23175043a - Fitri Lilis Agustina - Uas Analisis Dan Standarisasi Obat Bahan Alam

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS SETIA BUDI No.

Formulir : FM/ PM-REK-004/11


Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

 Station III maksimal mengerjakan sampai pukul 15.30.


 Download file word soal station III.
 Kemudian jawab station III di file word ini juga.
 Lalu save as file dengan format pdf dengan nama file NIM_NAMA_UAS FITOKIMIA.pdf
 Lalu kirim jawaban dalam bentuk pdf melalui japri WA ke Dosen Pengampu maksimal
pukul 15.40.

NAMA : FITRI LILIS AGUSTINA


NIM : 23175043A
I. Jawablah Soal Di Bawah Ini Dengan Singkat, Jelas, dan Tulisan Tidak Artistic 1.
1.Kendali mutu obat herbal harus dilakukan mulai dari awal sampai akhir mulai dari bahan
baku, proses dan produk.
a. Bahan baku terkait pemilihan varietas dan kebenaran bahan baku sangat berpengaruh
terhadap kualitas ekstrak yang dihasilkan. Jelaskan pernyataan tersebut dengan
beberapa contoh dan bagaimana pemastian mutunya !
b. Perhatikan gambar kurva dibawah ini. Jelaskan profil kurva tersebut terkait kadar
skopoletin dan proses pemanenan buah mengkudu !
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

Jawab:

a. Pengaruh pemilihan varietas terhadap kualitas ekstrak, contoh : Acorus calamus

- Acorus calamus mengandung β- asaron yang bersifat karsinogenik


- Kandungan β-asaron berkorelasi positif dengan tingkat ploidi (jumlah kromosom dalam
inti sel)
- Diploid : bebas β-asaron
- Triploid : 9-13 % β-asaron
- Tetraploid : 70 % β-asaron

Kebenaran bahan baku, contoh : Centella asiatica vs Hydrocotyle verticillata


Dicari marker dari masing-masing tanaman agar dapat dibedakan . Contoh marker
centella asiatica adalah Marker Triterpen Asiaticoside, madecassoside

b. kadar senyawa skopoletin terbaik dari buah mengkudu didapatkan nilai tertingginya
pada kadar sekitar 55ppm(50-60ppm) dengan umur pemanenan 100 hari lebih (pada hari
ke 100-110). Apabila pemanenan dilakukan sebelumnya maka kadar skopoletin kurang
maksimal dan apabila terlambat dalam pemanenan(kelebihan hari) maka kadar
skopoletin akan mulai menurun
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

NAMA : FITRI LILIS AGUSTINA


NIM : 23175043A
2. Uji stabilitas merupakan salah satu jaminan mutu obat tradisional untuk menjamin khasiat,
mutu dan keamanan bagi pasien.
a. Berikan alasan pentingnya dilakukan uji stabilitas produk !
b. Jelaskan bagaimana jenis uji stabilitas, kondisi Penyimpanan Uji Stabilitas dan frekuensi
pengujiannya !

Jawab:

a.Pentingnya dilakukan uji stabilitas produk karena terkait penyimpanannya nanti saat tiba di
konsumen, uji stabilitas obat bertujuan untuk mengetahui kemampuan produk tersebut untuk
mepertahankan sifat karakteristiknya agar sama ketika waktu diproduksi, disimpan, dan ketika
dibuka.

b.ada dua macam jenis uji stabilitas

pertama adalah uji stabilitas jangka panjang dengan kondisi penyimpanan 30 o±2oC dengan
frekuensi pengujiannya setiap tiga bulan pada tahhun pertama(bulan ke 0, 3, 6, 9, 12), yang
setiap 6 bulan pada tahun kedua(bulan ke 18 dan bulan ke 24), dan satu kali tiap tahun hingga
waktu penyimpanan yang ditentukan

kedua adalah uji dipercepat dengan kondisi penyimpanan 40 o±2oC dengan frekuensi pengujian
minimal 3 waktu pengujian (sudah termasuk dari awal dan akhir) misalnya bulan ke 0, 3, dan 6
sehingga diperoleh waktu 6 bulan lamanya
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

NAMA :FITRI LILIS AGUSTINA


NIM : 23175043A

3, Analisis sidik jari dapat membantu dalam proses identifikasi dan autentikasi spesies tanaman
untuk kendali mutunya.

a. Jelaskan pembagian fingerprinting !


b. Salah satu prosedur TLC fingerprinting untuk preparasi sampel adalah aktivasi dan
prewashing. Jelaskan tujuan dan caranya !

Jawab:

a. - Sidik jari kimia digunakan untuk menganalisis kandungan kimia di tanaman herbal, terdiri dari
sidik jari kromatografi dan spektral sidik jari. Sidik jari kromatografi terdiri dari kromatografi lapis
tipis (KLT), kromatografi berkinerja tinggi cair (HPLC), kromatografi gas (GC), elektroforesis kapiler
(CE), sedangkan spectral sidik jari, misalnya UV, IR, MS, X-ray dan sebagainya

- Sidik jari biologis terutama mengacu pada genomik sidik jari, karena komposisi genetik adalah
unik untuk setiap individu, metode DNA untuk identifikasi produk herbal kurang dipengaruhi oleh
usia, kondisi fisiologis, faktor lingkungan, panen, penyimpanan dan metode pengolahan.

b. Aktivasi lempeng ditujukan untuk menghilangkan kelembaban air atmosfer yang teradsorbsi
dalam lempeng. Contoh aktivasi lempeng yaitu pegeringan lempeng silika gel 30 menit pada
120 ° C. Jika suhu yang digunakan terlalu tinggi akan menyebabkan pelepasan senyawa kimia
dalam lempeng yang dapat merubah sifat silika gel secara irreversible (tak terpulihkan).

Tujuan prewashing menghilangkan impurities seperti kotoran kotoran yang melekat pada
lempeng. Teknik atau caranya adalah : Pencucian lempeng dilakukan dengan cara mengelusi
lempeng dengan metanol, campuran metanol dengan kloroform atau dengan eluen yang
digunakan. Setelah dielusi, lempeng harus dikeringkan untuk menghilangkan eluen yang
terjebak dalam lempeng sehingga tidak ada pelarut. Setelah kering lempeng hasil pencucian
dapat digunakan untuk analisis.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

NAMA : FITRI LILIS AGUSTINA

NIM : 23175043A
4. Dalam melakukan standarisasi melalui penetapan kadar diantaranya diperlukan marker.
Berikut adalah beberapa marker-marker yang ada di dalam herbal dan jamu yang
kemungkinan strukturnya berkerangka terpenoid, poliketida, fenil propanoid atau alkaloid.

A B C D E
Pada masing-masing senyawa tentukan :
 Tentukanlah metode untuk visualisasi!
 Detektor apa yang bisa menentukan dan instrumen analisis apa yang sesuai dari salah
satu marker A-E (densitometer,spektro UV VIS, HPLC, GC ) ?
 Tuliskan prosedur penetapan kadar totalnya !

Jawab:

A. Vomivoil

Metode visualisasi dengan GC MS

Instrumen analisis : GC MS

Prosedur penetapan kadar total : Analisa GCMS (Gas Chromatography Mass Spektrofotometri)
dilakukan dengan menggunakan coloum semipolar, Bahan sampel (ekstrak) diambil 5 μ, bila
terlalu pekat akan diencerkan menggunakan etanol 96%, sementara bila terlalu encer akan
dipekatkan dengan Nitrogen (di dalam tabung). Sampel (ekstrak) diambil 5 μ, selanjutnya
dimasukkan dalam vial dan siap untuk dianalisa.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

B. Xantorizol

Metode : KCKT

Kadar xantorizol ditentukan menggunakan KCKT dengan kondisi KCKT yang digunakan ialah
sebagai berikut: kolom C18, detektor UV-Vis, volume injeksi 10 µL, elusi isokratik (eluen
H3PO4 dan metanol) serta suhu kolom 40 0 C.

C.Sineol

Metode Visualisasi : KLT, karena tidak memiliki gugus kromoforyang cukup sehingga untuk
penetapan kadar dilakukan dengan cara KLT desintrometri.

D. Asiatikosid

Metode Visualisasi : KLT, pereaksi semprot anisaldehida asam sulfat dan UV 365 nm.

Instrumen Analisis : KLT dengan pelarut butanol.

Prosedur Penetapan Kadar Total: 50 mg ekstrak kentaldalam 5 ml metanol pro HPLC, diambil
sebanyak 200 µl dan dilarutkan dengan metanol 1 ml, difilter dengan syringe filter 0,2 µl PTFE,
kemudian diinjeksikan 20 µl. Diulangi sebanyak 3.

E. Sinensetin

Metode Visualisasi : KLT

Instrumen Analisis : GC-MS

Prosedur Penetapan Kadar Total: ekstrak ditimbang 5 mg dilarutkan dengan etanol 96% dalam
labu ukur 5 ml. Selanjutnya ditotol sebanyak 10 µl sedangkan standar sinensetin ditotol
sebanyak 1 µl. Plate silika gel kemudian dielusi dengan menggunakan eluen kloroform : etil
asetat (15:1). Selanjutnya kadar sinensetin dalam sampel ditentukan berdasarkan kurva baku
linearitas 5;50;75;100; dan 200 ppm dengan menggunakan densinometer Camag scanner 3 dan
dikontrol melalui komputer dengan program software winCATS.
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/ PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275 Rev : 01
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : [email protected]
Tgl Terbit : 12 November 2009

Anda mungkin juga menyukai