MR Sig Evi - Jesica - Rini 2020

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MINI RISET

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


“ANALISIS PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA TEBING
TINGGI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI ”

Dosen Pengampu:
Drs. Ali Nurman,M.Si
M. Taufik Rahmadi, M.Si

OLEH :
EVY OKTAVIA (3181131003)
JESICA NOVITA SARI BARUS (3183331013)
RINI MAYA SARI SIREGAR (3183331009 )

KELAS A 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb, Segala puji penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa , Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan seisinya dengan amat teratur
dan sempurna. Berkat limpahan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan penelitian ini. Laporan penelitian yang berjudul “Analisis Pusat Perbelanjaan Di
Kota Tebing Tinggi ” ini dibuat demi memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografi.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis banyak mendapatkan saran,
dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak dan menjadikan pengalaman yang berharga bagi
penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberi masukan, bantuan, dan
dorongan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang terlibat dalam penulisan laporan
penelitian ini.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, penulis juga menyadari masih terdapat
kekurangan baik yang disengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan an wawasan sera pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf
dan tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang membangun bagi
penulis. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………. 7
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................8
2.1 Pengertian Pusat Perbelanjaan ...................................................…… 9
2.2 Irian Supermarket Tebing Tinggi.......................................................10
2.3 Ramayana Tebing Tinggi ...................................................................10
2.4 Alfamart Tebing Tinggi .....................................................................11
2.5 Alfamidi Tebing Tinggi .....................................................................12
2.6 Indomaret Tebing Tinggi ...................................................................12
2.7 Pemetaan Digital ................................................................................13
2.3 Kerangka Berfikir .............................................................................13
BAB III METODELOGI PENELITIAN .........................................................14
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................14
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................14
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................15
3.4 Sumber Data ....................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................17
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................17
4.2 Pembahasan Penelitian ......................................................................22
BAB V PENUTUP ..............................................................................................23
5.1 Kesimpulan .......................................................................................22
5.2 Saran .................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................24
LAMPIRAN ........................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Tebing Tinggi yang berjarak ± 80 Km dari Medan berada di jalur jalan
nasional menuju Pekan Baru (Riau) dan Padang (Sumatera Barat), telah memiliki
berbagai sarana dan prasarana yang cukup memadai. Berbagai kegiatan pelayanan
umum di bidang pendidikan, kesehatan, perdagangan, pemukiman dan penyediaan
jasa-jasa memberikan peluang kepada dunia usaha dan masyarakat untuk melakukan
investasi sesuai dengan pertumbuhan kota. Secara geografis wilayah Kota Tebing
Tinggi terletak antara 3’ 19” – 3’ 21” Lintang Utara dan 98’ 11” – 98’ 21” Bujur Timur
dengan luas wilayah 38,438 km2
Kota Tebing Tinggi merupakan kota di dalam wilayah Kabupaten Serdang
Bedagai. Batas wilayah adalah sbb:
Utara PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai
PTPN IV Kebun Pabatu dan perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang
Selatan
Bedagai
Barat PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai
PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten
Timur
Serdang Bedagai

Kota Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di


atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara
di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25° – 27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera
Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-
90%

Luas wilayah Kota Tebing Tinggi adalah 38,438 km2 dan terbagi atas 5 (lima)
Kecamatan, yaitu:
1). Padang Hilir

2). Padang Hulu,

3). Rambutan

4). Tebing Tinggi Kota, dan

5). Bajenis.

Ibukota tiap kecamatan adalah sebagai berikut:

1. Ibukota Kecamatan Padang Hilir berkedudukan di Kelurahan Tebing


Tinggi.
2. Ibukota Kecamatan Padang Hulu berkedudukan di Kelurahan Pabatu.
3. Ibukota Kecamatan Rambutan berkedudukan di Kelurahan Tanjung
Marulak.
4. Ibukota Kecamatan Bajenis berkedudukan di Kelurahan Teluk Karang.
5. Ibukota Kecamatan Tebing Tinggi Kota berkedudukan di Kelurahan Pasar
Gambir.

Kota Tebing Tinggi adalah sebuah kota kecil yang pada masa Hindia Belanda
berstatus pemerintahan kotamadya, yang ada di Sumatera Timur. Dan sekarang ini
dikenal dengan nama Sumatera Utara. Letak geografis wilayah pemerintahan Kota
Tebing Tinggi sendiri merupakan kota yang berbatasan dengan wilayah pemeritahan
Kabupaten Serdang Bedagai atau orang awam menyebutnya kota dalam kota karena
lokasinya yang terletak ditengah-tengah Kabupaten Serdang Bedagai. Selain itu,
Pemerintahan Kota Tebing Tinggi ini juga dikelilingi oleh beberapa perkebunan yang
berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai seperti Perkebunan Pabatu, Perkebunan
Paya Pinang Rambutan, Perkebunan Bandar Bejambu, Perkebunan Tanah Bersih dan
sebagainya.
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu Kotamadya dari 33 kabupaten dan kota
di Sumatera Utara. Tebing Tinggi memiliki luas daerah kurang dari 31 km² dan
berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan serta terletak pada jalur lintas utama Sumatera
Utara, yaitu menghubungkan lintas timur dan lintas tengah Sumatera melalui diagonal
pada ruas jalan Kotamadya Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Parapat, Balige dan
Siborong-borong.
Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir
perekonomian Tebing Tinggi tumbuh dengan cepat seiring dengan perkembangan
fasilitas yang ada baik fasilitas ekonomi seperti perdagangan, perbankan, industri,
fasilitas pendidikan, kesehatan, komunikasi, serta fasilitas pendukung lainnya.
Perkembangan ekonomi Tebing Tinggi dipacu karena letak strategis Kota tebing
Tinggi yang menjadi jalur lintas Sumatera. Di samping itu karena Tebing Tinggi
merupakan daerah hinterland yang berkembang menjadi wilayah kota yang maju,
sehingga sebagian besar masyarakat daerah tetangga memanfaatkan Kota Tebing
Tinggi sebagai alternatif utama dalam pemenuhan kebutuhan mereka, karena akses ke
Kota Tebing Tinggi relatif lebih dekat, terjangkau, efisien dan ekonomis.
Kondisi ini mendorong perkembangan Kota Tebing Tinggi sebagai kota
perdagangan, yang tercermin dari aktivitas yang menonjol di sektor perdagangan.
Selain itu pola kegiatan ekonomi Kota Tebing Tinggi secara perlahan mengalami
pergeseran dan peralihan dimana peran kelompok tersier dalam struktur PDRB lebih
besar dari kelompok primer dan sekunder.Sehingga banyak kita temukan pusat
Perbelanjaan Dikota Tebing Tinggi seperti Ramayana,Irian,dll.
Berdasarkan uraian – uraian diatas maka, peneliti merasa tertarik untuk

melakukan Riset Mini terhadap Pemetaan Beberapa Lokasi Persebaran Pusat

Perbelanjaan yang terdapat di Kota Tebing Tinggi yang peneliti anggap dapat mewakili

Riset Mini yang berjudul “Analisis Pusat Perbelanjaan dikota Tebing Tinggi Berbasis

Sistem Informasi Geografi”


1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pesebaran pusat perbelanjaan di kota tebing tinggi ?
2. Bagaimana tingkat minat pembeli untuk berbelanja di antara ke-lima pusat
perbelanjaan di kota tebing tinggi
3. Bagaimana tingkat kenyamanan konsumen berbelanja di Lima pusat
perbelanjaan kota tebing tinggi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
“Untuk Mengetahui persebaran,minat dan kenyamanan konsumen berbelanja di
beberapa Pusat Perbelanjaan Di Kota Tebing Tinggi ”

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Mahasiswa/i

Dengan adanya Riset Mini ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat

untuk melakukan riset riset lagi kedepannya dan memperbaiki kualitas riset

dari yang ada sebelumnya .

2. Bagi Dosen dan Masyarakat Umum

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan

penelitian kedepannya mengenai topic masalah yang sama.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan komersial


lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan, memiliki dan mengelola
sebuah properti tunggal. Pada lokasi properti ini berdiri disediakan juga tempat parkir.
Tujuan dan ukuran besar dari pusat perbelanjaan ini umumnya ditentukan dari
karakteristik pasar yang dilayani.
Menurut Lynda dan Wing (2005) pusat perbelanjaan adalah sekelompok usaha
ritel dan usaha komersial lainnya yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan
dikelola sebagai satu properti tunggal. Menurut Rubenstein (1978) pusat Perbelanjaan
Mall diartikan sebagai suatu area pergerakan linier pada suatu area pusat bisnis kota
(central city business area) yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki, berbentuk
pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang interaksional. Menurut Edgar
(1976) bentuk- bentuk pusat perbelanjaan secara umum dapat dibagi menjadi dua
bentuk yaitu strip center dan mall. Strip center adalah pusat perbelanjaan berbentuk
outlet yang berjejer dan bersatu sebagai gabu ngan dari kegiatan perdagangan eceran,
bagian depan toko umumnya dilengkapi dengan kanopi. Sedangkan mall adalah
bangunan tertutup dengan pengatur suhu, memiliki koridor dengan posisi toko yang
saling berhadapan, umumnya bentuk mall ini dibangun dalam standar pusat
perbelanjaan tipe regional center atau super regional center.
Berdasarkan bauran jenis usahanya, pusat perbelanjaan dibedakan menjadi tiga,
yaitu pusat perbelanjaan berorientasi keluarga, pusat perbelanjaan spesialis dan pusat
perbelanjaan gaya hidup. Pusat perbelanjaan berorientasi keluarga menyediakan semua
hal dalam satu atap, dengan luas bersih area yang disewakan sekitar 400.000 – 500.000
kaki persegi. Pusat perbelanjaan ini didominasi oleh hypermarket, pusat hiburan,
cinema, area bowling dan biliar. Jenis pusat perbelanjaan spesialis lebih kecil dari pada
pusat perbelanjaan berorientasi keluarga dan hanya menawarkan satu jenis
perdagangan utama, yang dilengkapi sejumlah toko lain yang mendukung bisnis utama.
Pusat perbelanjaan gaya hidup melayani para professional muda yang bekerja
diwilayah kota dan menawarkan produk tematis yang terkait dengan gaya hidup. Luas
area sekitar 100.000 – 200.000 kaki persegi (Beddington, 1982). Menurut Ma’ruf
(2005), tipe-tipe pusat perbelanjaan dan hiburan (mall) dapat digolongkan dalam tiga
bagian, yaitu Mall terbuka (The Open Centre, Mall Tertutup (The Closed Mall Centre)
dan Gabungan Mall Terbuka dan Tertutup (The Composite Mall Center).
Mall terbuka (The Open Centre), dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis, yaitu Full
Mall, Transit Mall dan Semi Mall. Full Mall dihasilkan oleh jalan yang tertutup yang
dulunya digunakan oleh lalu-lintas kendaraan dan kemudian mengembangkan
pedestrian atau plaza dengan paving blok, pohon-pohon, tempat duduk, penerangan
dan kenyamanan-kenyamanan lainnya seperti sculpture dan batu-batuan. Transit Mall
dikembangkan dari pemindahan lalu-lintas automobil dan truk pada site jalan dan
hanya membiarkan lalu-lintas publik seperti bus dan taxi. Parkir pada jalan dilarang,
jalur pejalan kaki diperlebar dan asesoris lainnya ditambahkan. Pada Semi Mall jumlah
lalu-lintas dan parkir dikurangi. Pengembangan area pedestrian yang akan dihasilkan
akan dilengkapi dengan pepohonan, tempat duduk, penerangan dan asesoris lainnya.
Dalam merencanakan Mall tertutup terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan. Magnet/anchor berupa supermarket atau fasilitas rekreasi lainnya seperti
cineplex, food court/restoran, playground. Tenant Mix yakni pengaturan dari pihak-
pihak penyewa yang akan menempati retail-retail shop dan anchor, ditempatkan sesuai
dengan tingkat ekonomi mayoritas pengunjung dan selera dari pengunjung. Kriteria
desain Lay Out dari mall dibuat secara sederhana, mudah diidentifikasikan serta tidak
mem-bosankan. Gabungan Mall Terbuka dan Tertutup (The Composite Mall Center).
Unsur-unsur pembentuk lay out (tampilan) pusat perbelanjaan dan hiburan yaitu paths
(jalur sirkulasi atau jalur pergerakan manusia) dan nodes (pusat dari aktifitas).

2.2 Irian Kota Supermarket Tebing Tinggi


Irian Supermarket adalah Perusahaan Retail yang sedang berkembang, sudah
memiliki 7 cabang di Sumatera Utara, dan akan melakukan ekspansi ke daerah-daerah
lain yang ada di Sumatera Utara.
Irian Swalayan dan Departemen Store Medan yang Merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang retail/penjualan yang menjual berbagai kebutuhan
konsumen, seperti food, non food, fashion & peralatan rumah tangga. Irian supermarket
& Dept. Store sudah berdiri sejak tahun 1996 dan saat ini sudah memiliki tujuh cabang
yang berada di beberapa wilayah di Kota Medan yaitu Irian Aksara, Irian Tembung,
Irian Bahagia, Irian Marelan, Irian Tanjung Morawa, Irian Tebing Tinggi dan Irian
Kisaran.
2.3 Ramayana Kota Tebing Tinggi
Ramayana (/rɑːˈmɑːjənə/;[1] bahasa Sanskerta: रामायणम्, Rāmāyaṇam
[ɽaːˈmaːjɐɳɐm], Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti
"Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah
oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah
Mahabharata.
Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin
Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua
berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda
dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa dan Bali kuno, yaitu wayang dan sendra
tari.
Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau
kanda sebagai berikut:

1.Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskindhakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddhakanda
7. Uttarakanda
Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan
baru. Dalam bahasa Jawa Kuno, Uttarakanda didapati pula.

2.4 Alfamart Kota Tebing Tinggi


Alfamart (IDX: AMRT) adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak
cabang di Indonesia. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman
dan barang kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang
kebutuhan hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing, memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari.

Alfamart di Tebing Tinggi ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti


sayur, susu, makanan, buah, cemilan, minuman, hingga peralatan sabun dan shampo.
alfamart tebing juga menyediakan banyak diskon dan promo Alfamart setiap harinya,
promo JSM Alfamart, ada juga promo perminggu (weekend), dan promo bulanan.
Terdapat juga bentuk promosi voucher belanja sehingga harga produk di Alfamart
berkualitas, murah dan terjangkau.

Selain berbelanja kebutuhan sehari-hari, gerai Alfamart Tebing Tinggi juga


melayani berbagai kebutuhan pembayaran seperti pembayaran tiket online,
pembayaran listrik (token) di Alfamart, pembayaran iuran BPJS di Alfamart,
pembayaran telepon indiehome, dan pembelian pulsa melalui Alfamart. Kunjungi
Alfamart terdekat ini pada jam kerja / buka untuk informasi lainnya seperti katalog
Alfamart, info promo, dan daftar harga / price list. Customer juga dapat mengakses
website aplikasi Alfamart secara online atau Anda juga dapat menghubungi kantor dari
alfamart tebing untuk informasi lainnya.
2.5 Alfamidi Kota Tebing Tinggi

Salah satu Alfamidi di Tebing Tinggi ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-
hari seperti buah, sayur, makanan, susu, minuman, cemilan hingga sabun dan shampo.
Alfamidi Letda Sujono Tebing Tinggi ini juga menyediakan diskon dan promo
Alfamidi setiap harinya, ada juga promo perminggu (weekend), promo bulanan dan
promo JSM Alfamidi. Terdapat juga bentuk promosi berbentuk voucher belanja
sehingga harga produk di Alfamidi menjadi murah dan terjangkau.

Selain dari berbelanja kebutuhan sehari-hari, gerai Alfamidi Tebing Tinggi juga
melayani berbagai kebutuhan pembayaran seperti pembayaran tiket online,
pembayaran iuran BPJS di Alfamidi, pembayaran telepon, pembayaran listrik (token)
di Alfamidi, dan pembelian pulsa. Kunjungi Alfamidi terdekat ini pada jam kerja / buka
untuk informasi katalog Alfamidi, katalog promosi, daftar harga / price list, dan
lainnya. Customer juga dapat mengakses website / aplikasi secara online Atau hubungi
Alfamidi Letda Sujono Tebing Tinggi untuk informasi lainnya.

2.6 Indomaret Kota Tebing Tinggi

PT Indomarco Prismatama beroperasi sebagai Indomaret adalah jaringan retail


waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah satu anak perusahaan Salim Group.
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok
dan kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2. Toko
pertama dengan nama Indomart dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 20 Juni
1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama. Tahun 1997 perusahaan
mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah memiliki lebih
dari 230 gerai. Jumlah gerai hingga tahun 2015 adalah 11.400 gerai dengan rincian
60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya waralaba milik masyarakat. Sampai dengan
awal tahun 2017, jumlah gerai sebanyak 13.000 toko. Mitra usaha waralaba ini
meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret tersebar merata dari
Sumatra, Jawa, Madura, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi dan Ambon. Motto
perusahaan adalah "Mudah dan Hemat".

2.7 Pemetaan Digital


Pemetaan Digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format

digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatan yang baik dalam

jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Format Digital ini terdiri dari 2 macam antara

lain :

1.Raster

Merupakan format data dengan satuan pixel ( resolusi ) ditentukan dalam

satuan ppi ( pixel perinch ). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan

peta digital dikarenakan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau

pengecilan contoh format data raster : bitmap ( seprti tiff, targa, bmp ), jpeg, gif dan

terbaru PNG.

2.Vektor

Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat ( titik dan garis

termasuk polygon ) format ini dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa.

Contohnya : dxf, fix, tgif dan ps/eps.

2.8 Kerangka Berpikir


Penelitian awal yang telah dilakukan yaitu dengan melakukan riset lapangan

untuk mengobservasi pusat perbelanjaan di kota tebung tinggi untuk nanti diambil

sebagai sampel koodinat Geografis dari setiap pusat perbelanjaan di kota tebing tinggi,

kemudian nanti koordinat geografis diubah ke koordinat UTM agar bias dilakukan

pemetaan selanjutnya di Aplikasi GIS yang peneliti gunakan yaitu aplikasi ArcMap.

Kemudian peneliti melakukan input koordinat di Aplikasi GIS tersebut dan

kemudian mulai melakukan teknik pemetaan sesuai kaidah kartografi, adapun peta

yang di hasilkan ada 4 jenis peta informasi yaitu :

1. Peta Administrasi Pusat Perbelanjaan Di Kota Tebing Tinggi

2. Peta Tematik Pusat Perbelanjaan Kota Tebing Tingi meliputi rumah sakit,

sawah, sungai, Jalan,dll

3. Peta Persebaran Pusat Perbelanjaan Di Kota Tebing Tinggi .

4. Peta Informasi Lainnya.

Setelah peneliti melakukan pemetaan terhadap wilayah kajian , maka

selanjutnya peneliti melakukan analisis terhadap kajian asosiasi letak dari pusat

perbelanjaan di kota tebing tinggi, apakah ada hubungan jarak atau letak tempat pusat

perbelanjaan di kota tebing tinggi dengan pemilihan posisi dilihat dari informasi

fisiknya, contohnya apakah ada hubungan dekat dengan jalan raya membuat lokasi

pusat perbelanjaan di kota tebing tinggi tersebut menjadi ramai pengunjungnya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan
memperlajari secara intensif tentanglatar blakang keadaan sekarang, dan interaksi
suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. Penelitian lapangan (failed
Reseach) yang dianggapp sebagai pendekatan dalam penelitian kualitatif. Ide penting
dari jenis penelitian ini adalah bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk
mengadakan pengamatan langsung tentang suatu fenomena.yang terjadi.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Ada 5 lokasi ataupun objek didalam penelitian ini berada di sekitar Kota
Tebing Tinggi yaitu sebagai berikut:

1. Irian Supermarket
2. Ramayana
3. Alfamart
4. Alfamidi
5. Indomaret

Waktu dalam penelitian ini 22 November 2020, dengan mengambil data


dilapangan berupa ttik koordinat melalui UTM Geo Map melalui SmartPhone.

3.3 Jenis dan Sumber Data


Dalam penelitian empiris, data yang digunakan diklasifikasikan menjadi dua

jenis yakni primer dan sekunder. Adapun sumber data yang dipakai dalam penelitian

ini meliputi:

1. Sumber Primer

Data primer yakni data yang diperoleh dari sumber pertama, dalam penelitian
ini yang menjadi data primer yaitu melalui riset lapangan yang berupa sumber
informasi titik koordinat di setiap lokasi pengamatan lapangan yang diperoleh melalui
sebuah aplikasi di Perangkat Android yaitu UTM Geo Map yang kemudian data
tersebut dicatat dan diolah sedemikian rupa.
2. Sumber Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dan diperoleh dari orang kedua atau
pihak lain. Dalam hal ini yang menjadi data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sebuah situs yang bernama tanah air indonesia.go.id , yang kemudian data dari situs
tersebut dipadukan terhadap data primer sebelumnya untuk memperoleh informasi
yang diharapkan peneliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan


pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap kenyataan-kenyataan yang
diselidiki. Observasi yang dilakukan peneliti dalam hal ini yaitu degan terjun ke lokasi
langsung dan melakukan pencatatan informasi yang sekiranya perlu untuk
dikumpulkan untuk menyusun laporan penelitian.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah,
notulen, raport leger, agenda dan sebagainya. Dalam hal ini metode ini digunakan
untuk mencari data berupa informasi kawasan administrasi kota medan di situs tanah
air indonesia.go.id dan informasi tematik lainnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Setelah peneliti mengamati ke lapangan pada 5 titik lokasi yang di tuju sebagai
objek penelitian. Kemudian diperoleh titik-titik koordinat yang kemudian data
tersebut akan diimput pada suatu aplikasi berbasi GIS yang digunakan ialah
Aplikasi ArcMap 10.8.
Tabel Koordinat XY
No. Pusat Perbelanjaan X Y
1 Irian Supermarket 99.15904038 3.32637637

2 Ramayana 99.16631386 3.34499618

3 Alfamart 99.16859038 3.32457093

4 Alfamidi 99.14144576 3.33277603

5 Indomaret 99.14821163 3.31852568

Tahap selanjutnya 5 titik tersebut kemudia di input menggunkan Aplikasi


ArcMap, kemudian akan diperoleh beberapa data informasi peta yang peneliti analisis
mengenai titik pada 5 objek pusat perbelanjaan di Kota Tebing Tinggi

Berikut hasil dari output yang telah berhasil di periset dalam menganalisis
pusat perbelanjaan di Kota Tebing Tingi sebagai berikut:
1. Peta Administrasi Kota Tebing Tinggi

2. Peta Tematik Pusat Perbelanjaann Di Kota Tebing Tinggi


3. Peta Persebaran Pusat Perbelanjaan Kota Tebing Tinggi
4. Peta Informasi Lainnya Persebaran Pusat Perbelanjaan Di Kota Tebing
Tinggi
4.2 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan yang dituangkan dalam
pemetaan yang telah dipaparkan diatas , beberapa faktor yang mempengaruhi Pusat
Perbelanjaan Di Kota Tebing Tinggi

1. Aksesibilitas Dan Vasibilitas Perguruan Tinggi


Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan oleh peneliti, akses menuju Pusat
Perbelanjaan di Kota Tebing Tinggi terbilang mudah, lokasi Perguruan Tinggi yang
diamati peneliti seluruhnya berada di pinggir jalan, dapat dibuktikan dengan
melihat peta yang telah dilampirkan oleh peneliti.
Ketika Pusat Perbelanjaan berada di pinggir jalan yang tidak susah untuk di
jangkau maka hal ini akan menjadi salah satu strategi untuk menarik pada
pengunjung baru.
2. Kesesuaian Lokasi Pusat Perbelanjaan
Kesesuaian lokasi pusat perbelanjaan di kota tebing tinggi yang ditemukan oleh
peneliti yaitu, kesesuaian lokasi tersebut mencakup berbagai luas area pusat
perbelanjaan tersebut. Fasilitas yang ada di pusat perbelanjaan masing masing akan
menarik perhatian para pengunjung dalam segi sarana. Ketersediaan fasilitas ini
bertujuan untuk memenuhi segala sarana dan prasarana yang ada dibutuhkan
masyarakat.
3. Keberadaan Ruang Publik Lainnya
Kebanyakan lokasi pusat perbelanjaan di Kota Tebing tinggi perguruan ini
berada di kota. Administrasi menuju pusat perbelanjaan tersebut mudah dijangkau
sehingga mempermudah untuk para pendatang menemukan lokasi pusat
perbelanjan tersebut.
Setiap pusat perbelanjaan di kota tebing pusat perbelanjaan di kota tebing
tinggi sudah pasti masuk ke e-maps untuk mempermudah masyarakat menemukan
letak pusat perbelanjaan tersebut. Biasanya pada daerah pusat perbelanjaan juga
mudah ditemukan fasilitas penunjangnya seperti warung nasi, penjuala kaki lima ,
dan angkutan umum.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam menampilakan data pusat perbelanjaan di Kota Tebing Tinggi ,
dimana digunakan suatu sistem yaitu Sistem Informasi Geogrfi (SIG) yang dapat
mengolah sebuah data-data atribut seperti berapa jumlah pusat perbelanjaan di Kota
Tebing Tinggi yang kemudian data tersebut akan di masukkan kedalam peta.
Ada 5 titik lokasi pusat perbelanjaan di Kota Tebing Tinggi antara lain
yaitu: Irian Supermarket Tebing Tinggi, Ramayana, Alfamart, Alfamidi,
Indomaret.
Ke 5 pusat perbelanjaan tersebut cenderung terletak pada daerah yang masih
dapat dikatakan sebagai daerah perkotaan yang tidak sulit dijangkau oleh
masyarakat awam. Dimana ke 5 pusat perbelanjaan dapat dipastikan oleh peneliti
bahwa pusat perbelanjaan tersebut masuk kedalam e-maps yang bertujuan untuk
mempermudah masyrakat awam untuk mencari titik lokasi/ keberadaan tempat
tersebut.
Yang terakhir yaitu banyak ditemukan fasilitas penunjang di daerah pusat
perbelanjaan kebutuhan masyarakat.

5.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa kita harus terus update mengenai beberapa
pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia umunya, di sumatera utara khususnya dan
di kampung halaman masing masing baik dalam geografi maupun kajian lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Maitland, Barry. 1985. Shopping Mall: Planning and Design. Langman Group
Limited.New York
Sari, G. T. 2014. Prinsip-prinsip Perancangan Pusat Perbelanjaan Mall.
Universitas Tanjungpura.Pontianak
Prahasta, Eddy.2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar
Informasi Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung
Laksemana Lufti. 2012. Dampak keberadaan indomaret terhadap kondisi sosial
ekonomi pedagang pasartradisional di kelurahan terjun kecamatan medan
marelan,Medan: Universitas Sumatera Utara
Bariroh Hikmatul. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Membeli
Konsumen Pada Minimarket Indomaret Dan Minimarket Alfamart. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Mei 2015
Hariyadi, Taufan Guruh. 2016. “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Berbelanja Di Minimarket (Studi Pada Indomaret Dan Alfamart Di Semarang)”.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
DAFTAR GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai