cl-] = x + 0,2 ~ 0,2 M

[Ag+] [Cl-] = Ksp AgCl


x . 0,2 = 1 × 10ˉ¹⁰
1 × 10ˉ¹⁰
x =
0,2

x = 5 × 10-10
7. Diketahui: 20 mL Sr(NO3) 0,006 M
10 mL K2CrO4 0,015 M
Ksp SrCrO4 = 4 × 10ˉ⁵
Ditanya : Apakah dapat terbentuk endapan?
Jawab :
Sr(NO3)(aq) → Sr2+ (aq) + NO32-(aq)
1,2 mol 1,2 mol 1,2 mo
K2CrO4(aq) → 2K+(aq) + CrO42-(aq)
0,15 mol 0,15 mol 0,15 mol
Volume campuran yang diperoleh adalah 30 mL, maka konsentrasi ion-ionnya adalah:
1,2 𝑚𝑜𝑙
[Sr2+] = = 4 × 10ˉ2 M
30 𝑚𝐿
0,3 𝑚𝑜𝑙
[CrO42-] = 30 𝑚𝐿 = 1 × 10-2 M

[Sr2+] [CrO42-] = (4 × 10ˉ2) (1 × 10-2 )


= 4 × 10ˉ4 M
Karena nilai hasil kali konsentrasi ion-ionnya labih besar dari pada harga Ksp-nya, maka
kedua larutan tersebut ketika dicampurkan dapat membentuk endapan.
8. Al(OH)3(aq) ⇆ Al3+ (aq) + 3OHˉ (aq)
s s 3s
Ksp Al(OH)3= [Al3+] [ OHˉ]3
= s × (3s)3
= s × 27s3
Ksp Al(OH)3= 27s4
4 𝐾𝑠𝑝
s = √
27

4 1,8 ×10ˉ33
=√
27
4
= √2 × 10ˉ³⁴
s = 2,86 × 10ˉ9

[OHˉ] = 3s
= 3 × 2,86 × 10ˉ9
[OHˉ] = 8,58 × 10ˉ9
POH = ꟷlog [ OHˉ]
= ꟷlog 8,58 × 10ˉ9
= 9 ꟷ log 8,58

pH = 14 ꟷ (9 ꟷ log 8,58)
= 5 + log 8,58

Anda mungkin juga menyukai