Falah Ivanurzaki - 201910330311133
Falah Ivanurzaki - 201910330311133
Falah Ivanurzaki - 201910330311133
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Oleh :
FALAH IVANURZAKI
201910330311133
KELOMPOK 12
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
mengenali kondisi patologik yang dapat menggangu status kesehatan ibu atau bayi
Jika seorang wanita datang memeriksakan diri, karena merasa diri hamil,
maka tugas kita yang pertama ialah menentukan apakah ia betul-betul hamil atau
tidak.
dada, mual dan muntah, dll) dapatlah kita mempunyai pegangan. Dalam hal yang
Jika kehamilan sudah lanjut misalnya lebih dari 5 bulan, maka pada
1.2 Tujuan
obstetri
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pemeriksaan Antenatal
Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu
dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat.
Tujuan khusus adalah :
Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
Menurunkan angka mortalitas dan mordibitas ibu dan anak.
Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
(Rustam Mochtar, 1998)
Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin ialah segera
setelah seorang wanita merasakan diri hamil, supaya dokter atau bidan
mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki
keadaan-keadaan yang kurang memuaskan. Pada umumnya pemeriksaan
kehamilan dilakukan :
1x sebulan sampai dengan bulan ke VI.
2x sebulan dari bulan ke VI sampai dengan bulan ke IX.
1x seminggu pada bulan terakhir.
(Universitas Padjajaran, 1983)
Cara pemeriksaan :
Pemeriksaan kebidanan terbagi dalam :
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan (status praesens dan status obstetri)
3. Diagnosa
4. Prognosa
5. Terapi
Anamnesa
1. Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama, dan alamat.
Maksud pertanyaan ini ialah : untuk identifikasi (mengenal)
penderita dan menentukan status sosial dan ekonominya yang
harus kita ketahui ; misalnya untuk menentukan anjuran apa atau
pengobatan apa yang akan diberikan. Umur penting, karena ikut
menentukan prognosa kehamilan. Kalau umur terlalu lanjut atau
terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya.
2. Apa yang diderita (keluhan utama).
3. Tentang haid : menarche, haid teratur atau tidak, siklus, lamanya
haid, banyaknya darah, sifatnya darah (cair atau berbeku-beku,
warnanya, baunya), nyeri haid atau tidak, haid yang terakhir.
Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat
kandungan. Haid terakhir, teratur tidaknya haid, dan siklusnya
dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan. Yang
dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama haid terakhir
(HPHT).
4. Tentang perkawinan : kawin atau tidak, berapa kali kawin, berapa
lama kawin.
5. Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Kehamilan (adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang
berlebihan, dan toxaemia gravidarum), persalinan (spontan atau
buatan, aterm atau premature, perdarahan, ditolong oleh siapa
(bidan, dokter), nifas (adakah panas atau perdarahan, bagaimana
laktasi), dan anak (jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal
umur berapa dan sebabnya meninggal, berat badan waktu lahir).
Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosa persalinan dan
pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau
adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi
persalinan.
6. Kehamilan sekarang
Bila mulai merasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih muda
adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, kalau kehamilan
sudah tua adakah bengkak di kaki atau muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang, dll.
7. Anamnesa keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan (TBC).
8. Kesehatan badan
Pernahkah sakit keras atau dioperasi, bagaimana nafsu makan,
miksi, dan defekasi.
(Universitas Padjajaran, 1983)
Inspeksi
Inspeksi.dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum
pada muka atau wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya
edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada
tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada
untuk menilai apakah perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat,
pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan vulva
untuk menilai keadan perineum, ada tidaknya tanda chadwick, dan adanya fluor.
Kemudian pemeriksaan ektremitas untuk menilai ada tidaknya varises.
Palpasi
d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan
seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul. Caranya,
letakkan kedua tangan di sisi bawah uterus, lalu tekan ke dalam dan gerakan jari-
jari ke arah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian
presentasi telah masuk. Pemerisaan ini tidak dilakukan bila kepala masih tinggi.
Pemeriksaan Leopald lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira
bulan IV ke atas.
Auskultasi
Auskultasi, dilalukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk
mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim,
bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan
ke-5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke-3.
Bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan di bawh tali pusar bila
presentasi kepala. Bila terdengar setinggi tali pusat, maka presentasi di daerah
bokong. Bila terdenga pada pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak
fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat,bunyi jantung antara 120-140 kali permenit. Bunyi
jantung dihitung dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang
dari 120 kali permenit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam
keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung anak, dapat didengarkan bising tali
pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya
sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti denyut nadi
dan bising usus yang sifatnya tidak teratur.
a) Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung usia kehamilan.
Anda bisa memilih yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan .
1. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0)
= 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 – 3), (2010 +
1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur,
yakni antara 28-30 hari.
Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau
setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada
wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari
hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.
2. Gerakan janin
Perlu untuk diketahui bahwa pada kehamilan pertama gerakan janin mulai
terasa setelah kehamilan memasuki usia 18-20 minggu. Sedangkan pada
kehamilan kedua dan seterusnya, gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan
16-18 minggu.
Biasanya, dokter akan meraba puncak rahim (Fundus uteri) yang menonjol di
dinding perut dan penghitungan dimulai dari tulang kemaluan. Jika jarak dari
tulang kemaluan sampai puncak rahim sekitar 28 cm, ini berarti usia kehamilan
sudah mencapai 28 minggu. Tinggi maksimal puncak rahim adalah 36 cm, ini
menunjukkan usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu. Perlu dietahui, ukuran
maksimal adalah 36 cm dan tidak akan bertambah lagi meskipun usia kehamilan
mencapai 40 minggu. Kalaupun tingginya bertambah, kemungkinan yang akan
dialami adalah janin Anda besar, kembar, atau cairan tubuh Anda berlebih.
Pengukuran dengan menggunakan 2 jari tangan ini hanya bisa dilakukan jika
ibu hamil tidak memiliki berat badan yang berlebih. Caranya; letakkan dua jari
Anda diantara tulang kemaluan dan perut. Jika jarak antara tulang kemaluan
dengan puncak rahim masih di bawah pusar, maka setiap penambahan 2 jari
berarti penambahan usia kehamilan sebanyak 2 minggu.
Cara ini paling mudah dan paling sering dilakukan oleh dokter. Tingkat
akurasinya cukup tinggi, yakni sekitar 95%. Dengan USG maka usia kehamilan
dan perkiraan waktu kelahiran si kecil bisa dilihat dengan jelas melalui “gambar”
janin yang muncul pada layar monitor.
Pemeriksaan Fisik pada Kunjungan Antenatal Pertama
Peralatan Pemeriksaan
a. Edema diwajah
5) Payudara
a.Ukuran simetris
d.Retraksi
e.Massa
f.Nodul axillz
6) Abdomen
Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :
b. Penancapan (engagement)
a. varises
b. perdarahan
c. luka
9) Pemeriksaan Panggul
Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi
ulang atau jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada
pemeriksaan awal karena wanita tersebut menolak diperiksa.
4. Kondisi membrane
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan