2 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Otot Makalah
2 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Otot Makalah
2 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Otot Makalah
Dosen Pengampu:
DR. Dra. Tjipto, M.Kes
Disusun oleh Kelompok 2:
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Anatomi dan Fisiologi Sistem Otot”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah Anatomi Fisiologi semester dua program
studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga segala
Jakarta, 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................2
1.4 Manfaat ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Fungsi Sistem Otot .............................................................................3
2.2 Struktur Otot ......................................................................................4
2.3 Klasifikasi Jaringan dan Jenis Otot .................................................6
2.4 Otot Kepala dan Wajah ...................................................................10
2.5 Otot Kolumna Vertebralis ...............................................................15
2.6 Otot Toraks dan Abdomen ..............................................................16
2.7 Otot Leher, Dada, dan Bahu ...........................................................19
2.8 Otot Lengan Bawah, Lengan Atas, Pergelangan Tangan, dan
Tangan ................................................................................................23
2.9 Otot Panggul dan Paha ....................................................................26
2.10 Otot Tungkai Bawah, Lutut, dan Kaki ..........................................27
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 29
3.1 Kesimpulan...........................................................................................29
3.2 Saran .....................................................................................................29
Daftar Pustaka..................................................................................................... 30
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
Otot adalah sebuah jaringan yang terbentuk dari sekumpulan selsel yang
berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot sekitar 40% dari berat tubuh. Otot
melakukan semua gerakan tubuh. Otot mempunyai selsel yang tipis dan panjang
yang mengubah energi yang tersimpan dalam lemak dan gula darah (glukosa)
lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut
dilekatkan pada tulangtulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada
yang melekat di bawah permukaan kulit. Sistem muskuler terdiri dari otot, tendon
dan ligamen.
beban, terjadilah kerja fisik yang menyebabkan kontraksi otot. Jika otot diberi
beban tambahan maka akan terjadi kelelahan, otot-otot menegang dan pembuluh
darah mengecil. Hal ini mengurangi aliran darah yang membawa oksigen dan gula
ke seluruh tubuh. Sewaktu menarik beban, bagian tubuh yang paling berpotensi
cedera adalah tulang belakang dan bagian bawah, akibatnya terasa letih dan otot
terasa sakit. Kondisi itu jika berlangsung dalam waktu yang lama, dapat
1
2
adalah:
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang dilakukan. Otot rangka
melekat pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).
Otot rangka juga mengatur postur tubuh. Kelenturan dan kekuatan adalah
kunci untuk mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot
punggung yang lemah, atau otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan.
Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh dan menyebabkan nyeri sendi
3. Menjaga keseimbangan
keseimbangan. Dalam sistem otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk
otot perut, otot punggung, dan otot panggul. Semakin kuat otot inti, maka semakin
Pada sistem otot manusia, otot jantung dan otot polos yang keberadaannya
tidak disadari berfungsi membantu jantung berdetak dan aliran darah mengalir ke
seluruh tubuh. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya impuls listrik.
3
4
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat bernapas
lebih berat, seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari
otot lain, seperti otot perut, otot leher, dan otot punggung.
Disaat tubuh mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos yang
membesar dan meregang saat janin tubuh di dalam rahim. Saat proses melahirkan,
otot polos di rahim berkontraksi dan relaksasi untuk membantu mendorong bayi
melewati vagina.
lembaran – lembaran datar maupun simpai atas jaringan fibrus dimana dengan
5
2. Fascia adalah ikat gabungan atas jaringan fibrus dan areolar dimana bisa
membungkus serta menghimpun otot menjadi satu kesatuan. Nah tiap – tiap
antara endomysium dan berkas serat otot akan tersebar sel satelit dimana
tertentu, seperti : pada telapak tangan, fascia ini begitu padat dan kuat, fascia
0,1 mm serta panjang 1-40 mm, ia melapisi suatu sel otot, dimana dapat
usia. Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis dimana disebut
disebut atau dikenal sarkoplasma. Di dalam matriks serat otot terpendam unit
4. Miofibril merupakan suatu jaringan serat – serat dimana terdapat dalam otot.
pita gelap dan terang yang bersilangan. Pita gelap (thick filament) tersebut
dibentuk oleh myosin, sednagkan pita terang (thin filament) tersebut dibentuk
filament halus dimana berasal dari myofibril. Jaringan ini terdiri atas dua
macam, yaitu: miofilamen homogeny dimana terdapat pada otot polos serta
miofilamen heterogen dimana terdapat pada otot jantung atau otot kardiak
6. Sarkoplasma merupakan suatu jaringan dimana berupa cairan sel otot yang
Dari 600 jenis yang ada, jaringan otot manusia dibagi lagi menjadi tiga
kelompok besar, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Ada 3 macam otot
Otot polos dapat disebut juga sebagai otot tak sadar karena cara
bekerjanya di luar kesadaran manusia, tanpa harus diperintah otak Cara kerja otot
dipengaruhi oleh saraf autonom, yaitu saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.
belakang (medulla spinalis) yang terdapat di daerah dada dan pinggang. Saraf
tersebut berfungsi sebagai pemacu yang dapat membuat kerja organ-organ tubuh
menjadi cepat
dalam tubuh. Sebagai contoh, mekanisme gerak otot polos pada sistem pencernaan,
dalam tubuh saat proses pencernaan terjadi. Otot polos memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
3. Otot bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
Jaringan otot lurik adalah otot yang menempel di tulang atau disebut
juga dengan otot rangka. Otot inilah yang berperan dalam pergerakan tubuh kita.
8
Otot lurik menyumbang sekitar 40% berat badan manusia. Otot rangka tersusun
atas sel-sel panjang tidak bercabang, disebut serabut otot (muscle fiber). Serabut-
serabut ini merupakan sel-sel berinti banyak (multiseluler) yang terletak pada
bagian pinggir (perifer) sel. Sel-sel otot terbentuk sejak perkembangan embrionik
melalui fusi dari banyak sel-sel kecil yang membentuk sinsitium. Seperti halnya sel
saraf, sel otot mampu merespon terhadap rangsangan. Bila membrane sel otot
mensarafinya, maka pada membrane sel otot tadi akan timbul suatu impuls
bioelektrik. Impuls ini akan merambat sepanjang membrane serabut otot, seperti
sistem pernapasan, pergerakan, postur (pada otot rangka) dan memompa darah ke
seluruh tubuh (pada otot jantung). Ciri-ciri otot lurik antara lain:
1. Sel otot lurik berbentuk silinder yang memiliki bagian gelap dan terang
2. Otot bekerja atas kesadaran perintas otakn dan dapat mengalami kelelahan
Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot polos dan
otot kerangka. Yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris melintang
Bangun otot jantung dan otot kerangka tidak sama dalam beberapa
aspek. Hubungan otot jantung melalui diskus interkalatus cukup kuat sehingga sulit
dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot jantung memiliki serabut yang
untuk memompa darah, baik menuju jantung maupun sebaliknya, sehingga terjadi
2. Sel mempunyai satu atau banyak inti sel dan terletak di tengah serabut
3. Bekerja di lura kesadaran atau tidak diperintah otak, Tapi dipengaruhi oleh
Menarik sudut
M. Risorius Fascia pipi sudut mulut mulut ke bawah
dan lateral
Daerah
Menarik bibir ke
infraclavicular
Platysma Mandibula bawah dan
dan
melebarkannya
supraclavicular
Mengatupkan,
M. Orbicularis Serabut otot
Sudur mulut mengerutkan,
Oris sekitar mulut
memajukan bibir
Maxilla, M. Orbicularis
M. Buccinator Meniup
mandibula Oris
Mengangkat
kulit dagu,
M. Mentalis Mandibula Dagu
menonjolkan
bibir bawah
Dinding toraks terdiri dari elemen tulang dan otot – otot. Bagian lateral
dibentuk oleh tulang dan 3 lapisan dari otot – otot datar yang membentang pada
ruang intercosta antara tulang osta yang berdeekatan, menggerakkan kosta dan
Muskulus interkostal merupakan tiga otot pipih yang terdapat pada tiap
spatium interkostalis yang berjalan di antara tulang rusuk yang bersebelahan. Setiap
otot pada kelompok otot ini dinamai berdasarkan posisi mereka masing-masing:
17
pasang m.interkostal eksternal memanjang dari tepi bawah tulang rusuk yang
sama dengan muskulus interkostal internal. Otot ini paling tampak pada
dinding toraks lateral. Mereka melekat pada permukaan internal rusuk - rusuk
toraks anterior dan berada pada bidang yang sama dengan m.interkostal
bagian medial terdapat Linea Alba (pita tendon putih yang membagi m. rectus
abdominis menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri). Pada m. rectus abdominis
terdapat tiga buah tendon, sehingga Bersama dengan Linea Alba otot tersebut
Flexi, lateroflexi
M. Obliquus
Linea alba, crista vertebra
Externus Costa 8
iliaca, pubis kompresi
Abdominis
abdomen
Flexi, lateroflexi
M. Obliguus Crista iliaca, Cartilago 6 costa
vertebra
Internus ligament terakhir linea
kompresi
Abdominis inguinal alba
abdomen
Crista iliaca,
M. Transversus Linea alba, Kompresi
cartilage 6 costa
Abdominis xiphoid, pubis abdomen
terakhir
satu dari otot leher terbesar dan yang paling dekat dengan kulit. Otot ini berjumlah
sepasang, di sisi kiri dan kanan. Gerakan utama dari otot ini adalah rotasi kepala ke
sisi yang berlawanan dan fleksi leher. Otot sternokleidomastoid dipersarafi oleh
saraf aksesorius.
di tulang dada (sternum; sterno-) bagian hulu dan tulang selangka (klavikula;
20
kontralateral, fleksi serviks ipsilateral Bilateral: fleksi serviks, elevasi sternum, dan
membantu dalam menghirup napas secara sadar. Otot bagian leher dibagi menjadi
tiga bagian:
1. Muskulus platysma, terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke
(samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke atas pada
sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher. Otot ini bekerja
saat kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot muskulus platisma
akan menengadah.
Fungsinya adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang
sama.
yang berlawanan atau secara miring. Otot ini juga berperan untuk melenturkan
21
leher. Ketika otot sternokleidomastoid dari kedua sisi bekerja bersama, otot tersebut
melenturkan (memfleksikan) leher dan memanjangkan kepala. Ketika otot dari satu
sisi bertindak sendiri, otot tersebut menyebabkan kepala berputar ke sisi yang
berlawanan dan melentur secara lateral ke sisi yang sama (secara ipsilateral). Otot
ini juga bertindak sebagai otot pernapasan tambahan, bersama dengan otot-otot
skalen di leher.
Otot pectoralis major adalah otot tebal, berbentuk seperti kipas, dan
tertletak di anterior dari dinding dada. Otot ini membentuk dada pada pria dan
terletak di bawah payudara pada wanita. Otot ini meiliki dua origo yaitu:
Dari origonya, serat otot berjalan hingga insersio. Serat otot pectoralis
mayor berakhir di pinggir lateral dari sulcus intrtubercularis pada humerus. Otot
22
Otot deltoideus adalah otot yang membentuk struktur bulat pada bahu
Delta (segitiga). Otot ini sering digunakan untuk melakukan suntikan intra-
muskular. Origio pada otot deltoideus tersusun dari tiga serat otot yang berasal dari:
2. Serat media: berasal dari pinggir lateral dan permukaan atas acromion
scapula.
3. Serat posterior: berasal dari bibir bawah dari batas posterior dari spina
scapula.
Insersio otot ini berada pada ujung akhir dari serat otot menyatu
menjadi sebuah tendon tebal yang berada di tuberculum deltoideus dari humerus
(tulang lengan atas). Aksi. Serat anterior memungkinkan gerak abduksi bahu saat
bahu diputar. Sisi anterior deltoideus termasuk lemah namun membantu otot
23
pectoralis mayor pada gerakan fleksi bahu. Serat posterior memungkinkan gerak
2.8 Otot Lengan Bawah, Lengan Atas, Pergelangan Tangan, dan Tangan
Otot pronator teres adalah otot yang berada di lengan bawah. Sesuai
dengan namanya, salah satu fungsinya adalah untuk melakukan gerakan pronasi
lengan bawah. Salah satu kelainan yang sering terjadi berkaitan dengan otot ini
adalah sindrom otot pronator teres. Sindrom ini menyebabkan rasa nyeri pada
humerus dan caput ulnare pada margo medialis di processus coronoideus pada
tulang ulna. Insersio. Kedua kepala akan menyatu dan berakhir di tuberositas
pronatoria pada lateral badan tulang radius. Aksi. Otot ini digunakan untuk pronasi
Otot biceps brachii atau lebih dikenal secara umum dengan otot biceps
adalah otot besar berkepala dua karena berorigo pada dua tempat yang berbeda.
Terletak di sepanjang lengan atas. Dan memiliki dua caput, dua caput tersebut
adalah:
Otot ini sangat dikenal di masyarakat awam. Otot ini terletak di dekat
dengan permukaan kulit sehingga mudah dilihat. Origio. Caput longum berorigo
(kepala) pada tuberositas supraglenoidales pada scapula dan caput brevis pada
bagian posterior tuberositas radii. Aksi. Otot ini merupakan otot supinator lengan
bawah, otot fleksor kuat pda sendi siku dan fleksor lemah pada sendi bahu.
25
Otot ekstensor carpi radialis longus adalah satu dari lima otot utama
dan septum intermusculare brachii laterale. Otot ini memanjang bersamaan dengan
otot brachioradialis.
Berfungsi pada sendi siku dan sendi tangan. Pada sendi siku, digunakan
untuk pergerakan fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi
akhir yang berlawanan hingga ke posisi tengah). Pada sendi tangan dapat
Otot satorius adalah otot yang berfungsi sebagai fleksi pada pinggul, rotasi
pada pinggul, fleksi pada lutut, dan abduksi pinggul (lemah). Hal tersebut bisa
terjadi dikarenakan otot ini memiliki perlekatan origo serta insersi pada tubuh
manusia. Serta otot ini juga didukung oleh karena adanya percabangan persarafan
dan perdarahan dari tubuh manusia, yang memungkinkan untuk mendapat suplai
Letak perlekatan origo pada otot ini berada pada bagian tubuh spina iliaka
anterior-superior; setengah atas takik iliaka. Letak perlekatan insersi pada otot ini
Aksi atau fungsi dari otot ini adalah sebagai berikut ini:
terpenting saat berdiri, berjalan, berlari, dan melompat. Tungkai terdiri dari
tungkai. Tulang –tulang yang menyusun tungkai adalah tulang pangkal paha
(coxae), tulang paha (femur), tulang kering (tibia), tulang betis (fibula),
tempurung lutut (patella), tulang pangkal telapak kaki (tarsalia), tulang telapak
anggota gerak aktif. Permasalahan pada otot dapat diketahui dengan tes gerak
aktif sesuai fungsi otot tersebut (Hislop et al., 1995). Otot- otot yang menyusun
tungkai dibagi menjadi dua yaitu otot tungkai atas dan otot tungkai bawah.
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan di atas.
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu;
persalinan. Di makalah ini terdapat perbedaan antara otot rangka, otot jantung, dan
otot polos, dan juga pembahasan mengenai otot kepala dan wajah, otot kolumna
vertebralis, otot toraks dan abdomen, otot leher, dada, dan bahu, otot lengan bawah,
lengan atas, pergelangan tangan, dan tangan, otot panggul dan paha, otot tungkai
3.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diambil beberapa
saran, yaitu;
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
29
Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/
https://adhyraphysio.files.wordpress.com/
https://www.academia.edu/
https://id.wikipedia.org/
https://sinta.unud.ac.id/
https://docplayer.info/
30