6 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Limfatik Dan Imunitas Tubuh (Makalah)
6 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Limfatik Dan Imunitas Tubuh (Makalah)
6 Anatomi Dan Fisiologi Sistem Limfatik Dan Imunitas Tubuh (Makalah)
Dosen Pengampu:
DR. Dra. Tjiptorini, M.Kes
Disusun oleh Kelompok 2:
Bryan Novianjaya Putra (P21335120007)
Cindy Shafira Az Zahra (P21335120008)
Saida Fatimah Azzahra (P213351200035)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
dengan judul “Anatomi dan Fisiologi Sistem Limfatik dan Imunitas Tubuh”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Anatomi Fisiologi semester dua program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Ibu DR.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Jakarta, 2021
Penulis
Daftar Is
i
i
Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
2.1 Definisi Anatomi dan Fungsi Sistem Limfatik..............................................................4
2.2 Nodus Limfe................................................................................................................6
2.3 Imunitas Aktif dan Pasif..............................................................................................8
2.4 Pertahanan Spesifik....................................................................................................9
2.5 Pertahanan Non-Spesifik..........................................................................................12
2.6 Sel yang Terlibat dalam Respon Imun.......................................................................16
2.7 Kelainan atau Gangguan Respon Imun.....................................................................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................20
3.2 Saran 21
Daftar Pustaka.................................................................................................................22
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma
Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur
biologis lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada
organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali
adalah:
1.3 Tujuan
6. Untuk mengetahui sel-sel apa saja yang terlibat dalam respon imun.
1.4 Manfaat
6. Dapat mengetahui sel-sel apa saja yang terlibat dalam respon imun.
2.1.1 Definisi
hidup. Kata “anatomi” terdiri dari kata “ana” yang berarti atas dan “tomien”yang
bagian makhluk hidup untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di
dalamnya. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan
susunan bagian tubuh itu dari bagian yang satu terhadap yang lain.
pembuluh (saluran) yang mengalirkan cairan limfa atau getah bening. Sistem
kanan. Pembuluh ini mengalirkan limfa yang berasal dari kepala, leher, dada,
Pembuluh ini mengalirkan limfa yang berasal dari bagian tubuh yang lain
3
4
2.1.2 Fungsi
cairan dalam tubuh. Sistem limfatik akan mengumpulkan cairan dari jaringan
sekitar 2-3 liter cairan yang dikembalikan ke pembuluh darah. Cairan ini termasuk
protein yang ukurannya terlalu besar untuk dibawa pembuluh darah.Ketika fungsi
sistem limfatik ini tidak dapat berjalan dengan baik, maka dapat berakibat fatal.
Pasalnya, jaringan tubuh dapat membengkak, volume darah menurun, dan tekanan
Fungsi sistem limfatik yang paling utama adalah melindungi tubuh dari zat
menghasilkan dan melepaskan limfosit, yakni sel darah putih khusus, untuk
menghancurkan zat asing, seperti bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang masuk
ke dalam tubuh.
5
Nodus limfe adalah salah satu komponen sistem limfatik yang berbentuk
seperti kacang kecil dan tersebar secara luas di seluruh tubuh. Nodus limfa yang
satu dengan yang lain dihubungkan oleh struktur yang disebut pembuluh limfa.
Nodus limfa berukuran 1-2 cm, manusia biasanya memiliki 500-600 nodus limfa,
2.2.1 Mekanisme
pembuluh limfa, pembuluh limfa lemak diasbsorpsi di usus halus dan diangkut ke
darah serta cairan pada jaringan yang berlebih akan dikembalikan ke sistem
peredaran darah pada manusia. Sistem Kerja nodus limfa dengan mencegah tubuh
terserang virus, bakteri dan jamur. Apabila nodus limfa yang ada dalam tubuh
dekat dengan sumber infeksi, maka akan menimbulkan rasa sakit dan radang. Hal
ini karena sel putih pada nodus limfa sedang menghancurkan bakteri agar tidak
6
berada dalam tubuh. Selain itu sel darah putih membantu dalam sistem pertahanan
tubuh.
Proses jalan limfe dimulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan
darah. Setelah keluar dari kapiler darah, kemudian masuk ke dalam jaringan-
makanan dari jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di
lekak-lekak jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir
melalui jalan-jalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah,
pertama limfe itu masuk kedalam kapiler. Antara kapiler yang satu dengan yang
lain bertemu dan akhirnya menjadi besar, yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya
jalan-jalan limfe akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus
lymphaticus dexter. Ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang
Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari seluruh
pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah kiri,
leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus lymphaticus
dexter, pangkalnya menereima limfe dari sebagian besar dinding dada sebelah
kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan,
kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe
sebelah kanan, yang terletak di dekat dada. Dari perkumpulan tersebut terdiri dari
3-4 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus dexter.
7
Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh
darah. Sebelum limfe dialirkan kedalam darah limfe ini akan disaring di nodus-
nodus limfatikus. Karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman
penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang, sebelum dialirkan ke dalam
kuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang
terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal
demikina dapat terjadi, bila terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar
tersebut akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila
terdapat seperti zat arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama
akan dibawa ke ginjal, di ginjal tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut
sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Imunitas ini dapat
bersifat seumur hidup, seperti pada kasus cacar dan campak, atau sementara
seperti pada kasus gonore dan pneumonia. Berbeda dengan imunitas aktif alami.
sistem imun. Vaksin sendiri merupakan patogen yang sudah dilemahkan atau
8
toksin yang sudah diubah sebelumnya. Oleh karena itu, vaksin ini tidak
Imunitas pasif alami terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan
saat antibodi IgG (inunoglobulin G) milik ibu masuk ke plasenta. Antibodi IgG
injeksi antibodi dalam serum. Imunitas pasif dihasilkan oleh orang atau hewan
yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu. Contohhnya antara lain
antibodi dari kuda yang kebal terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan kepada
2.4.1 Definisi
substansi asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan
respon imun yang spesifik terhadap substansi tersebut. Sistem imun spesifik
2.4.2 Karakteristik
terjadi infeksi dari patogen, sifat responnya spesifik untuk setiap infeksi (contoh;
infeksi polio akan menghasilkan respon imun spesifik terhadap virus polio saja,
9
tidak terhadap patogen lain), jangka waktu responnya juga lama bahkan ada yang
infeksi dari patogen yang sama respon imun yang dihasilkan lebih cepat. Sistem
imun ini diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal dari sel
progenitor limfoid.
Komponen respon imun spesifik ada dua, yaitu respon seluler (terdiri
1. Respon Seluler
biak secara intra seluler, antara lain didalam makrofag sehingga sulit untuk
diperlukan respons imun seluler, yang diperankan oleh limfosit T. Subpopulasi sel
II yang terdapat pada permukaan sel makrofag. Sinyal ini menyulut limfosit untuk
10
populasi limfosit T lain yang disebut dengan sel T-sitotoksik (T-cytotoxic), juga
2. Respon Humoral
populasi (klon) sel plasma yang melepaskan antibody spesifik ke dalam darah.
Pada respons imun humoral juga berlaku respons imun primer yang membentuk
klon sel B memory. Setiap klon limfosit diprogramkan untuk membentuk satu
jenis antibody spesifik terhadap antigen tertentu (Clonal slection). Antibodi ini
limfosit T-penolong (T-helper), yang atas sinyal-sinyal tertentu baik melalui MHC
Selain oleh sel T- penolong, produksi antibody juga diatur oleh sel T penekan (T-
dibutuhkan.
2.5.1 Definisi
memberikan respon langsung. Selalu ditemukan pada individu sehat dan siap
mencegah bahan asing masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Disebut
non-spesifik karena tidak menunjukan spesifitas terhadap bahan asing dan mampu
melindungi tubuh terhadap banyak pathogen. Sistem imun non-spesifik terdiri dari
Dalam sisitem pertahanan fisik atau mekanik, kulit, selaput lendir, silia
saluran napas, batuk dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan terhadap
infeksi. Keratinosit dan lapisan epidermis kulit sehat dan epitel mukosa yang utuh
tidak dapat ditembus kebanyakan mikroba. Kulit yang rusak akibat luka bakar dan
selaput lendir saluran napas yang rusak oleh asap rokok akan meningkatkan risiko
infeksi. Tekanan oksigen yang tinggi di paru bagian atas membantu hidup kuman
beberapa dapat memasuki tubuh dalam bentuk kelenjar sebaseus dan folikel
rambut. pH asam keringat dan sekresi sebaseus, brbagai asam lemak yang dilepas
kulit, mempunyai efek denaturasi terhadap protein membrane sel, sehingga dapat
staphylococcus.
4. Laktoferin & transferin (dari makrofag) berfungsi untuk ikat zat besi
keratinosit dan lapisan basal bersifat sebagai barier yang penting. Contoh lain dari
2.5.5 Fagositosis
adalah monosit (di darah) dan jika bermigrasi ke jaringan menjadi makrofag.
basofil dan cell mast (di jaringan). Supaya proses ini bisa terjadi, suatu
menghampirinya.
partikel tersebut akan melekat dengan reseptor pada membran sel fagosit.
di membran plasma sel fagosit, seketika membran sel fagosit tersebut akan
14
partikel asing tersebut, akan berikatan dengan sebuah molekul kompleks yang
6. Pengeluaran (releasing); produk sisa partikel asing yang tidak dicerna akan
1. Anti-Virus
digunakan untuk mengobati infeksi virus. antivirus tidak dapat membunuh virus
dan hanya menghambat virus untuk masuk ke dalam sel atau bereplikasi.
Sebagian besar obat antivirus ditujukan untuk mengobati HIV, virus herpes,
virus hepatitis B dan C, dan virus influenza A dan B. Saat ini peneliti sedang
2. Anti-Bakteri
merugikan.
adalah antibiotik.
Kita mengenal dua jenis sistem imun di dalam tubuh manusia, yaitu sistem
imun innate (primitif) yang bersifat tidak spesifik, dan sistem imun adaptif yang
bersifat lebih canggih, lebih spesifik terhadap benda asing yang masuk ke dalam
16
tubuh kita. Komponen yang berperan dalam sistem imun innate antara lain
komplemen. Komponen yang berperan dalam sistem imun adaptif antara lain sel
Saat tubuh manusia melawan patogen dari luar, kedua sistem imun ini bekerja
secara bersamaan, akan tetapi dengan kecepatan yang berbeda. Jika tubuh kita
terserang benda asing, sistem imun yang terlebih dahulu diaktifkan adalah sistem
imun innate, sedangkan sistem imun adaptif lebih banyak dipersiapkan untuk
menyerang patogen yang lebih spesifik. Sel-sel yang berperan dalam sistem imun
adaptif mempunyai kemampuan untuk mengingat (memory cell). Tubuh kita tidak
bisa menyimpan antibody spesifik yang terlalu lama. Memory cell ini berperan
untuk mengingat patogen yang pernah masuk ke dalam tubuh kita, dan
memberikan respon imun yang lebih cepat dibandingkan saat terpapar pertama
kali.
2.7.1 HIV/AIDS
Kelainan fungsi imun yang terjadi karena sel yang bekerja dalam sistem
umum pada orang terinfeksi HIV. Tanpa pengobatan, lebih dari 85% orang
dengan HIV pada akhirnya akan mengembangkan penyakit PCP. PCP menjadi
17
salah satu pembunuh utama Odha. Walau PCP hampir selalu dapat dicegah dan
diobati, penyakit ini tetap menyebabkan kematian pada kurang lebih 10% kasus.
di tangan dan kaki. Pada radang sendi, sistem kekebalan tubuh menyerang
jaringannya sendiri, termasuk sendi. Dalam kasus yang parah, penyakit ini
2.7.4 Lupus
ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru. Gejala bervariasi, namun dapat
berupa kelelahan, nyeri sendi, ruam, dan demam. Gejala ini secara berkala dapat
Sistem yang seharusnya bertugas menjaga tubuh, justru berbalik menyerang organ
yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Gangguan sistem imun ini merusak
18
lapisan pelindung sistem saraf dan menyebabkan penurunan fungsi sel tersebut di
otak dan tulang punggung. Akibatnya, koordinasi antara otak dan bagian tubuh
lain terganggu.
sistem imun tubuh kita menyerang saraf. Penyebab dari penyakit ini belum
diketahui, namun kerap GBS didahului dengan penyakit pernapasan atau flu perut.
Rasa lumpuh dan kesemutan di kaki dan tangan (atau wajah pada beberapa orang)
biasanya jadi gejala pertama dari penyakit langka ini. Lalu sensasi ini dengan
cepat menyebar dan akhirnya membuat seluruh tubuhmu lumpuh. Jika gejalanya
terlalu parah, pasien harus segera dapat pertolongan medis dan dirawat di rumah
sakit.
memproduksi insulin di pankreas. Pada usia dewasa muda, penderita diabetes tipe
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan di atas.
3.1 Kesimpulan
kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Ada 4 ruangan dalam jantung
diantaranya katup trikuspid, katup pulmonal, katup dikuspid, dan katup aorta.
nodus atrioventrikular, berkas A-V. frekuensi jantung dibagi menjadi tiga yaitu
jantung bisa melalui impuls eferen, impuls aferen dan pengaruh lain.
dan pembuluh darah. Sedangkan tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan
oleh darah terhadap dinding pembuluh. Pengaturan tekanan darah dibagi menjadi
19
20
3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
http://spiritia.or.id/
https://health.detik.com/
https://digilib.esaunggul.ac.id/
https://simdos.unud.ac.id/
http://repository.unand.ac.id/
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/09/Imunoserologi_SC.pdf
http://eprints.undip.ac.id/50470/3/Citra_Hutami_Saraswati_22010112130183_Lap.KTI_
Bab2.pdf
https://sandurezu.wordpress.com/
https://www.nestlenutrition-institute.org/
https://www.dosenpendidikan.co.id/
https://fk.unair.ac.id/
21