Teknik Compounding
Teknik Compounding
Teknik Compounding
COMPOUNDING &
DISPENSING
TEKNIK –DOSEN
TEKNIK COMPOUNDING
: Dra. HERDINI, M.Si.
Kelompok 9 :
1. Rica Novia Sari 20340040 4. Fitriana Wulansari 20340043
2. Lyta Ika Wijayanti 20340041 5. Agung Maulana 20340044
3. Ayu Mutiara Sri R. 20340042
Compounding
Compounding merupakan proses melibatkan:
• Pembuatan (preparation)
• Pencampuran (mixing)
• Pemasangan (asembling)
• Pembungkusan (packaging)
• Pemberian label (labelling)
dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter yang berlisensi atas inisiatif yang
didasarkan atas hubungan dokter/pasien/ farmasis/compounder dalam praktek
profesional.
TIMBANGAN
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik
/Digital .Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis
dengan sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa
jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala
Selesai penimbangan
Timbangan dalam keadaan off (tanpa beban), bersih dan almari tertutup
Pastikan anak timbang dan pinset lengkap dalam kotaknya masing-masing.
Cara Penimbangan Bahan Obat
• Bahan padat seperti serbuk, lilin dll ditimbang diatas kertas perkamen
• Bahan ½ padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau
diatas cawan penguap.
• Bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung
dalam botol atau wadah.
• Bahan cairan kental seperti ekstrak belladon dan ekstrak hyosciamy
langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtyol ditimbang dikertas perkamen
yang sebelumnya diolesi dengan parafin cair/vaselin.
• Bahan oksidator (kalii permanganas, iodium, argenti nitras) ditimbang pada
gelas timbang atau pada gelas arloji yang ditutup.
• Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran.
Berat Minimal Yang Boleh Ditimbang
• Langkah 2.
Tentukan berat basis krim yang diperlukan melalui pengurangan berat total dengan
berat metal salisilat.
50 g – 5 g = 45 g basis krim
Memperbesar atau memperkecil formula
•Memperkecil
formula
Berapakah bahan yang diperlukan untuk membuat obat batuk hitam 50ml ?
Formula Obat Batuk Hitam berdasarkan Formularium Nasional edisi 2 tahun 1978 adalah :
• Glycirrhizae Succus 10 g
• Ammonii Chloridum 6 g
• Ammoniae Anisi Spiritus 6 g
• Aqua 300 ml
Bahan yang diperlukan untuk membuat 50 ml adalah :
• Glycirrhizae Succus =
• Ammonii Chloridum =
• Ammoniae Anisi Spiritus =
• Aqua hingga 50 ml
•Memperbesar
formula
Berapakah bahan yang diperlukan untuk membuat Salep 2-4 sebanyak 50 g ?
Formula dasar salep 2-4 adalah :
• Asam salisilat 200 mg
• Sulfur 400 mg
• Vaselin album ad 10 g
Bahan yang diperlukan umtuk membuat 50 g adalah :
• Asam salisilat =
• Sulfur =
• Vaselin album hingga 50 g
Menghitung berat bahan yang terlalu kecil
untuk ditimbang
•Bahan
dengan berat kecil dalam sediaan serbuk
Hitunglah jumlah kodein yang harus ditimbang untuk 5 bungkus serbuk bagi yang masing-masing mengandung
codein sebanyak 5 mg. Diketahui batas penimbangan minimal neraca yang tersedia adalah 50 mg.
• Langkah 1. Tentukan jumlah kodein yang harus ditimbang 5 mg x 5 bungkus = 25mg
• Langkah 2. Tentukan pengenceran codein menggunakan laktosa dengan perbandingan 1 : 10
Codein 50 mg
Laktosa 200 mg
Total 250 mg
Dalam 250 mg campuran serbuk mengandung 50 mg codein
• Langkah 3. Tentukan jumlah campuran yang harus ditimbang agar mengandung codein 25 mg
•
Lanjutan...
Bahan dengan berat kecil dalam sediaan cairan
Hitunglah pengawet natrium benzoat 0,03% yang diperlukan untuk sirup obat batuk 50 ml. Diketahui batas
penimbangan minimal neraca yang tersedia adalah 50 mg. Natrium benzoat mudah larut dalam air.
• Langkah 1. Tentukan jumlah natrium benzoat yang diperlukan :
0,03% x 50 ml = 0,015 g atau 15 mg
• Langkah 2.Tentukan pengenceran natrium benzoat menggunakan air
Natrium benzoat 50 mg
Air hingga 10 ml
Dalam 10 ml air mengandung natrium benzoate 50 mg
• Langkah 3. Tentukan larutan yang harus diukur agar mengandung natrium bernzoat 15 mg.
Cara pengenceran serbuk
Berapakah berat luminal yang ditimbang ?
R/ Luminal 35 mg
m.f.p no X
S2dd1
•
Perhitungan : Pembuatan :
Jumlah minimal bahan yang boleh ditimbang : 50 • SL dan carmin ditimbang 450 mg diatas kertas
mg perkamen dan dimasukkan sedikit saja ke dalam mortir
Pengenceran : untuk melapisi mortir (untuk menutupi pori-pori di
dalam mortir).
Luminal yang ditimbang = 50 mg
• Luminal ditimbang 50 mg diatas kertas perkamen
Saccharum lactum + Carmin = 450 mg kemudian dimasukkan ke dalam mortir
Total = 500 mg • Sisa dari SL dan carmin dimasukkan ke dalam mortir
Jadi luminal yang diambil • Digerus sampai homogen
= x 500 = 350 mg • Hasil pencampuran tersebut ditimbang 350 mg dan
sisanya dipisahkan.
Contoh Pengenceran Tablet
R/ Codein HCl 8 mg
m.f.p.dtd. No XII
S3dd1
Pro : A (6 tahun)
Berapakah berat codein yang
•1. Perhitungan dosis
perlu ditimbang ?
Usia : 6 tahun (<8 tahun) maka digunakan rumus :
DM sekali pakai = (codein HCl)
= x 60 mg (FI III) = 20 mg
DM sehari = (codein HCl)
= x 300 mg (FI III) = 100 mg
Lanjutan...
3. Penimbangan
• Codein = 9 tablet
• Pengenceran codein = 300 mg
4. Pembuatan
• Diambil 9 tablet codein kemudian digerus di dalam mortir sampai homogen
• Dibuat pengenceran codein dengan cara :
• 1 tablet codein digerus dengan SL dan carmin sampai homogen kemudian ditimbang
300 mg hasil pengenceran dan dimasukkan ke dalam mortir yang berisi 9 tab codein
yang sudah digerus. Sedangkan sisa hasil pengenceran disimpan.
• Digerus sampai homogen dan dibagi menjadi 12
HITUNGAN FARMASI
• Jadi untuk permasalahan diatas, 1,4 g kalium permanganate dilarutkan dalam aqua hingga
50 ml.
Perhitungan Etanol
• Yaitu mengubah atau mengencerkan kadar etanol yang lebih tinggi menjadi
kadar yang lebih rendah. Perlu diketahui bahwa apabila kita mencampur 2
larutan yang berbeda berat jenisnya (termasuk etanol/spiritus ) akan terjadi
penyusutan volume yang disebut dengan kontraksi.
• Spiritus atau etanol adalah campuran alkohol absolut dengan air. Umumnya
dinyatakan dalam persen b/b atau v/v, sehingga :
• 100 gram etanol 0 % b/b artinya larutan mengandung
alkohol absolute 0 % x 100 gram = 0 gram
air 100 gram – 0 gram = 100 gram
• 200 cc etanol 70 % v/v artinya larutan mengandung
alkohol absolute70 % x 200 cc = 140 cc
air 200 cc – 140 cc = 60 cc, tetapi lebih besar dari 60 cc
(hal ini dapat dihitung)
• 200 cc etanol 70 % b/b, jumlah alkohol absolute tidak bisa langsung dihitung. Disini harus kita
sejeniskan terlebih dahulu. Untuk mengetahuinya dapat dipergunakan tabel pada Farmakope
edisi IV.
Etanol 70 % b/b = etanol 76,91 % v/v = BJ 0,8658
Volume larutan = 200 cc
Alkohol absolut =76,91 % x 200 cc = 153,82 cc
Berat larutan = 0,8658 x 200 cc = 173,16 gram
Alkohol absolut =70 % x 173,16 g = 121,21 gram
Berat air = 173,16 g – 121,21 g = 51,95 gram
PENGENCERAN
Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan volume yang konsentrasinya lebih kecil dari
larutan stok yang ada. Caranya adalah dengan menambahkan pelarut ke dalam larutan
stok yang ada. Pengenceran dapat dihitung dengan rumus:
V1 x N1 = V2 x N2
Contoh:
Berapa banyak etanol 96% yang dibutuhkan untuk membuat larutan etanol 70%
sebanyak 250 ml?
Jawab:
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 96% = 250 ml x 70%
V1 = 250 ml x 70/96
= 182,3 ml
Langkah-langkah
Compounding
• Persiapan • Pemeriksaan akhir
Lakukan penilaian preskripsi untuk
Memeriksa variasi berat, homogenitas, kejernihan,
keamanan dan tujuan penggunaan
dan ketepatan dosis untuk pasien bau, rasa, warna, konsistensi, pH.
penentuan beyond used date. Menuliskan informasi pada catatan compounding.
Lakukan perhitungan untuk Memberi label pada preskripsi.
menentukan jumlah bahan aktif
yang diperlukan. Pemberian tanda tangan
Memilih peralatan yang diperlukan
dengan kebersihan yang terjamin.
Pemberian tanda tangan dan tanggal pada resep
menegaskan seluruh prosedur telah dilakukan untuk
Menggunakan pakaian yang tepat
menjamin keseragaman, identitas, kekuatan, jumlah
dan mencuci tangan.
dan kemurnian.
Membersihkan area compounding
dan peralatan. Pembersihan
Menyusun semua bahan yang
Membersihkan dan menyimpan seluruh peralatan.
diperlukan untuk compounding
dan menyiapkan kemasan sediaan. Membersihkan area compounding.
Compounding Sediaan Serbuk
b. Densitas BJ
Perbedaan BJ yang besar menyebabkan campuran berlapis. Untuk mengatasi dapat dilakukan
dengan mixing tumbler/poedermengdos.
c. Kering
Tidak boleh menggumpal atau mengandung air, karena mengandung bahan yang higroskopis,
efloresen, deliquesen ataupun campuran eutektik.
D. Membungkus Serbuk
Umumnya dengan kertas perkamen , bisa juga dengan kertas berlilin, kertas perak, dll. Bungkus
yang digunakan harus mudah dilipat dan tidak menghisap air.
Bila menggunakan wadah harus wadah yang tertutup baik, melindungi dari cahaya dan udara
(lembab, O2 dan CO2), mencegah menguapnya bahan dalam serbuk, mudah mengambil sediaan
dari wadahnya, bisa pakai dos serbuk, pot, botol mulut besar.
Compounding Sediaan Liquid
Formula Umum :
R/ Zat Aktif
Pengental
Anti caplocking agent
Dapar
Pengawet
Antioksidan
Pemanis
Pewarna
Pewangi
Pembasah (jika perlu)
Solubilizer (jika perlu)
Compounding Sediaan Liquid
1.Komposisi umum sediaan larutan
a.Bahan obat (solute)
Prinsip cara melarutkan zat :
• Zat – zat yang mudah larut, dilarutkan dalam botol
• Zat – zat yang agak sukar larut, dilarutkan dengan pemanasan. Masukkan zat padat yang akan dilarutkan dalam
erlenmeyer, setelah itu dimasukkan zat pelarutnya, dipanasi diatas tangan air dengan digoyangkan sampai larut.
Zat aktif yang hendak dilarutkan dimasukkan dalam erlenmeyer dahulu untuk mencegah jangan sampai ada yang
lengket pada leher erlenmeyer.
• Zat yang akan terbentuk hidrat maka air dimasukan dahulu dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa
hidrat yang lebih lambat larutnya.
• Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar dalam erlenmeyer atau botol maka perlu
dalam melarutkan digoyang-goyangkan untuk mempercepat larutnya zat tersebut.
• Zat-zat yang mudah terurai dalam pemanasan dan dilarutkan secara dingin. Zat tersebut contohnya: Hexaminum,
Natrii bicarbonat, Cholarii Hydras, Protagol, Luminal Natrium, Calsii Salisilat.
• Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi, dilarukan dalam botol tertutup dan dipanaskan serendah-rendahnya
sambil digoyangkan. Zat tersebut ialah: Camphora, Thymol, Acidum Benzoicum, Acidum Salicylicum.
Bahan obat dari sediaan liquid harus terlarut. Jika bahan obat sukar untuk larut maka perlu penanganan
khusus seperti :
Cara menaikkan kelarutan:
1. Penggantian bentuk yang tepat (like dissolves like)
2. Dilarutkan dalam pelarut campuran
3. Dibuat bentuk kompleks yang larut
4. Pengaturan pH
5. Penambahan solubilizing agent
Cara mempercepat kelarutan:
6. Memperkecil ukuran partikel
7. Pengadukan
8. Pemanasan
b. Bahan pelarut
Menurut FI ed III: kecuali dinyatakan lain, yang disebut pelarut ialah air suling. Pelarut yang
biasa digunakan adalah:
• Air, untuk melarutkan bermacam-macam garam.
• Spiritus, untuk melarutkan kamfer, iodine, mentol.
• Gliserin, untuk melarutkan tannin, zat samak, boraks, fenol.
• Eter, untuk melarutkan kamfer, fosfor, sublimat.
• Minyak, untuk melarutkan kamfer, mentol.
• Paraffin liquidum, untuk melarutkan cera, cetasium, minyak-minyak, kamfer, mentol,
klorbutanol.
• Kloroform, untuk melarutkan minyak-minyak, lemak.
Pertimbangan umum dalam melakukan compounding sediaan semi solid antara lain
sebagai berikut:
• Bahan yang tidak larut harus berada dalam kondisi subdivisi yang sangat bagus sebelum
digabungkan kedalam basis.
• Agen pengikat harus sesuai dengan pembawa yang digunakan.
• Bila serbuk digabungkan dengan menggunakan bahan pengikat, teknik pengenceran
geometric harus digunakan untuk memastikan pencampuran bahan aktif secara
meyeluruh dengan pembawa.
• Saat memasukan serbuk yang dapat larut, gunakan pelurut yang memiliki tekanan uap
rendah (misalnya air, gliserin dan propilen glikol).
• Sebelum menambahkan bahan seperti flovors atau zat aktif, dinginkan
produk/sediaannya sedikit. Lelehan/cairan sediaanya harus tetap cair tapi tidak
panas, untuk memungkinkan pencampuran seragam tanpa kehilangan bahan akibat
penguapan. Temperatur kurang dari 78 ℃ bekerja dengan baik dengan banyak
basis. Namun suhu yang lebih rendah akan dibutuhkan jika terdapat bahan alkohol.
• Saat bekerja dengan system berair, gunakan panas untuk waktu yang singkat dan
sesedikit mungkin suhu. Hal ini akan meminimalkan kuantitas air yang hilang
melalui penguapan.
• Jika produk terlalu kaku dan sulit diapikasikan, coba kurangi konsentrasi
komponen lilin.
• Umumnya, obat dapat dimasukan kedalam salep, krim, dan pasta dengan mudah pada
pil tile dengan spatula. Jika jumlah padatan dalam jumlah besar digabungkan,
disarankan untuk menggunakan panas untuk melelehkan basis sebelum memasukan
obat.
• Untuk stabilitas maksimum, jaga agar produk tetap anhidrat, jika memungkinkan.
• Bila apoteker menambahkan beberapa serbuk kedalam pembawa topikal, yang terbaik
adalah menambahkan serbuk satu persatu dengan pencampuran penyeluruh setelah
penambahan masing-masing tindakan ini memastikan stabilitas dan keseragaman
produk akhir.
Membuat Sediaan Obat Dengan Stabilitas Yang Baik
Stabilitas di definisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya
pada saat dibuat.
Ketidakstabilan Fisika
Perubahan struktur kristal
Perubahan kondisi distribusi
Perubahan konsisitensi atau kondisi agregat
Perubahan perbandingan kelarutan
Perubahan perbandingan hidratasi
5) Stabilitas Toksikologi
Stabilitas toksikologi adalah ukuran yang menujukkan ketahanan suatu senyawa/bahan akan adanya
pengaruh kimia, fisika, mikrobiologi dan farmakologi yang tidak menyebabkan peningkatan toksisitas
secara signifikan
Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas Tosikologi
Dosis
Faktor bahan penyusun
Faktor luar
Kondisi penyimpanan yang meliputi suhu, tekanan, kelembapan dan cahaya
THANK YOU