Laporan Praktikum Ii Sistem Integumen Dan Otot

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


TPB 18138/1 SKS
SISTEM INTEGUMEN DAN OTOT

Dosen Pengampu:
Nurul Himmah, S. Pd., M. Pd.

Asisten Dosen:
Norfajrina
Puteri Ameliani Alicia Wijaya

Oleh:
Fazry
NIM 180101110208
Kelompok 1

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARMASIN
OKTOBER 2020
PRAKTIKUM II
SISTEM INTEGUMEN DAN OTOT
Tujuan : 1. Mengetahui letak susunan syaraf pada indra peraba
2. Mengetahui struktur penyusunan integumen
3. Mengetahui struktur penyusun dermis
4. Mengetahui struktur penyusunan epidermis
5. Membedakan otot jantung, otot lurik dan otot polos
6. Mengetahui otot manusia tampak Depan dan Belakang
Hari/Tanggal : Rabu, 7 Oktober 2020
Tempat : Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara
A. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar Kulit
2. Gambar Otot Polos, Otot Lurik dan otot Jantung
3. Gambar Otot manusia tampak depan dan belakang
4. Atlas Anatomi Tubuh Manusia
5. Alat tulis
B. CARA KERJA
1. Menggambarlah bagian-bagian integument
2. Memberikan keterangan bagaian-bagaian tersebut
3. Memberikan warna pada tiap-tiap jaringan
4. Mengamatilah dan Gambarlah serta memberikan keterangan pada preparat
otot polos, otot lurik dan otot jantung.
5. Memberikan keterangan pada gambar otot tubuh.
C. TEORI DASAR
1. Sistem Integumen
Sistem integumen adalah suatu jaringan yang menutupi dan melindungi
bagian luar tubuh manusia serta berinetraksi langsung dengan lingkungan.
Sistem integumen merupakan alat pengeluaran yang mengeluarkan zat sisa
berupa keringat. Kulit terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
a. Epidermis (Kutikula)
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit yang memiliki struktur yang
tipis dan memiliki tebal 0,07 mm terdiri dari:
1) Stratum korneum ( Lapisan Tanduk)
Lapisan ini terdiri dari sel-sel yang sudah mati yang selalu
mengelupas, tidak memiliki inti sel serta mengandung zat keratin
terletak paling luar. Lapisan tanduk memiliki untuk mencegah
masuknya mikroba dan mencegah penguapan air yang berlebihan.
2) Stratum granulosum (Lapisan Malpighi)
Lapisan ini terletak di paling bawah dari jaringan epidermis terdiri
dari sel-sel yang berbentuk pipih yang terdapat sekitar 2-3 lapis yang
sejajar dengan permukaan kulit. Sel-sel tersebut selalu membelah dan
mengandung melanin dan karoten yang berfungsi memberi warna
pada kulit.
3) Stratum lusidium
Sel-sel di lapisan ini berbentuk pipih tapi agak berbeda dengan lapisan
stratum granulosumselnya sudah banyak kehilangan air dan butir sel
menjadi jernih sekali sehingga tembus sinar. Lapisan ini bisa
ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki.
4) Stratum germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah. Selnya
membelah ke arah luar untuk membentuk sel kulit luar. Sel ini terletak
di bagian basal, sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel yang
berada diatasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah
oleh sel yang lebih baru lagi.
b. Dermis (Kulit Jangat)
Dermis dibentuk oleh serabut-serabut yang lentur yang mengandung
kolagen, strukturnya lebih rumit yang terdiri banyak lapisan lapisan.
Lapisan dermis terletak dibawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdi
atas bagian-bagian berikut:
1) Kelenjar Keringat
Kelenjar Keringat merupakan saluran melingkar yang bermuara pada
kulit ari serta membentuk pori-pori halus. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat, kelenjar keringat terdapat di kepala, muka,
hidung dan lainnya namun tidak terdapat di tapak tangan dan telapak
kaki.
2) Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak terdapat di sekitar rambut akar dan memiliki fungsi
mencegah kekeringan pada lapisan kulit.
3) Rambut dan Kandung Rambut
Rambut memiliki otot penegak rambut dan kelenjar minyak serta
memiliki fungsi mempertahankan suhu badan bersama dengan
kelenjar keringat dan pembuluh darah.
4) Serabut Saraf
Serabut saraf memiliki fungsi sebagai penerima rangsang dan
meneruskannya ke susunan saraf pusat.
5) Pembuluh Darah
Pembuluh darah memiliki fungsi mengalirkan makanan dan
mengambil zat sisa dan terletak di sekitar akar rambut Kulit memiliki
fungsi sebagai alat pengeluaran, pengatur suhu tubuh, indra peraba,
pelindung tubuh, penyimpanan lemak serta pembentukan vitamin D.
2. Sistem Otot
Otot adalah suatu organ yang memungkinkah tubuh dapat bergerak.
Tubuh manusia memiliki 640 otot rangka yang berbeda. Otot melekat pada
tulang atau rangka manusia. Ujung otot melekat pada tendon, tendon
memiliki struktur yang kuat dandan kenyal karena disusun oleh jaringan
ikat. Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga karakteristik yaitu
sebagai berikut.
a. Kontraktibilitas adalah kemampuan ini otot bisa memendek dari
ukuran semula.
b. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau
memanjang.
c. Elastisitas adalah kemampuan untuk kembali lagi pada posisi semula
setelah kontraksi atau berelaksasi.
Otot dalam tubuh manusia memiliki fungsi sebagai mengaktifkana
gerakan organ tubuh baik organ dalam sampai anggota tubuh manusia.
Dua otot yang mengerakkan tulang ke arah yang berlawanan disebut otot
antagonis. Otot yang berkerja saling mendukung disebut sinergis.
Berdasarkan atas sel-sel penyusunnya, otot dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu
a. Otot Lurik
Otot lurik berbentuk lurik-lurikbisa juga disebut otot serat. Struktur
otot lurik berbentuk slindris, memanjang, mempunyai banyak inti sel,
terdapat garis melintang yang tersusun atas daerah gelap dan terang
berselang-seling serta berkerja di bawah kesadaran kita.
b. Otot Polos
Otot polos memiliki bentuk seperti gelondongan dan membesar pada
bagian tengahnya. Otot polos disebut juga otot dalam karena alat-alat
bagian dalam tersusun atas sel otot polos serta berkerja diluar
kesadaran.
c. Otot Jantung
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik
tetapi otot jantung mempunyai percabangan. Struktur otot jantung
sama dengan otot lurik yaitu bergores melintang tetapi sel otot otot
jantung bercabang.
Otot berkerja dengan cara melakukan kontraksi, otot akan memendek,
mengeras dan pada bagian tengahnya mengembung maka disebut otot
sedang berkerja. Kontraksi satu macam otot hanya dapat menggerakkan
tulang kearah tertentu. Agar tulang dapat dapat kembali ke posisi semula,
otot tersebut harus berelaksasi. Jadi untuk mengerakkan tulang dari satu
posisi ke posisi yang lain kemudian ke posisi semula, diperlukan palings
edikit dua macam otot dengan tujuan kerja berbeda.
D. Hasil Pengamatan
1. Integumen
a. Gambar hasil pengamatan
Keterangan:
a. Epidermis
b. Desmis
c. Lapisan bawah kulit
d. Akar rambut
e. Kantung rambut
f. Kelenjar keringat
g. Ujung rambut
h. Pori
i. Lapisan papiler dermis
j. Anyaman pembuluh rambut
k. Kelenjar minyak kulit
l. Otot penegak rambut
m. Serat saraf sensorik
n. Kelenjar keringat
o. Badan kecil pacini
p. Pembuluh darah
q. Jaringan adiposa
r. Reseptor folikel rambut
b. Literatur
Keterangan:
g h
a. Epidermis
i b. Dermis
a c. Lapisan bawah kulit
k
j d. Akar rambut
e. Kantung rambut
l f. Kelenjar keringat
b g. Ujung rambut
m
h. Pori
n i. Lapisan papiler dermis
j. Anyaman pembuluh rambut
c
k. Kelenjar minyak kulit
a
l. Otot penegak rambut
d m. Saraf pembawa rangsangan
e f p o
r q
n. Kelenjar keringat
Sumber: (Robi, 2010) o. Badan kecil pacini
p. Pembuluh darah
q. Jaringan adiposa
r. Reseptor folikel rambut
2. Otot Jantung, Lurik dan Polos
a. Otot Jantung
1) Gambar hasil pengamtan biasa
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot
c. Persimpangan antara
dua sel

2) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
a
b. Serat otot
c. Persimpangan antara
c dua sel

Sumber: (Robi, 2010)


3) Gambar hasil pengamtan Mikroskopik
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

4) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
a
b. Serat otot

Sumber: (Robi, 2010)


b. Otot Lurik
1) Gambar hasil pengamtan
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

2) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
a b. Serat otot

Sumber: (Robi, 2010)


3) Gambar hasil pengamtan Mikroskopik
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

4) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
a
b. Serat otot

Sumber: (Robi, 2010)


c. Otot Polos
1) Gambar hasil pengamtan
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

2) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

Sumber: (Robi, 2010)


3) Gambar hasil pengamtan biasa
Keterangan:
a. Inti sel
b. Serat otot

4) Literatur
Keterangan:
a. Inti sel
a
b. Serat otot

Sumber: (Robi, 2010)


3. Otot Tubuh Manusia Tampak Depan
a. Gambar hasil pengamtan
Keterangan: m. Otot lambung dan tungkai
a. Otot tulang kening samping
b. Otot kelopak mata n. Otot permukaan tulang betis
c. Otot pengunyah o. Otot tulang betis
d. Otot tulang selangka dan tulang p. Otot pada tulang kering
belikat q. Otot rongga mulut
e. Otot punggung r. Otot pangkal lengan atas/bahu
f. Otot lengan atas kepala dua s. Otot dada besar
g. Otot perut lurus t. Otot gergaji depan tulang iga
h. Otot kedang jari panjang u. Otot perut miring luar
i. Otot penegang v. Otot ketul pergelangan tangan
j. Otot antara sela iga w. Otot penjahit pada paha
k. Otot paha kurus x. Otot meluas ke samping
l. Otot meluas ke dalam y. Ligamen patela
z. Otot tulang betis
b. Literatur

a
o
b
p
c
VVe
d
q

s
f
t
g
u

v j

w k

y
l
z m

na

Sumber: (Robi, 2010)


Keterangan: m. Otot permukaan tulang betis
a. Otot tulang kening n. Otot tulang betis
b. Otot kelopak mata o. Otot pada tulang kering
c. Otot pengunyah p. Otot rongga mulut
d. Otot tulang selangka dan tulang q. Otot pangkal lengan atas/bahu
belikat r. Otot dada besar
e. Otot punggung s. Otot gergaji depan tulang iga
f. Otot lengan atas kepala dua t. Otot perut miring luar
g. Otot perut lurus u. Otot ketul pergelangan tangan
h. Otot penegang v. Otot penjahit pada paha
i. Otot krtul panjang w. Otot meluas ke samping
j. Otot paha kurus x. Patella
k. Otot meluas ke dalam y. Ligamen patela
l. Otot lambung dan tungkai z. Otot tulang betis
samping
4. Otot Tubuh Manusia Tampak Belakang
a. Gambar hasil pengamtan
Keterangan: m. Achilles tendon
a. Occipitalis n. Otot punggung
b. Otot tulang selangka dan o. Seventh cervical vertebra
tulang belikat p. Teres minor
c. Otot pangkal lengan atas/bahu q. Teres major
d. Infraspinatus r. Otot lengan atas kepala tiga
e. Rhomboid major s. Latissimus dorsi
f. Otot kedang jari panjang t. Gluteus maximus
g. Iliotibial tract u. Adductor magnus
h. Biceps femoris v. Otot paha ramping
i. Semitendinosus w. Otot lambung dan tungkai
j. Semimembranosus samping
k. Calcaneal (Achilles) tendon x. Peroneus longus
l. Otot permukaan tulang betis y. Peroneus brevis
b. Literatur

b
n

o c

d
p
e
q

s
f

u g

i
v
j

k
x
l
y
m

Sumber: (Robi, 2010)


Keterangan:
a. Occipitalis n. Otot punggung
b. Otot tulang selangka dan o. Seventh cervical vertebra
tulang belikat p. Teres minor
c. Otot pangkal lengan atas/bahu q. Teres major
d. Infraspinatus r. Otot lengan atas kepala tiga
e. Rhomboid major s. Latissimus dorsi
f. Otot kedang jari panjang t. Gluteus maximus
g. Iliotibial tract u. Adductor magnus
h. Biceps femoris v. Otot paha ramping
i. Semitendinosus w. Otot lambung dan tungkai
j. Semimembranosus samping
k. Calcaneal (Achilles) tendon x. Peroneus longus
l. Otot permukaan tulang betis y. Peroneus brevis
m. Achilles tendon
E. ANALISIS
1. Sistem Integumen
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diamati bahwa pada
struktur integumen terdapat beberapa struktur yaitu Epidermis, Dermis,
Lapisan bawah kulit, Akar rambut, Kantung rambut, Kelenjar keringat, Ujung
rambut, Pori, Lapisan papiler dermis, Anyaman pembuluh rambut , Kelenjar
minyak kulit, Otot penegak rambut, Saraf pembawa rangsangan, Kelenjar
keringat, Badan kecil pacini, Pembuluh darah, Jaringan adiposa dan Reseptor
folikel rambut.
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis
berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1
mm, misalnya yang berada pada telapak tangan dan telapak kaki, dan
yang paling tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi, dan perut. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel
dari plasma yang merember melalui dinding-dinding kapiler dermis
kedalam epidermis. Epidermis terdiri dari 5 lapisan (stratum), yaitu
Stratum korneum (lapisan tanduk), Stratum lucidum (lapisan bening),
Stratum granulosum (lapisan berbutir), Stratum spinosum (lapisan
bertaju), dan Stratum germinativum atau stratum basal (lapisan benih).
Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah
epidermis, dan merupakan bagian terbesar dari kulit. Dermis dan
epidermis saling mengikat melalui penonjolan-penonjolan epidermis ke
bawah (rate ridge) dan penonjolan-penonjolan dermis ke atas (dermal
papillae). Gambaran utama dari dermis berupa anyaman serat-serat yang
saling mengikat, yang sebagian besar merupakan serat kolagen, tetapi
sebagian lagi merupakan serat elastin. Serat-serat inilah yang membuat
dermis sangat kuat dan elastic. Serat-serat kolagen dan elastin, yang
merupakan protein terbenam pada substansi dasar yang terdiri dari
mukopolisakarida (glikosaminoglikan). Dermis terdiri dari dua lapisan
(stratum), yaitu Stratum papilaris dan Stratum retikularis.
Kalangi (2013), Menjelaskan bahwa hipodermis tersusun dari
kumpulan sel-sel adiposit yang tersusun menjadi lobules-lobulus yang
dibatasi oleh septum dari jaringan ikat fibrosa. Jaringan pada hypodermis
berfungsi untuk melindungi tubuh, berperan sebagai cadangan energi,
dan berperan melindungi kulit dan berperan sebagai bantalan kulit.
Lapisan ini juga memiliki peran secara kosmetik yaitu dalam membentuk
kontur tubuh seseorang. Selain itu, lemak juga memiliki dungsi endokrin
dengan melakukan komunikasi dengan hipotalamus melalui sekresi leptin
unruk mengubah energi di tubuh dan regulasi nadsu makan. Sekitar 80%
dari lemak pada tubuh manusia terdapat subkutis. Pada laki-laki non-
obse, sekitar 10-12% berat badan tubuhnya merupakan lemak, sedangkan
pada wanita sekitar 15-20% berar badan merupakan lemak.
Kelenjar keringat ekrin penting dalam pengaturan suhu tubuh.
Manusia mempunyai sekitar dua sampai tiga juta kelenjar keringat ekrin
yang menutupi hampir seluruh permukaan tubuh. Kelenjar ini terutama
banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Masing-masing terdiri dari
gulungan (coil) penghasil secret yang terdapat pada dermis bagian dalam,
dan sebuah duktus yang menyalurkan keringat ke permukaan. Kelenjar
ekrin mensekresi air, elektrolit, laktat, urea, dan ammonia. Koil tersebut
menghasilkan keringat yang isotonic, tetapi natrium klorida duserap
kembali dalam duktus sehingga keringat yang mencapai permukaan
bersifat hipotonik.
Kelenjar keringat apokrin terutama banyak ditemukan didaerah
aksila dan anogenital. Yang merupakan kelenjar apokrin khusus adalah
wax gland (keleenjar lilin) di telinga dan kelenjar susu pada payudara.
Kelenjar apokrin juga terdiri dari koil penghasil secret dan duktus, tetapi
duktus bermuara pada folikel rambut, tidak langsung mencapai
permukaan kulit. Kelenjar apokrin menghasilkan secret berminyak yang
mengandung protein, karbohidrat, amonia, dan lemak. Kelenjar ini
menjadi aktif saat pubertas, dan sekresinya dikontrol oleh serabut saraf
adrenergic. Bau badan yang menyengat dari ketiak (axillary
bromhidrosis) timbul karena adanya bakteri pada secret apokrin.
Rambut tumbuh dari invaginasi tubular pada epidermis yang
disebut folikel, dan folikel rambut beserta kelenjar sebasea disebut „unit
pilosebasea‟. Ada tiga tipe rambut lanugo yang halus dan lembut terdapat
sewaktu dalam kandungan dan menghilang pada waktu usia janin
mencapai bulan kedelapan; rambut velus yang tipis dan halus; rambut
terminal yang tebal dan berpigmen.
Bagian utama setiap helai rambut adalah korteks, yang terdiri dari
sel-sel berbentuk kumparan yang telah mengalami keratinasi. Rambut
terminal mempunyai inti ditengah yang disebut medulla, terdiri dari sel-
sel khusus yang berisi ruang-ruang udara. Yang membungkus korteks
adalah kutikula, lapisan tipis sel-sel tersusun saling tumpang tindih
seperti genteng-genteng pada ata, dimana tepi-tepi bebas dari sel tersebut
mengarah keujung rambut.
Pertumbuhan setiap rambut bersifat siklis-periode pertumbuhan
yang aktif diselingi dengan fase istirahat. Setiap selesai periode
pertumbuhan yang aktif (anagen), terdapat fase transisi yang singkat
(katagen), diikuti oleh fase istirahat (telogeb), dimana sesudah itu terjadi
reaktivasi (pengaktifan kembali) folikel, rambut baru diproduksi, dan
rambut tua rontok. Lama masing-masing fasi siklis tergantung pada usia
individu dan lokasi folikel pada tubuh.
2. Sistem Otot
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diamati bahwa jenisn otot
dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot lurik
(otot rangka). Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk
yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai
kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel.
Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan
usus. Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot
paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot
lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu
bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di
tengah/tepi sel. Otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki
percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki
kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary
(tidak disadari). Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang
melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak),
bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel, contohnya otot pada lengan.
Otot rangka disebut juga dengan otot lurik, karena serabut
kontraktilnya karena memantulkan cahaya berselang seling gelap dan
terang berjajar terakhir membentuk pita vertikel terhadap poros otak. Sel
atau serabut rangka berbentuk silindris. Setiap sel berinti banyak yang
terletak di sekitar sarkoplasma. Otot rangka bekerja di bawah kesadaran
sehingga disebut dengan otot voluntery. Kontraksinya cepat, kuat tetapi
mudah lelah. Otot rangka biasanya melekat pada rangka, lidah, bibir,
telinga, kelopak mata, dan diafragma.
Otot polos disebut juga otot otonom, karena protoplasmanya licin
dan tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot polos berbentuk seperti
gelondong karena bagian tengahnya besar, sedangkan kedua ujungnya
meruncing dan mempunyai inti sel yang terletak di tengah-tengah.
Apabila dilihat dari sifat kerjanya, otot polos bergerak lamban dan
dipengaruhi oleh saraf otonom. Dengan demikian otot polos bekerja di
luar kesadaran kita. Otot ini terdapat pada organ-organ dalam, seperti
ventrikulus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain.
Otot jantung menyerupai atau berbentuk otot serat melintang
dimana di dalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang
yang bercabang-cabang. Otot ini berbeda dengan otot rangka karena sel-
selnya panjang. Inti selnya berbentuk lonjong dan berwarna pucat,
dimana terletak di tengah-tengah serabut. Serabut otot jantung bergaris
melintang, tetapi tidak sejelas dengan otot rangka. Otot jantung dapat
bergerak sendiri secara otomatis, atau di luar kesadaran karena mendapat
rangsangan dari luar (susunan otonom).
Berdasarkan letaknya otot dibedakan menjadi beberapa bagian,
yaitu: otot kepala, otot leher, otot bahu, otot dada, otot perut, otot
punggung, otot lengan dan otot paha.
Otot kepala. Otot ini dibagi menjadi 5 bagian yaitu; otot pundak
kepala, yang fungsinya sebagian kecil membentuk gales apeneurotika
yang disebut juga muskulus oksipitafrontalis yang dibagi menjadi 2
bagian yaitu muskulus frontalis dan oksipitalis; otot wajah, terbagi atas
otot mata, otot bola mata, otot lingkar mata, otot kelopak mata; otot
mulut atau bibir dan pipi, terbagi atas otot sudut mata dan mulut yang
berfungsi menarik sudut mulut ke bawah, otot bibir atas, muskulus
kuadratus labil inferior yang terdapat pada dagu, muskulus buksinator,
membentuk dinding samping rongga mulut dan muskulus zigomatikus;
otot pengunyah, otot yang bekerja pada waktu mengunyah yang terdiri
atas muskulus maseter, yang mengangkat rahang bawah pada saat mulut
terbuka, muskulus temporalis yang mengangkat rahang bawah ke atas
dan ke belakang, muskulus pterigoid intermus dan eksternus yang
menarik rahang bawah ke depan; otot lidah sangat berguna dalam
membantu panca indra untuk mengunyah yang terdiri atas muskulus
geniglous yang mendorong lidah ke depan dan muskulus stiloglosus yang
menarik lidah ke atas dan ke belakang.
Otot leher. Otot ini terdiri atas 3 bagian, yaitu; muskulus plastima
terdapat di sampaing leher menutupi sampai bagian dada; muskulus
sternokleidomastoid di samping kanan dan kiri leher ada suatu tendo
yang sangat kuat yang fungsinya menarik kepala ke samping kiri dan
kanan; muskulus longisimus kapitis yang terdiri dari splenus dan
semipinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang
dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid.
Otot bahu. Otot ini hanya meliputi sebuah sendi saja dan
membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang
teraba dari luar. Otot ini terdiri atas 6 yaitu muskulus deltoid (otot
segitiga) yang membentuk lengkang bahu dan berpangkal di bagian sisi
tulang kerangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang
pangkal lengan; muskulus subsakapularis otot (otot depan tulang belikat)
yang mulai bagian depan tulang belikat manuju taju pangkal lengan;
muskulus supraspinatus (otot atas balung tulang belikat) yang berpangkal
di lekuk sebelah atas menuju taju besar tulang pangkal lengan. Muskulus
infrapinnatus (otot bawah balung tulang belikat) yang berpangkal di
lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar
tulang pangkal lengan; muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar)
yang berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil
tulang pangkal lengan; muskulus teres minor (lengan belikat kecil) yang
berpangkal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar
tulang pangkal lengan.
Otot dada. Terdiri dari otot dada besar (muskulus pektoralis mayor)
yang berpangkal di ujung tengah tulang selangka, tulang dada dan rawan
iga; otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang terdapat di bawah
otot dada besar yang berpangkal di iga 1, 4 dan 5 menuju ke prosesus
karakoid; otot bawah selangka (muskulus subklavikula) yang terdapat di
antara tulang selangka dan ujung iga 1, bagian dada atas sebelah bawah
tulang klavikula; otot gergaji depan (muskulus seratus anterior) yang
berpangkal di iga 1 dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi
tebanyak menuju ke bawah; otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar
dan otot-otot sela iga dalam.
Otot perut. Terdiri atas muskulus abdominis internal (dinding
perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba otot sebelah
luar; lapisan sebelah luar sekali dibentuk oleh otot miring luar (muskulus
obiqus eksternus abdominis) yang berpangkal pada iga V sampai iga
yang ke bawah sekali; lapisan otot kedua di bawah otot dibentuk oleh
otot perut dalam (muskulus obliqus internus abdominis), serabut miring
menuju ke atas dan ke tengah; muskulus transversus abdominis yang
merupaka xifoid menuju artikule ke kostal terus ke simfisis.
Otot punggung. Terdiri atas otot punggung bagian belakang, yang
terdiri atas 3 bagian, yaitu otot yang ikut menggerakkan lengan di
antaranya otot trapezius (otot kerudung) yang terdapat di semua fasa
ruas-ruas tulang punggung; muskulus latismus dorsi (otot punggung
lebar) yang berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari
bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga 3 ke bawah, gunanya
menutupi ketiak bagian belakang; muskulus rumboid (otot belah ktupat),
berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V,
menuju ke pinggir tengah tulang belikat; otot antar tulang belakang dan
iga yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan
yang terdiri dari 2 otot yaitu muskulus seratus posterior inferior (otot
gergaji ke belakang bawah) yang terletak di bawah otot punggung leher,
berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju iga V dari bawah,
muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat
dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang
punggung yang kedua; otot punngung sejati yang terdiri dari muskulus
interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri
dan kanan prosesus transversus dan prosesus spina, muskulus erektor
spinal terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan, muskulus
kuadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan tulang kosta.
Otot lenagan. Terdiri dari pangkal lengan atas dan bawah. Pangkal
lengan atas yang terdiri dari otot ketat (fleksor) yaitu muskulus biseps
brakii (otot berkepala dua). Otot ini meliputi 2 sendi dan 2 buah kepala;
muskulus brankialis (otot lengan dalam) yang berpangkal di bawah otot
segitiga di tulang pangkal lengan, muskulus korakobrakialis yang
berpangkal di prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal lengan;
otot lengan bawah yang terdiri dari muskulus ekstensor karpi radialis
longus, muskulus ekstensor karpi radialis brevis, muskulus ekstensor
karpi ulnaris, muskulus karpi radialis, muskulus ekstensor polieis longus.
Otot paha. Mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan
disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu otot abduktor yang
terdiri dari muskulus abduktor maldanus sebelah dalam, muskulus
abduktor brevis sebelah tengah, dan muskulus abduktor longus sebelah
luar; muskulus ekstensor (otot berkepala empat) merupakan yang
terbesar yang terdiri dari muskulus rektus femoris, muskulus vastus
lateralis eksternal, muskulus vastus medialis internal, muskulus vastus
intermedial dan otot fleksor femoris.
Berdasarkan arah lintangnya terdiri dari 4 bagian, yaitu otot
seratus, otot obliqus, otot rektus, dan otot transversus. Otot seratus
merupakan otot yang arahnya membentuk cekungan otot setengah
lingkaran yang mana otot ini biasanya ditemukan pada bagian anterior
dari otot perut. Otot obliqus merupakan otot yang arahnya miring, yang
mana otot ini ditemukan pada otot perut khususnya bagian kanan
internus. Otot rektus merupakan otot yang arahnya lurus ke bawah yang
membentuk sebuah garis sumbu yang ditemukan pada otot-otot perut
khususnya pada bagian superior. Otot transversus merupakan otot yang
arahnya mendatar membentuk sebuah garis horozontal dan baisanya
ditemukan pada otot perut bagian medial.
Berdasarkan kepalanya, otot dibedakan atas muskulus fusiformis,
muskulus biseps, muskulus biventer, muskulus intersectus, muskulus
planus, muskulus semipennatus, dan muskulus pennatus.
Muskulus fusiformis (otot berkepala satu), dimana serat otot-
ototnya berada di salah satu sisi otot yang membentuk suatu garis lurus
dari atas ke bawah. Muskulus biseps (otot berkepala dua), otot ini
membelah hingga membentuk 2 bagian dengan serat-sertanya terdapat
pada bagian sisi pada batas pembelahan, terdapat pada otot lengan pada
bisep, kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang
pendek melekatnya di sebelah luar. Muskulus biventer (otot berperut
dua), serabutnya menuju ke atas yang ikut membentuk kandung otot
perut lurus yang mempunyai 4 buah urat melintang. Muskulus intersectus
(otot berperut banyak), dimana setiap perut ada sekatnya yang dibatasi
oleh serabut-serabut otot dengan berbagai arah. Muskulus planus (otot
berkepala banyak) dengan arah serabut ototnya mendatar yang mana otot
ini ditemukan pada otot-otot lengan yang mana urat-uratnya melekat
pada bagian olikrani. Muskulus semipennatus (otot yang berserabut satu
sisi), arah serat-serat ototnya mendatar dan berjumlah banyak. Muskulus
pennatus (otot berserabut dua sisi) yang arah serabut-serabut otot
mebentuk arah vertikal pada sebelah kiri dan kanan.
Cara kerja sinap Neuromuscular yaitu jika impuls menjalar ke
neuron motor pada sistem sensorik somatik menyebabkan serabut-serabut
otot kerangka berkontraksi di tempat berakhirnya. Sambungan di antara
terminal suatu neuron motor dan serabut otot disebut sambungan
Neuromuscular. Sifat-sifatnya cukup serupa dengan suatu sinapsis
terminal akson motor yang mengandung beribu-ribu vesikel yang
menyimpan asetilkolin. Bila suatu impuls saraf mencapai terminal akson,
beratus-ratus vesikel mengeluarkan asetilkolin ke permukaan serabut otot
, sehingga akan terjadi kontraksi otot.
F. KESIMPULAN
1. Letak susunan syaraf pada indra peraba yaitu:
a. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.
b. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan panas.
c. Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap rangsangan dingin.
d. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap sentuhan.
e. Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan
ringan, terletak dekat permukaan kulit.
f. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.
2. Pada gambar struktur integumen terdapat beberapa penyusun yaitu
Epidermis, Dermis, Lapisan bawah kulit, Akar rambut, Kantung rambut,
Kelenjar keringat, Ujung rambut, Pori, Lapisan papiler dermis, Anyaman
pembuluh rambut , Kelenjar minyak kulit, Otot penegak rambut, Saraf
pembawa rangsangan, Kelenjar keringat, Badan kecil pacini, Pembuluh darah,
Jaringan adiposa dan Reseptor folikel rambut.
3. Struktur penyusun Dermis terdiri dari dua lapisan (stratum), yaitu
Stratum papilaris dan Stratum retikularis.
4. Struktur penyusun Epidermis terdiri dari 5 lapisan (stratum), yaitu
Stratum korneum (lapisan tanduk), Stratum lucidum (lapisan bening),
Stratum granulosum (lapisan berbutir), Stratum spinosum (lapisan
bertaju), dan Stratum germinativum atau stratum basal (lapisan benih).
5. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) /
invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini
biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling
istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik,
yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa
otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel.
Otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang
disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot
polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari). Otot
Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh
rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang
dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi
sel, contohnya otot pada lengan.
6. Otot manusia tampak depan terdari dari Otot tulang kening, Otot kelopak
mata, Otot pengunyah, Otot tulang selangka dan tulang belikat, Otot
punggung, Otot lengan atas kepala dua, Otot perut lurus, Otot kedang jari
panjang, Otot penegang, Otot antara sela iga, Otot paha kurus, Otot
meluas ke dalam, Otot lambung dan tungkai samping, Otot permukaan
tulang betis, Otot tulang betis, Otot pada tulang kering, Otot rongga
mulut, Otot pangkal lengan atas/bahu, Otot dada besar, Otot gergaji
depan tulang iga, Otot perut miring luar, Otot ketul pergelangan tangan,
Otot penjahit pada paha, Otot meluas ke samping, Ligamen patel, dan
Otot tulang betis. Sedangkan otot manusia tampak belakang terdiri dari
Occipitalis , Otot tulang selangka dan tulang belikat, Otot pangkal lengan
atas/bahu, Infraspinatus, Rhomboid major, Otot kedang jari panjang,
Iliotibial tract, Biceps femoris, Semitendinosus, Semimembranosus,
Calcaneal (Achilles) tendon, Otot permukaan tulang betis, Achilles
tendon, Otot punggung, Seventh cervical vertebra, Teres minor, Teres
major, Otot lengan atas kepala tiga, Latissimus dorsi, Gluteus maximus,
Adductor magnus, Otot paha ramping, Otot lambung dan tungkai
samping, Peroneus longus, dan Peroneus brevis.
G. DAFTAR ISI
Andriyani, Rika. Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Penerbit
Deepublisher. Yogyakarta. 2015.
Ayub, Reihard. Tulang. Ponorogo: Satu Amal, 2008.
Brown, Robin., dan Tony Burns. Dermatologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
2005.
Kalangi, Sonny J. R. 2013. Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (JBM). 5
(3) : S12-S20.
Martha, Nurul. Otot.
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/7586/Jaringan Otot-
Otot-Lurik-Otot-Polos-Otot-Jantung. 2019.
Murlistyarini, Sinta. Intisari Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin. Penerbit UB
Press. Malang. 2018.
Pakpahan. Anatomi tubuh. Jakarta: Binaraga, 2013.
Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Yogyakarta: Graha
Ilmu. 2008.
Satra, Lyndon dkk. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis.
Jakarta: Erlangga. 2006.
Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007.
Syaifuddin. Atlas Berwarna Tiga Bahasa Anatomi Tubuh Manusia. Salemba
Medika: Jakarta. 2010.
Syarifuddin. Anatomi Fisiologi, Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. 200.
Tangkudung, James. Anatomy Movement.
https://docplayer.info/140892479-Kata-pengantar-jakarta-desember-
penulis-prof-dr-dr-james-tangkudung-sportmed-m-pd anatomy-
movement.html. 2016.
Watson, Roger. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC. 2002.
Wibowo, Daniel. Anatomi Tubuh Manusia. Penerbit Grasindo. Jakarta.
2010.
H. EVALUASI
1. Dermis terdiri atas apa sajakah?
Jawab:
Dermis dibentuk oleh serabut-serabut yang lentur yang mengandung
kolagen, strukturnya lebih rumit yang terdiri banyak lapisan lapisan.
Lapisan dermis terletak dibawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdi
atas bagian-bagian berikut:
1) Kelenjar Keringat
Kelenjar Keringat merupakan saluran melingkar yang bermuara
pada kulit ari serta membentuk pori-pori halus. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat, kelenjar keringat terdapat di kepala, muka,
hidung dan lainnya namun tidak terdapat di tapak tangan dan
telapak kaki.
2) Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak terdapat di sekitar rambut akar dan memiliki
fungsi mencegah kekeringan pada lapisan kulit.
3) Rambut dan Kandung Rambut
Rambut memiliki otot penegak rambut dan kelenjar minyak serta
memiliki fungsi mempertahankan suhu badan bersama dengan
kelenjar keringat dan pembuluh darah.
4) Serabut Saraf
Serabut saraf memiliki fungsi sebagai penerima rangsang dan
meneruskannya ke susunan saraf pusat.
6) Pembuluh Darah
Pembuluh darah memiliki fungsi mengalirkan makanan dan
mengambil zat sisa dan terletak di sekitar akar rambut Kulit
memiliki fungsi sebagai alat pengeluaran, pengatur suhu tubuh,
indra peraba, pelindung tubuh, penyimpanan lemak serta
pembentukan vitamin D.
2. Apakah fungsi dari pembuluh darah dan limfa?
Jawab:
Pembuluh darah memiliki fungsi mengalirkan makanan dan mengambil
zat sisa dan terletak di sekitar akar rambut Kulit memiliki fungsi sebagai
alat pengeluaran, pengatur suhu tubuh, indra peraba, pelindung tubuh,
penyimpanan lemak serta pembentukan vitamin D. Limfa berfungsi
untuk menyaring sel darah merah yang rusak serta memelihara dan
menjaga sistem imunitas tubuh
3. Mengapa otot lurik disebut otot serat lintang?
Jawab:
Otot lurik dapat dikatakan sebagai otot serat lintang sebab otot ini
mempunyai garis atau bagian yang terang dan gelap ( aktin ) yang
merupakan penggerak dari otot. Aktin adalah protein yang ada didalam
otot yang menjadi satu dengan miosin, membentuk kumpulan protein
dalam miofilamen yang mengatur mekanisme kontraksi sel otot dan sel
yang lain. Otot lurik dapat bekerja dengan keras karena memiliki banyak
inti sel, namun otot ini mudah lelah.
4. Mengapa otot jantung memiliki keistimewaan?
Jawab:
Yaitu otot jantung adalah salah satu otot yang bekerja secara tidak sadar..
sehingga kita tidak perlu menyuruh / memberi perintah kepada otot
tersebut untuk bergerak sehingga otot jantung akan terus bekerja tanpa
kita perintah tanpa otot jantung, jantung kita mungkin tidak akan bisa
bergerak dan akan mengakibatkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai