Pakaian Melayu Laki Laki Dan Perempuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PAKAIAN MELAYU LAKI LAKI DAN PEREMPUAN

1. Baju Melayu Cekak Musang

Baju kurung cekak musang memiliki pengaruh dari Timur Tengah. Semenanjung
Malaka yang ramai oleh pedagang dari berbagai wilayah, termasuk Arab,
menjadikan pengaruh budaya asing tak bisa dielakkan. 

Bentuk pakaian ini memiliki leher lebih tegak dan belahannya memiliki tiga, lima,
tujuh, atau sembilan kancing. Rancangan baju dibuat longgar di bagian perut,
lengan, dan dada. 

Biasanya baju ini dipakai dengan celana panjang sampai dengan pergelangan kaki
dan penutup kepala kopiah atau songkok. Baju ini biasanya dipakai di acara
keluarga seperti kenduri.
2. Baju Melayu Gunting Cina

Baju gunting cina tak jauh beda dengan baju cekak musang. Bentuk baju tersebut
berkerah leher bulat degan bagian depan berbelah dan memakai kancing biasanya 5
buah. Baju ini juga dilengkapi dengan songkok dan celana atau sarung. Baju ini
biasanya dipakai sehari-hari. Bisa juga untuk menyambut kerabat di rumah atau
pertemuan resmi di kantor.
3. Baju Melayu Teluk Belanga

Baju teluk belanga biasa dipakai oleh orang Melayu yang dekat dengan khazanah
Islam. Banyak filosofi dan nilai keislaman yang terkandung di balik pakaian teluk
belanga. Baju teluk belanga dipakai oleh laki-laki. Baju ini dipakai dengan bagian
lehernya dikaitkan dengan satu kancing. Baju teluk belanga biasanya juga dilengkapi
dengan celana dan kain samping serta kain pelekat.
4. Baju Monyet

Bisa dibilang jika nama pakaian adat Riau ini terbilang cukup unik, yaitu baju
monyet. Pakaian adat ini khusus dipakai oleh para anak kecil laki-laki yang
bentuknya tidak jauh beda dari baju teluk belanga pria dewasa.

Kesamaan tersebut terlihat dari bentuk leher bajunya yang bulat dan jumlah saku.
Kemudian, dalam memakai baju monyet ini, para anak kecil juga dilengkapi dengan
kain sarung yang dipakai di bagian pinggang dengan panjang hingga lutut, dan
kopiah hitam untuk penutup kepala. Bagian bawahannya juga menggunakan celana
panjang, tetapi ada juga yang memodifikasikan penggunaan baju monyet dengan
celana pendek.
5. Baju Kurung

Baju kurung sering diasosiasikan dengan kaum perempuan dan populer di Brunei
Darussalam, Malaysia, Indonesia, Singapura, hingga Thailand. Ciri khas baju ini
adalah desainnya yang longgar pada lengan, dada, dan perut. Pada saat dipakai,
bagian paling bawah baju kurung sejajar dengan lutut. 

Baju kurung memiliki filosofi yang dalam. Saat seseorang memakai baju kurung, ia
telah terikat dengan berbagai macam aturan yang harus dipatuhi. Baju kurung
memiliki makna bahwa pemakainya "dikurung’’ atau dikukung oleh adat sesuai
dengan syariat Islam.
6. Baju Kebaya Labuh

Kebaya labuh konon merupakan pakaian tertua yang masih ada hingga saat ini.
Kebaya labuh populer di masyarakat Melayu. Pakaian ini memiliki bentuk yang
menjuntai ke bawah hingga menutupi lutut. Sisi depan kebaya labuh dikaitkan
dengan tiga buah kancing yang membuat bagian bawah kebaya tampak melebar
dan terbuka. Cara pemakaiannya biasanya dipadukan dengan rok dari kain batik.
7. Baju Kurung Tulang Belut

Dari adanya gambar pakaian adat Riau yang terdapat di atas yang menunjukkan
tampilan baju kurung tulang belut, terlihat bila pakaian adat ini memang tak jauh
beda dengan baju kurung lainnya.

Akan tetapi, bila diamati lebih lanjut, terdapat perbedaan pada tidak adanya saku
serta bentuk kerahnya. Bentuk kerah dari baju ini bulat dan ditambah dengan
kancing baju berjumlah satu biji. Pakaian ini dilengkapi dengan hiasan yang ada di
bagian tepi, sehingga tidak terkesan begitu polos. Lalu, pada bagian bawahannya
mengenakan rok yang mempunyai warna sama dengan atasannya.

Dari segi pemainya, kebanyakan pakaian adat Riau ini lebih sering dipakai oleh para
wanita yang sudah tua. Mereka sering mengenakan baju kurung tulang belut dengan
selendang yang disampirkan atau dengan penutup kepala berupa jilbab.
8. Baju Kurung Kebaya Pendek

Alasan kenapa nama pakaian adat Riau satu ini disebut dengan baju kurung kebaya
pendek, tidak lain karena ukuran bagian bawah kebayanya yang tidak sampai lutut
seperti baju adat Riau lainnya. Bahan baju kurung kebaya pendek merupakan kain
katun sehingga cukup nyaman untuk dipakai. Lalu, dilengkapi dengan hiasan payet
pada beberapa bagian di baju tersebut.

Bagian bawahan dari baju kurung kebaya pendek umumnya berupa sarung atau
kain songket yang dikenakan sebagai rok. Kemudian, untuk bagian penutup
kepalanya bisa dengan memakai jilbab sebagai wujud pengaruh ajaran Islam.

Kegunaan baju kurung kebaya pendek dapat dipakai di kegiatan sehari-hari oleh
para wanita baik yang dewasa ataupun para gadis. Di samping untuk kegiatan
sehari-hari, pakaian adat ini juga seringkali dipakai dalam acara pernikahan
terutama saat malam barandam.

Anda mungkin juga menyukai