Pengantar Ekonomi Makro - RPS 6
Pengantar Ekonomi Makro - RPS 6
Pengantar Ekonomi Makro - RPS 6
Disusun oleh :
Kelompok 6
Dalam perekonomian tertutup yang belum ada kebijakan fiskal, pendapatan nasional akan
mencapai keseimbangan apabila besarnya saving sama besarnya dengan investasi. Bahwa dalam
perekonomian yang belum ada tindakan fiskal pemerintah, sumber pendapatan nasional adalah
pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dan pengeluaran masyarakat untuk investasi dan dalam
persamaan dapat ditulis Y = C + I.
Tapi dalam perekonomian dimana pemerintah turut mengadakan transaksi pembelian dan
pengeluaran pemerintah, konsumsi pemerintah, dan dalam perekonomian yang sudah ada
tindakan fiskal pemerintah, maka pendapatan nasional dapat dituliskan sebagai berikut : Y = C +
I + G. Dari satu sisi pemerintah melakukan pengeluaran baik terhadap masyarakat atau konsumsi
pemerintah. Pengeluaran terhadap masyarakat sering disebut transfer pemerintah atau Tr dan
disisi lain pemerintah melakukan penarikan iuran atau pajak dari masyarakat baik langsung atau
tidak langsung yang disebut pajak atau Tx. Pendapatan setelah diperhitungkan penerimaan
transfer dari pemerintah dan pajak yang harus diserahkan kepada pemerintah disebut :
”Disposible Income” yaitu pendapatan yang sudah siap untuk dikonsumsi dan ditabungkan
1. Arithmatical Demonstration
2. Saving – investment approach
3. Consumption - investment approach
6.1 Arithmatical Demonstration
Di dalam ekonomi dikenal istilah fungsi matematis ekonomi merupakan suatu bentuk
hubungan matematis yang menyatakan ketergantungan antara satu variabel dan variabel lain.
Matematika ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang tidak berbeda dengan keuangan
negara atau perdagangan internasional. Matematika ekonomi digunakan untuk pendekatan dalam
analisa ekonomi dengan menggunakan simbol-simbol matematis yang dinyatakan dalam suatu
permasalahan ekonomi. Matematika ekonomi ini dapat digunakan dalam teori ekonomi makro
atau mikro, keuangan negara, ekonomi perkotaan dan sebagainya.
Unsur pembentuk fungsi :
1. Variabel
2. Koefesien
3. Konstanta
Konstanta adalah bilangan atau angka yang berdiri sendiri sebagai bilangan yang tidak
terkait pada suatu variabel tertentu. Contohnya pengaruh pendapatan seseorang terhadap tingkat
konsumsinya. Dalam contoh tersebut, pendapatan = variabel bebas dan konsumsi = variabel
tidak bebas. Jika pendapatan diberi notasi X dan konsumsi diberi notasi Y maka fungsi konsumsi
menjadi berikut.
Y = f(X)
Keterangan :
Y = konsumsi
X = pendapatan
F = fungsi
Bentuk Y=f(X) menunjukan bahwa Y fungsi dari X yang berarti besar kecilnya nilai Y
akan tergantung pada nilai X. Jika fungsi konsumsi tersebut diberi notasi, maka akan tampak
seperti berikut.
Y = 25 + 0.51. X
Keterangan
25 = kontanta
0.51 = koefesien X = pendapatan (variabel bebas)
Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Secara
agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada
dalamsuatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka
akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti
pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian, masalah-
masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi
guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi
rumah tangga. Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang lebih besar dalam pengeluaran
agregat jika dibandingkan dengan konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga bersifat
endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain
yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri
untuk konsumsi.
Investasi
Investasi merupakan pengeluaran untuk kegiatan produksi atau pada sesuatu
denganharapan memperoleh keuntungan. Investasi terkadang disebut sebagai kegiatan
penanaman modal. Investasi pada kegiatan produksi yaitu investasi yang meliputi input produksi
yang penggunaanya dalam jangka waktu yang relatif lama dan dapat digunakan dalam proses
produksi. Contoh investasi adalah pembelian berupa asset financial seperti obligasi, saham,
asuransi. Dapat juga pembelian berupa barang seperti mobil atau properti seperti rumah atau
tanah. Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu
usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan
yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan dari semua
investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) dikemudian hari.
Ada banyak alasan untuk berinvestasi, salah satunya adalah persiapan masa depan sedini
mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan saat ini. Seperti kita tahu sejalan dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena
adanya inflasi, yaitu misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah salah satu alasan
utama mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas dana atau aset yang sudah ada atau yang akan
kita miliki agar “nilai”-nya dapat dipertahankan dan tentu saja diharapkan meningkat. Maka dari
itu, dapat di tarik 4 hal utama alasan berinvestasi yaitu:
Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum dapat terpenuhi
Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang telah dimiliki
Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada
Adanya Inflasi
KURVA INVESTASI
Investasi sering disebut juga penanaman modal atau pembentukan modal. Investasi juga
dapat disebut sebagai kegiatan untuk membuka usaha dan menggunakan uang untuk membeli
barang barang modal. Dengan demikian, investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi guna menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Besar kecilnya permintaan investasi
tergantung pada tingkat bunga yang berlaku, semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin kecil
permintaan investasi. Jadi hubungan antar tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah
berbanding terbalik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kurva permintaan investasi berikut :
Kurva permintaan investasi perekonomian diperoleh dengan cara menjumlahkan investasi
seluruh perusahaan pada masing masing tingkat bunga. Pada tingkat bunga yang lebih rendah,
semakin banyak proyek investasi menguntungkan bagi masing masing perusahaan, sehingga
total belanja investasi dalam perekonomian meningkat.
Dari kurva permintaan investasi di samping dapat dijelaskan jika tingkat bunga naik
menjadi 10 persen, belanja investasi menurun menjadi $0,5 triliun. Dan jika tingkat bunga turun
menjadi 6 persen, investasi naik menjadi $0,7 triliun. Sepanjang kurva permintaan investasi yang
diasumsikan konstan adalah ekspektasi usaha tentang perekonomian. Jika perusahaan semakin
optimis tentang prospek adanya keuntungan, maka permintaan investasi naik, dan kurvanya
bergeser ke kanan.
Kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi atau kurva investasi digambarkan sejajar dengan
sumbu datar atau horizontal, yang juga disebut sebagai investasi otonom. Artinya besar kecilnya
pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional.
Besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:
1) Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi.
2) Tingkat bunga yang berlaku.
3) Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan.
4) Kemajuan teknologi suatu negara
5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Dalam analisis penghitungan pendapatan nasional suatu negara, keseimbangan
perekonomian negara pada perekonomian dua sektor dapat dirumuskan sebagai berikut.