Kasus ini membahas seorang apoteker di industri manufaktur obat yang memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik tetapi juga membuat cangkang kapsul keras tanpa memiliki sertifikat CPBBAOB sesuai ketentuan. Pelanggaran ini dapat dikenai sanksi administratif seperti peringatan, pembekuan sertifikat, bahkan pencabutan izin industri farmasi berdasarkan UU No. 36/2009 dan Perka BPOM No. HK
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
55 tayangan2 halaman
Kasus ini membahas seorang apoteker di industri manufaktur obat yang memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik tetapi juga membuat cangkang kapsul keras tanpa memiliki sertifikat CPBBAOB sesuai ketentuan. Pelanggaran ini dapat dikenai sanksi administratif seperti peringatan, pembekuan sertifikat, bahkan pencabutan izin industri farmasi berdasarkan UU No. 36/2009 dan Perka BPOM No. HK
Kasus ini membahas seorang apoteker di industri manufaktur obat yang memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik tetapi juga membuat cangkang kapsul keras tanpa memiliki sertifikat CPBBAOB sesuai ketentuan. Pelanggaran ini dapat dikenai sanksi administratif seperti peringatan, pembekuan sertifikat, bahkan pencabutan izin industri farmasi berdasarkan UU No. 36/2009 dan Perka BPOM No. HK
Kasus ini membahas seorang apoteker di industri manufaktur obat yang memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik tetapi juga membuat cangkang kapsul keras tanpa memiliki sertifikat CPBBAOB sesuai ketentuan. Pelanggaran ini dapat dikenai sanksi administratif seperti peringatan, pembekuan sertifikat, bahkan pencabutan izin industri farmasi berdasarkan UU No. 36/2009 dan Perka BPOM No. HK
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
UNDANG-UNDANG DAN ETIKA FARMASI
(Study Kasus)
Dosen : Apt. Drs. Fakhren Kasim, MHKes.
Disusun Oleh : Kelompok 2
Gerald Amadian Fernandez 20340012
I Made Ary Widharsana 20340024 Nindyasti Prameswari Ismanto 20340034 Rica Novia Sari 20340040
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2020 STUDY KASUS PERUNDANG - UNDANGAN KEFARMASIAN DAN ETIKA PROFESI Kata Kunci dan Judul dan isi Per UU-an/PDAI/KEAI Sanksi jika No Kasus Langkah Pencegahan Peluang Pelanggaran yang dilanggar pelanggaran 2 Apoteker di Industri Memiliki sertifikat UU 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Dapat dikenakan sanksi Pengurusan sertifikat dan izin manufaktur obat yang CPOB untuk sediaan Pasal 105 ayat 1 : administratif berupa: Cara Pembuatan Bahan Baku telah memiliki kapsul antibiotik tetapi Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan 1. Peringatan; Aktif Obat yang baik sertifikat CPOB untuk juga membuat cangkang baku obat harus memenuhi syarat farmakope 2. Peringatan keras; (CPBBAOB) sesuai aturan sediaan kapsul, juga kapsul keras (bahan Indonesia atau buku standar lainnya. 3. Penghentian dan ketentuan yang berlaku. membuat cangkang baku) sementara kegiatan; Berdasarkan NOMOR kapsul keras. PerKaBPOM 4. Pembekuan Sertifikat HK.04.1.33.12.11.09937 No. HK.04.1.33.12.11.09937/2011 CPOB/CPBBAOB; TAHUN 2011 tentang tata pasal 2 (2), 4 5. Pencabutan Sertifikat cara sertifikasi cara Selain ketentuan sebagaimana dimaksud CPOB/CPBBAOB; pembuatan obat yang baik pada ayat (1), Industri Farmasi yang 6. Rekomendasi pasal 6. membuat Bahan Baku Aktif Obat wajib pencabutan izin memenuhi persyaratan pada Pedoman industri farmasi. Berdasarkan kajian dan
CPBBAOB yang berlaku karena membuat inspeksi, Kepala Badan dapat
cangkang kapsul (bahan baku) tanpa menerbitkan Sertifikat
memiliki sertifikat CPBBAOB CPBBAOB bagi industri
yang membuat bahan tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sesuai dengan Farmakope indonesia