23175043a - Fitri Lilis Agustina - Uas Analisis Dan Standarisasi Obat Bahan Alam
23175043a - Fitri Lilis Agustina - Uas Analisis Dan Standarisasi Obat Bahan Alam
23175043a - Fitri Lilis Agustina - Uas Analisis Dan Standarisasi Obat Bahan Alam
Jawab:
b. kadar senyawa skopoletin terbaik dari buah mengkudu didapatkan nilai tertingginya
pada kadar sekitar 55ppm(50-60ppm) dengan umur pemanenan 100 hari lebih (pada hari
ke 100-110). Apabila pemanenan dilakukan sebelumnya maka kadar skopoletin kurang
maksimal dan apabila terlambat dalam pemanenan(kelebihan hari) maka kadar
skopoletin akan mulai menurun
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
Jawab:
a.Pentingnya dilakukan uji stabilitas produk karena terkait penyimpanannya nanti saat tiba di
konsumen, uji stabilitas obat bertujuan untuk mengetahui kemampuan produk tersebut untuk
mepertahankan sifat karakteristiknya agar sama ketika waktu diproduksi, disimpan, dan ketika
dibuka.
pertama adalah uji stabilitas jangka panjang dengan kondisi penyimpanan 30 o±2oC dengan
frekuensi pengujiannya setiap tiga bulan pada tahhun pertama(bulan ke 0, 3, 6, 9, 12), yang
setiap 6 bulan pada tahun kedua(bulan ke 18 dan bulan ke 24), dan satu kali tiap tahun hingga
waktu penyimpanan yang ditentukan
kedua adalah uji dipercepat dengan kondisi penyimpanan 40 o±2oC dengan frekuensi pengujian
minimal 3 waktu pengujian (sudah termasuk dari awal dan akhir) misalnya bulan ke 0, 3, dan 6
sehingga diperoleh waktu 6 bulan lamanya
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
3, Analisis sidik jari dapat membantu dalam proses identifikasi dan autentikasi spesies tanaman
untuk kendali mutunya.
Jawab:
a. - Sidik jari kimia digunakan untuk menganalisis kandungan kimia di tanaman herbal, terdiri dari
sidik jari kromatografi dan spektral sidik jari. Sidik jari kromatografi terdiri dari kromatografi lapis
tipis (KLT), kromatografi berkinerja tinggi cair (HPLC), kromatografi gas (GC), elektroforesis kapiler
(CE), sedangkan spectral sidik jari, misalnya UV, IR, MS, X-ray dan sebagainya
- Sidik jari biologis terutama mengacu pada genomik sidik jari, karena komposisi genetik adalah
unik untuk setiap individu, metode DNA untuk identifikasi produk herbal kurang dipengaruhi oleh
usia, kondisi fisiologis, faktor lingkungan, panen, penyimpanan dan metode pengolahan.
b. Aktivasi lempeng ditujukan untuk menghilangkan kelembaban air atmosfer yang teradsorbsi
dalam lempeng. Contoh aktivasi lempeng yaitu pegeringan lempeng silika gel 30 menit pada
120 ° C. Jika suhu yang digunakan terlalu tinggi akan menyebabkan pelepasan senyawa kimia
dalam lempeng yang dapat merubah sifat silika gel secara irreversible (tak terpulihkan).
Tujuan prewashing menghilangkan impurities seperti kotoran kotoran yang melekat pada
lempeng. Teknik atau caranya adalah : Pencucian lempeng dilakukan dengan cara mengelusi
lempeng dengan metanol, campuran metanol dengan kloroform atau dengan eluen yang
digunakan. Setelah dielusi, lempeng harus dikeringkan untuk menghilangkan eluen yang
terjebak dalam lempeng sehingga tidak ada pelarut. Setelah kering lempeng hasil pencucian
dapat digunakan untuk analisis.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
NIM : 23175043A
4. Dalam melakukan standarisasi melalui penetapan kadar diantaranya diperlukan marker.
Berikut adalah beberapa marker-marker yang ada di dalam herbal dan jamu yang
kemungkinan strukturnya berkerangka terpenoid, poliketida, fenil propanoid atau alkaloid.
A B C D E
Pada masing-masing senyawa tentukan :
Tentukanlah metode untuk visualisasi!
Detektor apa yang bisa menentukan dan instrumen analisis apa yang sesuai dari salah
satu marker A-E (densitometer,spektro UV VIS, HPLC, GC ) ?
Tuliskan prosedur penetapan kadar totalnya !
Jawab:
A. Vomivoil
Instrumen analisis : GC MS
Prosedur penetapan kadar total : Analisa GCMS (Gas Chromatography Mass Spektrofotometri)
dilakukan dengan menggunakan coloum semipolar, Bahan sampel (ekstrak) diambil 5 μ, bila
terlalu pekat akan diencerkan menggunakan etanol 96%, sementara bila terlalu encer akan
dipekatkan dengan Nitrogen (di dalam tabung). Sampel (ekstrak) diambil 5 μ, selanjutnya
dimasukkan dalam vial dan siap untuk dianalisa.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
B. Xantorizol
Metode : KCKT
Kadar xantorizol ditentukan menggunakan KCKT dengan kondisi KCKT yang digunakan ialah
sebagai berikut: kolom C18, detektor UV-Vis, volume injeksi 10 µL, elusi isokratik (eluen
H3PO4 dan metanol) serta suhu kolom 40 0 C.
C.Sineol
Metode Visualisasi : KLT, karena tidak memiliki gugus kromoforyang cukup sehingga untuk
penetapan kadar dilakukan dengan cara KLT desintrometri.
D. Asiatikosid
Metode Visualisasi : KLT, pereaksi semprot anisaldehida asam sulfat dan UV 365 nm.
Prosedur Penetapan Kadar Total: 50 mg ekstrak kentaldalam 5 ml metanol pro HPLC, diambil
sebanyak 200 µl dan dilarutkan dengan metanol 1 ml, difilter dengan syringe filter 0,2 µl PTFE,
kemudian diinjeksikan 20 µl. Diulangi sebanyak 3.
E. Sinensetin
Prosedur Penetapan Kadar Total: ekstrak ditimbang 5 mg dilarutkan dengan etanol 96% dalam
labu ukur 5 ml. Selanjutnya ditotol sebanyak 10 µl sedangkan standar sinensetin ditotol
sebanyak 1 µl. Plate silika gel kemudian dielusi dengan menggunakan eluen kloroform : etil
asetat (15:1). Selanjutnya kadar sinensetin dalam sampel ditentukan berdasarkan kurva baku
linearitas 5;50;75;100; dan 200 ppm dengan menggunakan densinometer Camag scanner 3 dan
dikontrol melalui komputer dengan program software winCATS.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009