Laporan Percobaan 5 - Ayu Permata Bunda A1c319040

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG

NAMA : AYU PERMATA BUNDA

NIM : A1C319040

Dosen Pengampu :

FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd

NEHRU, S.Si., M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
I. JUDUL

Rangkaian penyearah gelombang

II. HARI/TANGGAL

Sabtu, 31 Oktober 2020

III. TUJUAN

1. Setelah melakukan praktikum, praktikan dapat mengidentifikasi bentuk gelombang


penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh (2 dioda) dan penyearah
gelombang penuh sistem jembatan dengan benar.

2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat menjelaskan proses terbentuknya


gelombang Penyearah ½ Gelombang, Penyearah Gelombang Penuh (2 Dioda), dan
Penyearah Gelombang Sistem Jembatan dengan benar.

IV. LANDASAN TEORI

Rangkaian penyearah merupakan penerapan dioda yang sangat penting untuk dibahas lebih
dahulu. Sesuai dengan bentuk gelombang outputnya maka penyeaarah terdapat dua macam yaitu
setengah gelombang dan gelombang penuh. Penerapan dioda yang paling banyak dijumpai
adalah sebagai penyearah. Penyearah berarti mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
penyearah (DC). Penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari sekunder trafo yang
berupa sinyal AC berbentuk sinus, Vi = Vm sin ωt. Dari persamaan tersebut, Vm merupakan
tegangan puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO yakni
dengan melihat langsung pada gelombangnya. Sedangkan pada umumnya harga yang tercantum
pada sekunder trafo adalah tegangan efektif. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan
tegangan efektif Veff Tegangan Vrms adalah :

Vp
Veff = Vrms = = 0,707 (Surjono, 2007 : 27-28).
2

Gambar 7.48a melukiskan suatu rangkaian listrik bolak-balik yang dihubungkan dengan
suatu hambatan. Tegangan pada hambatan berupa kurva sinusoidal.

Ketika tegangan sumber positif, arus dapat melewati dioda. Ketika tegangan sumber negatif
arus dihambat sehingga tidak ada arus yang mengalir karena itu arus dan tegangan hambatan
hanya mempunyai nilai positif saja (gambar 7.48b). Rangkaian pada gambar 7.48b dinamkan
rangkaian penyearah setengah gelombang (Surya, Yohanes, 2009 : 223).

To keep DC voltage offset at the output node on a minimum, the diode current should
be reduced to the lowest value Ib that is able to ensure the proper biasing of the diodes.
Resistance Rb is necessary to provide a path to earth for the signal current. For a given value
of direct current Ib such that the output offset current Ib, it can be written following equation
using kirchoff's voltage law :

Ib
Rb (Ib – 2Ib) – 2VT In ( ) – R2 – 2Ib = 0
Is

From the equation Rb can be calculated as :

Rb =
2
Ib-2Ib[VT In ()
Ib
Is
+ IbR2 ]
Where Is is saturation current of the diodes, and VT is thermal voltage (Djukic, 2008 : 266 -
267).

Penyearah gelombang oenug dapat dibuat dengan 2 macam yaitu menggunakan 4


diode dan 2 diode. Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan empat diode
menggunakan transformator non-CT seperti terlihat pada gambar berikut.
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode dimulai pada saat output
transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1 dan D4 pada posisi forward bias
dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan
dilewatkan melalui D1 ke D4. Penyearah Gelombang dengan dua diode menggunakan
transformator dengan CT. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat
pada gambar.

Pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder
terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180° (Badaruddin, 2015 : 70-71).

Rangkaian penyearah gelombang penuh yang menggunakan rangkaian jembatan (bridge)


dapat dilihat pada gambar berikut.

Bentuk gelombang yang terjadi pada output dapat dilihat pada gambar 6.5b. Terbentuknya
tegangan dari penyearah gelombang penuh dengan menggunakan rangkaian jembatan, dapat
dijelaskan dengan memperharmtikan gambar 6.5a, b dan c. Pada setebgah siklus positif (0 - T/2)
dioda D1 dan D3 kondisi on dan menghasilkan gelombang output setengah siklus seperti pada
gambar 6.5b (Zuhal, 2004 : 113).
V. PERMASALAHAN

1. Jelaskan yang dimaksud dengan rangkaian penyearah!

2. Apa saja jenis-jenis dari rangkaian penyearah gelombang?

3. Bagaimanakah bentuk gelombang dari rangkaian penyearah setengah gelombang,


penyearah gelombang penuh, dan penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan?

VI. HIPOTESIS

1. Rangakain penyearah meruoakan penerapan dioda yang sangat penting untuk dibahas
terlebih dahulu.

2. Jenis dari rangkaian penyearah yaitu rangkaian penyearah setengah gelombang,


rangkaian penyearah gelombang penuh, dan rangkaian penyearah Gelombang penuh
dengan sistem jembatan.

3. a. Rangkaian penyearah setengah gelombang

b. Rangakain penyearah gelombang penuh


c. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan

VII. ALAT DAN BAHAN

1. Transformator Step Down Non CT 1 Unit

2. Dioda Penyearah (2Ampere) 7 pcs

3. Resistor 100 Ω 3 pcs

4. Kapasitor 0.1 1 pcs

5. Multimeter digital 1 unit

6. Osiloskop 1 unit

7. Breadboard 1 unit

8. Kabel jumper secukupnya


VIII. PROSEDUR KERJA

1. Rangkaian penyearah setengah gelombang

1. Siapkanlah semua alat dan bahan-bahan yang diperlukan pada saat melaksanakan
percobaan.

2. Periksa kembali semua alat dan bahan , pastikan semua dalam keadaan yang baik.

3. Buatlah Rangkain seperti dibawah ini pada Project Board.

4. Pada sisi primer transformator, berikan tegangan Suplly sebesar 220 V AC.

5. Lakukan pengukuran tegangan pada sisi sekunder transformator dengan menggunakan


multimeter. Kemudian catat hasil pada table kerja 4.1.

6. Ukur tegangan pada hambatan RL (VRL)

7. Hitung tegangan pada dioda dengan menghubungkan anoda dan katoda dengan
multimeter.

8. Amati dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL dengan


menggunakan osiloskop.

9. Catat hasil pengamatan pada tabel kerja 4.1.

2. Rangkaian Penyearah Gelombang penuh

1. Siapkan semua lat dan bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan.

2. Periksa kembali semua alat dan bahan, pastikan alat dan bahan dalam keadaan yang baik

3. Rangkialah seperti gambar dibawah ini di project board.


4. Berikan tegangan Supply 220 V AC pada sisi primer transformator.

5. Ukur tegangan pada sisi sekunder transformator dengan multimeter. Catat hasil pada
tabel kerja 4.2.

6. Ukur tegangan pada hambatan RL (VRL)

7. Hitung tegangan pada dioda (D1 dan D2) dengan menghubungkan anoda dan katoda dengan
multimeter.

8. Amati dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL dengan menggunakan
osiloskop.

9. Catat hasil pengamatan pada tabel kerja 4.2

3. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan


percobaan.

2. Periksa semua bahan dan peralatan, pastikan semua dalam kondisi yang baik.

3. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini pada Project Board.

4. Berikan tegangan Supply 220 V AC pada sisi primer transformator.

5. Ukur tegangan pada sisi sekunder transformator dengan multimeter. Catat hasil pada
table kerja 4.3!
6. Ukur tegangan pada hambatan RL(VRL)

7. Hitung tegangan pada dioda (D1, D2, D3, dan D4) dengan menghubungkan anoda dan
katoda dengan multimeter.

8. Amati dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL dengan


menggunakan osiloskop.

IX. HASIL PENGAMATAN

1. Rangkaian penyearah setengah gelombang

V VRL Vdioda Bentuk gelombang


sekunder

9,54 volt 4,6 10,25


volt volt

2. Rangakaian penyearah gelombang penuh

V VRL Vdioda1 Vdioda2 Bentuk gelombang


sekunder

9,54 volt 4,6 9,54 9,54


volt volt volt
3. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan

V VRL Vdioda1 Vdioda2 Vdioda3 Vdioda4


sekunder

9,54 volt 7,8 9,89 9,89 9,54 9,54


volt volt volt volt volt

X. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini tentang Rangkaian penyearah. Kami melakukan tiga percobaan
yaitu rangkaian penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah
gelombang penuh dengan sistem jembatan. Penyearah setengah gelombang adalah penyearah
yang paling sederhana yaitu yang terdiri dari sebuah dioda. Dalam hal ini hanya setengah
gelombang saja yang diserahkan. Penyearah gelombang penuh adalah sistem penyearah yang
menyerahkan semua siklus gelombang sinus menggunakan dua blok dioda (1 blok dioda bisa
berupa 1 atau beberapa dioda yang diparalelkan) yang bekerja secara komplemen. Satu dioda
bekerja pada fase siklus negatif yang telah dibalik. Sedangkan dioda jembatan dikenal dengan
istilah dioda bridge, hal ini karena penyearah terbentuk dari empat buah dioda yang disusun
sedemikian rupa, sehingga pada setiap setengah siklus sinusoidal baik sisi positif maupun negatif
akan diserahkan. Pada dioda bridge, hanya setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya
bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama.

Pada percobaan ini menggunakan tiga macam rangkaian seperti yang telah dijelaskan di
atas. Rangkaian penyearah itu sendiri berfungsi untuk mengubah dari besaran AC kebesaran DC
dengan menggunakan rangkaian penyearah. Sedangkan sumber tegangan listrik yang ada untuk
industri dan rumah tangga adalah sumber tegangan AC maka dibutuhkan rangkaian penyearah
untuk mengubah besaran AC ke besaran DC. Dalam percobaan ini jika dioda yang digunakan
sebagai beban dibalik keadaannya yaitu anoda diganti dengan katoda dan sebaliknya, maka
bentuk gelombang yang ditunjukkan pada osiloskop akan terbalik pula. Ini disebabkan karena
dioda berfungsi sebagai penyearah sehingga jika kedudukannya dibalik maka fungsinya pun
akan berubah.

A. Penyearah setengah gelombang

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada literratur yang digunakan bentuk
gelombang input yang terbentuk adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan
gelombang arus bolak-balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Prinsip kerja dari
rangkaian penyearah setengah gelombang adalah pada saat setengah gelombanh pertama
melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan dioda dalam keadaan "forward bias" sehingga
arus bisa melewati dioda. Pada setengah gelombang yang kedua yang bernilai negatif
menyebabkan dioda dalam keadaan "reverse bias" sehingga arus tidak bisa melewati dioda.
Keadaan ini terus berlanjut dan berulang sehingga menghasilkan bentuk keluaran gelombang
seperti gambar dibawah ini :
Dari percobaan akan dihasilkan 3 tegangan. Pertama pengukuran tegangan pada sisi sekunder
sebesar 9,54 volt. Kedua tegangan pada hambatan RL sebesar 4,6 volt. Ketiga tegangan pada
dioda sebesar 10,25 volt.

B. Penyearah Gelombang penuh

Gelombang input pada penyearah gelombang penuh adalah gelombang inusoidal, sama
dengan gelombang input pada penyearah setengah gelombang. Sedangkan pada gelombang
outputnya memiliki perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika gelombang input
melewati dioda dan sebuah hambatan beban pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka
isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deret gelombang positif penuh dan gelombang
negatif akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh
yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan memotong isyarat negatif pada keadaan
dioda panjatan maju / adapaun bentuk gelombang yang terbentuk adalah :

Dari percobaan akan dihasilkan 4 tegangan. Pertama pengukuran tegangan pada sisi sekunder
sebesar 9,54 volt. Kedua tegangan pada hambatan RL sebesar 4,6 volt. Ketiga tegangan pada
dioda pertama sebesar 9,54 volt. Keempat tegangan pada dioda kedua sebesar 9,54 volt.

C. Penyearah Gelombang penuh dengan sistem jembatan

Gelombang input pada penyearah gelombang penuh sistem jembatan adalah gelombang
sinusoidal, sama dengan gelombang input pada penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh. Bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Dari percobaan akan dihasilkan 6 tegangan. Pertama pengukuran tegangan pada sisi sekunder
sebesar 9,54 volt. Kedua tegangan pada hambatan RL sebesar 7,8 volt. Ketiga tegangan pada
dioda sebesar 9,89 volt. Keempat tegangan pada dioda kedua sebesar 9,89 volt. Kelima tegangan
pada dioda ketiga sebesar 9,54 volt. Keenam tegangan pada dioda keempat sebesar 9,54 volt.

XI. KESIMPULAN

1. Bentuk gelombang penyearah setengah gelombang

Bentuk gelombang penyearah Gelombang penuh


Bentuk gelombang penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan

2. Pada penyearah setengah gelombang, sinyal yang dihasilkan adalah setenagh dari sinyal
input. Dari gambar tersebut terlihat bahwa gelombang input bernilai positif, arus dapat
melewati dioda dan gelombang input yang bernilai negatif tidak dapat melewati didoa
karena hanya setengah gelombang saja yang bisa diserahkan. Itu sebabnya disebut
sebagai penyearah setengah gelombang.

Pada penyearah gelombang penuh, hubungan antara masing-masing dioda sekarang


sedang diisi oleh dioda lainnya dengan output DC rata-rata melintasi resistor beban yang
sekarang menjadi dua kali lipat.

Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan, pada dioda 1 dan dioda 3
hidup karena mendapatkan bias maju, sedangkan untuk dioda 2 dan dioda 4 mati karena
mendapatkan bias mundur sehingga arus I1 mengalir melalui D1, RL dan D3. Apabila
jembatan memperoleh siklus negatif maka D2 dan D4 hidup karena mendapatkan bias
maju sedangkan D1 dan D3 mendapatkan bias mundur sehingga arus I2 mengalir melalui
D2, RL dan D4. Dengan demikian arus yang mengalir ke beban merupakan penjumlahan
dari dua arus, besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti rangkaian
penyearah gelombang penuh dengan transformator.
DAFTAR PUSTAKA

Badaruddin dan Hardiansyah, F. (2015). Perhitungan optimasi bahan bakar solar pada pemakaian

generator set di BTS. Jurnal teknologi elektro. 6(2) 2086-9479, 70-71.

Djuric R. S. (2008). Full-wave current conveyor precision rectifier. Serbuan jornal of electrical

engineering. 5(2) 263-271, 266-267.

Surjono, H. D. (2007). Elektronika : Teori dan penerapannya. Jember : Penerbit Cerdas Ulet

Kreatif.

Surya, Yohanes. (2009). Fisika Modern. Tangerang : PT kandel

Zuhal dan Zhanggischan. (2004). Prinsip dasar Elektronika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama
LAMPIRAN HITUNG

1. PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG


A. Tegangan sekunder
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2
B. VRL
Volt/div = 5
Div = 2,6
Vpp = volt/div × div = 5 × 2,6 = 13 volt
1
Vp = 2 × 13 = 6,5 volt
6,5
Veff = = 4,6 volt
√2
C. VDIODA
Volt/div = 5
Div = 5,8
Vpp = div × volt/div = 5,8 × 5 = 29 volt
1
Vp = 2 × 29 = 14,5 volt
14,5
Veff = Vout = = 10,25 volt
√2

2. Penyearah gelombang penuh


A. Tegangan sekunder
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2
B. VRL
Volt/div = 5
Div = 2,6
Vpp = volt/div × div = 5 × 2,6 = 13 volt
1
Vp = × 13 = 6,5 volt
2
6,5
Veff = = 4,6 volt
√2
C. VDIODA 1
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2
D. VDIODA 2
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2

3. Penyearah gelombang penuh sistem jembatan


A. Tegangan sekunder
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2
B. VRL
Volt/div = 5
Div = 4,4
Vpp = volt/div × div = 4,4 × 5 = 22 volt
1
Vp = 2 × 22 = 11 volt
11
Veff = Vout = = 7,8 volt
√2
C. VDIODA 1
Volt/div = 5
Div = 5,6
Vpp = volt/div × div = 5,6 × 5 = 28 volt
1
Vp = 2 × 28 = 14 volt
14
Veff = Vout = = 9,89 volt
√2
D. VDIODA 2
Volt/div = 5
Div = 5,6
Vpp = volt/div × div = 5,6 × 5 = 28 volt
1
Vp = 2 × 28 = 14 volt
14
Veff = Vout = = 9,89 volt
√2
E. VDIODA 3
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2
F. VDIODA 4
Volt/div = 5
Div = 5,4
Vpp = volt/div × div = 5,4 × 5 = 27 volt
1
Vp = 2 × 27 = 13,5 volt
13,5
Veff = Vout = = 9,54 volt
√2

Anda mungkin juga menyukai