Proposal Dagu Piscok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negeri yang kaya akan sumber daya alamnya mulai dari
rerumputan, pohon-pohonan dan juga buah-bahan. Segala macam jenis tanaman dapat
tumbuh di negeri Indonesia. Namun kekayaan yang melimpah belum semuanya
dimanfaatkan  oleh masyarakat dengan baik. Sehingga potensi di Indonesia banyak yang
belum digunakan dengan maksimal.
Salah satu kekayaan Indonesia yang belum termanfaatkan dengan baik adalah dari
segi buah-buahan, diantaranya adalah pisang yang sebenarnya jumlah dan jenisnya sangat
melimpah namun kita belum dimanfaatkan secara optimum. Pisang pisang mempunyai
kandungan gizi yang sangat besar. Namun tidak semua orang menyukai jenis buah ini.
Saat ini, konsumen coklat sangat banyak mulai dari anak-anak, dewasa, remaja
sampai orang tua. Karena sebagian orang menganggap bahwa dengan memakan coklat maka
fikiran dapat tenang dan juga enjoy, sehingga mereka lebih suka mengkonsumsi coklat
daripada produk lainnya. Dengan  pemaparan diatas maka kami berinovasi untuk
menggabungkan pisang dengan coklat yang membentuk suatu produk yakni Dagu PIscok
“Dadar Gulung Pisang Coklat”. Dimana dengan produk ni konsumen secara tidak langsung
akan makan pisang dan coklat secara bersamaan sehingga asupan gizi dapat terpenuhi.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan permasalahan
yang coba diangkat dalam proposal ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi bisnis Dagu Piscok “Dadar Gulung Pisang Coklat”?
2. Bagaimana strategi pemasaran Dagu Piscok “Dadar Gulung Pisang Coklat”?
3. Bagaiman analisis persaingan Dagu Piscok “Dadar Gulung Pisang Coklat”.
4. Bagaimana rencana desain dan pengembangan, rencana operasi dan
manajemen Dagu Piscok “Dadar Gulung Pisang Coklat”?
5. Bagaimana analisis rencana keuangan Dagu Piscok “Dadar Gulung Pisang
Coklat”?
C. Tujuan
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang deskripsi bisnis Dagu PIscok “Dadar Gulung Pisang
Coklat”.
2. Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran Dagu PIscok “Dadar Gulung
Pisang Coklat”.
3. Untuk mengetahui tentang analisis persaingan Dagu PIscok “Dadar Gulung
Pisang Coklat”.
4. Untuk mengetahui tentang Rencana desain dan pengembangan, rencana operasi
dan manajemen Dagu PIscok “Dadar Gulung Pisang Coklat”.
5. Untuk mengetahui tentang analisis rencana keuangan Dagu PIscok “Dadar
Gulung Pisang Coklat”.
 
 
 
 
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG RENCANA BISNIS

A. Ringkasan Eksekutif
 Konsep bisnis
Konsep bisnis dagu piscok ini adalah sebagai penerapan dari materi kewirausahaan dan
sekaligus mencoba bersahabat dengan ketidakpastian dalam dunia usaha guna mencapai
target yang ingin di capai.
 Misi perusahaan
Misi dari usaha yang kami jalankan adalah menyediakan produk alternative sebagai
pengganti tidak sarapan pagi
 Produk/jasa
Produk yang kami tawarkan adalah dari jenis makanan siap dagu. Produk ini kami beri
nama Dagu Piscok (Dadar Gulung Pisang Coklat) yang sesuai namanya, produk ini
terbuat dari pisang dan coklat
 Persaingan
Pesaing “Dagu Piscok” ialah makanan siap saji yang sudah banyak orang
memproduksinya, sehingga banyak pesaing dalam melakukan bisnis ini. Meskipun
demikian makanan siap saji “Dagu Piscok”  ini mempunyai ciri khas dan keunikan
yaitu isi dari dadar gulung yang terbuat dari pisang dan coklat, serta bila dilihat dari
segi bentuknya dapat menarik konsumen
 Target dan ukuran pasar
Sasaran produk dagu piscok ini adalah dari golongan
–   Pelajar/ Mahasiswa
–   Anak-anak
–     Ibu rumah tangga
–  Umum
 Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang kami terapkan guna mencapai target pasar adalah dengan
membuat inovasi kemasan produk yang menarik sehingga konsumen merasa tertarik
dan ingin mencobanya
 
 
 
 Keuangan
Untuk segi keuangan kami sepenuhnya mempercayakan kepada tim akuntan dan
bendahara untuk mengelola keuangan demi kelancaran bisnis ini.
 
B. Deskripsi Bisnis
 Visi dan misi
Misi dari usaha yang kami jalankan adalah menyediakan produk alternative sebagai
pengganti saat tidak sempat sarapan pagi
 Gambaran sekilas tentang produk/jasa
Dadar gulung Pisang coklat merupakan produk makanan yang berbentuk gulungan
yang berisi  pisang yang dibalut dengan coklat sebagai bungkus dan untuk menarik
konsumen karena rasa coklat yang banyak disukai serta harganya sangat  terjangkau.
 Perkembangan sampai saat ini
Awalnya, produk Dadar gulung pisang cokelat ini kurang diminati oleh konsumen,
mungkin karena baru, belum terlalu familiar di area kampus dan konsumen belum
mengenal, tetapi berkat usaha dari tim marketing, ahirnya lama-kelamaan produk ini
laku keras.
 Status hukum dan kepemilikan
Produk ini belum memiliki status hokum yang syah dan untuk infokepemilikannya
masih atas nama direktur utama.

C. Strategi Pemasaran
Dalam industri makanan tradisional persaingan yang terjadi hanya dalam skala yang
kecil. Dalam hal ini disebabkan kurangnya informasi tentang adanya produsen atau industri
makanan tradisional tersebut d daerah lain, juga dikarenakan kualitas dari produk yang
standar. Sehingga, masyarakat lebih memilih industri makanan tradisional yang jaraknya
lebih dekat.
Kondisi tersebut merupakan suatu titik kosong atau celah yang dapat dimanfaatkan
untuk mengebangkan industri dengan skala yang lebih besar. Untuk membentuk atau
memiliki skala yang lebih besar maka, industri makanan tradisional harus memiliki inovasi
tertentu yang mana membedakan dari industri lain yang ada dalam jenisnya hampir sama.
Salah satu inovasi dapat dilakukan dengan pemanfaatan media sosial, website, serta
sarana informasi yag lainnya. Sehingga mengubah pasar yang menjadi target. Dari pasar
tradisional yang hanya mengandlkan posisi kios yang nantinya memiliki pelanggan dari
lingkungan kios tersebut menjadi industri makanan tradisional yang memiliki pelanggan dari
berbagai tempat yang masyarakatnya memiliki akses informasi baik.
 
D. Analisis Persaingan
Persaingan industri makanan yang semakin semarak, menuntut pelakubisnis dalam
bidang makanan untuk dapat selalu menggunakan strategi bersaing yang relevan dengan
perkembangan kondisi lingkungan bisnisnya agar dapatmempertahankan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan terhadapperusahaan sejenis serta tetap eksis dalam
lingkungan bisnisnya.
Para pelaku usaha diharuskan memperluas pasarnya serta memperhatikan pangsapasar
yang ada di daerahnya. Misalnya, industri makan berada dalam lingkup kota malang yang
merupakan kota dengan jumlah pendatang yang cukup banyak. Pengusaha harus melakukan
upaya untuk menarik konsumen yang berasal dari pendatang. Pendatang-pendatang ini pun
harus diklasifikasikankan dalam kelopok-kelompok berdasarkan tujuannya datang ke malang.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui tempat pemasaran yang strategis dan penyesuaian harga
dengan kondisi konsumen.
Dalam usaha yang kami lakukakan yaitu sebagai produsen piscok (pisang coklat yang
merupakan inovasi dari dadar gulung, kami memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan
para produsen makanan tradisional lain antara lain media pemasaran yang lebih baik, rasa
yang lebih enak dibanding dengan produsen makanan sejenis di sertai enga harga yang
terjangkau. Dan kami akan meningkatkan produk kami dengan penambahan rasa atau jenis
produk, yang nantinya memiliki ketahanan simpan yang lebih lama dibanding produk lan.
Hal itu akan meningkatkan luasan daya jangkau dari produk kami.
 
E. Rencana Desain dan Pengembangan
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain
produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga
dapat meningkatkan keuntungan. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan
produk tidak terjual. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja,
bidang yang lain pun akan terkena pengaruhnya(Dwiputo,2012).
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang sering disebut
segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan jadwal yang tepat.
Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam
desain, yaitu desain harus dapat dirakit, didaur ulang,  diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas
korosi, biaya rendah, serta waktu yang tepat.  Untuk itu dalam mendesain suatu produk, harus
memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain. Guna
mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat dilakukan dengan beberapa metode
pendekatan, mulai dari metode yang sederhana hingga metode yang advance
(Sembiring,2010).
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus
memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya
ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang
sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada.
Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh
penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan
produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Menurut Chandra (2002), Proses Pengembangan produk adalah langkah-langkah atau
kegiatan-kegiatan di mana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun,  merancang, dan
mengkomersialkan suatu produk.
 
F. Rencana Operasi dan Manajemen
Fasilitas utama sebagai pusat perdagangan dan jasa dengan sifat komersial diharapkan
menjadi kawasan yang mampu menjadi magnet bagi kawasan sekitarnya. Perdagangan
dengan konsep ruang komersial rekreatif diharapkan mampu menciptakan magnet kawasan
sendiri sehingga akan melahirkan aktifitas komunitas manusia pada kawasan tersebut.
–        Proses Produksi
Proses produksi / proses pembuatan Dadar Gulung Pisang Coklat (Dagu Piscok) ini
hampir sama seperti pembuatan dadar gulung pada umumnya pada umumnya, perbedaannya
hanya pada penggantian isi dadar gulung yang biasanya di isi kelapa tetapi kali ini diisi
potongan pisang. Berikut bahan dan cara pembuatannya :
Bahan Kulit:
 250 g tepung terigu protein sedang/cap segitiga biru
 1 sdm tepung kanji
 300 ml santan kental dari ½ butir kelapa
 ½ sdt pasta pandan/pewarna coklat
 60 ml air perasan daun suji
 3 butir telur ayam, kocok lepas
 ½ sdt garam halus
Bahan Isi:
 Potongan pisang
 100 g fula merah, iris halus
 3 sdm gula pasir
 50 ml air
 1 lembar daun pandan, potong-potong
 ½ sdt garam halus

–     Pengendalian Persediaan
Bila jumlah produksi setiap periode tidak diperhitungkan secara tepat, maka akan terjadi
kelebihan atau bahkan kekurangan persediaan bahan baku produksi. Persediaan dilakukan
mulai dari bahan baku sampai barang jadi yang berguna untuk :
1. Mengurangi resiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk menunjang proses produksi.
2. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai
dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.
3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat
digunakan seandainya bahan/barang itu tidak tersedia dipasaran.
–    Pasokan dan Distribusi
Pasokan dan distribusi untuk awal produksi ditargetkan pada wilayah Kota Malang dan
Kabupaten Malang saja, dikarenakan perlu untuk mengetahui juga tingkat kesukaan
masyarakat pada produk yang kami buat. Bila hasilnya memuaskan, akan kami coba untuk
didistribusikan ke wilayah Jawa Timur misalnya.
–   R&D/Pengembangan Produk
Produk ini bisa dikatakan produk inovasi baru dikalangan masyarakat. Produk ini berpotensi
untuk memberikan kontribusi terhadap laba bisnis yang ada. Jadi inovasi ini perlu
dikembangkan demi keberlanjutan program bisnis.
–    Kontrol Keuangan
Kontrol keuangan ini dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti
kesalahan dalam memasukkan keuntungan, ketepatan membayar tenaga kerja (bila ada), dll.
–          Tim Manajemen
Tim manajemen diperlukan untuk mengontrol dan memanage segala proses seperti proses
penyediaan bahan baku, proses produksi sampai dengan distribusi. Itu dilakukan supaya
dapat meminimalisir segala kesalahan yang dapat merugikan.
–          Konsultan
Konsultan sangat dibutuhkan untuk memberikan masukan-masukan tentang kualitas bahan
baku yang baik untuk menjaga produk agar tetap berkualitas tinggi dan disukai oleh banyak
masyarakat.
 
G. Analisis Rencana Keuangan
a)      Biaya Tetap (FC)
b)      Biaya usaha untuk produk Pisang Coklat Keju (Piscok)
Tabel 1. Biaya usaha
No. Uraian Rp./ tahun
1 Biaya administrasi 200.000,-
2 Biaya promosi 150.000,-
3 Sewa tempat 500.000,-
Jumlah 850.000,-
c)      Biaya usaha untuk jenis-jenis produk
= Rp. 850.000,-tahun

1. Jenis Produk “Pisang Coklat Keju”


 Biaya Tetap (FC)
i.  Biaya usaha = Rp. 850.000,- / tahun
ii.  Biaya penyusutan
Tabel 2. Biaya penyusutan
Umur
No. Harga Tetap Nilai Awal (Rp) (per/bulan) Jumlah (Rp)
1 Tepung 80.000 4 40.000
2 Coklat 80.000 4 40.000
3 Keju 80.000 4 40.000
3 Teflon/ Penggoreng 200.000 2 100.000
6 Gas elpiji 15.000 1 15.000
7 Plastik 10.000 2 5.000
Total 465.000 17 240.000
 
Biaya Tetap     = Biaya usaha + Biaya penyusutan
= Rp. 850,000,- + Rp. 240,000,-
= Rp. 1,090,000,- / tahun
= Rp. 90,833- / bulan

Biaya Tidak Tetap (VC)


Listrik dengan harga / kWh                        = Rp. 450,-
Lampu penerangan             = 10 watt x 24 = Rp. 108.000,-
Total                                                            = Rp. 108.000,-

b. Biaya tenaga kerja


Biaya tenaga kerja        = 1 orang x Rp. 150.000,- / bulan
= Rp. 150.000,-
Biaya tidak tetap (VC) Bule Englands Gila
=a+b
= Rp. 108.000,- + Rp. 150.000,-
= Rp. 258.000,-
Biaya Produksi (TC) = Biaya Tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= Rp. 90,833,-  + Rp. 258.000,-
= Rp.348,833,-
 
 
Perkiraan Penerimaan (Per Bulan)
Tabel 3. Perkiraan penerimaan
No. Produk Total Produksi Harga Jual Satuan Total Penjualan (Rp)
1. Piscok Bulan I 100 1.500,- 150,000,-
2. Piscok Bulan II 100 1.500,- 150,000,-
3. Piscok Bulan III 100 1.500,- 150,000,-
4 Piscok Bulan IV 100 1.500,- 150,000,-
Jumlah 600.000,-

Keuntungan               = Penerimaan – Total Biaya Produksi


= 600.000,- – Rp. 348,833,-
= Rp. 948,833,- per 4 bulan
 
Break Event Point (BEP)
Atas Dasar Sales
BEP     = Rp. 956,136,8- dibulatkan Rp. 956,137,-
Jadi, pendapatan penjualan yang harus dicapai untuk bisa Break Even Point adalah Rp.
956,137,-

Atas Dasar Unit


BEP     = 70 buah burger lele
Jadi, untuk mencapai Break Even Point (BEP) sebesar Rp. 956,137,-maka produksi yang
dihasilkan atau yang dijual sebanyak 70 buah piscok.
 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nama produk adalah Dagu Piscok (Dadar gulung pisang coklat) merupakan inovasi
dadar gulung dengan isi pisang dan coklat yang bergizi serta dapat di konsumsi dengan harga
yang mudah di jangkau.
Strategi pemasaran dagu piscok diawali dengan dari mulut ke mulut kemudian
menggunakan media seperti pamphlet, brosur dan lain sebagainya. Adapun persaingan pasar
kita masih dapat menghadapinya dengan menggnakan jenis produk yang unik serta
dibutuhkan dan disenangi banyak orang.
Cara berjualan atau pemasaran adalah dengan di taruh di kantin kejujran, langsung
ditawarkan ke konsumen dan juga di titipkan pada fotocopy di FPIK UB.
 
B. Saran
Negara kita adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya oleh karena itu mari
kita manfaatkan secara optimum dengan tetap menjaga kelestariannya dan semoga rencana
bisnis ini dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai