Siti Fatimah - LP Kebutuhan Nutrisi Awal
Siti Fatimah - LP Kebutuhan Nutrisi Awal
Siti Fatimah - LP Kebutuhan Nutrisi Awal
KEBUTUHAN NUTRISI
OLEH :
SITI FATIMAH, S.Kep
NIM : 20.300.0037
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI
OLEH :
SITI FATIMAH, S.Kep
NIM : 20.300.0037
Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
A. Klasifikasi
1. Kurang dari kebutuhan nutrisi
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau beresiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrient untuk
kebutuhan metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan.
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memnuhi kebuthan metabolic.
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaaan tidak puasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan metabolisme.
a) Tanda Klinis
1) Berat badan 10-20% dibawah normal
2) Tinggi badan dibawah ideal
3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
5) Adanya penurunan albumin serum
6) Adanya penurunan transferrin
b) Kemungkinan Penyebab
1) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
2) Disfagia karena adanya kelainan
3) Penurunan absorbs nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
4) Nafsu makan menurun
2. Lebih dari kebutuhan nutrisi
Kondisi ketika individu mengalami atau beresiko mengalami kenaikan
berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan
metabolik. Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
keutuhan metabolisme berlebih.
a) Tanda Klinis
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria dan 25mm pada wanita
4) Adanya jumlah asupan yang berlebihan
5) Aktivitas menurun atau monoton
b) Kemungkinan Penyebab
1) Perubahan pola makan
2) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Perubahan pola makan normal yang
mengakibatkan perubahan berat badan. Munculnya resiko perubahan pola
makan normal yang mengakibatkan peningkatan berat badan.
4. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan maslah yang berhungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat
badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energy, pucat pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva.
5. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin
atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan,
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanay
obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
oleh adanya peningkatan kolestrol darah dan merokok. Saat ini, penyakit
jantung coroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsian
lemak secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan,
nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
B. Etiologi
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi
antara lain:
a. Intake nutrisi
b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
c. Gangguan menelan dan sakit gigi
d. Anoreksia
e. Nausea dan vomiter
f. Obstruksi saluran cerna
g. Malabsorbsi nutrient
h. Stress dan depresi
i. Pertumbuhan
j. Gaya hidup dan kebiasaan
k. Kebudayaan dan kepercayaan
l. Sumber ekonomi
m. Kelemahan fisik
D. Faktor Resiko
1. Pengetahuan
Penegtahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makan dapat
menggakibatkan kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh
zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
6. Peningkatan basal metabolisme rate
7. Aktivitas tubuh
8. Faktor usia
9. Suhu lingkungan
10. Penyakit atau status kesehatan
E. Patofisiologi
Penyakit diare menimbulkan masalah pada kebutuhan nutrisi yang kurang
terpenuhi akibat timbulnya BAB lebih dari 3 kali sehari dan timbulnya rasa mual
dan muntah. Akibatnya seseorany yang terkena penyakit diare akan terasa lemas,
pucat, dan nafsu makan berkurang, hal ini menyebabkan kebutuhan nutrisi dalam
tubuh berkurang.
Kondisi fisiologis yang mempengatuhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan meyiapkan makanan serta
prosedur dan oengoobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas
mka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga aktivitas
akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur atau
pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbs, metabolisme, dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan me nurunnya zat makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresimoleh ginjal. Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit sakuran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absorbs, gangguan
transportasi, atau pengguanaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
menurunkan absorbs nutrisi karena didorong leboh cepat. Terhadap penyakit
pada kandung empedu, dimana kandung empedu tidak berfungsi secra wajar,
emepdu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.
F. Pathway
Pola makan tidak teratur
Kekosongan lambung
Kekurangan nutrisi
G. Manifestasi Klinis
Ada beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara
umum, di antaranya:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a) Kram dan nyeri abdomen
b) Nafsu makan menurun
c) Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
d) Kerapuhan kapiler
e) Diare
f) Kehilangan rambut berlebih
g) Bising usus hiperaktif
h) Tonus otot menurun
i) Mual dan muntah
j) Cepat kenyang setelah makan
k) Mengeluh gangguan sensasi rasa
l) Sariawan rongga mulut
m)Sukar menelan
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
a) Disfungsi pola makan
b) Nafsu makan berlebih
c) Aktivitas monoton
d) Lipatan otot trisip lebih dari 25cm pada wanita dan lebih dari 15cm oada
pria
e) Berate badan 20% diatas tinggi dari kerangka tubuh ideal.
H. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan oenunjang yang dilakukan
seperti :
1. Rontgen
2. USG
3. Cek laboratorium
I. Penatalaksanaan
1. Perbaikan gizi
2. Pendidikan kesehatan
3. Pengobatan
4. Kolaborasi
a) Pemberian cairan parenteral
b) Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
c) Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
d) Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan