05 - Rd. Teja Laksana, S.Pd. Tugas 2 Ist 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Nama : 05_Rd. Teja Laksana,S.

Pd
Instansi : SDN. Lawanggintung 2 Disdik Kota Bogor

TUGAS PEMBENTUKAN KARAKTER PENGAWASAN


Tugas 02-IST1. Roleplay praktik coaching dan mentoring
Saudara bersama kelompok/suku diminta untuk praktik bermain peran dalam melakukan
coaching dan mentoring untuk tema kasus di bawah ini, pilih salah satu sesuai dengan
kesepakatan kelompok/suku:
1. Kemampuan guru dalam memfasilitasi pembelajaran masih perlu ditingkatkan khususnya
dalam hal membuat peserta didik senang dan aktif pada proses pembelajaran
2. Terkait dengan guru yang memiliki motivasi kerja rendah, kurang semangat, kematangan
dirinya (self maturity) perlu ditingkatkan, sering izin tidak masuk kerja tanpa alasan yang
jelas, dan memiliki masalah personal yang belum diketahui secara pasti
3. Masalah guru diduga terpapar paham terorisme, anti nasionalis atau paham lain yang
mengarah kepada aliran keras yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Berdasarkan pilihan tema di atas, lakukan roleplay (bermain peran) praktik melakukan
coaching dan mentoring bersama teman dari kelompok/suku dengan pengaturan peran
sebagai berikut:
a. Pengawas Sekolah 1 orang
b. Kepala Sekolah 1 orang
c. Guru S 1 orang
Tugas:
1. Lakukan roleplay sesuai dengan skenario di atas
2. Tunjuk teman dalam satu kelompok/suku untuk memerankan sesuai dengan peran yang
telah dituliskan
3. Buatlah praktik coaching dan mentoring sesuai dengan format dibawah ini sebagai bukti
pelaksanaan praktik bermain peran (roleplay)

Tabel Tugas 02.IST1. Instrumen Pelaksanaan Praktik Coaching dan Mentoring

4. Tema kasus untuk coaching & mentoring*) : Kemampuan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran masih perlu ditingkatkan khususnya dalam hal membuat peserta didik
senang dan aktif pada proses pembelajaran

No. Nama Pelaku Daftar pertanyaan dan Jawaban, Situasi Keterangan


a b c d
1 Situasi Pagi hari di bawah pohon yang rindang di halaman sekolah.
Suasana burung kutilang yang berkicau membuka hari. Saat
ini telah ada tiga orang yang melakukan coaching, yaitu
pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru. Tema
coaching, “Kemampuan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran masih perlu ditingkatkan khususnya dalam
hal membuat peserta didik senang dan aktif pada proses
pembelajaran”.
2 Pengawas Sekolah Apa kabar bapak-bapak?
3 Kepala Sekolah dan Alhamdulillah, kabar baik bu. (Menjawab secara bersama-
Guru sama)
4 Pengawas Sekolah Keluarga pada sehat ya bapak-bapak?
5 Kepala Sekolah dan Alhamdulillah. (Menjawab secara bersama-sama)
Guru
6 Pengawas Sekolah Ya keluarga itu segalanya. Karena kita bekerja itu untuk
keluarga.
7 Kepala Sekolah Betul sekali bu. Untuk menjadi guru yang baik, maka kita
harus bisa menyelesaikan masalah di rumah. Seringkali
masalah di rumah akan terbawa ke sekolah.
8 Guru Benar pak. Saya juga sering merasakan itu. Kalau ada
masalah di rumah, biasanya saya suka uring-uringan.
Gampang sekali baper. Murid yang tidak salah akan
menjadi sasaran kemarahan kita yang sebetulnya
berpangkal dari rumah.
9 Kepala Sekolah Itulah, makanya suasana rumah harus sudah selesai. Guru
yang hebat sangat tergantung dengan situasi saat di
rumahnya. Ini sangat terlihat saat saya melakukan suprevisi.
Mana guru yang keluarganya bahagia, dan mana yang
kurang bahagia.
10 Guru Ya bu.
11 Pengawas Sekolah Memang begitu pak. Kapan bapak kepala sekolah terakhir
melalukan suprevisi?
12 Kepala Sekolah Dua minggu lalu pak. Laporannya yang sudah saya berikan
ke ibu minggu lalu.
13 Pengawas Sekolah Ya, saya sudah mempelajarinya.
Saya juga baru saja melakukan suprevisi langsung untuk
melihat pembelajaran yang Pak Dhanu lakukan.
14 Guru Ya bu, tadi saya sempat grogi juga disupervisi oleh ibu
pengawas sekolah he he he. (Sambil tersenyum malu)
15 Pengawas Sekolah Mengapa harus nervous pak? Anggap saja ibu sebagai salah
satu murid bapak.
16 Guru Ya bu.
17 Pengawas Sekolah Nanti juga lama-lama Pak Dhanu juga akan terbiasa sejalan
dengan jam terbangnya yang semakin panjang. Tapi ada
syaratnya, yakni mau untuk belajar meng-upgrade diri.
18 Kepala Sekolah Betul sekali bu. Saya dulu saat pertama menjadi guru juga
begitu awalnya. Lama-lama nyantai aja. Bapak sudah
berapa tahun mengajar?
19 Guru Baru lima tahun pak.
20 Kepala Sekolah Nah, terus bapak pupuk kemampuan mengajarnya. Aku
lihat bapak punya potensi yang sangat bagus.
21 Guru Ya pak
22 Kepala Sekolah Pak Dhanu ini salah satu guru kami yang mau untuk belajar
bu.
23 Pengawas Sekolah Oh ya. Wah saya bertemu dengan orang yang tepat.
Antusias.
24 Guru He he he terima kasih bapak dan ibu. (Ekspresi malu-malu)
25 Pengawas Sekolah Apa kendala bapak saat mengajar?
26 Guru Banyak bu. Kadang-kadang saya itu masih bingung
menerapkan pembelajaran aktif itu seperti apa. Saya sudah
mencoba berkali-kali, tapi merasa belum maksimal bu.
27 Pengawas Sekolah Kalau menurut bapak apa sih pembelajaran aktif itu?
28 Guru Pembelajaran aktif adalah sebuah orkestrasi pembelajaran
yang melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya. Jadi
ada dua arah pembelajaran dari guru dan siswa. Yang saya
tahu begitu bu.
29 Pengawas Sekolah Nah, bapak sudah tahu. Jadi tinggal dilaksanakan aja.
30 Guru Yha sih bu, cuma sering bingung melakukannya.
31 Pengawas Sekolah Apa kesulitan bapak?
32 Guru Kadang kala murid-murid itu tidak fokus bu.
33 Pengawas Sekolah Ohhh. Coba bapak membaca buku Quantum Teaching.
Dalam buku itu dijelaskan syarat melakukan pembelajaran
aktif. Azaz yang utama adalah, “Kita bawa dunia murid-
murid ke dalam dunia kita dan kita hantarkan dunia kita ke
dalam dunia mereka”.
34 Kepala Sekolah Betul sekali bu. Kita bisa melakukan apersepsi dengan
menyatukan pikiran mereka. Jadi suasana kelas berada pada
fokus yang sama.
35 Guru Ohhhh, bagaimana caranya bu?
36 Pengawas Sekolah Caranya adalah dengan mengaitkan apa yang sedang
dipelajari oleh siswa dengan suatu peristiwa maupun
keadaan yang sedang terjadi di dunia luar. Dengan demikian
mereka dapat membumikan pengetahuan yang akan
dipelajari dengan kondisi yang ada di sekitarnya.
37 Guru Bentuk riilnya seperti apa bu?
38 Pengawas Sekolah Bapak bisa memulai pembelajaran dengan membawa cerita
yang menarik, atau bapak memperagakan sesuatu. Bisa juga
bapak memulai dengan gambar-gambar yang menarik
perhatian siswa. Misalnya saat akan mengajarkan tentang
siklus air, bapak membawa botol minum dan meminumnya
di depan kelas.
39 Kepala Sekolah Dengan cara itu, maka anak-anak akan langsung fokus
memperhatikan drama kecil yang diperagakan oleh Pak
Dhanu. Selanjutnya tinggal Pak Dhanu bilang, “anak-anak
sekarang kita akan belajar tentang hidrologi”. Begitu khan
bu?
40 Pengawas Sekolah Betul sekali pak.
41 Guru Oh ya ya ya…. Intinya guru sebisa mungkin menguasai
kelasnya sebelum memulai pembelajaran ya bu?
42 Kepala Sekolah Nah, poinnya disitu pak. Kalau dari awal suasana kelas
sudah dapat kita kendalikan dengan baik, maka
pembelajaran selanjutmnya akan berjalan dengan baik.
43 Pengawas Sekolah Proses ini sangat dibutuhkan sebagai bentuk legitimasi
siswa yang sudah mengijinkan bapak sebagai gurunya untuk
mengajar. Ingatlah bahwa hak mengajar itu diberikan oleh
siswa.
44 Guru Selanjutnya bagaimana bu?
45 Pengawas Sekolah Setelah kaitan itu terbentuk, mereka akan dibawa masuk ke
dalam dunia yang akan dipelajarinya. Mereka akan dengan
mudah mengenali dan memahami apa yang akan
dipelajarinya. Cara ini sebagai bentuk legalitas kewenangan
untuk mengajar. Hak mengejar harus dapat diraih yang
diberikan oleh siswa, karena belajar akan melibatkan semua
aspek dalam kepribadian siswa seperti perasaan, emosi,
bahasa tubuh, sikap, dan sebagainya.
46 Kepala Sekolah Betul… betul… betul…
47 Pengawas Sekolah Ih, macam Ipin Upin aja sih bapak?
48 Kepala Sekolah dan He he he (Tertawa bersama-sama)
Guru
49 Guru Nah, setelah kita dapat menyatukan fokus siswa, lantas
kapan memulai pembelajarannya bu? Kawatirnya malah
kebablasan jadi kehabisan waktu deh, He he he (ekspresi
tertawa terkekeh)
50 Pengawas Sekolah Langkah berikutnya adalah alami. Murid harus mengalami
terlebih dahulu (experiencing) sebelum mempelajari materi
pelajaran.
51 Guru Mengapa murid harus mengalami bu?
52 Pengawas Sekolah Alami ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
siswa, dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk
menjelajah. Bapak dapat menggunakan berbagai metode
pengajaran seperti simulasi, role play, games, ataupun
membuat jembatan keledai.
53 Kepala Sekolah Nah, siswa juga dapat diberikan tugas kelompok yang dapat
mengaktifkan pengetahaun awal yang sudah mereka kuasai.
Dengan demikian siswa akan memiliki pengetahaun awal
sehingga dapat membantunya untuk lebih mudah
memahami materi yang dipelajarinya.
54 Guru Bentuk riilnya bagaimana bu?
55 Pengawas Sekolah Begini, jika siswa mempelajari bahwa kompor yang sedang
menyala itu panas, maka mereka dapat mendekatkan
tangannya sehingga merasakan hangatnya didekat perapian
kompor. Pengalaman ini akan menciptakan ikatan
emosional yang sangat kuat. Sehingga selanjutnya tinggal
membangun keingintahuan siswa dan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan dalam diri siswa sehingga membuat
mereka penasaran.
56 Guru Ya ya ya, jadi siswa melakukan aktivitas ya bu, bukan
hanya duduk diam. Ini yang sering terlupa, saya sering
monoton menjelaskan materi kepada siswa. Padahal
harusnya siswa menemukan sendiri.
57 Kepala Sekolah Betul sekali pak. Aku lihat saat suprevisi, bapak cenderung
berceramah. Bapak tidak sadar kalau siswa yang duduk di
belakang pada menguap.
58 Guru He he he iya, kadang kalau sudah berbicara di depan kelas
suka kelupaan.
59 Pengawas Sekolah Nah ini yang harus dihindari. Guru bukan tukang cerita.
Murid yang harus menemukan pengetahuannya sendiri
dengan bimbingan guru.
60 Guru Selanjutnya bagaimana bu?
61 Pengawas Sekolah Setelah siswa bereksperimen, kemudian mereka akan
mencatatnya. Melalui cara ini siswa akan memaksimalkan
kemampuan berpikirnya dalam memberikan definisi,
mengurutkan, dan identitas. Penamaan dibangun di atas
pengetahuan dan keingintahuan saat itu. Penamaan adalah
kesempatan yang paling tepat untuk menjelaskan konsep,
strategi belajar, dan keterampilan berpikir.
62 Guru Caranya bagaimana bu?
63 Pengawas Sekolah Misalnya, penamaan dapat diawali dengan menyusun
gambar yang berwarna-warni sehingga memancing
penasaran siswa. Gunakan alat bantu berupa media
pengajaran seperti kertas, poster, video, dan sebagainya.
Setelah siswa penasaran selanjutnya guru tinggal
memberikan penamaan berupa penjelasan maksud dari
semua gambar dan media yang digunakan. Berikan
penjelasan yang tepat saat minat siswa memuncak.
64 Guru Wah, saya sudah membayangkan bagaimana antusiasnya
siswa dengan pembelajaran interaktif ini.
65 Kepala Sekolah Biasanya bapak melakukan apa?
66 Guru Biasanya ya saya tulis sendiri aja pak. Anak tinggal
membacanya atau membuat rangkuman dari buku.
Kadangkala saya juga mencatat di papan tulis buat mereka.
67 Pengawas Sekolah Nah itu yang harus diubah. Guru bukan orang yang paling
tahu. Guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran aja.
68 Kepala Sekolah Kalau dalam musik, guru hanya sebagai konduktornya ya
bu?
69 Pengawas Sekolah Betul sekali pak. Biarkan murid yang menemukan
pemahamannya kemudian menyimpulkan sendiri.
70 Guru Terus setelah mereka mengalami dan menamainya, apa
yang harus saya lakukan?
71 Pengawas Sekolah Nah, murid tinggal mendemonstrasikannya di depan kelas.
72 Guru Demonstrasi seperti berita di medsos itu bu?
73 Pengawas Sekolah Bukan pak. Demonstrasi sangat dibutuhkan saat belajar.
Dengan cara ini siswa akan mengalami sendiri sehingga
akan terpatri lebih lama dalam memorikan. Bukankah
belajar yang baik adalah dengan cara melakukannya.
Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengaitkan
pengalaman yang dimilikinya dengan data baru, sehingga
mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman
pribadi.
74 Guru Ohhhh. Jadi singkatnya bagaimana bu?
75 Pengawas Sekolah Sebagai ilustrasi, pada saat belajar mengendarai mobil,
maka cara yang terbaik adalah dengan mencobanya
(demonstrasi) di jalan. Pada saat itu banyak sekali
pengalaman yang diperolehnya. Sehingga setelah beberapa
lama sopir tidak perlu lagi berfikir akan menginjak rem atau
gas saat akan melaju, atau akan menyalakan lampu sein
yang kanan atau kiri saat akan berbelok ke kanan.
76 Kepala Sekolah Wah langkah ini yang jarang dilakukan oleh guru.
77 Guru Benar pak. Bahkan aku juga mungkin belum pernah
melakukannya.
78 Kepala Sekolah Iya, aku lihat saat Pak Dhanu mengajar juga belum
melakukan ini.
79 Guru He he he, kalau sekarang saya sudah tahu pak. (Ekspresi
tertawa). Mulai sekarang, saya akan melakukannya pak.
Silahkan bapak lihat saat saya mengajar minggu depan.
80 Pengawas Sekolah Nah begitu. Saya suka dengan semangat bapak. Luar biasa
semangat belajarnya, sangat tinggi.
81 Guru Makasih ibu.
82 Pengawas Sekolah Nah, selanjutnya siswa diminta mengulangi materi yang
sudah dipahaminya.
83 Guru Tujuannya buat apa bu? Bukannya siswa sudah memahami
materinya dengan baik?
84 Pengawas Sekolah Pengulangan akan memperkuat koneksi saraf dan
menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini”. Jadi
pengulangan harus dilakukan secara terus menerus dengan
kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Akan lebih baik lagi
jika pengulangan dilakukan dalam konteks yang berbeda,
dengan asalnya, misalnya melalui sosio drama, pertunjukan,
permainan, dan lain-lain.
85 Guru Wah agak sudah juga ya bu?
86 Pengawas Sekolah He he he. (Ekspresi senyum).
Pengulangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
kegiatan di kelas kok, seperti presentasi, memberikan
kesempatan kepada murid untuk mengajarkan pengetahuan
barunya kepada teman lain, menjawab pertanyaan oleh
guru, ataupun menuliskan kembali materi pelajaran yang
sudah dipelajarinya, poster, dan sebagainya. Pengulangan
selain sebagai alat evaluasi otentik bagi guru juga dapat
digunakan sebagai salah satu cara memahami kembali
materi yang sudah dipelajari.
87 Guru Nah kalau cara ini boleh juga bu. Lebih gampang dilakukan.
88 Kepala Sekolah Yang penting bapak mau dan mampu melakukannya.
89 Guru Wah menarik sekali ya. Saya sudah membayangkan
antusiasme siswa langsung melejit nih bu. Sistuasi anak-
anak saya yang mengantuk di belakang, insya Allah bakalan
hilang.
90 Kepala Sekolah Betul sekali pak.
91 Guru Jadi setelah kegiatan ini, kelas kita akhiri ya bu?
92 Pengawas Sekolah Oh belum pak. Masih ada satu langkah lagi, yaitu
merayakan keberhasilan.
93 Guru Merayakan keberhasilan apa bu?
94 Pengawas Sekolah Lho siswa sudah berhasil memperoleh pengetahuan baru
pak. Makanya harus dirayakan. Setiap keberhasilan harus
dirayakan.
95 Guru Kok bisa begitu bu?
96 Pengawas Sekolah Perayaan merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada
siswa setelah memahami topik tertentu. Karena itu jika
layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Perayaan akan
dikenang oleh siswa sehingga dapat menambatkan belajar
dengan asosiasi positif. Perayaan merupakan bentuk
penghargaan dengan capaian yang sudah dilakukan oleh
siswa.
97 Guru Oh gitu.
Boleh tidak perayaannya dengan tepuk tangan, hadiah,
teriak bersama, yel-yel, atau berucap alhamdulillah secara
bersama-sama?
98 Pengawas Sekolah Boleh banget pak.
99 Guru Wah, jadi ingin segera menyusun pembelajaran dengan
model aktif ini nih. Saya jadi semakin memahami apa itu
pembelajaran interaktif. Ternyata selama ini saya belum
melakukannya secara maksimal. Pantas saja hasilnya masih
bolong-bolong.
100 Pengawas Sekolah Menurut bapak, apa perlu bapak tingkatkan saat ini?
101 Guru Saya hasrus mengubah cara komunikasi saya menjadi dua
arah. Anggapan bahwa murid cukup mendengarkan uraian
dari saya harus saya ganti. Saya yang biasanya membuatkan
catatan materi di papan tulis untuk disalin oleh murid harus
diganti. Biarkan murid yang menuliskan pemahamn yang
didapatkannya selama pembelajaran interaktif.
102 Pengawas Sekolah Nah, disinilah yang perlu diperbaiki. Siswa bukan laksana
gelas kosong yang bapak isi dengan air. Saat diisi terus
menerus, maka gelas pun akan penuh dan airnya tumpah.
103 Kepala Sekolah Jadi pengetahuan yang bapak ajarkan menjadi percuma
karena tidak akan masuk ke pemahaman siswa, laksana air
dengan gelas yang meleber kepenuhan tadi.
104 Guru Betul pak. Saya juga jarang melibatkan murid, akhir saya
capai sendiri tapi hasilnya yang tetep seperti itu. Kadang-
kadang bikin emosi karena mereka tidak memperhatikan.
105 Pengawas Sekolah Nah, saatnya bapak ubah. Coba bapak praktikkan langkah-
langkah pembelajaran interaktif di atas.
106 Guru Ya bu, sudah terbayang oleh saya. Nanti saya tinggal
membuat skenario pembelajaran interaktif. Pasti siswa akan
sangat antusias.
107 Pengawas Sekolah Nah sekarang coba Pak Dhanu simpulkan obrolan kita pagi
ini.
108 Guru Kita harus membuat skenario pembelajaan dengan cara
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
Rayakan.
109 Pengawas Sekolah Wah good job. Langkah-langkah di atas bisa kita singkat
lho pak. Jadi bapak akan ingat terus. Coba kalau disingkat
jadi kalimat apa pak?
110 Guru Sebentar bu. Eeeeee… TANDUR ya bu.
111 Pengawas Sekolah Benar sekali. TANDUR dalam Bahasa Jawa artinya
menanam. Nah bapak sedang menanam generasi neh.
112 Kepala Sekolah Benar sekali bu. Jadi menanamnya juga harus benar agar
hasilnya juga benar.
113 Pengawas Sekolah Dan satu hal lagi jangan sampai lupa. Mulailah
pembelajaran dengan apersepsi yakni, “Bawalah dunia
murid ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia
murid”.
114 Guru Ingat sekali bu.
115 Kepala Sekolah Nah, coba bapak rencanakan pembelajaran interaktif ini.
Minggu depan saya akan masuk ke kelas bapak.
116 Guru Siap komandan!
117 Pengawas Sekolah Bukan hanya bapak kepala sekolah, saya juga penasaran
ingin tahu suasana pembelajaran kelas bapak yang baru.
New Model ya pak he he he. (Ekspresi senyum)
118 Guru Silahkan Bapak dan Ibu saya undang masuk ke kelas saya
minggu depan.
119 Pengawas Sekolah Wah, bangga sekali saya dengan bapak. Bapak kepala
sekolah beruntung mempunyai guru seperti Pak Dhanu.
120 Guru Terima kasih bapak ibu. Jadi tersanjung he he he. (Ekpresi
senang)
121 Pengawas Sekolah Wah sudah hampir satu jam kita disini. Saya harus pergi ke
sekolah lain. Semoga manfaat ya bapak-bapak.
122 Guru Terima kasih banyak bu. Sangat bermanfaat.
123 Kepala Sekolah Terima kasih juga bu.
124 Pengawas Sekolah Saya pamit ya bapak-bapak.
125 Guru Hati-hati di jalan bu.
126 Pengawas Sekolah Assalamualaikum.
127 Pengawas Sekolah Walaikum salam. (Secara bersama-sama)
dan guru
*)
isi sesuai dengan skenario
Petunjuk pengisian tabel tugas 02-IST1:
1. Kolom “a” diisi nomor urut
2. Kolom “b” diisi peran dalam roleplay (sudah terisi)
3. Kolom “c” diisi rekaman catatan berupa transkrip dalam praktik coaching dan
mentoring
4. Kolom “d” diisi keterangan jika ada yang perlu ditekankan atau ditindaklanjuti dari
hasil praktik coaching dan mentoring

Anda mungkin juga menyukai