Intervensi Ansietas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Intervensi Keperawatan Klien Dengan Ansietas

Nama : Ny. M
Umur : 53 tahun
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan dan Kriteria Hasil
. Keperawatan Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan A. Reduksi Ansietas
(D. 0080) keperawatan, diharapkan tingkat 1. Observasi
ansietas klien dapat menurut dengan  Identifikasi saat
kriteria hasil : tingkat ansietas
Klien akan menunjukkan pengendalian berubah
diri terhadap ansietas.  Identifikasi
Penilaian I 1 2 2 4 5 kemampuan
Verbalisasi mengambil
kebingungan keputusan
Verbalisasi  Monitor tanda
khawatir ansietas
Perilaku 2. Teurapetik
gelisah  Cipatakan suasana
Perilaku untuk
tegang menumbuhkan
Keluhan kepercayaan
pusing  Temani pasien
Anoreksia  Pahami situasi yang
Palpitasi membuat ansietas
Frekuensi  Dengarkan dengan
pernafasan penuh perhatian
Frekuensi  Gunakan pendekatan
nadi yang tenang dan
Diaforesis meyakinkan
Tremor  Motivasi
Pucat mengidentifikasi
Penilaian II 1 2 3 4 5 situasi yang memicu
Konsentrasi kecemasan
Pola tidur  Diskusikan
Perasaan perencanaan realistis
keberdayaan tentang peristiwa
Kontak mata yang akan datang
Pola berkemih 3. Edukasi
Orientasi  Jelaskan prosedur
termasuk sensai
Penilaian I : yang dialami
1 = Meningkat, 2 = Cukup menigkat, 3  Informasikan
= Sedang, 4 = Cukup menurun, 5 = secaran faktual
Menurun. mengenai diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga
Penilaian II : tetap bersama klien
1 = Memburuk, 2 = Cukup memburuk,  Anjurkan
3 = Sedang, 4 = Cukup membaik, 5 = melakukan kegiatan
Membaik. yang tidak
kompetitif
(L.09093)  Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
 Latih kegiatan
pengalihan
 Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
 Latih teknik
relaksasi
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian obat anti
ansietas

(I.09314)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan
perorangan maupun masyarakat. Mutu sumber daya manusia tidak dapat diperbaiki hanya
dengan pemberian makanan atau gizi seimbang, namun juga perlu memperhatikan aspek-
aspek dasar berupa aspek fisik/jasmani, mental-emosional/jiwa, dan sosial-
budaya/lingkungan.
Gangguan mental berupa depresi, kecemasan, dan keluhan somatik merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang serius. Sebagai contoh kecemasan atau ansietas masih
menjadi salah satu masalah kesehatan jiwa yang masih banyak terjadi berbagai kasus,
contohnya pada pandemi COVID-19.
Kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi umum
terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu
dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam rasa cemas tersebut dalam situasi
dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.

B. Saran
Perawat diharapkan dapat memahami masalah adaptasi bio, psiko, sosial, spiritual dan
menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan ansietas dengan baik. Seperti
penatalaksanaan pada tahap pencegahan , dengan melakukan metode pendekatan yang
bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik, psikologik atau psikiatrik, psikososial dan
psikoreligius.
Institusi pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit maupun puskesmas
diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan klien ansietas pada setiap
perawat yang ada, melalui pendekatan terapeutik dalam mengatasi masalah yang timbul.
Selain itu institusi pelayanan kesehatan juga harus mampu memberikan pelayan kesehatan
yang baik bagi pasien-pasien yang terkena masalah psikososial.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai