Bab 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Bab 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Bab 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
BAB 5
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.Manajemen juga mengatur hal yang dikelola
agar tercapai hasil yang memuaskan. Pendapat ahli mengemukakan pendapat yang berbeda
namun maksudnya tetap sama. Pengelolaan manajemen bukan hanya dalam hal bisnis atau
pekerjaan tetapi dalam waktu dan dalam kegiatan sehari-hari.
Istilah manajemen memiliki banyak pengertian. Pengertian manajemen menurut Daft (2003;4)
yaitu : “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient
manner through planning organizing leading and controlling organizational recources.” Arti
dari pengertian manajemen diatas adalah, manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan
cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengawasan sumber daya. Secara universal manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber
daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai kegiatan
organisasi profit maupun non profit.
Selain kategori besar manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki memiliki peran
manajerial yang berbeda.Seorang peneliti.Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang
manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
1. Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan
memanfaatkan sumber daya.
2. Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkan dan mengawasi
karyawan dan organisasi.
3. Peran Informasi adalah, mereka dimana para manajer memberikan dan mengirimkan
informasi.
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat
menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan,
pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi
manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada
keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu
mencakup hal-hal berikut:
a. Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
b. Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang
ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
c. Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakan.
d. Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
e. Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
f. Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan proyek yang direncanakan.
2. Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H: - What : apa tujuan yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
- When : kapan hal tersebut akan dilakukan
- Who : bagaimana cara melakukannya
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana
yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Actuating adalah menggerakkan orang-
orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (Leadership). Sedangkan Leadership adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan
lancar dan tujuan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam
pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang
tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses,
yaitu:
a. Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
b. Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
c. Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
TIPE-TIPE MANAJEMEN
1. Segi Tipe Golongan
a. Golongan pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
b. Golongan menengah (independent) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya
dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan
lain-lain.
c. Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak
senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain
sebagai pemimpin mereka.
2. Segi Tipe Leadership
KelKelemahannya yaitu :
1) Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan,
sehingga selalu akan gagal.
2) Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan
sebagai bapak.
3) Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
4) Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak
dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
c. Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para
insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam
rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau
kwalitas kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
1) Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat
diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
2) Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional,
dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
3) Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau
robot.
PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan
tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
3. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan
tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Pimpinan harus mengupayakan terjalinnya komunikasi yang lancar dalam organisasi. Ada 3 jenis
komunikasi yang perlu dibina oleh pimpinan yaitu:
1. Komunikasi ke bawah (Down Ward Communication)
2. Komunikasi ke atas (Up Ward Communication)
3. Komunikasi Horizontal (Horizontal Communication)
DEFINISI ORGANISASI
Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam
sebuah sistem. Definisi lain menyebutkan, organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu
berinteraksi dengan wewenang tertentu. Menurut kamus istilah organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang
yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-
masing untuk mencapai suatu tujuan.
FUNGSI PENGORGANISASIAN
1. Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
2. Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
3. Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
BENTUK-BENTUK ORGANISASI:
1. Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari
pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan
bertanggung jawab langsung pada atasan.
2. Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis
seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
3. Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan
organisasi garis dan staf.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang
mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin
dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2. Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya,
sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang
diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada
atasan.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan
yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7. Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
8. Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9. Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada orang lain.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang
dan tanggung jawab yang berbeda-Deda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam
pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
4. Bentuk Lingkaran, bagan ini menggambarkan jabatan terendah disusun dari luar bidang
lingkaran ke arah titik tengah pusat lingkaran, dimana di titik tengah adalah pimpinan
tertinggi.
Penyebab kegagalan :
1. Kurangnya kehandalanSDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya
pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang di ambil karena tidak dapat
memvisualisasikandengan jelas usaha yang akan digeluti.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali
kredit).
4. Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena
rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang
belum pernah diaplikasikan.
5. Tempat usaha dan okai yang kurang memadai.
6. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku
dan sarana peralatan.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi
9. Keuntungan yang tidak mencukupi
10. Tidak adanya produk yang baru.