Laporan Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah
Laporan Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah
Laporan Praktikum Pemeriksaan Golongan Darah
ACARA KE-II
“PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH”
Disusun Oleh:
Nama : Inggita Mutya Pramudita
NIM : 20180006
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan
Keterangan:
+ : darah menggumpal
- : darah tidak menggumpal
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil percobaan:
A. Sampel darah ketika ditetesi serum anti-A dan anti-b tidak menggumpal sehingga dapat
disimpulkan bahwa sampel darah tersebut termasuk jenis golongan darah O.
B. Sampel darah ketika ditetesi serum anti-RH tidak menggumpal, sehingga disimpulkan
bahwa sampel darag tersebut merupakan golongan rhesus negative (-).
C. Darah dapat menggumpal jika terjadi interaksi antara antigen dan antibody. Misalnya,
sampel golongan darah B (mengandung antigen B) ditetesi dengan serum anti-B, maka
serum akan menggumpalkan antigen B yang dimiliki oleh darah.
D. Namun, jika golongan darah O ditetesi serum anti-A atau anti-B, golongan darah O tidak
akan menggumpal, karena serum anti-A dan anti-B hanya dapat menggumpalkan darah
dengan antigen A dan B. Sedangkan O tidak memiliki antigen A maupun B, jadi
penggumpalan tidak terjadi karena tidak ada interaksi antara antigen dan antibody yang
sejenis.
Golongan darah O adalah donor universal karena dapat ditransfusikan ke seluruh golongan darah.
Tidak seperti golongan darah A,B dan AB. Golongan darah O merupakan satu-satunya golongan
darah yang tidak memiliki antigen. Karena itu, seseorang yang memiliki golongan darah O- dapat
mendonorkan darahnya ke semua golongan darah.
2. Sistem transportasi:
A. Aglutinasi merupakan penggumpalan suatu cairan akibat pemberian suatu bahan
didalamnya, contohnya seperti penggumpalan darah yang diberi serum antigen A atau B
dalam pemeriksaan golongan darah.
B. Antigen darah adalah molekul protein yang ditemukan pad apermukaan sel darah merah,
golongan darah salah satunya dapat ditentukan oleh antigen ini.
C. Aglutinin adalah protein yang terkandung dalam plasma darah, dimana protein ini dapat
menyebabkan aglutinasi.
D. Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah.
Tidak hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa berbagai nutrisi penting
yang menunjang kesehatan tubuh, salah satu fungsi plasma darah adalah membantu
melawan infeksi pada tubuh.
E. Serum alpha merupakan serum anti-A untuk pemeriksaan golongan darah, darah yang
mengalami aglutinasi ketika ditetesi serum alpha merupakan darah dengan golongan
darah A.
F. Rhesus negatif menandakan tidak adanya antigen bernama faktor Rh pada permukaan
sel darah merah pada seseorang.
G. Erythroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa janin
atau bayi yang baru lahir. Eritroblastosis fetalis umumnya disebabkan terjadinya
isoimunisasi, yaitu proses pembentukan antibodi terhadap antigen individu lain yang
berbeda.
H. Resipien Universal adalah golongan darah yang dapat menerima darah dari golongan
manapun, karena tidak memiliki antibody. Golongan darah respien universal adalah
golongan darah AB.
I. Orang tua yang memiliki golongan darah A dan B dapat saja memiliki anak yang
bergolongan darah O, Golongan darah A dapat memiliki genotip AA atau AO, demikian
pula golongan darah B dapat memiliki genotip BB atau BO. Sedangkan golongan darah
AB pasti memiliki genotip AB, dan golongan darah O pasti memiliki genotip OO.
Golongan darah diturunkan dari orang tua kepada anaknya dengan persilangan genetik
Mendel. Artinya ayah dan ibu masing-masing akan mewariskan 1 gen pada anaknya dan
gabungan keduanya akan menjadi golongan darah sang anak. Dengan demikian bila ayah
memiliki golongan darah AO dan ibu memiliki golongan darah BO maka anak yang
dilahirkan dapat memiliki golongan darah A, B, AB atau O.
J. Pendonoran darah dari golongan darah A ke B akan menyebabkan penggumpalan darah.
Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan protein yang disebut antigen. Antigen ini ada
di permukaan sel darah merah yang menentukan jenis golongan darah, golongan darah
A mengandung antigen tipe A, golongan darah B mengandung antigen tipe B. Jika
golongan darah A digabungkan dengan golongan darah B, plasma darah dalam tubuh
yang mengandung antibodi akan memberi sinyal pada tubuh kalau ada benda asing di
dalam tubuh, termasuk antigen yang tidak sesuai golongan darah kita. Antibodi bisa
menyerang antigen yang berbeda ini dan menyebabkan darah mengental. Pengentalan
darah ini bisa menyebabkan pembuluh darah tersumbat, menganggu sirkulasi darah, dan
bisa membahayakan tubuh.
VIII. KESIMPULAN
Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB.
Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.
Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah
merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan
darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan
golongan darah O). Ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A
dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Dengan mengetahui jenis golongan darah dapat memudahkan dalam proses transfusi darah
apa saja yang cocok antara donor (yang memberikan darah) dan resipien (yang menerima darah).
Serta mengetahui bahwa transfuse darah yang tidak sesuai golongan darah dapat membahayakan
tubuh. Karena akan menyebabkan penggumpalan darah di dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anita Oktari, Nida Daeninur Silvia. 2016. Jurnal Teknologi Laboratorium.
2. Alodokter. 2016. Orang tua golongan darah A dan B, bisakah anak golongan darah O?
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/golongan-darah-16. Diakses 8 Desember 2020.
3. Bobo.grid.id. 2019. Apa yang Terjadi Jika Tubuh Menerima Darah dari Golongan Darah yang
Berbeda? https://bobo.grid.id/read/081760120/apa-yang-terjadi-jika-tubuh-menerima-darah-dari-
golongan-darah-yang-berbeda-akubacaakutahu?page=all. Diakses 8 Desember 2020.