Petunjuk Praktikum Beton

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

1.

Tujuan dan Manfaat


1.1. Tujuan Praktikum
- Mengetahui pengujian material dalam campuran beton
- Mengetahui langkah-langkah pembuatan beton
- Mendapatkan job mix design beton yang dibuat agar mendapatkan nilai
kuat tekan yang sudah direncanakan
1.2. Manfaat Pra ktikum
- Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah pengujian material dalam
campuran beton
- Mahasiswa dapat membuat job mix design beton agar mendapatkan nilai kuat
tekan yang sudah direncanakan
- Mahasiswa dapat mengetahui nilai kuat tekan beton yang telah dibuat

2. Acuan
2.1 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan SNI 1971:2011
2.2 Metoda Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm) SNI 03-4142-1996.
2.3 Cara uji abrasi beton di laboratorium SNI 3419-2008
2.4 Tata Cara Perawatan dan Pembuatan Benda Uji di laboratorium SNI-2493-
2011
2.5 Cara Uji slump beton SNI-1972-2008
2.6 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder SNI 1974:2011

3. Pelaksanaan Praktikum
3.1 Pengujian Material
Pada praktikum ini pengujian meterial mencakup pengujian pada material
alam yaitu pengujian agregat kasar dan agregat halus dengan uraian sebagai
berikut:
3.1.1Pengujian agregat halus
Pada praktikum ini menggunakan agregat halus berupa pasir dari Sungai
Brantas dan melalui beberapa pengujian yaitu; uji kadar air dan kadar lumpur
dengan uraian sebagai berikut;
a. Pengujian kadar air
 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah menentukan kadar air agregat
halusdengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara
berat airyang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan
kering. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan
beton yang sesuaidengan kondisi lapangan
 Alat
- Timbangan
- Wadah
- Oven
 Bahan
- Pasir kering lapangan sebanyak 500 gr
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam menentukan kadar air agregat halus sebagai
berikut:
1) timbang dan catat berat talam (W1);
2) masukan benda uji ke dalam talam kemudian timbang dan catat beratnya
(W2);
3) Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1);
4) keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5) °C sampai
beratnya tetap;
5) setelah kering timbang dan catat berat benda uji beserta talam (W4);
6) hitung berat benda uji kering (W5 = W4 – W1);
b. Pengujian kadar lumpur
 Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui presentase kadar lumpur yang
terkandung dalam agregat halus.
 Alat
- Gelas ukur
- Penggaris
 Bahan
- Pasir lolos kering lapangan
 Prosedur Pelaksanaan
1) Masukan pasir secukupnya kedalam gelas ukur 1000 ml;
2) Tambahkan air kedalam gelas ukur;
3) Kemudian simpan gelas ukur di tempat yang aman dan datar lalu
biarkan mengendap selama ± 24 jam;
4) Ukur tinggi kadar lumpur yang terletak di bagian paling atas pasir
kemudian catat;
3.1.2Pengujian agregat kasar
Pada praktikum ini menggunakan agregat kasar berupa koral dari desa
Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri dan melalui beberapa pengujian
yaitu; uji kadar air, kadar lumpur, dan uji keausan dengan uraian sebagai berikut;
a. Pengujian kadar air
 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah menentukan kadar air agregat kasar
dengan cara pengeringan. Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat
airyang terkandung dalam agregat dengan berat agregat dalam keadaan kering.
Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi takaran air dalam adukan beton
yang sesuaidengan kondisi lapangan
 Alat
- Timbangan
- Wadah
- Oven
 Bahan
- Koral tertahan ayakan ½ sebanyak 2000 gr

 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam menentukan kadar air agregat kasar sebagai
berikut:
1) timbang dan catat berat talam (W1);
2) masukan benda uji ke dalam talam kemudian timbang dan catat beratnya
(W2);
3) Hitung berat benda uji (W3 = W2 – W1);
4) keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110 ± 5) °C sampai
beratnya tetap;
5) setelah kering timbang dan catat berat benda uji beserta talam (W4);
6) hitung berat benda uji kering (W5 = W4 – W1);

b. Pengujian kadar lumpur


 Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui presentase kadar lumpur yang
terkandung dalam agregat kasar.
 Alat
- Timbangan
- Ayakan no. 16 dan no. 200
- Wadah
- Cawan
- Oven
 Bahan
- Koral tertahan ayakan 3/8 sebanyak 1000gr
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam menentukan kadar lumpur agregat kasar sebagai
berikut:
1) Timbang benda uji dalam keadaan kering oven (W1)
2) Masukkan kedalam wadah
3) Isikan air ke dalam wadah,sehingga benda uji terendam ,kemudian aduk
benda uji dalam ember,sehingga menghasilkan pemisahan yang
sempurna antara butir kasardengan butir lolos no.200.
4) Tuangkan air pencuci dengan segera ke atas susunan saringan no.16 dan
no.200
5) Lakukan hingga air jernih
6) Tuangkan semua benda uji yang tertahan di ayakan no.16 dan no 200
serta yang ada dalam wadah ke dalam cawan
7) Keringkan cawan yang berisi benda uji di oven pada suhu 110±5ºC
sampai beratnyatetap,
8) kemudian dinginkan pada suhu ruang dan timbang beratnya (W2)

c. Keausan agregat
 Tujuan
Mengetahui angka keausan agregat, yang dinyatakan dengan perbandingan
antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula,
dalam persen.
 Alat
1) Mesin Abrasi Los Angeles
2) Saringan No. 12, ¾, ½ dan ⅜,
3) Timbangan
4) Bola-bola baja
5) Oven
 Bahan
1) Koral lolos ayakan ¾, tertahan pada ayakan ½ dan ⅜, dengan berat
masing-masing 2500 gr
 Prosedur Pelaksanaan
1)benda uji dan bola baja (11 buah) dimasukkan ke dalam mesin Abrasi
Los Angeles;
2)putar mesin dengan jumlah putaran 500 putaran.
3)setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian
saring dengan saringan no. 12 (1,7 mm);
4)butiran yang tertahan di atasnya dicuci bersih. selanjutnya dikeringkan
dalam oven pada suhu (110 ± 5)°C sampai berat tetap.
3.2 Mix Desain Beton
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c =
0,56
Kode Benda Uji Semen (kg) Pasir(kg) Koral(kg) Air (L)

Beton
384 692 1039 215
Normal
K-250

Beton
…..
…..%

Volume Silinder = π.r2.t

= 3,14 x (0,075)2 x 0,3

= 0.0053

Volume 3 Silinder = 3 x 0.0053

= 0.0159

Volume 3 Silinder + 20% = 0.0159 + 000318

= 0.01908
Membuat 3 benda uji beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm,
w/c = 0,56
Benda Uji Semen (kg) Pasir(kg) Koral(kg) Air (L)

Beton
Normal 7.325 13.200 19.819 4101
K-250

Beton
…..
…..%

3.3 Pembuatan Campuran Beton


 Tujuan
Membuat campuan beton berdasarkan analisis mix desain yang telah
direncanakan.
 Alat
- Sendok beton
- Ember
- Bak adonan
- Mixer beton
 Bahan
- Semen Tipe I
- Pasir
- Koral
- Air
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam pembuatan campuran beton sebagai berikut:
1) Siapkan semua bahan pembuat campuran beton yang telaha ditimbang
sesuai dengan kebuutuhan
2) Basahi Concrete mixer dengan air
3) Masukkan ¾ bagian air
4) Masukkan semen sedikit demi sedikit
5) Setelah semen tercampur rata, masukkan pasir dan tambahkan air
6) Setelah rata masukkan koral
7) Biarkan teraduk secara merata
8) Setelah campuran beton tercampur rata tuangkan kedalam bak adonan,

3.4 Pengujian Slump


 Tujuan
Mendapat nilali slump sebagai tolak ukur kemudahan
 Alat
- Kerucut Abrams
- Penumbuk
- Mistar
 Bahan
- Beton segar dari mixer
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam pengujian sebagai berikut:
1) Basahi alas dan bagian dalam Slump test
2) Letakkan alas ditempat yang stabil dan letakkan slump test ditengah-
tengah alas kemudian tekan dengan kuat
3) Adonan beton segar dimasukkan kedalam alat pengukur slump dalam 3
bagian
4) Setiap lapisan dirojok masing-masing 25 kali dengan alat perojok.
5) Setelah penuh lalu diratakan dengan menggulung batang perojok di
permukaannya.
6) Secara perlahan angkat alat pengukur slump
7) Ukur penurunan yang terjadi dengan meletakkan alat pengukur slump
sebelah adonan beton dengan mengambil acuan alat pengukur slump
3.5 Pembuatan Benda Uji
 Tujuan
Mencetak beton adonan segar pada cetakan berbentuk silinder dengan
ukuran 15 x 30 cm
 Alat
- Silinder dengan ukuran 15 x 30 cm
- Perojok
- Sendok beton
 Bahan
- Beton segar dari mixer
 Prosedur Pelaksanaan
1) Adonan beton segar dimasukkan kedalam alat pencetak berbentuk
silinder yang telah terlapisi pelumas
2) Adonan beton segar dimasukkan kedalam pencetak dalam 3 bagian.
3) Setiap lapisan dirojok masing-masing 25 kali dengan alat perojok.
4) Setelah penuh lalu ratakan menggunakan sendok beton sehingga didapat
permukaan yang cukup rata

3.6 Perawatan Benda Uji


 Tujuan
Menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan tetap lembab dan
Mencegah pengurangan kebutuhan air selama proses hidrasi semen
 Alat
- Bak curing bersuhu 23 ± 1.7ºC
 Bahan
- Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 15 x 30 cm
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam perawatan benda uji sebagai berikut:
- Benda uji harus segera dicuring setelah 2x24 jam dari pencetak silinder
- Benda uji dimaskkan kedalam bak curing sampai hari pengujian
3.7 Pengujian Kuat Tekan
 Tujuan
Mengetahui kuat tekan dari benda uji.
 Alat
- Universal testing machine type TC-325 dengan kapasitas tekan 150
Ton dengan daya 220 VAC
 Bahan
- Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 15 x 30 cm
 Prosedur Pelaksanaan
Adapun prosedur dalam pengujian kuat tekan beton sebagai berikut:
1) lakukan pembersihan benda uji dan letakkan pada alat test
2) Benda uji harus diletakkan tepat ditengah konsentrasi dari alat test
3) Kecepatan pembebanan harus kontinu dengan kecepatan yang
disyaratkan 0.14 s/d 0.34 Mpa/detik
4) Diihat dan dicatat nilai dari kemampuan hancur dari benda uji
1. Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Halus

Uraian Simbol Hasil Satuan


Berat Wadah (W1) gr
Berat Wadah + Benda Uji Awal (W2) gr
Berat Benda Uji Awal W3 = W2 - W1 gr
Berat Wadah + Benda Uji Kering (W4) gr
Berat Benda Uji Kering W5W=3−W
W4 -5W1 gr
W5
Kadar Air %

2. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus

Uraian Simbol Hasil Satuan


Tinggi Pasir H1 cm
Tinggi Lumpur H 2H2 cm
x 100
H 1+ H 2
Kadar Lumpur %
3. Hasil Pengujian Kadar Air Agregat Kasar

Uraian Simbol Hasil Satuan


Berat Wadah (W1) gr
Berat Wadah + Benda Uji Awal (W2) gr
Berat Benda Uji Awal W3 = W2 - W1 gr
Berat Wadah + Benda Uji Kering (W4) gr
Berat Benda Uji Kering W5W=3−W
W4 -5W1 gr
W5
Kadar Air %

4. Hasil Pengujian Kadar Lumpur Agregat Kasar

Uraian Simbol Hasil Satuan


Berat benda uji sebelum dicuci A Gr
Berat benda uji setelah dicuci dan Gr
B
disaring dengan ayakan no. 200
A−B
C¿ x 100
Kadar Lumpur B %

5. Hasil Pengujian Keausan Agregat Kasar


Gradasi Pemeriksaan Simbol Berat Satuan
Tertahan Saringan½ a1 gr
Tertahan Saringan ⅜ a2 gr
Berat benda uji sebelum dimasukkan ke
A = a1+a2 gr
mesin LA
Berat benda uji setelah dikeluarkan dari
mesin LA B gr
tertahan saringan No. 12

Keausan A−B %
C= x 100
A

Anda mungkin juga menyukai