Anggi Pratiwi - Uas Fisika Batuan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANGGI PRATIWI

NIM : 4173540003
KELAS : FISIKA NONKEPENDIDIKAN 2017
DOSEN PENGAMPU : DR. RITA JULIANI., M.SI
DRS. RAPPEL SITUMORANG., M.SI

1. Secara garis besar tunjukkan proses yang menggambarkan kejadian dari batuan
batuan.
2. Secara umum batuan dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok besar
sebutkan dan jelaskan secara singkat.
3. Endapan di dataran banjir biasanya membentuk perlapisan – perlapisan mendatar
Jelaskan apa maksud nya.
4. Menurut Fisher (1961) batuan gunung api dapat digolongkan ke dalam tiga jenis
Sebutkan dan jelaskan
5. Indonesia merupakan suatu Negara yang memiliki banyak gunung api, jika
gunung itu meletus di berbagai tempat ,buatlah asumsi kamu tentang material –
material yang di keluarkan gunung itu, apakah sama atau tidak ?
6. Sebutkan dan Jelaskan tiga tahap dalam Perencanaan pelaksanaan pekerjaan
Geologi Lapangan.
7. Apakah yang dimaksud dengan Penampang Geologi.
JAWABAN

1. Batuan beku merupakan batuan di mana berasal dari cairan magma yang
mengalami proses pembekuan. Berdasarkan tempat pembekuannya saat siklus
berlangsung, tempat siklus batuan beku dibedakan menjadi tiga;

• Batuan Beku Dalam ( plutonik atau intrusive), merupakan batuan beku di


mana saat siklus berlangsung tempat pembekuannya berada jauh di dalam
permukaan bumi. Proses siklus pembekuannya sangat lambat.

• Batuan Beku Korok, merupakan batuan beku di mana pada proses


berlangsungnya siklus tempat pembekuannya berada dekat dengan lapisan
kerak bumi.

• Batuan Beku Luar ( Vulkanik atau Ekstrusif ), merupakan batuan beku di


mana dihasilkan siklus pada tempat pembekuannya berada di permukaan
bumi. Siklus proses nya sangat cepat, sehingga dapat terbentuk Kristal.

Batuan Sedimen merupakan batuan beku di mana saat terjadinya siklus


mengalami pelapukan, pengikisan, dan pengendapan karena pengaruh cuaca
kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin, atau gletser dan
diendapkan di tempat yang lain yang lebih rendah (perhatikan kembali gambar
siklus di atas). Menurut proses siklus nya, batuan sedimen ini dibagi menjadi tiga;

• Batuan Sedimen Klastik. Batuannya hanya mengalami proses siklus


mekanik tanpa mengalami proses siklus kimiawi dikarenakan tempat
pengendapannya masih sama susunan kimiawinya.

• Batuan Sedimen Kimiawi di mana batuan ini terbentuk mengalami proses


siklus kimiawi. Jadi, batuannya hanya mengalami perubahan susunan
kimiawinya. Proses siklus kimiawi yang terjadi adalah: CaCO3 + H2O +
CO2 Ca (HCO3)2
• Batuan Sedimen Organik di mana batuan ini pada proses siklus
pengendapannya, mendapat pengaruh dari organisme lain seperti
tumbuhan atau bisa dikatakan terjadi pengaruh organisme pada siklus
pembentukaannya.

Batuan Metamorf, Adanya penambahan suhu dan penambahan tekanan,


campuran gas, yang terjadi secara bersamaan pada saat proses siklus batuan
sedimen. jenis-jenis batuan metamorf ini di antaranya:

• Batuan Metamorf Kontak (Thermal). Merupakan Batuan yang terbentuk


saat siklus karena adanya peningkatan suhu tinggi karena letaknya dekat
dengan dapur magma.

• Batuan Metamorf Dinamo. Merupakan batuan yang terbentuk dalam


siklus karena adanya tekanan tinggi.

• Batuan Metamorf Thermal-Pneumatolik. Merupakan batuan yang


terbentuk saat proses siklus karena adanya peningkatan suhu dan tekanan
yang tinggi.

2. Batuan Beku, Adalah batuan yang terbentuk dari magma yang keluar dari dalam
bumi dan membeku karena proses pendinginan. Batuan beku dapat
diklasifikasikan berdasarkan lokasi di mana magma membeku. Berdasarkan
klasifikasi tersebut, dikenal tiga jenis batuan beku, yaitu batuan beku luar, batuan
beku gang, dan batuan beku dalam.
Batuan Sedimen (Endapan), Berasal dari batuan beku atau zat-zat padat yang
mengalami pelapukan dan kemudian di endapkan. Endapan ini kemudian
mengalami proses Litifikasi. Proses ini merupakan rangkaian sejumlah proses
dimana material yang diendapkan mengalami perubahan bentuk menjadi sedimen.
Berdasarkan jenis partikel yang dikandungnya, batuan sedimen dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis. Ketiga jenis batuan tersebut yaitu batuan
sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen biogenik.
Batuan Metamorf (Malihan), Adalah batuan yang berasal dari batuan beku atau
sedimen yang telah berubah bentuk. Perubahan bentuk tersebut terjadi karena
pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi dalam waktu yang lama. Jenis
batuan metamorf dapat dibedakan berdasarkan proses dominan yang terjadi pada
lingkungan tempat asalnya, berdasarkan prosesnya batuan metamorf dapat
dibedakan atas batuan metamorf kontak, batuan metamorf terkubur, dan batuan
metamorf regional.
3. Endapan di dataran banjir biasanya membentuk perlapisan – perlapisan Ketika
Batuan sedimen terbentuk diendapkan dari udara, es, angin, gravitasi, atau air
mengalir yang membawa partikel dalam bentuk suspensi. Sedimen ini sering
terbentuk Ketika mendatar pelapukan dan erosi memecah batuan di daerah
menjadi material . Material kemudian diangkut dari daerah sumber ke daerah
pengendapan. Jenis sedimen yang diangkut tergantung pada keadaan geologi
dari hinterland (daerah sumber sedimen). Namun, beberapa batuan sedimen,
seperti evaporit, terdiri dari material yang terbentuk di tempat pengendapan. oleh
karena itu, sifat batuan sedimen, tidak hanya tergantung pada pasokan sedimen,
tetapi juga pada lingkungan pengendapan sedimen di mana ia terbentuk.
4. Piroklastic, batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan dari proses litifikasi
bahan-bahan yang dihembuskan dari pusat vulkanik selama masa erupsi yang
memiliki sifat eksplosif. Dimana nantinya bahan-bahan tersebut akan jatuh ke
permukaan bumi yang kemudian akan mengalami litifikasi baik itu sebelum
di transport maupun hasil dari reworking. Menurut Williams, Turner dan
Guillbert pada tahun 1954, batuan ini merupakan batuan yang tersusun atas
fragmen-fragmen hasil dari erupsi vulkanik.
Hidroklastic, berasal dari hidrovulkanik dimana magma bersentuhan denga air
Autoklastik, Material vulkanik autoklastik dihasilkan dari proses aktif selama
pergerakan lava padat atau setengah padat. Ini termasuk fragmen batuan yang
diproduksi di dalam ventilasi vulkanik tetapi tidak diekstrusi, fragmen batuan
yang dihasilkan oleh gerakan atau ledakan gas dalam aliran vulkanik, atau
fragmen batuan yang dihasilkan oleh keruntuhan
gravitasi kubah atau duri lava . Karakteristik basal dan breksi capping aliran lava
adalah vulkaniklastik autoklastik.
5. Menurut saya jika gunung api meletus mengeluarkan material-material vulkanik
seperti lava, batu panas pijar, abu vulkanik, gas beracun dan lain sebagainya.
Berdasarkan kejadinanya bencana vulkanik digolongkan menjadi dua, yaitu
bencana primer dan bencana sekunder. Bencana primer yaitu bencana yang
kejadiannya saat letusan gunungapi itu terjadi. Contohnya, awan panas, lontaran
batu pijar, hujan abu, lava, gas beracun. Sedangkan bencana sekunder yaitu
bencana setelah proses letusan itu terjadi. Contohnya, endapan material vulkanik
di puncak lereng bagian atas yang jika musim hujan tiba material tersebut akan
terbawa oleh air hujan turun ke lembah hingga mengakibatkan banjir lumpur yang
sangat besar dan cepat kejadiannya.

Bencana vulkanik merupakan suatu kejadian yang ditimbulkan dari letusan


gunung api hingga mengeluarkan material-material vulkanik seperti lava, batu
panas pijar, abu vulkanik, gas beracun dan lain sebagainya. Berdasarkan
kejadinanya bencana vulkanik digolongkan menjadi dua, yaitu bencana primer
dan bencana sekunder. Bencana primer yaitu bencana yang kejadiannya saat
letusan gunungapi itu terjadi. Contohnya, awan panas, lontaran batu pijar, hujan
abu, lava, gas beracun. Sedangkan bencana sekunder yaitu bencana setelah proses
letusan itu terjadi. Contohnya, endapan material vulkanik di puncak lereng bagian
atas yang jika musim hujan tiba material tersebut akan terbawa oleh air hujan
turun ke lembah hingga mengakibatkan banjir lumpur yang sangat besar dan cepat
kejadiannya.

6. Penyelidikan Lapangan, Secara garis besar kegiatan penyelidikan dibagi


menjadi dua, yaitu penyelidikan lapangan dan uji laboratorium yang keduanya
dilakukan untuk mendapatkan informasi geoteknik untuk fondasi, bahan
timbunan, bahan beton dan batu.

Penyebaran dan Kedalaman Pemboran, Untuk mendukung perencanaan tubuh


embung dan bangunan pelengkapnya, diperlukan data sifat-sifat tanah dari
permukaan sampai kedalaman tertentu, yang dapat diperoleh melalui pemboran,
pembuatan sumuran dan paritan uji. Penyelidikan dengan pembuatan sumuran dan
paritan uji, umumnya dapat dilakukan sampai kedalaman 5 m atau 1 m dibawah
muka air tanah. Untuk penyelidikan yang lebih dalam dari 5 m, diperlukan
pemboran.

Penyelidikan Permukaan, Penyelidikan geologi permukaan dilakukan dengan


pemetaan geologi permukaan, yang perlu dilakukan pada tahap desain,
pengamatan terhadap singkapan- singkapan dan pembuatan peta geologi yang
dilakukan dengan cara analogi terhadap kondisi bawah permukaan. Data yang
perlu dikaji antara lain topografi, stratigrafi, struktur geologi, sifat batuan, material
endapan, hidro geologi dan sejarah geologi (geohistory).

7. Penampang Geologi adalah gambaran bawah permukaan dari keadaan yang tertera
pada peta geologi.

Anda mungkin juga menyukai