CJR PPD
CJR PPD
CJR PPD
PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
MANAJEMEN B’2018
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Dosen Pembimbing mata kuliah ini yang telah memberikan arahan kepada kami
sempurna. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………………….……2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………4
B. Tujuan………………………………………………………………….4
A. Identitas Jurnal…………………………………………………………5
B.Ringkasan Jurnal………………………………………………………..6
APembahasanJurnalPertama……………………………………………13
B. PembahasanJurnalKedua………………………..….……………….13
A.PembahasanJurnal Ketiga……………………………………………14
B. PembahasanJurnalKeempat…………………………..……………..15
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini,
nilai-nilai luhur Pancasila diindikasikan mulai dilupakan masyarakat
Indonesia.Sendi-sendi kehidupan di masyarakat sudah banyak yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sendiri telah mengalami masa pasang
surut, mulai dari era kemerdekaan sampai yang terkini yakni era Paling Baru.
Setelah mengalami masa pasang surut namun eksistensi Pancasila tidak pernah
habis karena nilai-nilai dalam sila-sila tersebut memang nilai-nilai yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat bangsa ini.
Namun beda dulu beda sekarang atau jauh arang dari perapian, Pancasila
yang harusnya dijadikan panutan, telah ditinggalkan oleh sebagian masyarkat
bangsa ini bahkan yang lebih mengiris hati saat para penyelenggara pemerintahan
juga telah meninggalkanya dalam aturan-aturan yang mereka buat, entah lupa atau
memang tidak tahu mereka selau membuat aturan-aturan yang nilainya sangat
jauh dengan esensi yang terkandung di dalam Pancasila.
Sehubungan dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan
ini menyerukan kepada seluruh warga dan semua pihak untuk mendorong wakil-
wakil rakyat yang memperoleh amanat untuk bertugas di Lembaga Legislatif, juga
pejabat negara yang memperoleh amanat untuk bertugas di Lembaga Eksekutif,
untuk sesegera mungkin merencanakan dan menyusun Undang-Undang Tentang
Aktualisasi Nilai-Nilai serta Eksistensi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara.
BAB II
IDENTITAS DAN RINGKASAN JURNAL
RINGKASAN JURNAL
A. Pendahuluan
Pendidikan itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu proses pemberdayaan
guna mengungkap berbagai potensi manusia sebagai individu, yang pada
gilirannya dapat berkontribusi pada komunitas itu dibina dari tingkat lokal
sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa, adalah juga dapat
mempengaruhi dalam setiap acara global.
B. Kajian Teori
G Kingkin Space Teja dalam tulisannya, "Karakter berbasis Pancasila
pendidikan ", menyatakan bahwa nilai keanekaragaman dalam Pancasila
adalah pendidikan karakter dasar modal. Kita tidak perlu lagi mencari
bentuk dan bahkan model pendidikan karakter lainnya untuk karakter basis
kekuatan bangsa kita sudah memilikinya.
Thanon Aria Dewangga dalam artikelnya, "Karakter Pendidikan
untuk Membangun Keunggulan Manusia Indonesia ", menyatakan
itulah filosofi dan agama Pancasila yang telah dimiliki bangsa ini,
tidak mampu menghilangkan kekerasan antar komunitas atau
antaragama
Sukandi dalam artikelnya "Pengertian dan Siswa Orientasi Nilai
Pancasila dalam Karakter Kendaraan Pendidikan Bangsa ",
menyatakan bahwa korelasi antara tingkat tinggi krisis identitas
nasional tanpa adanya komitmen kepada masyarakat dalam praktik
Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
C. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif
Pembahasan
Ada sesuatu yang menggembirakan dalam budaya pendidikan di Indonesia
Indonesia, secara bertahap mendekati pemahaman agama pendidik (guru)
mulai menyadari bahwa pendidikan adalah satu bidang pengabdian kepada
Tuhan Yang Mahakuasa, bangsa dan negara, serta pengabdian kepada
kemanusiaan. Para Guru Indonesia yang memiliki semangat Pancasila dan
loyal kepada Konstitusi 1945, bertanggung jawab untuk realisasi cita - cita
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Karakter pendidikan tidak secara langsung merupakan kewajiban
bagi setiap warga negara untuk berperilaku terpuji. Ini sejalan dengan
ajaran agama apa pun di Indonesia Indonesia sudah pasti mengajar
rakyatnya untuk berperilaku baik dan saling menghormati
D. Kesimpulan Dan Saran
Pancasila adalah ideologi bangsa yang seharusnya semangat setiap denyut
kehidupan warga dan kegiatan konstitusional, karena Pancasila terlihat
sebagai akulturasi media dalam berbagai pemikiran parsial tentang agama,
pendidikan, budaya, politik, sosial dan bahkan ekonomis. Maka dengan
membuat filosofi Pancasila sebagai bangsa, kita dapat mewujudkan
nasionalisme Indonesia.
B. Kajian teori
C. Metedologi penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif
D. Pembahasan
Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memeliara integrasi
nasiona, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia
Selanjutnya ada kata ‘idein’ yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai, sehingga cita-ita yang bersifat tetap itu yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham (
E. Kesimpulan
Pancasila is a national point of view for nation and country life of Indonesian
people. As a way of life, it is very indigenous . However, nowadays, Pancasila
often studied as political construct and citizenship. The authors thought that
Pancasila consist of Indonesian values, that Indonesian should possess and applied
in their everyday life. Therefore, the authors developed this scale. This scale may
be used as a tool for researchers, especially in social and political psychology
sciences in Indonesia. This scale also can contribute to assess the values
associated with Pancasila in the society and can serve as a reference to public
decision makers, especially in developing national identity
This study aims to find out about the re-actualization of the values of Pancasila as
the Indonesian Legal Reform First Step in the face of reality began waning
understanding, appreciation, and practice the values of Pancasila in public life
after the reform era. (i) what is the significance of re-actualization of the values of
Pancasila in Indonesian law reform process? (i) The extent to which re-
actualization of the noble values of Pancasila implemented in national life by the
law of progressive? Results showed that there are two characteristics that purport
to why law enforcement refers to the narrow and broad textual interpretation on
textual interpretation refers to the contextual interpretation just basing in addition
to the law also interpretation mentioned underlying text, while the meaning broad
namely conditions surrounding the incident. This interpretation is referred to as a
progressive interpretation, whereas first interpretationn called positivist
interpretation. In the practice of law officers enforcement premises character
posistivistik paradigm still dominates legal pressure. This study commending the
importance of the presence of a progressive law enforcement in handling cases
include construction law progressive way of thinking, methods and orientation
panfsiran progressive law progressive legal enforcement ethic. Pancasila is the
"wisdom / national genius (national wisdom / national genius) that contains within
it the three main pillars, namely the pillars of divinity (religious), a pillar of
humanity (humanistic), and the pillars of society (democratic, popular, and social
justice).
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan Jurnal Pertama Nasional
Pada jurnal pertama dibahas mengena Pancasila Sebagai Integrasi Filsafat
Pendidikan Dan Nasional. Pendidikan itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu
proses pemberdayaan guna mengungkap berbagai potensi manusia sebagai
individu, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada komunitas itu dibina dari
tingkat lokal sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa, adalah juga dapat
mempengaruhi dalam setiap acara global. Dalam Kamus Dunia Baru Webster,
seperti dikutip oleh Nana Fattah, pendidikan didefinisikan sebagai proses
pembangunan dan aspek pelatihan pengetahuan, keterampilan dan karakter,
terutama yang dilakukan dalam bentuk formula kegiatan pendidikan meliputi
proses memproduksi dan mentransfer pengetahuan oleh individu atau organisasi
pembelajaran. Ada sesuatu yang menggembirakan dalam budaya pendidikan di
Indonesia Indonesia, secara bertahap mendekati pemahaman agama pendidik
(guru) mulai menyadari bahwa pendidikan adalah satu bidang pengabdian kepada
Tuhan Yang Mahakuasa, bangsa dan negara, serta pengabdian kepada
kemanusiaan. Para Guru Indonesia yang memiliki semangat Pancasila dan loyal
kepada Konstitusi 1945, bertanggung jawab untuk realisasi cita - cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
In this study, we applied factor analyses to identify then to validate the factorial
structure of Pancasila. We used EFA and CFA, first to explore t h e n c o n f i r m
t h e P a n c a s i l a ' s dimensions. The dimensions of Pancasila were confirmed
to be unidimensional. However, we could not prove the underlying construct
among that dimensions is Pancasila. Pancasila is a national point of view for
nation and country life of Indonesian people. As a way of life, it is very
indigenous . However, nowadays, Pancasila often studied as political construct
and citizenship. The authors thought that Pancasila consist of Indonesian values,
that Indonesian should possess and applied in their everyday life. Therefore, the
authors developed this scale. This scale may be used as a tool for researchers,
especially in social and political psychology sciences in Indonesia. This scale also
can contribute to assess the values associated with Pancasila in the society and can
serve as a reference to public decision makers, especially in developing national
identity. The development of this measurement based on values that contained in
five principles and articles held in Pancasila. We suggest for further research can
give more attention to consider item revision for the second value of Pancasila,
namely “Humanity”. The construct validation result was not very satisfying for
proving the construct validation.
Pembahasan Jurnal Ke-Empat Internasional
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik saran bahwa Pancasila merupakan
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.Segala hal tidak
terlepas dari yang namanya Pancasila.Oleh karena itu Pancasila harus diterapkan
ke seluruh rakyat Indonesia melalui pendidikan baik formal maupun
informal.Apabila kurang penerapan mungkin hal ini dapat menjadi momok bagi
bangsa Indonesia kedepannya apabila tidak di terapkan dengan baik.