BAB 10 Suhu Dan Kalor
BAB 10 Suhu Dan Kalor
BAB 10 Suhu Dan Kalor
A. Suhu
1. Suhu dan Termometer
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada
hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu
benda.
Dengan demikian suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekul-molekul benda. Sebagai contoh
ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan beberapa sifat fisik benda tersebut
akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat
termometrik.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Dari sifat termometrik
tersebut, termometer dibuat.
Jenis-Jenis Termometer
a) Termometer Raksa dan Termometer Alkohol
Jangkauan ukur -39 s/d 500 derajat Celcius
Sangat sederhana
Harganya murah
Mudah dibaca
Portebel (mudah dibawa)
b) Termometer Bimetal
➠ Terbuat dari bimetal
➠ Sistem kerja menggunakan pemuaian.
c) Termometer Hambatan
➠ Jangkauan ukur -200 s/d 1200 derajat Celcius.
➠ Sistem kerja dengan prinsip hambatan sebuah materi yang dipanaskan.
➠ Cukup akurat.
➠ Banyak digunakan dalam industri untuk perubahan suhu yang cepat.
e) Termometer Gas
➠ Mengukur suhu -270 s/d 1500 derajat Celcius.
➠ Memanfaatkan perubahan volume atau tekanan dari gas.
➠ Sangat teliti.
➠ Sangat peka tetapi berukuran cukup besar.
➠ Lambat reaksinya dan tidak bisa langsung dibaca.
f) Pirometer
➠ Dapat mengukur suhu di atas 1000 derajat Celcius.
➠ Tanpa kontak langsung dengan benda yang diukur.
2. Skala Termometer
Pembuatan skala termometer memerlukan dua titik referensi, yaitu titik beku dan titik didih atau
sering disebut titik tetap atas (Ta) dan titik tetap bawah (Tb). Jika diketahui benda bersuhu Tp
diukur dengan termometer P, maka jika diukur dengan termometer Q, suhu TQ dapat dihitung
dengan persamaan berikut.
Keterangan :
Tp = suhu yang tertera pada termometer P
TQ = suhu yang tertera pada termometer Q
Ta = titik tetap atas
Tb = titik tetap bawah
Macam-macam skala termometer
a) Skala Celcius
Skala Celsius didasarkan pada titik beku 0 dan titik didih 100 . Satu derajat Celsius
menunjukkan 1 /100 kali perubahan suhu antara titik beku dan titik didih.
b) Skala Kelvin
Titik tetap bawah termometer skala Kelvin adalah 273 K. Sedangkan titik tetap atasnya yaitu
373 K. Biasanya skala Kelvin disebut skala mutlak (absolut) atau skala termodinamik. Satuan ini
digunakan sebagai satuan SI.
c) Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit didasarkan pada titik beku 32 dan titik didih 212 . Satu derajat
Fahrenheit menunjukkan 1 /180 kali perubahan suhu antara titik beku dan titik didih.
d) Skala Reamur
Titik lebur es skala reamur diberi angka 0 sebagai titik tetap bawah. Sedangkan titik didih air
diberi angka 80 sebagai titik tetap atas.
Kekurangan :
– Harga mahal
– Raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabung pecah.
– Tidak dapat mengukur suhu rendah dibawah -39 derajat celcius.
Alkohol
Kelebihan :
– Cepet menhambil kalor walaupun tidak secepat raksa.
– Jangkauan ukur besar dan memiliki titik beku -144 derajat celcius.
– Pemuaian bersifat teratur
– Harga lebih murah
Kekurangan :
– Titik didihnya rendah yaitu 78 derajat celcius.
– Membasahi dinding tabung
– Tidak berwarna sehingga harus diberi warna agar bisa dibaca.
B. Pemuaian
Ketika suatu benda dipanaskan, gerakan molekulnya semakin cepat, yang menyebabkan
pergeserannya semakin besar, jarak antarmolekul menjadi bertambah sehingga terjadilah peristiwa
yang disebut pemuaian.
1. Pemuaian Zat Padat
a) Muai Panjang
Muai panjang adalah pertambahan panjang benda sebesar satu satuan panjang dengan
kenaikan suhu satuan suhu.
Keterangan :
L = Panjang benda setelah dipanaskan
Lo = Panjang benda awal (m)
= Koefisien muai panjang benda (/ )
L = Pertambahan panjang benda (m)
T = Perubahan suhu benda ( )
Meski mengalami kenaikan suhu yang sama, besar pemuaian setiap benda berbeda, seperti
pada tabel berikut.
b) Muai Luas
Benda padat yang mengalami muai luas biasanya berupa pelat atau lembaran. Saat
dipanaskan panjang dan lebar benda akan memuai. Contoh dari kasus ini yaitu pecahnya kaca
dalam bingkai jendela karena tidak diberi ruang muai.
Keterangan :
A = Luas benda setelah dipanaskan ( )
Ao = Luas benda awal ( )
= Koefisien muai luas benda (/ )
A = Pertambahan luas benda ( )
T = Perubahan suhu benda ( )
c) Muai Volume
Benda padat yang mengalami muai volume mengalami pemuaian pada arah panjang, lebar,
dan tinggi. Koefisien muai yang digunakan adalah koefisien muai volume.
Keterangan :
V = Volume setelah dipanaskan ( )
Vo = Volume benda mula-mula ( )
γ = Koefisien muai volume benda (/ )
V= Pertambahan volume benda ( )
T = Perubahan suhu benda ( )
Keterangan :
V = Volume setelah dipanaskan ( )
Vo = Volume zat cair mula-mula ( )
γ = Koefisien muai volume zat cair (/ )
V= Pertambahan volume zat cair ( )
T = Perubahan suhu zat cair ( )
3. Pemuaian Zat Gas
Gas juga mengalami pemuaian ketika terjadi kenaikan suhu dan mengalami penyusutan ketika
terjadi penurunan suhu.
Keterangan :
V = Volume setelah dipanaskan ( )
Vo = Volume gas mula-mula ( )
V= Pertambahan volume gas ( )
T = Perubahan suhu gas ( )
C. Kalor
1. Pengertian Kalor
Kalor adalah energi panas zat yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Satu kalori
adalah kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram air untuk menaikkan suhunya 1 . Nilai 1 kalori =
4,184 joule, sehingga 1 joule = 0,24 kalori.
Keterangan :
Q = Energi kalor (joule)
m = Massa (kg)
c = kalor jenis benda (J/kg )
T = Kenaikan suhu( )
2. Asas Black
Asas Black menjelaskan hukum kekekalan energi kalor. Jika dua benda berbeda suhu saling
melakukan kontak, maka akan terjadi aliran kalor dari benda bersuhu tinggi ke suhu lebih
rendah sehingga mencapai kesetimbangan termal.
Asas Black berlaku jika tidak ada kalor yang masuk maupun keluar sistem (terisolasi). Cara
mengisolasi sistem yaitu dengan memasukkan ke dalam kalorimeter.
Berikut adalah persamaan Asas Black :
3. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oelh 1 kg zat agar suhunya naik atau turun
sebesar 1 .
Semakin kecil nilai kalor jenis benda, maka suhu benda akan lebih cepat naik. Sedangkan
semakin besar kalor jenis benda, membutuhkan kalor yang lebih banyak untuk menaikkan
suhunya.
4. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepas kalor sehingga
dapat menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 1 .
Keterangan :
Q = Energi kalor (joule)
C = Kapasitas kalor (J/ )
m = Massa (kg)
c = Kalor jenis benda (J/kg )
T = Kenaikan suhu ( )
5. Perubahan Wujud
Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh energi kalor. Berikut adalah fase perubahan wujud
benda :
Dalam proses perubahan wujud benda terdapat dua persamaan energi kalor, yaitu kalor
perubahan suhu dan kalor perubahan wujud.
➥ Untuk melakukan perubahan suhu sebuah zat membutuhkan energi kalor sebanyak :
Q = m.c. T
➥ Untuk melakukan perubahan wujud sebuah zat membutuhkan energi kalor sebanyak :
Q = m.L
Keterangan :
Q = Energi kalor (joule)
L = Kalor laten (J/kg)
m = Massa (kg)
c = Kalor jenis benda (J/kg )
D. Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor terjadi dari sistem bersuhu tinggi ke sistem bersuhu rendah.
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa diikuti zat perantara. Contohnya yaitu besi yang
dipanaskan.
Keterangan :
k = konduktivitas termal bahan (W/m )
H = Laju perpindahan kalor (J/s)
A = Luas penampang ( )
T = Perbedaan suhu sistem ( )
L = Panjang sistem (m)
Q = Kalor yang berpindah (J)
t = Waktu (s)
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel
penghantarnya. Contohnya yaitu air yang dimasak.
Keterangan :
Q = Kalor yang berindah (J)
h = Tetapan konveksi (W/ )
H = Laju perpindahan kalor ( )
A = Luas penampang ( )
T = Perbedaan suhu kedua tempat ( )
t = Waktu (s)
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa membutuhkan perantara karena dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Contohnya yaitu cahaya matahari sampai ke bumi.
Berikut adalah persaan laju kalor secara radiasi :
Keterangan :
= Tetapan Boltzmann = 5,67 x
H = Laju kalor (J/s)
Q = Kalor yang terpencar (J)
t = Waktu (s)
T = Suhu benda (K)
e = Emisivitas benda (0 < e < 1)
A = Luas permukaan hitam ( )
Latihan Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Termometer!
2. Andi mengukur suhu menggunakan thermometer Reamur, hasil pengukuran menunjukan 500 ͦR.
jika andi menggunakan thermometer Celcius, Fahrenheit dan Kelvin, berapak suhu yang ditunjukan
masing-masing thermometer tersebut?
3. 5 Liter air setelah diberi kalor 2,5 x 10 5 J, suhunya meningkat menjadi 95 ͦC. Tentukan suhu sebelum
ditambahkan kalor?
4. Sebutkan dan jelaskan perubahan wujud yang dipengaruhi energi kalor!
5. Sebutkan dan jelaskan salah satu perubahan suhu atau perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-
hari. Lengkapi dengan contoh perhitungannya.