Percobaan1 - L1A020074 - Najma Luna F U

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA 1
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

OLEH:

NAMA : NAJMA LUNA F UBER


NIM : L1A020074
KELOMPOK :8
ASISTEN : Devi Puji Rahayu

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……....……….ii
JUDUL PRAKTIKUM………………….………………………………………….….....................3
I. TUJUAN..….…………………………………………………………….….……..…..3

II. TINJAUAN PUSTAKA…….…………………………..……………......…………….3

III. PROSEDUR PERCOBAAN……...…………………………….……...........................3


3.1 Alat………………………………………………………………......….…….3
3.2 Bahan………………………………………………………….…………........3
3.3 Prosedur Kerja………………………………………………………...……....3
3.4 Skema Kerja…………………………………………………………..............6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN….………………………………………………..….…..7


4.1 Data Pengamatan……………………………………………………..........….7
4.1.1 Tabel Data Pengamatan Alat………….………………………………..7
4.1.2 Tabel Data Pengamatan Bahan………………………………………..10
4.2 Pembahasan……………………………………………………………...…..12
4.2.1 Pembahasan Alat………………………………………………………12
4.2.2 Pembahasan Bahan…………………………………………………….13

V. KESIMPULAN DAN SARA.…………………………………………………………...15


5.1 Kesimpulan……………….…….………………………………………...…..15
5.2 Saran………………………..……….……………………………….…...…..15

DAFTAR PUSTAKA…………………………...……………………………………….…….16

ii
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

I. TUJUAN
a. Mengenal berbagai macam alat dan bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai
dalam analisis atau percobaan kimia serta penggunaanya.
b. Dapat menuliskan nama alat-alat yang telah diberi nomor dalam almari contoh-contoh
xalat dan penggunaanya.
c. Dapat membaca dan menulis nama kemikalia, rumus molekul, bobot molekul dan
derajat kemurnian yang ada dalam botol kemas serta penggunaannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja,
serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat dan bahan,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Pengenalan
alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting agar dapat
mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan apabila
terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan
sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan
macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-
hatian yang tinggi (Prabowo, 2009).

Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu
percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat
dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita
tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang
digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain sudah
mengetahui masing-masing nama alat, praktiakn juga harus mengetahui fungsi alat-alat
yang digunakan dan bagaimana cara menggukannya (Achmad, 1993).

Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman
menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memumungkinkan penjelasan dan peramalan,
pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalilsasi ilmiah dan pembuatan teori.
Sehingga praktik di laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains (Wahyudi, 2011). Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum
sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di dalam
wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah
lemari asam (Neinlands, 1990).

3
4

Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut


terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam,
2010). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari
gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan
terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu,
penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian
(Waltor, 2010).

Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium


terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik.
Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran
dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan
penggunaan alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap
kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009).

Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh
praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan
alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan
baik (Setiawati, 2002). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat
yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap
kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal.
Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu
penelitian (Mored, 2000).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,


memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau
dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang
sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
III. PROSEDUR PERCOBAAN

III.1 Alat

Pada praktikum alat yang digunakan antara lain tabung reaksi, gelas ukur, labu
seukuran, pipet seukuran, pipet ukur, pipet mikro, buret, labu erlenmeyer, labu didih,
beker gelas, kuvet, batang pengaduk, eksikator, pipet tetes, thermometer, gelas arloji,
cawan porselin, sendok porselin, mortir, statif, kaki tiga atau tripod, pembakar Bunsen,
filler, prop, tabung reaksi, labu desilator, cuvet, sendok spatula, desitator, statif, flame
fotometer, oven listrik, timngan analitik, PH-meter, buret, deep froozer, Spectrofotometer,
kompor listrik, shaker, muffle-meter, DHL-meter, lentifuge, AAS, brosofetycabinen,
waterbath.

III.2 Bahan

Pada praktikum ini bahan yang digunakan antara lain etanol, asam sulfat, klorofom,
methanol, kupfer(II) sulfat, asam klorida, cloral hydrate, asam asetat, natrium karbonat,
oxalsaure, amoniak, benzol, natrium klorida, glycin, sibernitrat, dietil eter, asam oksalat,
sukrosa, tembaga sulfat pentahidrat, dan ammonium dihydrogen phospat.

III.3 Prosedur Kerja


a. Amatilah alat-alat yang ada dalam almari contoh.
b. Tuislah minimum 20 nama alat dan kegunaanya sesuai dengan nomor alat yang ada.
c. Amati dan baca label dalam botol kemasan kemikalia yang telah disediakan asisten.
d. Tulislah rumus kimia , nama kemikalia, bobot molekul dan derajat kemurniannya.

5
6
III.4 SKEMA KERJA

 ALAT

Alat – alat yang telah disiapkan sebelumnya.

- Diamati alat-alat yang ada di dalam almari.


- Ditulis minimum 20 nama alat dan kegunaannya sesuai nomor alat yang
ada.

Alat diketahui nama dan kegunaannya.

 BAHAN

Bahan Kimia

- Dibaca dan diamati label dalam botol kemasan kemikalia yang telah
disediakan asisten.
- Ditulis rumus kimia, nama kemikalia, bobot molekul dan derajat
kemurniannya.

Bahan kimia telah diamati


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Pengamatan

DATA PENGAMATAN KELOMPOK 8

IV.1.1 ALAT-ALAT KIMIA

No Nama Gamba Fungs


r i
1. Berfungsi untuk menciptakan
suhu yang konstan pada
sampel air selama periode
Waterbath
waktu yang lama.

2. Berfungsi untuk memishkan 2


komponen dalam larutan
yang berbeda.
Corong pisah

3. Berfungsi untuk menjenpit


alat-alat suatu benda.
Klem

4. Berfungsi untuk penyangga


alat-alat suatu benda.

Statif

5. Berfungsi untuk pemisah atau


pemurnian suatu zat dengan
memfokuskan pada
Labu destilasi perbedaan titik didih.

7
6. Berfungsi untuk memutar sampel
pada kecepatan tinggi
Centrifuge
partikel yang lebih berat
terkumpul ke dasar tabung
centrifuge.
7. Berfungsi untuk
mengkondensasikan atau
mengubah gas yang
Kondensor bertekanan tinggi berubah
menjadi cairan yang
bertekanan tinggi.
8. Berfungsi untuk
mengukur volume larutan
Gelas ukur suatu zat.

9. Berfungsi untuk membantu


dalam proses homgenisasi.
Stirer magnetik

10. Berfungsi untuk penguapan atau


pengeringan padatan
Cawan porselen dalam bentuk tepung.

11. Berfungsi untuk mencampurkan


larutan dengan bahan
dengan cara digoyangkan.
Erlenmeyer

12. Berfungsi untuk memindahkan


larutan zat cair dengan volume
yang berkisar antara 5ml-
Pipet mikro
100ml.

8
13. Berfungsi untuk menampung
larutan yang diukur
konsentrasinya
Kuvet
secara
sepktrofotometri.

14. Berfungsi untuk penyaringan


vakum cairan yang
Corong buchner ditumpahkan ke dalam corong.

15. Berfungsi untuk menentukan


suatu zat atau konsentrasi
Spektrofotometer larutan pada panjang gelombang
dengan menggunakan serapan
cahaya.

16. Berfungsi untuk menampung


suatu zat cair atau larutan.

Beaker glass

17. Berfungsi untuk menghancurkan


suatu bahan atau sample.

Mortar

18. Berfungsi untuk untuk ekstraksi


padat-cair atau memisahkan
suatu komponen dalam
Soxhlet suatu
padatan dengan menggunakan
suatu pelarut cair.

9
19. Berfungsi untuk memindahkan
larutan ke dalam wadah dalam
Pipet volume berbagai ukuran volume.

20. Berfungsi untuk untuk


Spatula mengambil obyek.

Rumus Bobot Derajat


No Nama Bahan Hazardous level
Molekul Molekul Kemurnian
1. Chloroform CHCl₃ 119,38 g/mol PA

2. Natrium chlorid NaCL 58,44 g/mol PA

3. Fenol C6H5OH 94,11 g/mol PA

4. Natrium NaOH 40,00 g/mol PA


hidroksida

5. Tri-natium Na2SO4 142.04 g/mol Ph Eur


sulfat (anhidrat)
322.20 g/mol
(dekahidrat)
6. Kalium tatrat KNaC4H4O6·4 282,1 g/mol PA Tidak menyebabkan
H2O iritan namun tidak
untuk dikonsumsi.
10

IV.1.2 BAHAN – BAHAN KIMIA


11
7. Natrium Na2CO3 105,9888 BP
carbonat g/mol

8. Etanol C2H5OH 46,7 g/mol PA

9. Asam sulfat H2SO4 98,079 g/mol PA

10. Kloroform CHCl₃ 119,38 g/mol PA

11. Metanol CH3OH 32,04 g/mol PA

12. Kupfer(II)sulfat CuSO4 159,609 PA


g/mol

13. Asam klorida HCL 36,46 g/mol Ph Eur

14. Akuades H2O 18.0153 PA Tidak berbahaya jika


g/mol tidak berlebihan.
15. Petroleum C6H6 78,11 g/mol PA
benzen

16. Tetrechlorid CCl4 153,82 g/mol PA

17. Barium chlorid BaCl2 208,23 g/mol Ph Eur

18. Silica gel SiO2 60,08 g/mol PA

19. Kalium iodida Kl 166,0028 Ph Eur


g/mol

20. Ammonia NH3 17,031 g/mol PA

12

IV.2 Pembahasan

A. Pengenalan Alat

Alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun instrumental dari tahap
persiapan sampai tahap pengukuran. Sebagian besar terbuat dari gelas, selain itu ada pula
alat yang terbuat dari porselin, besi dan karet. Beberapa alat tersebut, yaitu:

a. Pipet volume atau pipet gondok adalah alat yang terbuat dari gelas dan berfungsi untuk
memindahkan suatu larutan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi.
b. Erlenmeyer adalah alat yang terbuat dari gelas dan berfungsi untuk mencampurkan
larutan dengan cara digoyangkan.
c. Cawan porselin atau evaporating glass adalah alat kimia yang terbuat dari gelas dan
berfungsi untuk menguapkan/mengeringkan suatu padatan.
d. Statif adalah alat yang tebuat dari besi panjang dan berfungsi untuk menyangga alat-alat
yang terbuat dari gelas.
e. Klem adalah alat yang terbuat dari besi dan berfungsi sebagai penjepit alat-alat yang
terbuat dari gelas.
13

f. Waterbath adalah alat untuk menciptakan suhu yang konstan pada


sampel air selama periode waktu yang lama.
g. Labu destilasi Berfungsi untuk pemisah atau pemurnian suatu zat dengan memfokuskan
pada perbedaan titik didih.
h. Centrifuge berfungsi untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi partikel yang lebih
berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.
i. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan atau mengubah gas yang bertekanan
tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.
j. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan suatu zat.
k. Stirer magnetik berfungsi untuk membantu dalam proses homgenisasi.
l. Pipet mikro berfungsi untuk memindahkan larutan zat cair dengan volume yang berkisar
antara 5ml-100ml.
m. Kuvet berfungsi untuk menampung larutan yang diukur konsentrasinya secara
sepktrofotometri.
n. Corong Buchner berfungsi untuk penyaringan vakum cairan yang ditumpahkan ke dalam
corong.
o. Spektrofotometer berfungsi untuk menentukan suatu zat atau konsentrasi larutan pada
panjang gelombang dengan menggunakan serapan cahaya.

Bahan kimia yang ada di lab jumlahnya relatif banyak seperti halnya jumlah peralatan. Di
samping jumlahnya cukup banyak, terdapat tingkat kemurniannya masing-masing, yaitu:

1. Commercial grade (kemikalia teknik), bahan ini tidak digunakan di lab, tetapi digunakan
untuk industri karena memiliki tingkat kemurnian yang rendah.
2. USP-grade (United State Pharmacope) adalah bahan kimia yang telah dimurnikan untuk
memenuhi persyaratan tertentu atau terbebas dari zat tertentu.
3. CP-grade (Chemical Pare) adalah bahan kimia yang memiliki tingkat kemurnian lebih
tinggi dari USP.
4. Reagent grade atau analyzed grade, bahan ini diproduksi di pabrik dan tidak dimurnikan
serta memiliki kandungan zat tertentu.
5. Primary Standard Grade atau PA (Pro Analisa) adalah bahan kimia yang memenuhi
persyaratan untuk membuat pereaksi atau standar analisis kimia dan tingkat
kemurniannya mendekati 100%.

Bahan yang sering digunakan dalam analisis kimia adalah air. Derajat kemurnian air:

1. Akua DM adalah air yang telah dihilangkan kandungan mineralnya menggunakan


adsorben.
2. Akuades adalah air hasil destilasi.
3. Akuabides adalah air hasil dua kali estilasi.
14

Bahan kimia juga dapat menimbulkan resiko bahaya cukup tinggi, oleh karena itu
dalam pengelolaan lab aspek penyimpanan, penataan dan pemeliharaan bahan kimia
merupakan bagian penting. Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat apabila
bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama
tingkat kebahayaannya. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat lebih dari satu jenis
tingkat bahaya. Tingkat-tingkat bahaya:

1. Mudah meledak
Bisa disebabkan misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi
dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Beberapa
contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa.

2. Mudah teroksidasi
Bisa disebabkan reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api,
atau karena dengan reaksi bahan-bahan yang bersifat reduktor. Beberapa contoh
bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan kalium perklorat.

3. Mudah terbakar
Bahan tersebut bersifat mudah terbakar (flammable). Zat terbakar langsung
contohnya alumunium alkil fosfor, gas amat mudah terbakar contohnya butane
dan propane, dan cairan mudah terbakar contohnya aseton dan benzene.

4. Beracun
Disebabkan bahan kimia bersifat akut dan kronis, bahkan bisa menyebabkan
kematian pada konsentrasi tinggi. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun
misalnya arsen triklorida dan merkuri klorida.

5. Berbahaya/iritan
Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalu
pernafasan, mulut, dan kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya
peridin. Kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak
langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan dengan kode Xi misalnya
ammonia dan benzyl klorida.

6. Korosif
Korosif, dapat merusak jaringan hidup. Beberapa contoh bahan dengan sifat ini
misalnya belerang oksida dan klor.

7. Berbahaya bagi lingkungan


Jika melepasnya langsung ke lingkungan baik itu ke tanah, udara, perairan atau
ke mikroorganisme dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh
bahan dengan sifat ini misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan
petroleum bensin.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan praktikum, dapat disimpulkan bahwasemua


alat dilaboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing-masing. Sehingga
dalam penggunaan alat memiliki ketelitian yang berbeda-beda. Bahan-bahan kimia
memiliki sifat - sifat tersendiri yangdapat dilihat dari symbol-simbol yang ada
dikemasan dan karakteristiknyamasing-masing.

V.2 Saran

Praktikan lebih memerhatikan apa yang disampaikan oleh asisten saat asisten
memberikan arahan. Asisten lebih mengkondusifkan praktikan yang sekiranya
mengganggu jalannya praktikum. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus
menambah ilmu bagi praktikan maupun asisten.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Wahyuni, Ari. 2014. Laporan Praktikum Pengenalan Alat dan Bahan Kimia.
Cilacap.

 Saifudin, Alfian Nopara. 2015. Laporan Praktium Kimia Pertanian. Purwokerto.

 Lubis, Maju. 2013. Laporan Praktikum Kimia Pengenalan Alat–alat


Laboratorium. Bengkulu.

 Antan. 2016. Laporan Kimia Dasar. Yogyakarta.

 Sulaeman, L. Ode Syawal. 2017. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Kendari.

16

Anda mungkin juga menyukai