Bab II
Bab II
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motor Bakar
Motor bakar merupakan salah satu jenis pengerak yang banyak digunakan
mekanik. Motor bakar salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakaran
terjadi didalam ruang bakar motor bakar itu sendiri (Teknik Konversi Energi:
2011). Otto (1867) adalah penemu motor bensin yang menggunakan proses
nyala busi dirancang untuk bahan bakar bensin, siklus motor yang dihasilkan
adalah motor 4 langkah yang dinamakan dengan siklus otto. Motor bensin dapat
dengan campuran udara pada ruang bakar dan menghasilkan panas dan tekanan,
turun piston. Tenaga dihasilkan dari beberapa unsur yaitu bahan bakar, udara,
nyala api, kompresi dan ketepatan waktu pada saat pembakaran. Proses
pembakaran pada motor bensin disebabkan pada saat campuran bahan bakar
tekanan ini busi meloncatkan bunga api sehingga terjadi pembakaran. Campuran
tekanan pada ruang bakar dimanfaatkan untuk menggerakan piston naik turun,
selanjutnya diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol. Motor bensin 4
langkah adalah motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan dalam 4 kali gerak
9
10
bolak-balik langkah piston atau dua kali putaran poros engkol. Langkah piston
adalah gerak piston tertinggi atau TMA sampai yang terendah TMB. Menurut
Hidayat (2012) siklus kerja adalah rangkaian proses yang dilakukan oleh gerak
karena memiliki kekurangan yaitu boros dan emisi gas buang dapat merusak
tersebut keunggulan dari motor 2 langkah antara lain adalah efisiensi bahan bakar,
emisi gas buang lebih ramah lingkungan dan perawatan yang mudah. Bedasarkan
hal tersebut maka alasan motor bensin 2 langkah yang sudah mulai ditinggalkan
1. Langkah Hisap
Langkah hisap adalah saat piston bergerak dari titik mati atas (TMA)
menuju titik mati bawah (TMB). Proses langkah hisap dimulai pada TMA lalu
piston bergerak menuju TMB. Katup hisap sudah terbuka untuk menghasilkan
daya hisap agar udara dan bahan bakar masuk kedalam ruang bakar. Pada proses
saat katub buang dalam keadaan tertutup selanjutnya akan dilanjutkan dengan
langkah kompresi.
2. Langkah Kompresi
bahan bakar dan udara akan dikompresikan sehingga tekanan dan temperatur naik
sesuai dengan perbandingan kompresi. Tekanan yang terjadi pada dalam silinder
sangat tinggi dalam proses ini tidak boleh terjadi kebocoran, jika terjadi
3. Langkah Usaha
Langkah usaha yaitu keadaan katup hisap dan katup buang masih dalam
bunga api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah
dikompresikan pada saat langkah kompresi. Campuran bahan bakar yang telah
Tenaga yang telah dihasilkan tersebut akan diteruskan ke poros enggol. Piston
telah melakukan 3 langkah dan poros engkol sudah berputar satu setengah
putaran.
12
4. Langkah Buang
Langkah buang yaitu piston bergerak dari TMB menuju TMA, saat proses ini
katup hisap tertutup dan katup buang akan terbuka untuk mengeluarkan gas
udara bebas. Posisi piston jika sudah mencapai titik TMA maka katup buang
sudah menggunakan EFI (Electronik Fuel Injection). EFI adalah semua sistem
yang dikontrol oleh elektronik dan salah satunya adalah sistem bahan bakar yang
diatur secara elektronik agar mendapatkan campuran bahan bakar dan udara yang
ideal untuk memenuhi kebutuan motor bakar, sehingga didapat daya dan
akselerasi motor optimal dengan konsumsi bahan bakar yang irit serta emisi gas
buang ramah lingkungan (Taplin L. B, 1980). Bahan bakar ditampung pada tangki
dan disaring oleh filter, selanjutnya bahan bakar dipompa untuk menghasilkan
tekanan dan dicampur dengan udara setelah itu disemprotkan oleh injektor pada
throttle body diteruskan ke ruang bakar. Kendaraan saat ini sudah menggunakan
yaitu lebih hemat konsumsi bahan bakar dan efisiensi daya mesin tinggi.
Kelebihan dari EFI ini adalah didapat daya mesin lebih optimal, akselerasi
mesin lebih meningkat dan sisa gas dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan
13
yang digunakan menyalurkan bahan bakar ke ruang bakar antara lain adalah:
1. Fuel tank sebagai tempat penyimpanan bahan bakar pada suatu kendaraan.
2. fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran dari bahan bakar supaya tidak
terisap pompa bahan bakar, karena jika ada kotoran yang masuk bisa
3. Fuel pump adalah pompa yang berguna untuk memompa bahan bakar dari fuel
tank ke injektor. Pemompaan bahan bakarnya harus lebih banyak agar tekanan
dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi
4. Fuel pressure regulator adalah sebagai pengatur tekanan bahan bakar untuk
yaitu 250,0 kPa (35,6 psi, 2,5 kgf/cm²). Tekanan jika kurang dari angka
5. Fuel feed house berfungsi sebagai selang untuk menyalurkan bahan bakar dari
dari tangki kepada injektor. Fuel feed house harus tahan terhadap tekanan
tinggi, jika terjadi kebocoran akan mengurangi tekanan yang dihasilkan oleh
pompa.
14
Pada sistem EFI dibagi menjadi 3 pengontrol yaitu yang pertama adalah
sensor yang berfungsi sebagai input berfungsi untuk mendeksi beban mesin.
Sistem pengolah data atau biasa disebut ECU (Electronic Control Module)
berfungsi untuk penerima sinyal. Actuator yang berguna untuk mengolah data
perintah dari ECU menjadi perintah aksi pada sistem. Berikut sensor yang
rangkaian actuator pada mesin dan merupakan otak dari suatu kendaraan.
Kerusakan dari mesin akan dideteksi oleh sensor, selanjutnya sinyal akan dikirim
kinerja mesin lebih efisien karena hanya memainkan varisi dari waktu dan
campuran bahan bakar akan menghasilkan daya yang optimal pada sebuah mesin.
15
EFI pada sistem bahan bakar. Sensor ini terletak pada bagian yang berhubungan
dengan intake manifold. Fungsi dari sensor ini adalah untuk mengetahui tekanan
udara pada intake manifold dan menghitung jumlah udara yang masuk.
pembukaan katup gas, sensor ini berhubungan dengan throttle valve. Pada saat
katup throttle membuka maka TPS akan mendeteksi perubahan posisi katup
tersebut, selanjutkan sinyal akan dikirim kepada ECU. Sinyal dari TPS yang
diberikan kepada ECU digunakan untuk mengontrol mesin saat idle, Pemutusan
sistem kontrol emisi saat akselerasi dan pengatur konsumsi bahan bakar.
ke dalam mesin dan mengatur jumlah bahan bakar yang diperlukan injeksi untuk
menyemprotkan ke throttle body. Sensor ini terletak menjadi satu bagian dengan
sensor MAP dan TPS. IAT mempunyai 2 terminal yaitu THA dan E2 selanjutnya
ECU yang mengatur menyuplai tegangan pada terminal tersebut. Variasi tegangan
inilah yang menjadi sebagai patokan bagi ECU untuk menentukan temperature
Fungsi dari sensor ECT adalah untuk mendeteksi temperatur air pendingin
radiator. Letak sensor ini terletak pada saluran air radiator sebelum thermostat.
Sensor ini sangat berpengaruh untuk mengontrol proses injeksi bekerja, saat
16
pengapian, variable valve timing karena suhu pada air pendingin saat berpengaruh
C. Carbon Cleaner
Kebutuhan zat adiktif pada saat sekarang ini sangat meningkat pesat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan harga minyak bumi, efisiensi
komsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. Zat aditif yang dimaksud pada
penelitian ini adalah cairan yang dicampurkan ke dalam bahan bakar melalui
tangki. Sifat zat aditif adalah meningkatkan sifat dasar pada bahan bakar, dapat
menaikan bilangan nilai oktan dan sebagai pembersih pada ruang bakar akibat
pembakaran dari bahan bakar yang mengandung timbal. Zat aditif digunakan
sebagai campuran bahan bakar pada rasio kompresi tinggi untuk meningkatkan
kinerja mesin dan mengurangi emisi dengan efisiensi rendah (Celik M. B, 2008).
Proses pembakaran yang tidak sempurna juga dapat menimbulkan deposit kerak
carbon pada ruang bakar, zat aditif memiliki cara penggunaan yang tepat agar
Carbon Cleaner adalah cairan khusus yang digunakan untuk menjaga dan
merawat kondisi mesin agar tetap bagus dan prima. Fungsi utamanya adalah untuk
menghilangkan karbon dari sisa hasil pembakaran yang tidak sempurna sehingga
kondisi ruang bakar menjadi bersih dan pada saluran bahan bakar seperti injektor,
karbon (Rath H. P, 1992). Bahan dasar pembuatan ini adalah Poly Ether Amine
dan cara pemakaian sebanyak 75 ml carbon cleaner dapat digunakan untuk 3-5
liter bahan bakar dengan dicampurkan, agar dapat membersihkan sisa- sisa
17
3000 km untuk pembersihan maksimal, hanya untuk mesin 4 langkah ( injeksi dan
kerusakan komponen piston dan tenaga yang dihasilkan mesin kurang optimal.
Kandungan yang terdapat pada cairan zat adiktif ini adalah Poly Ether Amine
(PEA) berfungsi sebagai pembersih ruang bakar, mengurangi emisi gas buang dan
tidak menimbulkan racun. Penemuan PEA berawal pada tahun 1967 oleh Charles
Pedersen yang bekerja dibidang kimia. Struktur utama dari zat aditif ini
tersusun atas gugusan fungsional amine yang berikatan dengan atom karbon dan
memiliki kandungan air sekitar 0,1%. Rantai primer dari amine yang mampu
Fungsi lain dari zat adiktif carbon cleaner ini antara lain adalah:
tidak baik.
5. Tidak ada efek samping yang berbahaya: pengentalan oli, kerusakan bearing,
Menurut Kirana (2005) campuran zat aditif terhadap bensin (1:10) PEA
(Polyether Amine) pada pengujian dapat peningkatan daya sebesar 4,28 % dan
bakar bensin murni. Penelitian yang dilakukan Saputra (2013) waktu rata-rata
akselerasi yang dihasilkan pada campuran bahan bakar dengan zat aditif didapat
waktu 10,847 detik lebih cepat 20,69% dibanding dengan bahan bakar murni yang
gas buang yang dihasilkan. Daya yang dihasilkan mengalami peningkat dari pada
bahan bakar yang tidak dicampur dengan cairan carbon cleaner. Pada emisi gas
membentuk kompleks stabil pada fase cairan dan gas. Rantai primer Amine
mampu saling terikat dengan logam inilah dapat digunakan untuk membersihkan
pada ruang bakar. Karakteristik Polyether Amine pada bahan bakar akan
menyebabkan peningkatan pada nilai oktan. Penelitian yang dilakukan oleh Barlin
mempunyai nilai oktan 4805,41 cal/g. Reaksi pembentukan Poly Ether Amine (C6
H16 N2 O2) dengan gugusan fungsional Polyether yang mengikat amine adalah:
C6 H14 O3 + 2N H2 C6 H16 N2 O2 + H2 O
19
D. Pertamax RON 92
senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Senyawa
diinginkan. Pada bensin sebagian fraksi panjang harus diubah konversi ke fraksi
Bahan bakar pada kendaraan yaitu mempunyai sifat yang mudah terbakar
dan sesuai dengan kompresi. Ditinjau dari wujudnya bahan bakar dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu, bahan bakar padat, bahan bakar minyak dan bahan bakar gas.
20
Pemilihan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat
mengurangi tenaga mesin itu sendiri dan yang hanya didapatkan adalah hasil gas
buang mencemari lingkungan. Sifat dari bahan bakar antara lain yaitu penguapan,
nilai bakar jumlah total energi yang terkandung dalam bahan bakar, titik nyala
bahan bakar. Kualitas bahan bakar dinyatakan pada bilangan nilai oktan. Oktan
adalah nilai yang terkandung pada bahan bakar untuk bertahan terhadap
kemungkinan terbakar sendiri akibat menerima tekanan tinggi pada ruang bakar
kendaraan. Semakin tinggi nilai oktan maka dibutuhkan tekanan yang tinggi dan
semakin tahan pada terjadinya detonasi (Satibi, 2013: 44). Nilai oktan tinggi
digunakan pada pada kompresi rendah maka tidak akan menghasilkan tenaga yang
besar, sebaliknya nilai oktan rendah digunakan pada kompresi tinggi akan
penggunaan kendaraan, nilai oktan harus sebanding dengan nilai kompresi agar
nama bilangan nilai oktan bahan bakar yaitu Research Octane Number. RON 92
adalah bahan bakar dari minyak bumi dihasilkan dengan penambahan zat adiktif
desember 1999 pertamax diluncurkan sebagai pengganti dari Premix 1994 dan
yang mempunyai nilai tekanan kompresi 10:1 hingga 11:1 dan kendaraan yang
sudah menggunakan sistem EFI. Rumus kimia pertamax adalah C10 H24 bahan
21
bakar ini sudah tidak mengandung campuran timbal sehingga dapat mengurangi
emisi gas buang seperti nitrogen oksidan, karbon monoksida dan menjadikan
ramah lingkungan. Keunggulan dari pertamax adalah mesin lebih bersih dari
sehingga mesin lebih halus. Kandungan kadar nilai oktan pertamax adalah 92
lebih tinggi dari pertalite maupun premium dan mengakibatkan bahan bakar ini
dapat memberikan prestasi yang lebih bagus kepada daya dan akselerasi yang baik
pada mesin dan ruang bakar. Kandungan nilai oktan 92 pada pertamax bukan
ketukan yang dihasilkan setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% normal
hektana (Saidah, 2013: 5). Pembakaran lebih sempurna jika sesuai dengan tekanan
saluran intake valve dan ruang bakar, tapi bukan berarti kendaraan yang
pada SPBU, karena setiap SPBU tidak sama dalam kandungan timbal pada bahan
bakar. Cara untuk mengatasinya dengan memberikan cairan aditif yang banyak
dijual dipasaran agar lebih optimal dalam pembersihan karbon pada saluran
maupun pada ruang bahan bakar. Pertamax dianjurkan untuk kendaraan yang
23
sudah mempunyai sistem EFI agar saat proses pencampuran bahan bakar menjadi
optimal dan terbakar seluruhnya serta menghasilkan emisi gas buang yang lebih
ramah lingkungan.
E. Daya Mesin
Menurut Putra (2014: 15) daya mesin adalah kemampuan motor untuk
menghasilkan daya maksimal pada putaran yang telah ditentukan dan menjelaskan
besarnya kerja mesin dengan waktu atau rata-rata kerja yang dihasilkan,
sedangkan menurut Arends dan Berenschot (1980: 18) daya mesin merupakan
besarnya kerja mesin yang dihasilkan selama waktu tertentu dengan satuan daya
yaitu watt. Pada fisika daya adalah kecepatan untuk melakukan suatu kerja. Daya
Menurut Jama (2008: 25) Hal ini berbeda dengan kenyataan bahwa
kenaikan putaran mesin tidak selalu diimbangi dengan peningkatan daya yang
dihasilkan. Jika putaran mesin terlalu tinggi biasanya tenaga yang dihasilkan akan
menurun. Ada satu variabel yang nilainya selalu berubah yaitu tekanan.
Perubahan pada nilai tekanan ini yang dipengaruhi oleh banyak faktor,
cepat. Pengaruhnya terhadap volume silinder menjadi berkurang saat proses kerja
dan penurunan nilai indikator, sama halnya pada daya maksimum juga akan
(2007: 52) peningkatan daya disebabkan oleh frekuensi putar mesin dan derajat
24
pengisian pada silinder. Pada frekuensi putaran mesin yang lebih tinggi lagi daya
akan kembali menurun, karena pada derajat tersebut pengisian di silinder menjadi
buruk. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan daya mesin antara lain
menghitung gaya yang bekerja maka tekanan harus dikalikan dengan luas piston
(Pi x A). Daya ditentukan dalam N.m/s (J/s = Watt) maka gaya harus dikalikan
dengan langkah piston dalam meter dan frekuensi putarnya, dengan demikian
Keterangan:
F. Akselerasi
waktu tertentu. Kecepatan benda bergerak selalu berubah-ubah atau tidak tetap,
objek yang bergerak bisa semakin cepat atau semakin lambat. Pada objek yang
bergerak semakin cepat maka percepatan tersebut bernilai positif, namun bila
motor rata-rata banyak yang salah mengartikan akselerasi dan top speed
25
kendaraan. Kendaraan yang mempunyai akselerasi baik belum tentu memiliki top
speed yang tinggi, sebaliknya kendaraan yang memiliki top speed tinggi belum
tentu akselerasinya baik karena dipengaruhi oleh rasio perbandingan gear pada
sistem perpindahan gigi dan final gear output. Beberapa faktor yang
mempengaruh pada top speed dan akselerasi antara lain adalah rantai dan final
gear, ban, beban pengendara, hambatan angin dan timing perpindahan gear.
berubah dari posisi semula (Giancoli, 2014:33). Akselerasi yang baik dimiliki
oleh suatu kendaraan, maka akan semakin cepat kendaraan tersebut umtuk
yang sangat baik guna memaksimalkan kinerja dari sebuah mesin kendaraan,
berikut:
v
A= t (Giancoli 2014:32)
Keterangan :
A = Akselerasi (m/s2)
t = Waktu (s)
v = Kecepatan (m/s)
G. Kerangka Konseptual
26
MESIN
BAHAN BAKAR
PENAMBAHAN
PERTAMAX ZAT ADIKTIF
PEMBAKARAN
TEKANAN
USAHA
PEMBAKARAN
PUTARAN
MESIN
AKSELERASI DAYA