Spesifikasi Proyek Rusunawa Selokan Mataram, Yogyakarta
Spesifikasi Proyek Rusunawa Selokan Mataram, Yogyakarta
Spesifikasi Proyek Rusunawa Selokan Mataram, Yogyakarta
SPESIFIKASI PROYEK
8
Selain itu juga , diharapkan dengan bertambahnya tingkat
pertumbuhan penduduk di Yogyakarta baik yang berasal dari kawasan
Yogyakarta sendiri maupun yang berasal dari luar Yogyakarta dengan
adanya pembangunan proyek RUSUNAWA ini mampu mengurangi tingkat
hunian yang begitu banyak tersebar sehingga dapat mengurangi
pengembangan perumahan yang dapat mengurangi tata guna lahan.
LOKASI PROYEK
JALAN MASUK
PEMUKIMAN
PENDUDUK
SELOKAN
MATARAM
SAWAH
SAWAH
9
2.4. DATA TEKNIS
10
PSPPJ KU.08.09/SK/PKP/40, tanggal 1 Mei 2009
(Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Jasa)
11
adalah Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta
Karya, Satker Lakbangkim, Jakarta.
Tugas dan wewenang pemberi tugas adalah :
(a)Membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk terwujudnya
suatu pekerjaan bangunan.
(b)Menerima suatu pekerjaan apabila sudah layak dan tidak
keberatan untuk menyetujui atau mensyahkan terjadinya item
pekerjaan maupun perubahan volume pekerjaan.
(c)Mengawasi pelaksanaan pekerjaan bersama pengawas pelaksana
proyek (Consultant of Management Construction).
(d)Memberikan nasehat dabn instruksi kepada pelaksanan proyek
melalui pengawas pelaksana proyek melalui pengawas
pelaksanaan proyek, serta menerima laporan kemajuan proyek
dari pelaksana.
b) Konsultan perencana
Konsultan perencana adalah orang atau badan hukum yang
membuat perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan atas
permintaan dan persetujuan dengan pihak pemberi tugas. Pada
proyek ini yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah
CV.RIPTA YASA yang beralamat di Jln Lapangan Tembak ,
Cibubur, Jakarta.
Tugas dan wewenang perencana meliputi:
(a)Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar bestek,
rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur serta
perencanaan anggaran dan biaya yang harus mendapat
persetujuan dari pemilik proyek,
(b)Memberikan usulan, saran, dan pertimbangan kepada pemberi
tugas tentang perencanaan pekerjaan,
12
(c)Melakukan perubahan perencanaan yang berkaitan dengan
permasalahan dilapangan, setelah disetujui oleh pengawas dan
pemilik proyek,
(d)Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas
dan kontraktor apabila terjadi permasalahan dilapangan.
(e)Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek, dan
(f) Membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
pelelangan.
c) Konsultan pengawas
Konsultan pengawas adalah orang atau badan hukum yang
ditunjuk pemberi tugas untuk mengawasi dan mengendalikan
jalannya pelaksanaan pembangunan dan memberikan laporan
kemajuan pekerjaan yang ditujukan kepada pemberi tugas.
Konsultan pengawas mewakili atau sebagai koordinator dalam
pelaksanaan pekerjaan dilapangan atas nama pemberi tugas. Dalam
proyek pembangunan Rusunawa 2 Twin Blok yang bertindak
sebagai konsultan pengawas adalah PT.PROPORSI.
Tugas konsultan pengawas meliputi :
(a)Membimbing dan mengadakan pengawasan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
(b)Mengatur, meneliti, dan menerima pembayaran angsuran biaya
pelaksanaan pekerjaan.
(c)Membuat gambar-gambar tambahan atau revisi jika perlu.
(d)Memeriksa dan memperbaiki gambar kerja yang dibuat oleh
kontraktor.
(e)Menyusun laporan pekerjaan untuk disampaikan kepada
pemberi tugas yang berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan.
(f) Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan
tambahan dan pekerjaan kurang.
13
(g)Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan dan material
yang akan digunakan.
(h)Mengadakan rapat evaluasi/koordinasi.
d) Kontraktor/ Pelaksana
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima
dan menyelenggarakan pekerjaan sesuai dengan biaya yang
tersedia dan melaksanakan sesuai dengan peraturan serta gambar-
gambar rencana yang ditetapkan yang bertindak sebagai kontraktor
adalah PT. Waskita Karya.
Tugas dan wewenang kontraktor adalah :
(a)Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana,
risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.
(b)Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai
pekerjaan, untuk memudahkan pelaksanaan maupun
pengawasan.
(c)Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.
(d)Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh
pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test/
pengujian laboratorium.
(e)Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul
dilapangan kepada perencana dan pengawas.
(f) Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
(g)Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.
14
didalamnya, dimana masing-masing mempunyai peranan, tugas,
kewajiban serta tanggung jawab tertentu dalam suatu kesatuan yang
utuh.
Hubungan kerja antara unsur-unsur pengelolah proyek adalah
suatu hubungan kerja antara pemberi tugas, perencana, pengawas, dan
pelaksana proyek dalam mengerjakan atau melaksanakan sebuah
proyek. Semua unsur-unsur tersebut dalam penyelenggaraan pekerjaan
pembangunan suatu proyek harus mengikuti atau berpedoman pada
ketentuan, persyaratan, dan peraturan yang telah disepakati.
Secara umum organisasi pengelola proyek dapat
digambarkan seperti bagan di bawah ini.
Pemilik Proyek
Pimpinan Proyek
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Laporan Pekerjaan
: Garis Konsultasi
15
sesuai dengan permintaan pemberi tugas, dan pemberi tugas akan
memberikan imabalan jasa perencanan.
16
Hubungan antara konsultan pengawas dan konsultan
perencana adalah hubungan kerja tanpa kontrak dimana konsultan
pengawas dapat meminta penjelasan kepada konsultan perencana
jika terdapat ketidakjelasan dalam perencanaan dan konsultan
perencana wajib memberikan penjelasan. Konsultan perencana
harus memberitahukan jika ada perubahan dalam perencanaan dan
memberikan penjelasan tentang perubahan tersebut.
2.7.3. Pelelangan dan Kontrak Pekerjaan
a) Pelelangan
Yang dimaksudkan dengan pelelangan (tender, tendering,
bid) dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan ialah agar diperoleh karya bangunan yang bersaing
yaitu suatu karya bangunan yang dapat dipertanggung jawabkan
sesuai persyaratan (specification) dari bangunan tersebut. Pada
proyek pembangunan Rusunawa UMY pihak pemilik proyek
berperan dalam menentukan konsultan perencana.
Secara garis besar pelelangan dibagi menjadi dua macam
yaitu pelelangan umum dan pelelangan terbatas. Selain itu masih
ada satu macam pelelangan yang disebut pelelangan dibawah
tangan (Onderhandsche aanbestending, nominated) atau
penunjukan langsung.
Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan dan penunjukan
langsung untuk pemborong/ pembelian dapat dilakukan melalui:
(a)Pelelangan umum
Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara luas
melalui media massa atau pada papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum, sehingga semua kontraktor yang
berminat dapat mengikuti.
(b)Pelelangan terbatas
17
Pelelangan terbatas adalah pelelangan bentuk pekerjaan tertentu
yang diikuti oleh kontraktor yang tercatat dalam Daftar Rekanan
Mampu (DRM) yang telah lulus dalam prakualifikasi yang
diadakan oleh panitia prakualifikasi.
(c)Penunjukan langsung
Penunjukan langsung adalah penunjukan kontraktor tanpa
melalui pelelangan umum maupun pelelangan terbatas.
(d)Pengadaan langsung
Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pemborongan atau
pembelian dari golongan ekonomi lemah tanpa melalui
pelelangan umum, pelelangan terbatas maupun penunjukan
langsung.
b) Kontrak
Yang dimaksud dengan kontrak (Contract) adalah
perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi tugas
(owner, employer, client) dengan kontraktor (Contractor).
(1)Gambar-gambar kontrak
18
Gambar-gambar kontrak atau juga disebut gambar-gambar
rencana atau gambar bestek ialah gambar-gambar dari
pekerjaan / bangunan yang akan dilaksanakan/dibangun yang
secara lengkap menunjukan bentuk ukuran/dimensi,
susunaan, keterangan singkat bahan-bahan yang digunakan,
perbandingan ukuran/skala dan sebagainya. Pada umumnya
gambar-gambar kontrak antara lain:
Gambar situasi
Gambar denah
Gambar potongan/ tampang.
Gambar pandangan/ tampak.
Gambar detail/ penjelasan.
Gambar konstruksi lengkap dengan perhitungan
konstruksi.
Gambar penjelasan tambahan (bila diperlukan)
19
Perincian teknis, biasanya telah dimasukkan atau merupakan
salah satu bagian dari peraturan dan syarat-syarat (bestek),
yang akan diuraikan atau dijelaskan lebih lanjut dibagian
yang lain.
Syarat-syarat umum kontrak (General Condition of
Contract)
Syarat-syarat umum kontrak berisi antara lain mengenai
ketentuan-ketentuan hubungan kerja yang meliputi
perincian tugas, kewajiban, tanggung jawab wewenang
dari pemberi tugas, kontraktor, dan tenaga ahli.
Risalah penjelasan/ penunjukan pekerjaan (Letter of
Explanation)
Risalah penjelasan pekerjaan atau juga lazim disebut
berita acara penjelasan/penunjukan pekerjaan ialah berupa
catatan/ notulen hasil rapat penjelasan/ penunjukan
pekerjaan ( Unwiring ) yang diselenggarakan oleh panitia
lelang dan dihadiri oleh para peserta pelelangan. Risalah
penjelasan pekerjaan berisi catatan lengkap dan terperinci
dari kesimpulan/ keputusan rapat dan harus
ditandatangani, selain oleh panitia lelang juga oleh wakil
para peserta pelelangan sebagai tanda atas isi dari risalah
penjelasan pekerjaan tersebut. Risalah penjelasan
pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat bestek dan gambar-
gambar rencana / gambar-gambar bestek merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan untuk
keperluan baik dalam pembuatan perhitungan anggaran
biaya pekerjaan/ bangunan, maupun sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan / bangunan.
Penawaran (Bidding Proposal)
Penawaran berisi harga pekerjaan/ bangunan yang dibuat
penawar/ kontraktor dan diajukan kepada pemberi tugas
20
sebagai harga penawaran yang mengikat dengan
berpedoman dokumen-dokumen (a, b, c, dan d) tersebut
diatas (selanjutnya dapat dilihat uraian mengenai syarat-
syarat penawaran dari pelelangan). Macam/ jenis kontrak
berdasarkan cara pelaksanaan pekerjaan/ bangunan/
proyek yang harus diwujudkan oleh pihak kontraktor dan
pengaturan pembayaran biaya pekerjaan bangunan/ proyek
yang harus disediakan oleh pihak pemberi tugas.
(b)Isi kontrak
Pada umumnya isi kontrak tergantung dari macam / jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan berpedoman pada peraturan
dan syarat-syarat umum kontrak dan risalah penjelasan-
pekerjaan.
21
Pembatalan pekerjaan
Direksi/ pengawas pekerjaan
Wakil kontraktor
Pengaman pelaksanaan
22
Tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dalam
bidangnya masing-masing sangat mempengaruhi keberhasilan dan
progres suatu pekerjaan. Pada proyek pembangunan Rusunawa 2
Twin Blok Yogyakarta terdapat tiga golongan tenaga kerja, yaitu
tenaga kerja ahli, tenaga kerja menengah dan tenaga kerja pelaksana.
23
Menetapkan jumlah tenaga kerja pada setiap bagian
berdasarkan bobot pekerjaan.
(b)Tenaga Administrasi
Yang bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi, antara lain:
Menyelesaikan surat-menyurat
Membuat dan mengatur pembukuan proyek
Membuat rekapitulasi gaji karyawan dan upah kerja
2.7.6. Waktu
a) Waktu kerja
Waktu kerja yang berlaku pada proyek pembangunan
Rusunawa 2 Twin Blok Yogyakarta adalah sebagai berikut ini :
(a)Jam kerja regular
24
Jumlah jam kerja selama 1 hari adalah 8 jam, perincian jam
kerja biasa tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Pukul 08.00 – 12.00 WIB, waktu kerja I,
2. Pukul 12.00 – 13.00 WIB, waktu istirahat,
3. Pukul 13.00 – 16.00 WIB, Waktu kerja II.
(b)Jam kerja lembur
Jam kerja lembur dilakukan diluar jam kerja regular. Jam kerja
lembur dilakukan apabila pekerjaan harus segera diselesaikan
atau melanjutkan pekerkaan yang tertunda untuk mencapai
target. Untuk mencapai target pekerjaan tersebut dilakukan jam
kerja lembur.
b) Upah kerja
Upah kerja diberikan sebagai imbalan atas jasa kerja yang
telah dilakukan oleh masing-masing pekerja. Pembayaran upah
para tenaga kerja adalah sebagai berikut :
(a)Upah kerja tetap
Upah diberikan kepada tenaga kerja tetap, yang
dibayarkan setiap akhir bulannya.
(b)Upah kerja borongan
Upah ini dibayarkan kepada mandor yang
disesuaikan dengan volume pekerjaan.
(c)Upah kerja harian
Upah ini diberikan kepada tenaga kerja harian, yang
dibayarkan setiap akhir kerja yaitu setiap hari sabtu.
(d)Upah kerja lembur
Upah ini dibayarkan kepada tenaga kerja yang
melakukan kerja lembur. Besarnya upah disesuaikan dengan
lamanya kerja lembur (yang dihitung tiap jam ).
25
2.9. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (*terlampir)
26