Proposal KKN Fixx PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

ANGKATAN XXXVII TAHUN 2020

Kelompok 103
PADUKUHAN : Pongangan
KALURAHAN : Sentolo
KAPANEWON : Sentolo
KABUPATEN : Kulon Progo
PROVINSI : Daerah Istimewa Yogyakarta
Disusun Oleh:
1. Riski Rianda 6. Aldino Hotma Rizki
2. Kamal Hafrizal Afsa 7. Fajar Dwi Arini
3. Heru Purnomo 8. Nurlis Santi
4. Bernandeta Yunita Lamen 9. Laili Rahmawati
5. Bryan Stefanus 10. Risti Kurniati

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2020
SURAT KESEDIAN MITRA

ii
PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI

iii
KATA PENGANTAR

Covid-19 merupakan isu internasional yang saat ini menjangkiti hampir


seluruh dunia. Keberadaan virus ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan
semata, tetapi juga ekonomi, sosial, psikologis dan lain sebagainya. Bisa dikatakan
bahwa semua sektor terdampak wabah Covid-19 ini. Di Indonesia sendiri, Kasus
Covid-19 masih terus bertambah dan belum menunjukkan gejala penurunan.
Pemerintah juga telah membentuk berbagai kebijakan sebagai upaya mencegah
penyebaran wabah dan perbaikan sektor-sektor terdampak walaupun sampai saat
ini wabah ini masih terus menyebar. Tentu saja tidak cukup hanya pemerintah saja
yang berupaya mecegah penyebaran wabah ini. Masyarakat juga dituntut ikut
berkontribusi dalam upaya pencegahan virus Covid-19 dengan mematuhi semua
protocol kesehatan yang telah dianjurkan.
Tuntutan terhadap masyarakat guna memberikan kontribusi positif bagi
pencegahan virus Covid-19 menjadi suatu hal yang harus diwujudkan dan hal
tersebut akan dapat terwujud dengan nyata apabila masyarakatnya memiliki
kesadaran, kemauan, dan potensi diri dalam setiap individunya. Peran masyarakat
sangat penting sebagai komponen utama dalam pencegahan virus Covid-19 baik
dari segi penyebaran wabah, perbaikan sector ekonomi dan perbaikan sistem sosial.
Sehingga masyarakat sebagai ujung tombak kesuksesan pencegahan Covid-19
inilah yang seharusnya dibina agar bisa saling bekerjasama untuk menyukseskan
upaya pencegahan Covid-19.
Mahasiswa sebagai salah satu komponen dalam masyarakat dituntut untuk
menjadi pihak yang menjembatani pembinaan dalam masyarakat tersebut. Dengan
kata lain, wujud nyata yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah membantu
masyarakat untuk memberikan pemahaman mengenai Covid-19, Bahaya yang
ditimbulkan, dan upaya pencegahan yang harus dipatuhi. Selain itu juga
memberikan pendampingan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang
bisa dilakukan masyarakat selama masa pandemi dalam bidang social ekonomi dan
psikologi serta mengembangkan kemampuan yang telah ada dalam diri masyarakat
agar dapat menyokong kondisi ekonomi di masyarakat. Berdasarkan dasar

iv
pemikiran inilah, kami sebagai mahasiswa Universitas Mercubuana Yogyakarta
dituntut untuk turut memberikan kontribusi bagi masyarakat di masa pandemi
Covid-19 dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dengan bekal ilmu pengetahuan yang kami dapatkan di bangku kuliah dan
tekad optimis dan positif, kami bermaksud untuk mengabdikannya dalam
masyarakat. Kami berharap satu langkah yang kami lakukan dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19 agar tetap produktif, bersinergi
positif sesuai protocol kesehtan yang berlaku.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i

SURAT KESEDIAN MITRA .......................................................................................... ii

PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI ................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

A. KONDISI SAAT INI ...................................................................................................1

1. Letak dan Luas Wilayah .........................................................................................1


2. Penduduk................................................................................................................1
3. Mata Pencaharian ...................................................................................................2
4. Agama, Adat istiadat, Kesenian .............................................................................2
5. Bidang Covid-19 meliputi: .....................................................................................5
6. Bidang Psikis..........................................................................................................6
7. Bidang Pangan .......................................................................................................6
8. Bidang Kesehatan...................................................................................................6
9. Bidang Pendidikan .................................................................................................7
10. Bidang Ekonomi.................................................................................................7
B. ANALISIS SWOT ................................................................................................8

1. Kekuatan ................................................................................................................8
2. Kelemahan .............................................................................................................8
3. Kesempatan ............................................................................................................8
4. Ancaman ................................................................................................................8
C. RENCANA KEGIATAN (PROGRAM) .............................................................9

1. Bidang Covid-19 ....................................................................................................9


2. Bidang Psikis..........................................................................................................9
3. Bidang Pangan .....................................................................................................10
4. Bidang Kesehatan.................................................................................................11
5. Bidang Pendidikan ...............................................................................................11

vi
6. Bidang Ekonomi...................................................................................................12
PENUTUP ......................................................................................................................14

vii
A. KONDISI SAAT INI

1. Letak dan Luas Wilayah


Pedukuhan Pongangan terletak di:
Desa: Sentolo
Kecamatan: Sentolo
Kabupaten: Kulonprogo
Provinsi: Daerah Istimewa Yogyakarta
Padukuhan Pongangan merupakan bagian dari wilayah administrasi
yang terletak di Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan letak koordinat 07° 50’ 38”
LS 110° 12’ 47” BT. Batas administratif Desa Sentolo adalah pada
bagian selatannya berbatasan dengan Desa Sukoreno, utara berbatasan
dengan Desa Banguncipto, timur berbatasan dengan Sungai Progo, dan
pada bagian barat berbatasan dengan Desa Kaliagung. Padukuhan
Pongangan dipimpin oleh Risdiyanto Dwi Atmojo, selain itu keadaan
wilayah dari padukuhan ini didasari oleh topografi dataran rendah.1

2. Penduduk
Penduduk yang ada di dukuh Pongangan berdasarkan data yang
diambil tahun 2020 adalah sebanyak 266 KK yang terdiri dari 206 KK
Laki-laki dan 60 KK Perempuan. Memiliki 758 jiwa yang terdiri atas
352 penduduk laki-laki dan sisanya sebanyak 406 dihuni oleh penduduk
wanita2. Kebanyakan penghuni dari padukuhan Pongangan sendiri
adalah orang-oran usia produktif dengan rentang usia 15 sampai dengan
> 54 tahun berjumlah +/- 508 orang3.

1
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).
2
Iis Wahyuningsih dkk, “Pemberdayaan Masyarakat Pedukuhan Dlaban, Malangan, dan
Pongangan, Desa Sentolo dalam Promosi Kesehatan”. Jurnal Pemberdayaan. Volume. 1 No. 1,
2017, hal. 49.
3
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).

1
3. Mata Pencaharian
Berdasarkan data pada tahun 2019 semester ke 2 yang dilansir dari
website resmi kalurahan Sentolo, terdapat 49 jenis pekerjaan yang
dikelompokkan berdasarkan data demografi yang ada. Kelompok yang
belum bekerja menduduki persentase terbesar dalam data yang disajikan
sebanyak 1549 jiwa, diikuti oleh pelajar/mahasiswa sebanyak 1452
orang, mengurus rumah tangga 1292, buruh harian lepas 1070, karyawan
swasta 1054 orang, dan lain sebagainya 4. Untuk wilayah Pongangan
sendiri angka terbesar diduduki oleh pelajar dengan jumlah 109 orang,
diikuti oleh buruh non petani sebanyak 61 orang, PNS sebanyak 46
orang, buruh petani 21 orang, petani 16, wiraswasta 13 orang, dan
sisanya lagi tidak diketahui5

4. Agama, Adat istiadat, Kesenian


Warga kecamatan Sentolo menganut berbagai macam keyakinan
yaitu, Islam, Kristen, dan Katholik. Berdasarkan data tahun 2019 pada
semester ke 2, agama Islam adalah6 keyakinan yang dipeluk oleh
mayoritas warga di kecamatan Sentolo dengan persentase sebesar
49.11% dipeluk oleh laki-lakinya atau sebanyak 3899 jiwa dan penganut
wanita sebanyak 4040 jiwa atau sekitar 50,89%, diikuti oleh agama
Kristen sebanyak 134 jiwa (44,97%) untuk laki-laki dan perempuan
sebanyak 164 jiwa (55,03%), dan terakhir adalah agama Katholik dengan
persentase sebesar 48,61% untuk laki-laki atau 157 jiwa, dan sisanya
sebanyak 166 (51,39%) dianut oleh kaum wanitanya 7. Untuk padukuhan
Pongangan sendiri, sama seperti pada kecamatannya agama Islam

4
Website Resmi Kalurahan Sentolo, “Data Demografi Berdasarkan Pekerjaan” (http://sentolo-
kulonprogo.desa.id/, Diakses pada 04/07/2020).
5
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).
6
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).
7
Website Resmi Kalurahan Sentolo, “Data Demografi Berdasarkan Agama” (http://sentolo-
kulonprogo.desa.id/, Diakses pada 04/07/2020).

2
merupakan keyakinan yang banyak dipeluk oleh mayoritas warga disini
yaitu sebanyak 643 orang menganut agama Islam, diikuti oleh Katolik
sebanyak 60 orang, dan Kristen 21 orang.
Dengan banyaknya penganut agama Islam yang bertempat tinggal di
padukuhan ini tentu saja kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin
diadakan, terutama oleh kaum ibu-ibu yang dilaksanakan setiap hari
senin dan rabu tak terkecuali TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) untuk
anak-anaknya8. Tetapi mengingat kondisi yang terjadi saat ini kegiatan
kumpul-kumpul yang biasa dilakukan harus tertunda guna mencegah
penularan virus lebih luas lagi. Sebelum terjadinya pandemi diketahui
bahwa kebudayaan atau tradisi budaya local seperti gotong royong masih
dijalankan begitupula organisasi-organisasi yang ada di Pongangan
masih berlangsung seperti organisasi PKK, Dasawisma, dan karang
Taruna yang secara teratur dan terorganisir menjalankan program-
programnya9.
Sedangkan Potensi upacara adat yang ada di Kecamatan Sentolo
adalah sebagai berikut :
a. Upacara Bersih Dusun Tuksono Terdapat di Desa Tuksono, waktu
pelaksanaan bulan Besar, hari dan pasaran tidak tetap dan
dilaksanakan satu tahun sekali, pelakunya masyarakat Tuksono.
Upacara mboyong Mbok Sri atau Dewi Padi dari wiwit (methik)
dengan selamatan kemudian dibawa pulang (pedaringan). Setelah
panen dengan mboyong Mbok Sri warga mengadakan syukuran
kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Eyang Kertayuda (Cikal bakal
Tuksono) agar diberi keselamatan dan apa yang diinginkan dapat
terkabul.
b. Upacara Saparan Banguncipto Terdapat di Desa Banguncipto, waktu
pelaksanaan bulan Sapar, Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon setiap

8
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).
9
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).

3
tahun sekali, pelakunya masyarakat Sorogenen. Upacara dilaksanakan
di Sorogenen, merupakan petilasan Kyai / Nyai Sorogeni Surani istri
dari Blambangan yang menetap disitu. Sorogenen berada di Gunung
Karang. Maksud upacara mengucapkan sedekah di
Petilasan Potensi kesenian yang ada di Kecamatan Sentolo adalah
sebagai berikut :
a. Jatilan Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa Tuksono,
Desa Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo,
dan Desa Sukoreno. Organisasi tertua Turangga Muda, terdapat di
Karangpatihan Desa Demangrejo, berdiri pada tahun 1930. -
Karawitan Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Tuksono, Desa
Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan
Desa Sukoreno. Organisasi tertua Muda Baroto, terdapat di Banaran
Kidul Desa Banguncipto, berdiri pada tahun 1948.
b. Ketoprak Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa
Tuksono, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung, Desa Sentolo, dan
Desa Sukoreno. Organisasi tertua Ketoprak Siwalan, terdapat di
Siwalan Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1950.
c. Reog Terdapat di Desa Srikayangan dan Desa Tuksono. Organisasi
tertua Reog Tri Manunggal, terdapat di Panjul Desa Srikayangan,
berdiri pada tahun 1992. - Oglek Terdapat di Desa Salamrejo, Desa
Srikayangan, Desa Tuksono, Desa Demangrejo, Desa Sentolo, dan
Desa Sukoreno. Organisasi tertua Langen Budaya, terdapat di
Taruban Wetan Desa Tuksono, berdiri pada tahun 1950.
d. Slawatan Terdapat di Desa Salamrejo, Desa Srikayangan, Desa
Tuksono, Desa Demangrejo, Desa Banguncipto, Desa Kaliagung,
Desa Sentolo, dan Desa Sukoreno. Organisasi tertua Slawatan Bulak,
terdapat di Bulak Desa Tuksono, berdiri pada tahun 1932.
e. Campursari Terdapat di Desa Srikayangan dan Desa Sentolo.
Organisasi tertua Sekar Manis, terdapat di Dlaban Desa Sentolo,
berdiri pada tahun 1998. - Qasidah Terdapat di Desa Banguncipto dan

4
Desa Sentolo. Organisasi tertua Qasidah Malangan, terdapat di
Malangan Desa Sentolo, berdiri pada tahun 1962.
f. Keroncong Terdapat di Desa Sentolo dan Desa Sukoreno. Organisasi
tertua Irama Senja, terdapat di Pengangan Desa Sentolo, berdiri pada
tahun 1983.
g. Rodat Terdapat di Desa Tuksono dan Desa Demangrejo. Organisasi
tertua Rodat Kalisoka, terdapat di Kalisoka Desa Tuksono, berdiri
pada tahun 1960. - Kobrasiswa Terdapat di Jetak Desa Sentolo,
organisasinya Kobrasiswa Jetak, berdiri pada tahun 1994.

5. Bidang Covid-19 meliputi:


a. Basis Data Update Data Sebaran Covid-19 di Lokasi

Berdasarkan data terbaru yang dilansir oleh website resmi


Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 18 Juli 2020 melalui Kulon
Progo TANGGAP CORONA, di kecamatan Sentolo terdapat ODP
(Orang Dalam Pamantauan) dengan angka komulatif 162 dan angka
pemantauan 0, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dengan angka
komulatif sebanyak 19 dan angka pengawasan 0, sedangkan pada
kasus Positif Covid-19 angka komulatif 5 dan dirawat 0.

b. Penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 yang sudah


ditangani

Dalam rangka Penanganan dan pencegahan penyebaran


Covid-19, sudah dilakukan sosialisasi pada pertengahan Maret 2020
untuk menggerakkan warganya dalam menyikapi penyebaran
virus Corona. Gerakan tersebut dimulai dari pribadi dan keluarga
dengan otimalisasi Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas),
mencegah kepanikan publik akibat dari adanya virus Corona,
Pemberlakuan Social distancing, anjuran mencuci tangan, area wajib
masker dan tamu wajib lapor.

5
6. Bidang Psikis
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di Desa Pongangan, tidak
ditemukan adanya gangguan psikis berat di desa tersebut. Akan tetapi,
yang kami jumpai adalah keadaan dimana sebagian warga terutama pada
ibu-ibu rumah tangga, terlihat ada sedikit tekanan karena adanya wabah
Covid-19 dan terpaksa tinggal di rumah saja dan tidak memiliki kegiatan
apapun selain mengurus rumah tangga sehingga menimbulkan kejenuhan.
Namun untuk kondisi yang sebenarnya kami belum mengetahui secara
pasti karena belum adanya komunikasi secara langsung atau tes lebih
lanjut.

7. Bidang Pangan
Untuk bidang pangan di Desa Pongangan ini bisa dikatakan cukup
memadai. Warga Desa Pongangan memiliki pekerjaan yang bersifat
heterogen. Mulai dari PNS, Wiraswasta, Petani dan Penambang pasir.
Walaupun secara geografis dimana desa ini diapit oleh Sungai Progo dan
Jalan Provinsi Jogja Kulon Progo, sehingga Desa Pongangan ini tidak
memiliki lahan yang cukup untuk bertani, akan tetapi banyak pekerjaan
lain yang dilakukan para warga di desa tersebut sehingga dapat mencukupi
kebutuhan pagan masing-masing warga.

8. Bidang Kesehatan

Diketahui bahwa padukuhan ini belum memiliki fasilitas kesehatan


sendiri tetapi untunglah letak padukuhan ini berdekatan dengan Puskesmas
Desa Sentolo dan Rumah Sakit disana, sehingga bisa membantu
masyarakat untuk tetap mendapatkan layanan kesehatan10. Sedangkan
untuk di Sentolo sendiri, sudah terdapat 2 puskesmas, 6 puskesmas
pembantu, 1 poliklinik/balai pengobatan, 6 tempatpraktek dokter, 6

10
Erlin Budiono, “BAB I PROFIL WILAYAH”. (https://docplayer.info/131060650-Bab-i-profil-
wilayah.html, Diakses pada 10//07/2020).

6
praktek bidan, 1 poskesdes, 4 apotek dan 3 toko khusus obat/jamu.
Sehingga untuk bidang kesehatan di dusun ini dirasa sudah memadai.

9. Bidang Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang tersedia di padukuhan ini terdiri atas TK-


Aba, PAUD, TPA, Rumah Qur’an Adz-Dziqro, dan perpustakaan yang
dapat digunakan untuk menuntut ilmu tetapi sama seperti daerah lainnya,
pada bidang pendidikan sendiri padukuhan ini menerapkan sistem
pembelajaran daring guna mengantisipasi penyebaran covid-19. Dari data
yang didapat rata-rata warga banyak yang hanya menamatkan
pendidikannya di bangku SMA.

10. Bidang Ekonomi


Di bidang ekonomi, warga Desa Pongangan dipengaruhi oleh
pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan kami, selama masa
pandemi Covid-19 warga Desa Pongangan memang terjadi penurunan
penghsilan. Untuk warga yang PNS, karena adanya potongan yang
dialokasikan oleh pemerintah untuk Covid-19, Untuk Wiraswasta terjadi
penurunan omzet karena turunnya daya beli masyarakat dan untuk petani
dan penambang juga terjadi penurunan penghasilan karena turunnya harga
jual hasil tanam dan hasil tambang. Akan tetapi jika didasarkan pada
pengamatan yang sudah dilakukan, penurunan penghasilan yang terjadi di
Desa Pongangan ini masih bisa dikendalikan dan ekonomi masih cukup
satbil.

7
B. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan
Berdasarkan data dari kondisi di atas padukuhan Pongangan
memiliki kekuatan dari segi telekomunikasinya, mengingat sudah banyak
jaringan komunikasi dan telekomunikasi yang sudah tersebar di padukuhan
ini, sehingga hal ini dapat memudahkan warganya untuk beraktivitas di
rumah saja selama masa pandemi covid-19. Selain itu akses masuk ke
padukuhan ini juga bisa dibilang cukup mudah karena jalanannya yang rata-
rata sudah diaspal dan cukup dekat dengan perkotaan.
2. Kelemahan
Kelemahan yang ditemukan di Desa Pongangan ini adalah dari segi
lahan yang terbatas karena kondisi geografis desa yang terapit sungai dan
jalan besar. Lahan yang sempit tersebut membuat warga tidak memiliki
lahan untuk bercocok tanam dimana kegiatan tersebut sangat bermafaat
dilakukan di masa pandemi ini untuk mencegah stress, menumbuhkan
kreatifitas, menggali bakat dan potensi, memanfaatkan waktu luang, dan
menambah penghasilan.
3. Kesempatan
Dusun Pongangan memiliki banyak kesempatan yang diberikan oleh
pemerintah berupa:
a. Dukungan pemerintah kepada Desa Pongangan dalam hal
pengembangan ternak melalui kelompok ternak Desa Pongangan.
b. Kerjasama dengan BNN dalam rangka desa bersih narkoba
(BERSINAR) yang juga memberikan dukungan ke Desa Pongangan
dberupa Mesin Sablon.
Selain itu dari masyarakat yang bersatu, mau belajar dan masih
memelihara gotong royong memberikan banyak kesempatan bagi Desa
Pongangan ini untuk berkembang.
4. Ancaman
Ancama untuk Desa Pongangan yang terbesar adalah dari Narkoba.
Berdasarkan hasil survey, memang untuk Sentolo sendiri adalah daerah

8
dengan peredaran narkoba tertinggi di Kulon Progo. Sehingga ada juga
masyarakat yag terjerat dengan narkoba ini. Walaupun dari pengelola desa
ini juga sudah melakukan upaya upaya pencegahan narkoba di wilayah
Pongangan ini.

C. RENCANA KEGIATAN (PROGRAM)


Berdasarkan identifikasi seluruh permasalahan Dusun Pongangan yang
diperoleh dari data dan informasi selama melakukan survei dan observasi maka
sesuai dengan hasil diskusi, kami merencanakan program kerja sebagai berikut:

1. Bidang Covid-19
a. Sosialisasi pencegahan Covid-19 di masa pandemi dengan
menggunakan bermacam referensi yang berbentuk audio visual sebagai
bahan sosialisasi pencegahan Covid-19, sekaligus memberikan
pandangan bahwa tatanan sosial bermasyarakat jangan sampai rusak
karena ketidaktahuan akan informasi sehingga menyebabkan
kekeliruan seperti perlakuan diskriminatif bahkan penolakan untuk
dilakukannya tes massal seperti fenomena yang banyak terjadi di
Indonesia.
b. Pemberian bantuan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19
kepada warga Desa Pongangan, Sentolo, Sentolo, Kulon Progo berupa
handsanitizer dan masker. Pemberian bantuan ini dilakukan dengan
harapan dapat memberikan motivasi kepada warga Desa Pongangan
untuk selalu menjaga kesehatan dan selalu mematuhi protokol
kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari.

2. Bidang Psikis
Covid-19 merupakan isu internasional yang telah mempengaruhi segala
aspek kehidupan masyarakat, baik itu ekonomi, sosial, budaya, dan bahkan
pada taraf psikologis masyarakat. Di taraf psikologis sendiri pandemi yang
terjadi pada saat ini telah menimbulkan kecemasan entah itu ketakutan akan

9
hilangnya mata pencaharian, takut tertular, panic buying dan sebagainya.
Ida Rochmawati selaku psikiater RSUD Wonosari mengungkapkan bahwa
kecemasan yang dirasakan selama masa pandemi ini memang merupakan
reaksi yang wajar akan tetapi apabila dibiarkan terus-menerus dapat
menyebabkan gangguan psikologis, fisik, dan kognitif.11 Oleh karena itu
tim KKN kami berencana mengadakan pendampingan dengan melakukan
psikoedukasi via whatsapp, pertimbangan kami menggunakan media ini
sebagai media psikoedukasi dikarenakan whatsapp dapat digunakan kapan
saja tanpa menuntut kehadiran partisipan secara langsung, sehingga hasil
psikoedukasi yang sudah dibagikan dapat diikuti sesuai dengan keleluasaan
partisipan. Selain itu melalui grup whatsapp ini kami juga ingin melakukan
follow-up terkait program kerja yang sudah dijalankan.

3. Bidang Pangan
a. Melakukan sosialisasi ketahanan pangan di masa pandemi. Referensi
dengan menggunakan audio visual digunakan juga untuk memberi
stimulus agar terciptanya kedaulatan pangan sehingga dapat mencapai
ketahanan pangan dengan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Membagikan referensi tentang membuat pupuk organik, bercocok
tanam yang baik dan ramah lingkungan, teknik menangkap ikan yang
tidak merusak lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya yang
dipunya agar mampu memenuhi kebutuhan pokok.

b. Pelatihan Teknologi Pakan Ternak dengan Teknik Silase yang


bertujuan untuk mengawetkan hijauan pakan ternak dengan
meminimalisir hilangnya nutrisi pada hijauan pakan ternak. Oleh
karena itu tim KKN kami berencana mengadakan Pelatihan Teknologi
Pakan Ternak dengan Teknik Silase dengan melakukan via whatsapp

11
Iro, “Mengelola Cemas Selama Pandemi Covid-19”,( https://fk.ugm.ac.id/mengelola-cemas-
pada-masa-pandemi-covid-19/, Diakses pada 07/07/2020)

10
karena lebih mudah diakses, dikarenakan whatsapp dapat digunakan
kapan saja tanpa menuntut kehadiran partisipan secara langsung.

c. Pelatihan Apotik Hidup yang bertujuan untuk memanfaatkan waktu


luang khususnya para ibu rumah tangga. Tanaman apotik hidup ini
dipilih karena tanaman apotik hidup sendiri memiliki banyak manfaat
dan khasiat yang bagus dalam penguatan sistem imun dimana imun
yang kuat merupakan senjata terkuat untuk melawan virus Covid-19
sampai saat ini. Sehingga apabila masyarakat dapat menghasilkan
sendiri tanaman apotik hidup ini, dapat juga menjadi penghemat biaya
daripada membeli dari luar. Pelatihan apotik hidup ini kami rencanakan
akan dilakukan secara daring melalui media Youtube dan grub
whatsapp walaupun tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan
secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

4. Bidang Kesehatan

Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan di masa


pandemi dengan menggunakan bermacam referensi yang berbentuk audio
visual sebagai bahan sosialisasi kesehatan ini, sekaligus memberikan
pandangan bahwa tatanan sosial bermasyarakat jangan sampai rusak
karena ketidaktahuan akan informasi sehingga menyebabkan kekeliruan
seperti perlakuan diskriminatif bahkan penolakan untuk dilakukannya tes
massal seperti fenomena yang banyak terjadi di Indonesia.

5. Bidang Pendidikan
a. Memberikan bahan bacaan yang mencakup berbagai bidang
pengetahuan dalam bentuk buku fisik dan buku digital yaitu e-
book. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk meningkatkan minat baca
masyarakat, tapi bagaimana sebuah komunitas bisa memiliki akses
terhadap pengetahuan yang sama dengan komunitas lainnya, sebab

11
masih banyak terjadi kesenjangan dalam hal mengakses pengetahuan di
Indonesia.
Sasaran dari program ini adalah semua kalangan masyarakat setempat
dan tidak memandang kelas sosial, politik, ekonomi dari seseorang.
Kumpulan literatur akan dijadikan arsip fisik maupun arsip digital desa
tersebut. Berkolaborasi dengan perangkat desa setempat
untuk memfasilitasi masyarakat agar dapat mengakses literatur
berbentuk fisik maupun digital, seperti menyediakan media
penyimpanan digital dan perangkat digital yang mampu mengarsipkan
literatur dalam kurun waktu yang lama.
b. Selain itu kami juga berencana melakukan pendampingan terhadap
anak-anak yang sedang menjalani school from home di masa pandemi
covid-19, guna memudahkan orangtua ketika sedang sibuk melakukan
aktivitas lainnya seperti work from home, memasak, beristirahat dan
lain sebagainya, sehingga orangtua tidak perlu khawatir apakah
anaknya memang benar-benar belajar atau sedang bermain games di
ponsel yang mereka sediakan ketika mereka juga sibuk mengurus
pekerjaan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Nantinya melalui
pendampingan belajar secara daring ini kami juga akan melakukan
follow up kepada orangtua si anak, sehingga mereka mengetahui sejauh
mana pembelajaran yang telah dilakukan anak tersebut.

6. Bidang Ekonomi

a. Memasarkan secara online produk umkm dari masyarakat setempat


ataupun pasar tradisional. Dibungkus dengan gaya digital marketing
dalam platform yang berdikari. Hal ini penting untuk meningkatkan
daya beli konsumen yang tinggi terhadap produk umkm dan bisa
bersaing lebih dengan komoditi yang diciptakan oleh perusahaan
kapitalis. Capaiannya adalah produk umkm dari desa setempat dapat
memiliki cakupan yang lebih luas dengan harga jual yang juga layak.

12
b. Pada bidang ekonomi sendiri kami berencana mengadakan
pembimbingan secara daring dengan menggunakan media Youtube dan
whatsapp. Pembimbingan tersebut yaitu berupa pelatihan pengelolaan
keuangan di masa pandemi. Pelatihan tersebut dibuat karena dampak
ekonomi yang timbul dari wabah Covid-19 ini yang cukup besar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani telah dua kali membeberkan proyeksi
pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) Indonesia dalam kuartal
berjalan dan beberapa kuartal ke depan dan proyeksinya suram. 12 Jika
pertumbuhan ekonomi minus dalam dua triwulan berturut-turut, maka
bisa dikatakan Indonesia mengalami resesi. Menurut Direktur Institute
for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati,
dampak resesi yang berpotensi paling dirasakan masyarakat adalah
sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan, disusul dengan jatuhnya
daya beli masyarakat karena berkurangnya pendapatan.13 Karena
dampak yang besar pada perekonomian ini, tim KKN kami berencana
memberikan pelatihan pengelolaan keuangan di masa pandemi kepada
masyarakat. Pelatihan akan diadakan secara daring melalui channel
youtube yang bisa diakses masyarakat. Channel youtube dibuat sebagai
media penyebaran video pelatihan pengelolaan keuangan di masa
pandemi. Selain melalui media youtube, kami juga akan memanfaatkan
grub whatsapp sebagai ruang diskusi dan pendampingan sebagai upaya
pemantauan sejauh mana masyarakat bisa merapkan pelatihan yang
diberikan dan kendala yang dihadapi.

12
Resti Woro Yuniar, “Covid-19: ‘Indonesia berpotensi resesi’-dampak ekonomi ‘jauh lebih
berat’ ketimbang krisis moneter”, (https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53152994, diakses
pada 18 Juli 2020)
13
Resti Woro Yuniar, “Covid-19: ‘Indonesia berpotensi resesi’-dampak ekonomi ‘jauh lebih
berat’ ketimbang krisis moneter”, (https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53152994, diakses
pada 18 Juli 2020)

13
PENUTUP

Laporan Rencana Kegiatan ini disusun sebagai acuan dalam melaksanakan


kegiatan-kegiatan selama KKN berlangsung. Dalam penyusunannya terdapat
berbagai kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan, sehingga penyusun program yang akan dilaksanakan dapat
terlaksana dengan baik.

Demikian Rencana Program Kerja dapat disusun sebagai bahan acuan


dalam pelaksanaan KKN/PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Angkatan ke XXXVII tahun 2020. Besar harapan kami program ini dapat
terlaksana demi membantu masyarakat Indonesia yang terhindar dari
penyebaran covid-19 serta mendapatkan dukungan baik, dari rekan-rekan
sekelompok maupun masyarakat setempat untuk kesuksesan agenda ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan memberkati


setiap kegiatan yang akan kami lakukan selama kurang lebih satu bulan ini.

Tim Penyusun.

14

Anda mungkin juga menyukai