Makalah Pidana Lanjut
Makalah Pidana Lanjut
Makalah Pidana Lanjut
Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Pidana Lanjut
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
SEMESTER 3/ GANJIL
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami , sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Percobaan Tindak Pidana
Penyusun
Kelompok
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………….……
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………….........
A. Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………
A. Rumusan Masalah…………………….……………………………………………………….………….
B. Tujuan……………………………………………………………………………………………………......
.
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pada umumnya kata percobaan atau poging berarti suatu usaha mencapai suatu
tujuan, yang pada akhirnya tidak atau belum tercapai. Dalam hukum pidana percobaan
merupakan suatu pengertian teknik yang memiliki banyak segi atau aspek. Perbedaan
dengan arti kata pada umumnya adalah apabila dalam hukum pidana dibicarakan hal
percobaan, bebarti tujuan yang dikejar tidak tercapai. Unsur belum tercapai tidak ada,
namun tidak menjadi persoalan.
Menurut kata sehari-hari yang disebut dengan percobaan yaitu menuju kesesuatu hal,
tetapi tidak sampai pada hal yang dituju, atau hendak berbuat sesuatu yang sudah
dimulai, tetapi tidak sampai selesai. Misalnya akan membunuh orang, telah menyerang
akan tetapi orang yang di serang itu tidak sampai mati, bermaksud mencuri barang,
tetapi barangnya tidak sampai terambil, dan sebagainya.
Syarat-syarat suatu tindak pidana dapat disebut percobaan melakukan tindak pidana
adalah:
1. Niat sudah ada untuk berbuat kejahatan itu;
2. Orang sudah memulai berbuat kejahatan itu; dan
3. Perbuatan kejahatan itu tidak jadi sampai selesai, oleh karena terhalang oleh
sebab-sebab yang timbul kemudian, tidak terletak dalam kemauan penjahat itu
sendiri.
Apabila orang berniat akan berbuat kejahatan dan ia telah mulai melakukan
kejahatannya itu, akan tetapi karena timbul rasa menyesal dalam hati ia mengurungkan
perbuatannya, sehingga kejahatan tidak sampai selesai, maka ia tidak dapat dihukum
atas percobaan pada kejahatan itu, oleh karena tidak jadinya kejahatan itu atas
kemauannya sendiri. Jika tidak jadinya selesai kejahatan itu disebabkan karena
misalnya kepergok oleh agen polisi yang sedang meronda, maka ia dapat dihukum,
karena hal yang mengurungkan itu terletak di luar kemauannya. Dalam Makalah ini,
akan dibahas mengenai salah satu kasus percobaan tindak pidana yang terjadi di Jalan
Raya SoloBaru pada tahun 2009 silam.
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis akan merumuskan masalah
sebagai berikut :
B. Tujuan
Secara substansial, tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan kronologi terjadinya percobaan tindak pidana yang terjadi di
Jalan Raya Solo Baru
2. Menjelaskan putusan hakim bagi tersangka percobaan tinda pidana
3. Menjelaskan Unsur- unsur percobaan tindak pidana dalam kasus di Jalan
Raya SoloBaru
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut pasal 365 ayat (1) KUHP : diancam dengan pidana penjara paling
lama Sembilan tahun pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap
tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau
untuk tetap menguasai barang yang dicuri dan ayat (2) diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun :
1. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah
atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau
dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau
memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu;
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
jo Pasal 53 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana:
1) Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah ternyata
dan adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan
itu, bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri.
2) Maksimum pidana pokok terhadap kejahatan, dalam hal percobaan
dikurangi sepertiga.Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup, dijatuhkan pidana penjara paling lama lima
belas tahun.
1. Niat
pada hari Rabu tanggal 05 Agustus 2009 sekitar puku l 19.30 Wib
atau setidak - tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Agustus tahun
2009 , bertempat di Jalan raya Solo Baru tepat nya didepan Kafe Atrium
Solo Baru Ruko C 21- 22,Desa Langenharjo ,Kecamatan Grogo l ,
Kabupaten Sukoharjo. Awalnya terdakwa I Jumari Yusuf mempunyai ide
untuk melakukan pencurian lalu mengajak terdakwa II Edy Si smanto dan
terdakwa II menyetujuinya , selanjutnya terdakwa I Jumari dan terda kwa
II Edy pergi menuju ke Solo Baru mencari sasaran dengan naik sepeda
motor Yamaha Vega No.Po l AD-212-ES, dengan posisi terdakwa I Edy
yang mengendarai sepeda motor sedangkan terdakwa I Jumari yang
membonceng pada saat sampai di tikungan sebelah utara bundaran Solo
Baru.
2. Permulaan pelaksanaan
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas awalnya
terdakwa I Jumari Yusuf mempunyai ide untuk melakukan pencurian lalu
mengajak terdakwa II Edy Si smanto dan terdakwa II menyetujuinya ,
selanjutnya terdakwa I Jumari dan terda kwa II Edy pergi menuju ke Solo
Baru mencari sasaran dengan naik sepeda motor Yamaha Vega No.Po l
AD-212-ES, dengan posisi terda kwa I I Edy yang mengendarai sepeda
motor sedangkan terdakwa I Jumari yang membonceng pada saat sampai
di tikungan sebelah utara bundaran Solo Baru terdakwa I Jumari melihat
saksi Erna Indriastuti membawa tas yang di letakkan di pundak sedang
pengendara sepeda motor Honda berjalan searah didepan , lalu terdakwa
I Jumari memberitahu terdakwa II Edy, kemudian terdakwa II Edy
mengejar saksi Erna , ketika sampai didepan Kafe Atrium Solo Baru C21 –
22 terdakwa II Edy merapatkan sepeda motornya ke saksi Erna dari
sebelah kiri dan selanjut nya terdakwa I Jumari menepuk pundak saksi
Erna lalu saksi Erna menengok kekiri dan selanjut nya terdakwa I Jumari
menarik tas saksi Erna dan terjadi tarik menarik antara terdakwa I Jumari
dan saksi Erna.