Petunjuk Praktikum Beton
Petunjuk Praktikum Beton
Petunjuk Praktikum Beton
2. Acuan
2.1 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan SNI 1971:2011
2.2 Metoda Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm) SNI 03-4142-1996.
2.3 Cara uji abrasi beton di laboratorium SNI 3419-2008
2.4 Tata Cara Perawatan dan Pembuatan Benda Uji di laboratorium SNI-2493-
2011
2.5 Cara Uji slump beton SNI-1972-2008
2.6 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder SNI 1974:2011
3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Pengujian Material
Pada praktikum ini pengujian meterial mencakup pengujian pada material
alam yaitu pengujian agregat kasar dan agregat halus dengan uraian sebagai
berikut:
3.1.1Pengujian agregat halus
Pada praktikum ini menggunakan agregat halus berupa pasir dari Sungai
Brantas dan melalui beberapa pengujian yaitu; uji kadar air dan kadar lumpur
dengan uraian sebagai berikut;
a. Pengujian kadar air
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah menentukan kadar air agregat
halusdengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara
berat airyang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan
kering. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan
beton yang sesuaidengan kondisi lapangan
Alat
- Timbangan
- Wadah
- Oven
Bahan
- Pasir kering lapangan sebanyak 500 gr
Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam menentukan kadar air agregat halus sebagai
berikut:
1) timbang dan catat berat talam (W1);
2) masukan benda uji ke dalam talam kemudian timbang dan catat beratnya
(W2);
3) Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1);
4) keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5) °C sampai
beratnya tetap;
5) setelah kering timbang dan catat berat benda uji beserta talam (W4);
6) hitung berat benda uji kering (W5 = W4 – W1);
b. Pengujian kadar lumpur
Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui presentase kadar lumpur yang
terkandung dalam agregat halus.
Alat
- Gelas ukur
- Penggaris
Bahan
- Pasir lolos kering lapangan
Prosedur Pelaksanaan
1) Masukan pasir secukupnya kedalam gelas ukur 1000 ml;
2) Tambahkan air kedalam gelas ukur;
3) Kemudian simpan gelas ukur di tempat yang aman dan datar lalu
biarkan mengendap selama ± 24 jam;
4) Ukur tinggi kadar lumpur yang terletak di bagian paling atas pasir
kemudian catat;
3.1.2Pengujian agregat kasar
Pada praktikum ini menggunakan agregat kasar berupa koral dari desa
Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dan melalui beberapa pengujian
yaitu; uji kadar air, kadar lumpur, dan uji keausan dengan uraian sebagai berikut;
a. Pengujian kadar air
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah menentukan kadar air agregat kasar
dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat
airyang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering.
Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan beton
yang sesuaidengan kondisi lapangan
Alat
- Timbangan
- Wadah
- Oven
Bahan
- Koral tertahan ayakan ½ sebanyak 2000 gr
Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam menentukan kadar air agregat kasar sebagai
berikut:
1) timbang dan catat berat talam (W1);
2) masukan benda uji ke dalam talam kemudian timbang dan catat beratnya
(W2);
3) Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1);
4) keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5) °C sampai
beratnya tetap;
5) setelah kering timbang dan catat berat benda uji beserta talam (W4);
6) hitung berat benda uji kering (W5 = W4 – W1);
c. Keausan agregat
Tujuan
Mengetahui angka keausan agregat, yang dinyatakan dengan perbandingan
antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula,
dalam persen.
Alat
1) Mesin Abrasi Los Angeles
2) Saringan No. 12, ¾, ½ dan ⅜,
3) Timbangan
4) Bola-bola baja
5) Oven
Bahan
1) Koral lolos ayakan ¾, tertahan pada ayakan ½ dan ⅜, dengan berat
masing-masing 2500 gr
Prosedur Pelaksanaan
1)benda uji dan bola baja (11 buah) dimasukkan ke dalam mesin Abrasi
Los Angeles;
2)putar mesin dengan jumlah putaran 500 putaran.
3)setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian
saring dengan saringan no. 12 (1,7 mm);
4)butiran yang tertahan di atasnya dicuci bersih. selanjutnya dikeringkan
dalam oven pada suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap.
3.2 Mix Desain Beton
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c =
0,56
Kode Benda Uji Semen (kg) Pasir(kg) Koral(kg) Air (L)
Beton
384 692 1039 215
Normal
K-250
Beton
…..
…..%
= 0.0053
= 0.0159
= 0.01908
Membuat 3 benda uji beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm,
w/c = 0,56
Benda Uji Semen (kg) Pasir(kg) Koral(kg) Air (L)
Beton
Normal 7.325 13.200 19.819 4101
K-250
Beton
…..
…..%
Keausan A−B %
C= x 100
A