1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di Kabupaten Semarang.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas memiliki pengetahuan yang kurang mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
3. Hal ini disebabkan karena ibu kurang mendapatkan informasi dan kurang tertarik untuk mencari informasi tentang tanda bah
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
131 tayangan2 halaman
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di Kabupaten Semarang.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas memiliki pengetahuan yang kurang mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
3. Hal ini disebabkan karena ibu kurang mendapatkan informasi dan kurang tertarik untuk mencari informasi tentang tanda bah
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di Kabupaten Semarang.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas memiliki pengetahuan yang kurang mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
3. Hal ini disebabkan karena ibu kurang mendapatkan informasi dan kurang tertarik untuk mencari informasi tentang tanda bah
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di Kabupaten Semarang.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar ibu nifas memiliki pengetahuan yang kurang mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
3. Hal ini disebabkan karena ibu kurang mendapatkan informasi dan kurang tertarik untuk mencari informasi tentang tanda bah
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
CRITICAL APPRAISAL WORKSHEET
READING JURNAL
1. Judul Analisis Pengetahuan Ibu Nifas tentang
Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Wilayah Kabupaten Semarang 2. Penulis Vistra Veftisia, Yulia Nur Khayati 3. Nama Jurnal Indonesian Journal of Midwivery (IJM) 4. Screening Populasi : 76 orang Intervensi : - Control : - Outcome : Pengetahuan ibu nifas tentang tanda tanda bahaya bayi baru lahir sebagian besar berpengetahuan kurang. 5. Validity (Keabsahan) Berdasarkan pengetahuan ibu nifas Apakah ada pertanyaan penelitian yang tentang tanda tanda bahaya bayi baru lahir jelas? Jelaskan! sebagian besar berpengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena ibu kurang mendapat sumber informasi, dan kurangnya minat ibu untuk mencari sumber informasi mengenai tanda bahaya bayi baru lahir. Apa Tujuan Penelitian ini? Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir. Jelaskan tinjauan pustaka yang mendasari Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir Yang content/ isi dari penelitian tersebut! perlu di perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus): 1. Bayi tidak mau menyusu 2. Kejang 3. Lemah 4. Sesak Nafas 5. Merintih 6. Pusar Kemerahan 7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin 8. Mata Bernanah Banyak 9. Kulit Terlihat Kuning Jenis penelitian apa yang digunakan dalam Metode deskriptif penelitian ini? 10. Clinical Importance Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir sebagian besar berpengetahuan cukup, ibu yang berumur lebih tua belum tentu pemahamannya terhadap suatu ilmu pengetahuan lebih baik dari ibu yang berumur lebih muda. Tingkat pengetahuan seseorang tidak dipengaruhi oleh lamanya waktu hidup tapi karena adanya minat dan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Menurut anda, apa manfaat hasil penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan tersebut? sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi ibu bayi untuk dapat memanfaatkan pengalamannya agar pengalaman tersebut bisa menambah sumber pengetahuannya tentang tanda bahaya bayi baru lahir. Apa kesimpulan anda terhadap penelitian pengetahuan ibu nifas tentang tanda ini? bahaya bayi baru lahir yang kurang dikarenakan ibu kurang mencari informasi tentang tanda bahaya bayi baru lahir walaupun ibu nifas mempunyai buku KIA. penjelasan buku petunjuk KIA oleh tenaga kesehatan saat ANC merupakan faktor yang secara positif dikaitkan dengan peningkatan pengetahuan tentang tanda bahaya neonatal.