Tugas Kelompok Materi Percobaan - Kelompok 3
Tugas Kelompok Materi Percobaan - Kelompok 3
Tugas Kelompok Materi Percobaan - Kelompok 3
KELAS REGULER D
Kelompok 3 :
2020
PENDAHULUAN
Percobaan adalah mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat untuk itu telah
ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan
semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri1. R. Soesilo Dalam bukunya Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi
Pasal menjelaskan bahwa percobaan menurut kata sehari-hari yang diartikan percobaan, yaitu
menuju ke suatu hal, akan tetapi tidak sampai pada hal yang dituju itu, atau hendak berbuat
sesuatu, sudah dimulai, akan tetapi tidak selesai. Misalnya bermaksud membunuh orang, orang
yang hendak dibunuh tidak mati; hendak mencuri barang, tetapi tidak sampai dapat mengambil
barang itu.
Terdapat dua teori dasar patut dipidananya suatu percobaan, yaitu: teori subyektif dan
teori obyektif. teori subyektif menjelaskan bahwa dasar patut dipidananya percobaan terletak
pada sikap batin atau watak yang berbahaya dari si pelaku, sedangkan teori obyektif menjelaskan
bahwa dasar patut dipidananya adalah karena perbuatan telah membahayakan suatu kepentingan
umum. Dalam hal percobaan, Indonesia menganut teori obyektif, hal ini dibuktikan dengan
adanya unsur perlu ada permulaan pelaksanaan dalam Pasal 53 ayat (1) KUHPidana yang harus
dipenuhi untuk menuntut perbuatan percobaan. Terdapat 3 unsur dalam Pasal 53 ayat (1) yang
harus dipenuhi, yaitu:
1. Ada niat
2. Ada permulaan pelaksanaan
3. Pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata karena kehendak si pelaku.
Terdapat beberapa macam percobaan. Menurut doktrin sendiri percobaan terbagi atas 4
macam, yaitu:
KASUS POSISI
Pada hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 kira-kira pukul 00.10 WIB, Ramadi alias Budi
bersama dengan Roy Madan alias Madan dan saksi Ardiansyah Tobing alias Togok sedang
berada di suatu tempat yang sama. Togok mengajak Budi dan Madan untuk melancarkan aksi
pencurian. Togok berkata, “Ayolah gerak kita” Budi menjawab, “Aku ikut ya gok”, dan Madan
menjawab, “Abang jangan ikut, nanti kalau ketangkap siapa yang urus anak abang dirumah.” lalu
madan menambahkan, “Kalau aku ngga ikut siapa yang akan bayar sewa rumah, Cuma ini jalan
singkat.” Selanjutnya Madan mengambil satu buah parang dari jaketnya, satu buah obeng dari
rumah Budi, dan satu buah tang yang dibawa Budi dari rumah Budi.
Kemudian Budi, Madan, dan Togok berjalan kaki menuju Jl. Gatot Subroto Rantauprapat
dan berhenti sebentar untuk minum, merokok, dan merencanakan rumah yang akan dimasuki dan
diambil barang serta uangnya, selanjutnya sekira pukul 02:30 WIB mereka berjalan kaki menuju
Jl. Imam Bonjol Rantauprapat, dan pada saat itu Togok berkata sambil menunjuk toko ponsel,
“Cocok rasa kamu” Madan menjawab, “Itu pun jadi.” Setelah itu mereka memanjat tembok dan
naik diatas rumah toko sampai dengan lantai 3 kemudian berjalan di atas rumah toko dan naik di
atas toko dan berjalan di atas toko dan setelah sampai di rumah toko yang akan dimasuki, Togok
meminta parang kepada Madan dan selanjutnya parang tersebut digunakan togok untuk
mencongkel daun jendela dan ingin membuka jerjak besi jendela, namun pada saat hendak
masuk ke dalam rumah toko tersebut, Budi, Madan, dan Togok dipergoki oleh saksi Teo Kok Jun
alias Acun, saksi Jonsen Tamin, dan saksi Jan Pieter Aruan, sehingga Budi, Madan, dan Togok
dibawa ke Polres Labuhanbatu guna proses lebih lanjut.
DAKWAAN
1. Menyatakan Terdakwa I. Ramadi alias Budi dan Terdakwa II. Roy Madan alias
Madan telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Percobaan Pencurian dalam keadaan memberatkan” sebagaimana dalam dakwaan
Tunggal;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. Ramadi alias Budi dan Terdakwa II. Roy
Madan alias Madan oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 9
(sembilan) bulan ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa –
terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
4. Menetapkan Terdakwa –terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
● 1 (satu) buah pisau besar ;
● 2 (dua) buah obeng ;
● 1 (satu) buah tang ;
Dimusnahkan
TUNTUTAN UMUM
Setelah mendengar Pembacaan Surat Tuntutan (Requisitoir) dari Jaksa Penuntut Umum
hari Kamis tertanggal 30 Juli 2015 No.Reg.Perk.PDM-79/RP. RAP/04/2015, yang pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat yang mengadili
perkara ini untuk memberikan putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa I. RAMADI ALIAS BUDI dan Terdakwa II. ROY MADAN
ALIAS MADAN terbukti bersalah melakukan tindak pidana "Percobaan Pencurian
dengan memberatkan", sebagaimana diatur dan diancam dalam dakwaan Pertama
diancam pidana dalam Pasal 363 Ayat (1) ke-4 KUHPidana Jo Pasal 53 ayat (1)
KUHPidana.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Terdakwa I. RAMADI ALIAS BUDI dan
Terdakwa II. ROY MADAN ALIAS MADAN berupa pidana penjara masing-masing
selama 1 (Satu) tahun penjara dikurangkan dengan masa penahanan yang telah
dijalani terdakwa-terdakwa dengan perintah terdakwa terdakwa tetap ditahan.
3. Menetapkan barang bukti berupa :
● 1 (satu) buah pisau besar ;
● 2 (dua) buah obeng ;
● 1 (satu) buah tang ;
FAKTA HUKUM
1. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Februari 2015 sekira pukul 02.30 WIB di Jln. Imam
Bonjol No. 58 Kec. Rantau Utara, Kab. Labuhanbatu terdakwa bersama teman-teman
terdakwa Ardiansyah L. Tobing alias Ardi alias Togok dan Roy Madan alias Madan
melakukan tindak pidana pencurian
2. Bahwa alat yang digunakan terdakwa, yaitu: satu buah pisau besar, dua buah obeng, dan
satu buah tang
3. Bahwa terdakwa melakukan perbuatannya dengan cara terdakwa dan teman-teman
terdakwa memanjat tembok dan naik ke atas rumah toko dan berjalan di atas rumah toko
dan mencongkel jendela dengan parang da nsaat ingin membuka jerjak jendela langsung
ketahuan oleh pemilik rumah toko dan diamankan oleh polisi
4. Bahwa maksud dan tujuan terdakwa adalah untuk mengambil uang yang ada dirumah
tersebut untuk membayar uang sewa rumah dan membeli susu anak
5. Bahwa alat-alat yang digunakan terdakwa adalah milik terdakwa
6. Bahwa yang merencanakan adalah Ardiansyah L. Tobing alias Ardi alias Togok
7. Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk masuk dan merusak rumah tersebut
8. Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi
9. Bahwa terdakwa belum pernah dihukum
Barang Bukti:
ANALISIS
Menurut kami, dalam kasus tersebut, mengapa kami dapat katakan masuk ke dalam
percobaan tindak pidana menurut kami, karena sudah adanya perbuatan pelaksanaan, yang
diterangkan dalam putusan tersebut yaitu terdakwa sudah ada perbuatan pelaksanaan, seperti
memanjat tembok dan usaha mencongkel jendela dengan parang selain itu, unsur unsur yang
terdapat dalam pasal percobaan tindak pidana semuanya juga telah terpenuhi. Dengan alasan
tersebut, menurut kami kasus ini masuk ke dalam percobaan tindak pidana.
Kami juga mengetahui bahwa dalam kejahatan itu seharusnya terdapat 3 orang
tersangka/terdakwa namun dalam putusan ini hanya terdapat 2. Kami menyimpulkan bahwa
dalam peristiwa ini terjadi pemisahan berkas perkara pidana/Splitsing. Hal ini biasanya
diakibatkan karena kurangnya alat bukti terutama saksi sehingga menjadi saksi timbal balik
terhadap perkara yang lain.
Selain itu, menurut kami, kami juga melihat adanya konsep penyertaan juga terdapat di
dalam hal ini, yaitu dalam bentuk turut membantu melakukan atau medeplichtige, dimana
dijelaskan bahwa terdakwa terdakwa yaitu ramadi dan roy madan bertugas mengawasi
sedangkan ardiansyah alias totok bertugas untuk menjebol jendela, dimana salah satu terdakwa
yaitu Ardiansyah Tobing alias Totok mengajak kedua terdakwa.
Kelompok kami melihat bahwa putusan hakim ini sesuai, namun menurut kelompok
kami terdapat kekurangan dalam pertimbangan hakim, yaitu dalam penjabaran unsur-unsur dari
pasal-pasal yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum dimana semua unsur dari suatu tindakan
harus diteliti secara menyeluruh, dImana unsur-unsur yang harus terpenuhi menurut kami
sebagai berikut yaitu pasal 363 ayat (1) ke - 4 jo. Pasal 53 ayat (1).
1. Barangsiapa
2. Perbuatan mengambil
3. Yang diambil harus sesuatu barang
4. Barang itu harus seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
5. Pengambilan itu harus dilakukan dengan maksud untuk memiliki barang itu dengan
melawan hukum (melawan hak)
6. Pencurian harus dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih
1. Ada niat
2. Ada permulaan pelaksanaan
3. Pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata karena kehendak si pelaku
Selain itu, perbuatan yang dilakukan para terdakwa dalam peristiwa ini dapat dihitung sebagai
percobaan berdasarkan KUHPidana telah terdapat syarat-syaratnya sebagai berikut:
KESIMPULAN
1. Percobaan adalah mencoba melakukan suatu tindak pidana, dan jika niat jahat ada sejak
dimulainya pelaksanaan, serta tidak selesainya tindakan tidak disebabkan oleh keinginan
sendiri.
2. Terdapat 3 unsur dalam pasal 53 ayat (1), yaitu: ada niat, ada permulaan pelaksanaan, dan
pelaksanaan tidak selesai bukan semata-mata karena kehendak si pelaku.
3. Kelompok kami melihat bahwa putusan hakim ini sesuai, namun menurut kelompok kami
terdapat kekurangan dalam pertimbangan hakim, yaitu dalam penjabaran unsur-unsur dari
pasal-pasal yang dituntutkan oleh Jaksa Penuntut Umum dimana semua unsur dari suatu
tindakan harus diteliti secara menyeluruh.
4. Kami menyimpulkan bahwa dalam peristiwa ini terjadi pemisahan berkas perkara
pidana/Splitsing.
5. Ada penyertaan dalam delik ini berupa medeplichtige.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.