Fitokimia Kulit Lemon
Fitokimia Kulit Lemon
Fitokimia Kulit Lemon
2, September 2018
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai
obat tradisional, serta sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik. Kulit buah jeruk lemon berfungsi
untuk mencegah kanker.Daun jeruk lemon dapat membantu mengatasi penyakit kanker, jantung dan
liver.Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi simplisia daun dan kulit buah jeruk
lemon dan untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam daun dan kulit buah jeruk
lemon serta analisis secara KLT. Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik,
mikroskopik, penetapan susut pengeringan, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut
etanol, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak larut asam. Skrining fitokimia meliputi
uji alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid, tanin dan saponin. Analisis secara KLT dilakukan dengan
menggunakan lempeng silika gel GF254sebagai fase diam, dan fase gerak CHCl3-MeOH-NH4OH
(85:15:1) pada analisis alkaloid, HCl 1% pada analisis flavonoid, dan Heksan-MeOH (70:30) pada
analisis steroid/triterpenoid. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan karakteristik simplisia daun jeruk
lemon diperoleh susut pengeringan sebesar 69,29%; kadar abu total 6,40%; kadar abu tidak larut asam
1,23%; kadar sari larut etanol 17,73%; kadar sari larut air 24,79%. Pemeriksaan karakteristik simplisia
kulit buah jeruk lemon diperoleh susut pengeringan sebesar 69,69%; kadar abu total 3,32%; kadar abu
tidak larut asam 1,57%; kadar sari larut etanol 28,99%; kadar sari larut air 25,35%. Hasil skrining
fitokimia diperoleh bahwa ekstrak simplisia daun jeruk lemon mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
steroid/triterpenoid dan tanin, sedangkan ekstrak simplisia kulit buah jeruk lemon mengandung senyawa
alkaloid, flavonoid dan steroid/triterpenoid.Hasil identifikasi dengan KLT menunjukkan bahwa ekstrak
simplisia daun dan kulit buah jeruk lemon mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid dan
steroid/triterpenoid.
Kata Kunci:karakterisasi simplisia, daun dan kulit buah jeruk lemon, skrining
ABSTRACT
Lemon Citrus (Citrus limon (L.) Burm f.) Is one of the plants that has potential as a traditional medicine,
and is an excellent source of vitamin C and calcium. Lemon peel fruit serves to prevent cancer. Lemon
leaf lemon can help overcome cancer, heart and liver. The purpose of this research is to characterize
simplicia leaf and lemon rind and to know the chemical compound group contained in leaf and lemon
rind and also TLC analysis. Characterization of simplicia include macroscopic and microscopic
examination, determinations of loss on drying, determinations of water soluble extract, determination of
ethanol soluble concentration, determination of total ash content, and determination of acid ash in
soluble. Phytochemical screening includes the test for alkaloids, flavonoids, steroids/triterpenoids,
tannins and saponins. TLC analysis was performed using silica gel GF254 as stationary phase, and mobile
phase CHCl3-MeOH-NH4OH (85:15:1) on alkaloids analysis, 1% HCl in flavonoids analysis, and
Hexan-MeOH (70:30) on steroids/triterpenoids analysis. The result obtained from examination of lemon
citrus leaf characteristic gave loss on drying 69,29%; total ash content 6,40%; acid insoluble ash 1,23%;
ethanol soluble extract 17,73%; water soluble extract 24,79%. The examination of simplicia
characteristics of lemon peel obtained by loss on drying 69,69%; total ash content 3,32%; acid insoluble
ash 1,57%; ethanol soluble extract 28,99%; water soluble extract 25,35 %. The result of phytochemical
82
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
screening showed that lemon leaf simplicia extract contains alkaloids, flavonoids, steroids/triterpenoids
and tannins, while the simplicia extract of lemon peel contains alkaloids, flavonoids and
steroids/triterpenoids compounds. The results of identification with TLC showed that the simplicia extract
of the leaf and lemon peel contain alkaloids, flavonoids and steroids/triterpenoids.
skrining fitokimia serta analisis golongan Burm. f.) secara kromatografi lapis tipis
senyawa kimia dari ekstrak simplisia daun (KLT).
dan kulit buah jeruk lemon (Citrus limon
(L.) Burm.f.). Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari
Perumusan Masalah penelitian ini adalah:
Berdasarkan pendapat latar belakang 1. Dapat memberikan informasi kepada
tersebut, maka perumusan masalah masyarakat kandungan dari daun dan
penelitian ini adalah: kulit buah jeruk lemon (Citrus limon
1. Bagaimana cara mengetahui (L.) Burm. f.) sehingga dapat
karakteristik simplisia daun dan kulit dimanfaatkan sebagai salah satu
buah jeruk lemon (Citrus limon (L.) tanaman obat tradisional.
Burm.f.)? 2. Agar dapat mendorong minat para
2. Golongan senyawa kimia apa saja yang peneliti untuk menggunakan tanaman
ada di dalam daun dan kulit buah jeruk jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm.
lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.)? f.) sebagai sampel penelitian.
3. Bagaimana cara menganalisis 3. Dapat memberikan informasi kepada
kandungan kimia daun dan kulit buah peneliti mengenai karakterisasi
jeruk lemon (Citrus limon (L.) simplisia dan kandungan kimia serta
Burm.f.)? analisis secara kromatografi lapis tipis
dari daun dan kulit buah jeruk lemon
Hipotesis Penelitian (Citrus limon (L.) Burm. f.) sehingga
Berdasarkan perumusan masalah dapat menambah data penelitian dalam
tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini usaha pemanfaatan jeruk lemon (Citrus
adalah: limon (L.) Burm.f.).
1. Karakterisasi simplisia daun dan kulit
buah jeruk lemon (Citrus limon (L.) METODE
Burm. f.) dapat diketahui dengan
melakukan pengamatan parameter Desain Penelitian
simplisia. Desain penelitian yang diterapkan pada
2. Golongan senyawa kimia yang ada di penelitian ini adalah eksplorasi. Penelitian
dalam daun dan kulit buah jeruk lemon meliputi pengumpulan bahan, pembuatan
(Citrus limon (L.) Burm. f.) dapat simplisia, karakterisasi simplisia,
ditentukan dengan melakukan skrining pembuatan ekstrak, skrining fitokimia,
fitokimia. analisis secara KLT (kromatografi lapis
3. Analisis kandungan kimia dari daun tipis).
dan kulit buah jeruk lemon (Citrus
limon (L.) Burm. f.) dapat dilakukan Lokasi Penelitian
secara kromatografi lapis tipis (KLT). Penelitian dilakukan di Laboratorium
Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: Waktu Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik Penelitian dilakukan pada tanggal 05
simplisia daun dan kulit jeruk buah Juni 2017 – 28 Agustus 2017.
lemon (Citrus limon (L.) Burm.f.).
2. Untuk mengetahui golongan senyawa Alat dan Bahan
kimia yang terdapat didalam daun dan Alat
kulit buah jeruk lemon (Citrus limon Alat-alat yang digunakan selama
(L.) Burm.f.). penelitian seperti alat-alat gelas
3. Untuk mengetahui cara analisis (Erlenmeyer, beaker glass, corong, gelas
kandungan kimia dari daun dan kulit ukur, corong pisah, tabung reaksi, labu
buah jeruk lemon (Citrus limon (L.) bersumbat), krus porselen bertutup,
84
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
bagian yang tidak larut dalam asam, saring diuapkan hingga mencapai kekentalan yang
melalui krus kaca masir atau kertas saring diinginkan (BPOM RI, 2013).
bebas abu yang telah diketahui beratnya,
lalu sisa dipanaskan, kemudian didinginkan Skrining Fitokimia
dan ditimbang sampai bobot tetap. Kadar Pemeriksaan Alkaloida
abu yang tidak larut dalam asam dihitung Sampel uji ditimbang sebanyak 0,5 g
terhadap bahan yang telah dikeringkan di kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2
udara (Depkes, 1989). N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas
berat abu sisa pijar
Kadar Abu Tidak Larut Asam =
berat simplisia
X 100% penangas air selama 2 menit, didinginkan
dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai
Penetapan Kadar Sari Larut Etanol untuk uji alkaloida, diambil 3 tabung reaksi,
5 g serbuk simplisa dimaserasi dengan lalu kedalamnya dimasukkan 0,5 ml filtrat.
100 ml etanol selama 24 jam seperti tertera Masing-masing tabung reaksi ditambahkan
pada monografi, menggunakan labu pereaksi yang berbeda.
bersumbat sambil sekali-sekali dikocok Tabung reaksi 1: ditambahkan 2 tetes
selama 6 jam pertama, kemudian pereaksi Mayer
didiamkan. Disaring cepat, 20 ml filtrat Tabung reaksi 2: ditambahkan 2 tetes
diuapkan dalam cawan dangkal (Depkes, pereaksi Bouchardat
1989). Tabung reaksi 3: ditambahkan 2 tetes
berat ekstrak x 5 pereaksi Dragendorff
Kadar sari larut etanol = X 100%
berat simplisia Alkaloid positif jika terjadi endapan
atau kekeruhan pada paling sedikit dua dari
Penetapan Kadar Sari Larut Air tiga percobaan diatas (Depkes RI, 1995).
5 g serbuk simplisia dimaserasi dengan
100 ml kloroforom P (2,5 mL kloroforom Pemeriksaan Flavonoida
dalam 1000 mL aquadest) selama 24 jam Sebanyak 10 g sampel uji ditambahkan
menggunakan labu bersumbat sambil 10 ml air panas, dididihkan selama 5 menit
sekali-sekali dikocok selama 6 jam pertama, dan disaring dalam keadaan panas, kedalam
kemudian didiamkan. Disaring cepat, 20 ml 5 ml filtrat ditambahkan 0,1 g serbuk
filtrat diuapkan dalam cawan dangkal magnesium dan 1 ml asam klorida pekat
berdasar rata (yang telah ditara) di atas dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan
penangas air hingga kering, sisa dipanaskan dibiarkan memisah. Flavonoida positif jika
pada suhu 105o C hingga bobot tetap. Kadar terjadi warna merah atau kuning atau jingga
dihitung dalam persen terhadap bahan yang pada lapisan amil alkohol (Depkes RI,
telah dikeringkan di udara (Depkes, 1989). 1995).
berat ekstrak x 5
Kadar sari larut air = X 100%
berat simplisia Pemeriksaan Saponin
Sampel uji ditimbang sebanyak 0,5 g
Ekstraksi Serbuk Simplisia dan dimasukkan kedalam tabung reaksi,
Ekstraksi dilakukan dengan cara lalu ditambahkan 10 ml air panas,
maserasi, penyari yang digunakan adalah dinginkan kemudian dikocok kuat-kuat
etanol atau campuran etanol-air. Sepuluh selama 10 detik. Jika terbentuk busa
bagian simplisia dimasukkan ke dalam setinggi 1-10 cm yang stabil dan tidak
bejana maserasi (maserator), ditambahkan kurang dari 10 menit dan tidak hilang
75 bagian cairan penyari dan direndam dengan penambahan 1 tetes asam klorida
selama 5 hari sambil sekali-sekali diaduk. 2N menunjukkan adanya saponin (Depkes
Disaring, maseratnya dicukupkan menjadi RI, 1995).
100 bagian dengan melewatkan cairan
penyari melalui ampas maseratnya. Pemeriksaan Tanin
Kemudian didiamkan 2 hari. Cairan jernih Sampel uji ditimbang sebanyak 1 g,
dienaptuangkan dan kemudian maserat dididihkan selama 3 menit dalam 100 ml air
suling lalu didinginkan dan disaring.
87
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
88
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
Tabel 1. Hasil pemeriksaan makroskopik daun dan kulit buah jeruk lemon
No Pemeriksaan Daun Jeruk Lemon Kulit Buah Jeruk Lemon
1 Rupa dan Bentuk daun jorong, tepi daun Bentuk kulit buah jeruk lemon menggulung
Bentuk menggulung, ujung dan dan berkerut. Berupa potongan-potongan
pangkal daun tumpul. kecil kulit buah yang telah di keringkan.
2 Ukuran Panjang 9,5 - 11,5 cm Panjang 2,5 - 4,5 cm
Lebar 2,5 - 4,2 cm Lebar 1,7 - 3,5 cm
3 Warna Hijau – Hijau Kecoklatan Kuning kecoklatan, bagian dalam kulit buah
berwarna putih kecoklatan
4 Bau Bau Khas Jeruk Lemon Bau Khas Jeruk Lemon
5 Uraian serbuk Serbuk simplisia daun jeruk Serbuk simplisia kulit buah jeruk lemon
simplisia lemon dicirikan dengan serbuk dicirikan dengan serbuk berwarna kuning
berwarna hijau kecoklatan. kecoklatan.
Karakterisasi simplisia untuk simplisia tidak larut dalam asam misalnya silika
daun dan kulit buah jeruk lemon belum (WHO, 1998).
tertera pada Materia Medika Indonesia.
Namun sebagian besar hasil yang diperoleh Hasil Skrining Fitokimia
mendekati persyaratan karakterisasi Hasil skrining fitokimia dari simplisia
simplisia kulit buah jeruk nipis yang tertera daun dan kulit buah jeruk lemon dapat
dalam Farmakope Hebal Indonesia Edisi I dilihat pada tabel 3.
2011.
Penetapan kadar sari dilakukan Tabel 3. Hasil skrining fitokimia daun dan
terhadap kadar sari air dan sari larut etanol. kulit buah jeruk lemon
Penetapan kadar sari menyatakan jumlah No Pemeriksaan Daun Jeruk Kulit Buah
zat yang terlarut dalam air atau etanol Lemon Jeruk
(Depkes RI, 1995). Lemon
Penetapan kadar abu dilakukan untuk 1 Alkaloid + +
mengetahui kandungan senyawa anorganik 2 Flavonoid + +
dalam simplisia misalnya Mg, Ca, Na dan 3 Steroid/Triterpenoid + +
4 Saponin - -
K. Kadar abu tidak larut asam untuk
5 Tanin + -
mengetahui kadar senyawa anorganik yang
6 Antrakuinon - -
89
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
terjerap pada plat kromatografi lapis tipis Burm. f.) dilakukan secara KLT
yang mengganggu proses pemisahan dan (kromatografi lapis tipis) untuk
analisis. Kemudian plat kromatografi lapis menegaskan hasil yang didapat dari
tipis yang telah kering disimpan dalam skrining fitokimia.
desikator untuk menjaga agar tetap kering
dan bersih (Miller, 2005) Selanjutnya SARAN
ekstrak ditotolkan sebanyak 5-10 totolan
pada tempat yang sama menggunakan pipa 1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya
kapiler pada tepi bawah plat. untuk melakukan isolasi zat berkhasiat
Sebelum dilakukan pengelusian eluen dari daun dan kulit buah jeruk lemon
dalam bejana dijenuhkan terlebih dahulu serta melakukan uji khasiat atau uji
agar campuran eluen dapat mengelusi aktivitas dari zat yang terkandung
ekstrak dengan baik dan untuk dalam daun dan kulit buah jeruk lemon.
mempercepat reaksi yang nantinya dapat 2. Disarankan kepada masyarakat untuk
bercampur sempurna. Eluen yang baik dapat memanfaatkan daun dan kulit
adalah eluen yang bisa memisahkan buah jeruk lemon sebagai salah satu
senyawa dalam jumlah yang banyak pilihan obat tradisional.
ditandai dengan munculnya noda. Noda
yang terbentuk tidak berekor dan jarak noda DAFTAR PUSTAKA
yang satu dengan yang lainnya jelas
(Harborne, 1987). Plat yang sudah Badan POM RI. (2005). Standarisasi
ditotolkan dengan sampel dimasukkan Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia,
dalam bejana, diamati prosesnya. Plat bisa Salah Satu Tahapan Penting Dalam
diangkat dari bejana jika eluennya sudah Pengembangan Obat Asli Indonesia.
naik sampai batas garis atas, kemudian plat Volume 6. Jakarta: Badan POM RI.
didiamkan sebentar dan ditunggu sampai Badan POM RI. (2013). Pedoman
kering. Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis
Ekstrak. Volume 2. Jakarta: Direktorat
KESIMPULAN Obat Asli Indonesia, Deputi Bidang
Pengawas Obat Tradisional, Kosmetik
1. Hasil pemeriksaan karakterisasi Dan Produk Komplemen.
simplisia daun jeruk lemon (Citrus Day dan Underwood. (1980). Analisa
limon (L.) Burm. f.) diperoleh susut Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat.
pengeringan 69,29%, kadar sari larut Jakarta: Erlangga.
etanol 17,73%, kadar sari larut air Depkes Republik Indonesia. (1979).
24,79%, kadar abu total 6,40%, dan Farmakope Indonesia (Edisi III).
kadar abu tidak larut asam 1,23%. Jakarta : Depkes Republik Indonesia.
2. Hasil pemeriksaan karakterisasi Depkes Republik Indonesia. (1989).
simplisia kulit buah jeruk lemon (Citrus Materia Medika Indonesia (Jilid V).
limon (L.) Burm. f.) diperoleh susut Jakarta : Depkes Republik Indonesia.
pengeringan 69,69%, kadar sari larut Depkes Republik Indonesia. (1995).
etanol 28,99%, kadar sari larut air Farmakope Indonesia. Edisi IV.
25,35%, kadar abu total 3,32% dan Jakarta: Depkes RI.
kadar abu tidak larut asam 1,57%. Depkes Republik Indonesia. (2000).
3. Hasil skrining fitokimia dari daun dan Parameter Standar Umum Pembuatan
kulit buah jeruk lemon (Citrus limon Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
(L.) Burm. f.) menunjukkan adanya Depkes RI. Prosiding Seminar
golongan senyawa alkaloid, flavonoid, Agroindustri dan Lokakarya Nasional
tanin dan steroid/triterpen. FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM,
4. Analisis golongan senyawa yang 2-3 September 2015. ISBN: 978-602-
terkandung dalam ektrak daun kulit 7998-92-6. Halaman: 176-177.
buah jeruk lemon (Citrus limon (L.)
92
JURNAL ILMIAH FARMASI IMELDA Vol.2, No.2, September 2018
93