Cerita Jenaka Abu Nawas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sabhan Abdillah Rasyid

Nim :F1012181018

Abu Nawas Mau Terbang (Timur Tengah)


Penduduk gempar. Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya mau terbang. Hal itu
membuat sebagian penduduk percaya akan kehebatan Abu Nawas.

“Benarkah kau mau terbang?” tanya seorang pemuda.

“Ya, aku mau terbang,” jawab Abu Nawas.

Berita tentang mau terbangnya Abu Nawas pun menyebar. Penduduk penasaran,
apakah Abu Nawas akan benar-benar terbang. Hal itu terdengar sampai ke telinga
Raja. Raja lalu memanggil Abu Nawas untuk memastikan kebenarannya.

“Berita tentang kau yang man terbang membuat penduduk heboh, bahkan sampai
ke luar negeri. Apakah benar kau mau terbang, Abu Nawas?” tanya Raja.

“Ya Raja, itu benar. Aku memang mau terbang,” ucap Abu Nawas, mantap.

“Apakah kau berbohong?” Raja memastikan.

“Aku tidak berbohong, Raja. Aku mau terbang hari Jum’at besok, di tempat
tertinggi di negeri ini,” ucap Abu Nawas.

“Baiklah kalau begitu, biar prajurit yang akan mengumumkannya kepada rakyat.
Tetapi awas, jika kau berbohong, maka kau akan dihukum mati,” balas Raja.

Tepat pada hari Jum’at, semua penduduk sudah berkumpul. Mereka ingin
menyaksikan Abu Nawas terbang.
“Hebat sekali Abu Nawas,” ucap salah satu penduduk.

“Terbanglah kau Abu Nawas. Paling-paling kau akan terjatuh lalu mati. Jika tidak,
kau akan mendapatkan hukuman mati dari raja. Jadi itu sama saja untukmu,” ujar
penduduk lainnya.

Abu Nawas naik ke atas bangunan yang paling tinggi. Semua penduduk dan Raja
menyaksikannya dengan penasaran. Sesampainya di atas bangunan tertinggi, Abu
Nawas tersenyum. Ia lalu mengepak-ngepakkan tangannya seperti mau terbang.

Penduduk menjadi jengkel. Abu Nawas tak juga terbang. Ia hanya seperti orang
mau terbang.

“Hai, Abu Nawas, kenapa kau membohongi kami?!” seru Raja.

“Hamba tidak berani berbohong, Raja. Hamba memang mau terbang. Apakah
kalian melihat saya mau terbang?” tanya Abu Nawas kepada penduduk.

“Iya, kami melihat kau seperti mau terbang. Namun, kau tak terbang-terbang,”
seru penduduk.

“Nah, benar kan, hamba tidak berbohong. Hamba hanya mau terbang, tetapi
ternyata hamba tak bisa terbang,” ucap Abu Nawas kepada Raja.

Raja dan penduduk tak bisa menyalahkan Abu Nawas. Abu Nawas memang
berkata benar. Raja hanya tertawa medengar penjelasan Abu Nawas. Rupanya,
sekali lagi, mereka terkecoh oleh Abu Nawas.

Pesan moral dari Cerita Abu Nawas Paling Lucu : Abu Nawas Mau Terbang
(Timur Tengah) adalah jangan telan mentah-mentah ucapan orang lain. Pikirkan
matang-matang sebelum menyimpulkan.
Unsur intrinsik cerita Abu Nawas mau terbang

1. Tema cerita Abu Nawas : Abu Nawas mau terbang


2. Tokoh : Abu Nawas

: Raja khalifah Harun Arasyid

: Penduduk (Timur Tengah)

3. Latar
Tempat : Timur Tengah, gedung tertinggi
Waktu : Hari jumat
4. Alur : alur yang dikisahkan merupakan
alur maju,dalam cerita ini dikisakan terlebih dahulu sebuah konflik yang
berupa kabar bahwa Abu Nawas akan terbang hingga menyulut sebuah
konflik terhadap pendengar hingga konflik itu semakin besar hingga tahap
penyelesaian.
5. Gaya bahasa : dalam cerita Abu Nawas ini sering
menggunakan bahasa balaghoh dalam bahasa arab,atau dalam bahasa
indonesia adalah permainan bahasa,hal itu bisa kita lihat dari tema cerita
ini hingga akhir cerita bahwa bahasa yang menonjol adalah otak atik kata
atau bahasa itu sendiri
6. Sudut pandang : sudut pandang orang ke tiga
7. Amanat : Abu Nawas Mau Terbang (Timur
Tengah) adalah jangan telan mentah-mentah ucapan orang lain. Pikirkan
matang-matang sebelum menyimpulkan.
Unsur ekstrinsik cerita Abu Nawas mau terbang

1. Latar belakang sosial budaya penulis


Penulis Cerita Abu Nawas ini adalah beliau sendiri,Abu Nawas dikenal
sebagai penyair pada masanya bahkan imamnya para penyair.buku yang di
karangnya dikenal dengan alfu wahid lailah (seribu satu malam),pada
masa itu tepatnya zaman pemerintahan Khalifah Harun Arasyid adalah
puncak kejayaan pendidikan khususnya dalam bidang sastra dan juga
filosifi islam di Timur Tengah, kebudayaan itulah yang melahirkan cerita
cerita atupun syair yang mungkin sampai saat ini masih bisa kita nikmati.
2. Nilai budaya yang terpancar dalam cerita Abu Nawas Mau Terbang
Nilai budaya yang terpancar dan bisa kita lihat dalam cerita ini melalui
gaya bahasa yang digunakan penulis yang merupakan olah alih bahasa
atau balaghoh,dan memang masyarakat setempat juga sudah mashur
dengan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai