Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Universitas Jambi
Percobaan I : Pembuatan Nata De Coco
Pendahuluan
Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan
oleh Acetobacter xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk
membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de
Coco. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promoting factor) akan
meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat akan
membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme di dalam
sel Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Nata de Coco adalah makanan yang banyak mengandung serat, mengandung
selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan.
Kadungan kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang
tepat produk Nata de Coco sebagai makan diet. segi penampilannya makanan
ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur
kenyal, aroma segar. penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert
memiliki daya tarik yang tinggi. Dari segi ekonomi produksi nata de
coco menjanjikan nilai tambah
Tujuan :
Untuk mengetahui proses pembuatan nata de coco dengan baik dan benar
Alat Bahan
1. pH meter 1. Air kelapa
2. Timbangan 2. Gula
3. Saringan 3. Asam asetat
4. Kompor 4. amonium sulfat
5. Panci 5. MgSO4
6. Sendok 6. Acetobacter Xylinum
7. Wadah nata
8. Karet
9. Kertas kopi
10. Tissu
11. Gelas Ukur 500 ml & 100 ml
12. Pipet volume
13. Corong
Prosedur Kerja :
Pendahuluan
Yoghurt merupakan salah satu pengolahan dan pengawetan susu yang tertuadi
dunia, yaitu fermentasi susu dengan menggunakan Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus, menghasilkan bentuk atau konsistensi yangmenyerupai
pudinag. Yoghurt sudah dikenal lama dan paling luas dikonsumsioleh masyarakat.
Selain masih dibuat di rumah-rumah secara tradisional, setiaphari ribuan pabrik besar
kecil memasukkan biakan bakteri yoghurt ke dalam bergentong-gentong susu,
menghasilkan produk yoghurt dengan berbagai merekdan bentuk yang bertengger di
rak-rak pasar swalayan, di menu restoran, juga dikotak-kotak es krim.
Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan yoghurt secara benar
2. Untuk mengetahui karakteristik yoghurt yang memiliki kualitas yang baik
Alat Bahan
1. Panci 1. Susu sapi segar 1,5 liter
2. Kompor 2. Susu skim 75 gram
3. pH meter 3. Gula Pasir 150 gram
4. Thermometer 4. Lactobacillus bulgaricus
5. Timbangan 5. Streptococcus thermophilus
6. Oven
7. Wadah Yoghurt
Prosedur Kerja
Jika ditinjau dari pembuatannya, tempe merupakan salah satu produk dari
bioteknologi berbasis konvensional. Karena melibatkan mikrobia eukariotik yaitu
kapang yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di dalam ragi tersebut mengandung
empat jenis kapang dari kelompok Rhizopus, yaitu Rhyzopus ologosporus, Rhyzopus
stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhizopus oryzae. Hifa dari kapang inilah yang
terlihat berwarna putih pada tempe.
Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tempe yang benar.
2. Untuk mengetahui perbedaan tempe berdasarkan lama penyimpanan dan
jumlah ragi (Rhyzopus oryzae) yang diberikan.
Alat Bahan
1. Timbangan 1. Kacang kedelai 1 kg
2. Panci 2. Ragi tempe
3. Sendok 3. Daun pisang
4. Wadah tempe
5. Tali
Prosedur Kerja
Pendahuluan
Tapai merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tapai dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tapai melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tapai adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucorsp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichiaburtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida
utilis, serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tapai.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim
amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang
lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan
sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula
sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada
tapai. Semakin lama tapai tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tapai yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui karakteristik tapai yang baik.
Alat Bahan
1. Panci 1. Singkong 200 gram
2. Baskom 2. Ragi tapai 2 gram
3. Sendok
4. Wadah
5. Timbangan
6. Plastik
7. Karet
Prosedur Kerja
Pendahuluan
Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan sawi asin yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui karakteristik sawi asin yang baik.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Sendok 1. Sawi hijau
2. Timbangan 2. Air
3. Toples 3. Garam
4. Pisau 4. Air beras
5. Wadah (baskom)
Prosedur Kerja