CJR PPD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PENGAMPU:

MARYATUN KABATIAH S.Pd

DISUSUN OLEH:

HOSEA PRANANTA SITEPU (7181210006)

MANAJEMEN B’2018

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas “Critical Jurnal

Review” untuk memnuhi tugas mata kuliah pendidikan Pancasila.Penulis

mengucapkan terima kasih kepada MARYATUN KABATIAH S.Pd selaku

Dosen Pembimbing mata kuliah ini yang telah memberikan arahan kepada kami

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.

Akhir kata penulis memohon maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 22 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………………………….……2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………4

B. Tujuan………………………………………………………………….4

BAB II IDENTITAS DAN RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal…………………………………………………………5

B.Ringkasan Jurnal………………………………………………………..6

BAB III PEMBAHASAN

APembahasanJurnalPertama……………………………………………13

B. PembahasanJurnalKedua………………………..….……………….13

A.PembahasanJurnal Ketiga……………………………………………14

B. PembahasanJurnalKeempat…………………………..……………..15
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi saat ini,
nilai-nilai luhur Pancasila diindikasikan mulai dilupakan masyarakat
Indonesia.Sendi-sendi kehidupan di masyarakat sudah banyak yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sendiri telah mengalami masa pasang
surut, mulai dari era kemerdekaan sampai yang terkini yakni era Paling Baru.
Setelah mengalami masa pasang surut  namun eksistensi Pancasila tidak pernah
habis karena nilai-nilai dalam sila-sila tersebut memang nilai-nilai yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat bangsa ini.

Namun beda dulu beda sekarang atau jauh arang dari perapian, Pancasila
yang harusnya dijadikan panutan, telah ditinggalkan oleh sebagian masyarkat
bangsa ini bahkan yang lebih mengiris hati saat para penyelenggara pemerintahan
juga telah meninggalkanya dalam aturan-aturan yang mereka buat, entah lupa atau
memang tidak tahu mereka selau membuat aturan-aturan yang nilainya sangat
jauh dengan esensi yang terkandung di dalam Pancasila.
Sehubungan dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan
ini menyerukan kepada seluruh warga dan semua pihak untuk mendorong wakil-
wakil rakyat yang memperoleh amanat untuk bertugas di Lembaga Legislatif, juga
pejabat negara yang memperoleh amanat untuk bertugas di Lembaga Eksekutif,
untuk sesegera mungkin merencanakan dan menyusun Undang-Undang Tentang
Aktualisasi Nilai-Nilai serta Eksistensi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. 
BAB II
IDENTITAS DAN RINGKASAN JURNAL

2.1 Identitas Jurnal Pertama


Judul : Pancasila Sebagai Integrasi Filsafat Pendidikan
Dan Nasional
                          Karakter
Penulis : Syafruddin Amir
Volum : Vol.2 No.1
Tahun : January 2013
Penerbit : International Journal Of Scientific & Technology
ISSN : 2277-8616

RINGKASAN JURNAL
A. Pendahuluan
Pendidikan itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu proses pemberdayaan
guna mengungkap berbagai potensi manusia sebagai individu, yang pada
gilirannya dapat berkontribusi pada komunitas itu dibina dari tingkat lokal
sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa, adalah juga dapat
mempengaruhi dalam setiap acara global.

B. Kajian Teori
G Kingkin Space Teja dalam tulisannya, "Karakter berbasis Pancasila
pendidikan ", menyatakan bahwa nilai keanekaragaman dalam Pancasila
adalah pendidikan karakter dasar modal. Kita tidak perlu lagi mencari
bentuk dan bahkan model pendidikan karakter lainnya untuk karakter basis
kekuatan bangsa kita sudah memilikinya.
 Thanon Aria Dewangga dalam artikelnya, "Karakter Pendidikan
untuk Membangun Keunggulan Manusia Indonesia ", menyatakan
itulah filosofi dan agama Pancasila yang telah dimiliki bangsa ini,
tidak mampu menghilangkan kekerasan antar komunitas atau
antaragama
 Sukandi dalam artikelnya "Pengertian dan Siswa Orientasi Nilai
Pancasila dalam Karakter Kendaraan Pendidikan Bangsa ",
menyatakan bahwa korelasi antara tingkat tinggi krisis identitas
nasional tanpa adanya komitmen kepada masyarakat dalam praktik
Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

C. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif

Pembahasan
Ada sesuatu yang menggembirakan dalam budaya pendidikan di Indonesia
Indonesia, secara bertahap mendekati pemahaman agama pendidik (guru)
mulai menyadari bahwa pendidikan adalah satu bidang pengabdian kepada
Tuhan Yang Mahakuasa, bangsa dan negara, serta pengabdian kepada
kemanusiaan. Para Guru Indonesia yang memiliki semangat Pancasila dan
loyal kepada Konstitusi 1945, bertanggung jawab untuk realisasi cita - cita
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Karakter pendidikan tidak secara langsung merupakan kewajiban
bagi setiap warga negara untuk berperilaku terpuji. Ini sejalan dengan
ajaran agama apa pun di Indonesia Indonesia sudah pasti mengajar
rakyatnya untuk berperilaku baik dan saling menghormati
D. Kesimpulan Dan Saran
Pancasila adalah ideologi bangsa yang seharusnya semangat setiap denyut
kehidupan warga dan kegiatan konstitusional, karena Pancasila terlihat
sebagai akulturasi media dalam berbagai pemikiran parsial tentang agama,
pendidikan, budaya, politik, sosial dan bahkan ekonomis. Maka dengan
membuat filosofi Pancasila sebagai bangsa, kita dapat mewujudkan
nasionalisme Indonesia.

2.1 Identitas Jurnal Kedua

Judul : Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi


Masyarakat di Era Globalisasi

Penulis : Ambiro Puji Asmaroini, M.Pd


Volum : Vol. 1, No. 2
Tahun : Januari 2017

ISSN : E-ISSN 2527-7057, P-ISSN 2545-268


A. Pendahuluan

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan


yang mempunyai naluri, akhlak, daya piker, dan sadar akan keberadaannya yang
serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan
penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk
mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi
(Sumarsono dkk 2007). Pancasila merupakan dasar Negara bagi Negara kita.
Sebagai dasar Negara, Pancasila lahir berdasarkan nilai-nilai budaya yang
terkandung sejak zaman nenek moyang kita dahulu.

B. Kajian teori

Toleransi terhadap perbedaan sikap banyak dijunjung oleh nenek moyang


nusantara. Berbagai nilai-nilai dasar tersebu mulai dirintis oleh tokohtokoh
pergerakan nasional. Pada saat Soekarno menyebutkan dan merumuskan dasar
Negara yang ditawarkan dalam siding BPUPKI tidak ada hadirin yang menolak.
Berbagai nilai luhur tersebut sudah sudah ada dan hidup di masyarakat nusantara
serta diperkaya dengan pemikiran dunia yang modern. Hariyono (2014)
mengatakan bahwa kepentingan bangsa dan Negara selalu menempati posisi yang
dominan dalam perumusan Pancasila sebagai dasar Negara maupun sebagai
pandangan hidup bangsa. Berkat penggalian nilai-nilai luhur itulah Pancasila
hingga kini masih relevan dan cocok bagi bangsa Indonesia.

C. Metedologi penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif

D. Pembahasan

Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memeliara integrasi
nasiona, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia
Selanjutnya ada kata ‘idein’ yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar, cita-cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai, sehingga cita-ita yang bersifat tetap itu yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan
atau faham (

E. Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indoesia.


Sebagai dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Arus globalisasi tidak mungkin dihentikan.
Berjalannya globalisasi tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai penyebabnya. Dampaknya juga tidak bisa dihindarkan. Bagi
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesi, globalisasi memiliki dampak positif dan
negative. Pembudayaan nilai-nilai luhur Pancasila perlu diupayakan.
2.1 Identitas Jurnal Ketiga

Judul : Value Orientation Scale: The Validation Of The Pancasila


Scale

Penulis : Christiany Suwartono


Volum : Vol I, No 3,
Tahun : Juli 2012

Pancasila is a national point of view for nation and country life of Indonesian
people. As a way of life, it is very indigenous . However, nowadays, Pancasila
often studied as political construct and citizenship. The authors thought that
Pancasila consist of Indonesian values, that Indonesian should possess and applied
in their everyday life. Therefore, the authors developed this scale. This scale may
be used as a tool for researchers, especially in social and political psychology
sciences in Indonesia. This scale also can contribute to assess the values
associated with Pancasila in the society and can serve as a reference to public
decision makers, especially in developing national identity

2.1 Identitas Jurnal Ke-Empat

Judul :Pancasila Indonesia Perspective As Legal Reform Law


Progressive

Penulis : Ganda Surya Jhoni


Volum : Vol 8 No 4
Tahun : Desember 2015
ISSN :2289-1559

This study aims to find out about the re-actualization of the values of Pancasila as
the Indonesian Legal Reform First Step in the face of reality began waning
understanding, appreciation, and practice the values of Pancasila in public life
after the reform era. (i) what is the significance of re-actualization of the values of
Pancasila in Indonesian law reform process? (i) The extent to which re-
actualization of the noble values of Pancasila implemented in national life by the
law of progressive? Results showed that there are two characteristics that purport
to why law enforcement refers to the narrow and broad textual interpretation on
textual interpretation refers to the contextual interpretation just basing in addition
to the law also interpretation mentioned underlying text, while the meaning broad
namely conditions surrounding the incident. This interpretation is referred to as a
progressive interpretation, whereas first interpretationn called positivist
interpretation. In the practice of law officers enforcement premises character
posistivistik paradigm still dominates legal pressure. This study commending the
importance of the presence of a progressive law enforcement in handling cases
include construction law progressive way of thinking, methods and orientation
panfsiran progressive law progressive legal enforcement ethic. Pancasila is the
"wisdom / national genius (national wisdom / national genius) that contains within
it the three main pillars, namely the pillars of divinity (religious), a pillar of
humanity (humanistic), and the pillars of society (democratic, popular, and social
justice).
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan Jurnal Pertama Nasional
Pada jurnal pertama dibahas mengena Pancasila Sebagai Integrasi Filsafat
Pendidikan Dan Nasional. Pendidikan itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu
proses pemberdayaan guna mengungkap berbagai potensi manusia sebagai
individu, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada komunitas itu dibina dari
tingkat lokal sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa, adalah juga dapat
mempengaruhi dalam setiap acara global. Dalam Kamus Dunia Baru Webster,
seperti dikutip oleh Nana Fattah, pendidikan didefinisikan sebagai proses
pembangunan dan aspek pelatihan pengetahuan, keterampilan dan karakter,
terutama yang dilakukan dalam bentuk formula kegiatan pendidikan meliputi
proses memproduksi dan mentransfer pengetahuan oleh individu atau organisasi
pembelajaran. Ada sesuatu yang menggembirakan dalam budaya pendidikan di
Indonesia Indonesia, secara bertahap mendekati pemahaman agama pendidik
(guru) mulai menyadari bahwa pendidikan adalah satu bidang pengabdian kepada
Tuhan Yang Mahakuasa, bangsa dan negara, serta pengabdian kepada
kemanusiaan. Para Guru Indonesia yang memiliki semangat Pancasila dan loyal
kepada Konstitusi 1945, bertanggung jawab untuk realisasi cita - cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945

Pembahasan Jurnal Kedua Nasional

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk


ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya piker, dan sadar akan
keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam
semesta, dan penciptanya. Kesadaran ini menumbuhkan cipta, karsa, dan karya
untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke
generasi). Pancasila merupakan dasar Negara bagi Negara kita. Sebagai dasar
Negara, Pancasila lahir berdasarkan nilai-nilai budaya yang terkandung sejak
zaman nenek moyang kita dahulu.
Nilai-nilai tersebut lahir dan melekat secara tidak sengaja pada nenek moyang
kita. Pancasila itu terdiri dari Panca dan Sila. Nama Panca diusulkan oleh Ir.
Soekarno sedangkan nama Sila diusulkan oleh salah seorang ahli bahasa.
Pancasila dirasakan sudah sempurna dan mencakup segala aspek pada Bangsa
Indonesia. Setelah puluhan tahun lahirnya Pancasila dari tahun 1945 hingga saat
ini, Negara di dunia mengalami pengembangan yang pesat dalam berbagai bidang
kehidupan. Masuknya era globalisasi menjadikan bangsa dunia hampir tidak
memiliki batas.

Pembahasan Jurnal Ketiga Internasional

In this study, we applied factor analyses to identify then to validate the factorial
structure of Pancasila. We used EFA and CFA, first to explore t h e n c o n f i r m
t h e P a n c a s i l a ' s dimensions. The dimensions of Pancasila were confirmed
to be unidimensional. However, we could not prove the underlying construct
among that dimensions is Pancasila. Pancasila is a national point of view for
nation and country life of Indonesian people. As a way of life, it is very
indigenous . However, nowadays, Pancasila often studied as political construct
and citizenship. The authors thought that Pancasila consist of Indonesian values,
that Indonesian should possess and applied in their everyday life. Therefore, the
authors developed this scale. This scale may be used as a tool for researchers,
especially in social and political psychology sciences in Indonesia. This scale also
can contribute to assess the values associated with Pancasila in the society and can
serve as a reference to public decision makers, especially in developing national
identity. The development of this measurement based on values that contained in
five principles and articles held in Pancasila. We suggest for further research can
give more attention to consider item revision for the second value of Pancasila,
namely “Humanity”. The construct validation result was not very satisfying for
proving the construct validation.
Pembahasan Jurnal Ke-Empat Internasional

Re-actualizing values of Pancasila is a step or process that is very important and


absolutely necessary in the process of legal reform. This is because Pancasila
Indonesia is a source of legal order, which means that the values of Pancasila is a
guideline once the parameters for the rule of law throughout Indonesia. In order
for law reform relatively easy to do and can approach the desired goal, the rule of
law Indonesiapun sources needs to be seen, checked again, if correctly
understood, whether it should be realized by the public. Such efforts can be
reached by turning, repair and rejuvenate the values of Pancasila as the source of
the rule of law in Indonesia. Optical Satjipto Raharjo that way still arbitrate
dominance "rule by rule" rather than "rule by common sense is a minimalist way
arbitrate is simply enforcing the law, what is written in the text. Approach
progressive law enforcement in the concrete in the face of the rigidity of the law
to create legal certainty, usefulness and fairness. Approach progressive law gives
the criticism of law enforcement who are stuck in a monolithic view of
perspective in law enforcement that are based on Pancasila arbitrate way to break
the ice at the same time build a bridge over the ravine of law through legal
discovery.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila sebagai sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan bahwa
Pancasila pandangan hidup bangasa yang ,meniawai kehidupan sehari-
hari.Pancasila sebagai sistem filsafat menjelma sebagai suatu odeologi bangsa
yang dijakdikan pedoman hidup bagi manusia untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila merupakan dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
Indoesia. Sebagai dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar dalam
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Arus globalisasi tidak
mungkin dihentikan. Berjalannya globalisasi tidak terlepas dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penyebabnya.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik saran bahwa Pancasila merupakan
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.Segala hal tidak
terlepas dari yang namanya Pancasila.Oleh karena itu Pancasila harus diterapkan
ke seluruh rakyat Indonesia melalui pendidikan baik formal maupun
informal.Apabila kurang penerapan mungkin hal ini dapat menjadi momok bagi
bangsa Indonesia kedepannya apabila tidak di terapkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai