Post Test

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Post Test

1. Apa tujuan evaluasi produk akhir sediaan ini ?


Jawab :
Evaluasi produk akhir sediaan bertujuan mengetahui apakah sediaan yang telah dibuat
sesuai dengan persyaratan yang ada untuk menjamin mutu produk dan efektifitas sediaan.
a. Uji Organoleptis
Uji Organoleptis dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara
mengamati bentuk, warna dan bau dari sediaan yang telah dibuat.
b. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan pasta yang bertujuan
untuk menjamin pasta yang dihasilkan memberikan rasa nyaman dan agar tidak
mengiritasi mukosa mulut.
c. Pengujian daya sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan pasta saat diaplikasikan ke
gigi.
d. Uji homogenitas
Uji homogenitas untuk memastika tidak terbentuknya partikel-partikel yang
memisah atau sediaan yang merata dari semua komponen.
e. Uji Stabilitas
Uji stabilitas bertujuan untuk menentukan kemampuan sediaan pasta gigi untuk
bertahan dalam batas yang ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan, sifat karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat sediaan
dibuat.
(Zena, 2016)

2. Bagaimana standart evaluasi produk yang baik pada sediaan ini ?


Jawab :
Sediaan pasta gigi dikatakan homogen bila terdapat persamaan warna yang merata
dan tidak adanya partikel atau bahan kasar yang dapat diraba. Persyaratan homogenitas
pasta gigi dimaksudkan agar bahan aktif dalam sediaan terdistribusi merata.Selain itu agar
sediaan pasta gigi tidak mengiritasi ketika dioleskan dikulit.
Pengukuran pH merupakan parameter fisikokimia yang penting pada sediaan topikal
karena pH berkaitan dengan efektivitas zat aktif, stabilitas zat aktif dan sediaan, serta
kenyamanan di kulit sewaktu digunakan. Nilai pH yang terlalu asam dapat mengakibatkan
iritasi, sedangkan pH yang terlalu basa dapat mengakibatkan kulit bersisik. Syarat mutu
pH sediaan pasta gigi menurut standar nasional Indonesia yaitu 4,5-10,5 agar tidak
mengiritasi mukosa mulut.
Daya sebar 5 – 7 cm menunjukkan konsistensi semisolid yang sangat nyaman dalam
penggunaan.
(Saputri, 2020)

3. Apa fungsi seluruh perlakuan pada pembuatan sediaan ?


Jawab :
1. Pengolahan bahan baku
Untuk menghasilkan simplisia kering dari sampel daun sirih. Sampel dibersihkan
dari kotoran kotoran yang menempel, dicuci dengan air mengalir sampai bersih,
kemudian daun sirih dipotong potong kecil lalu dikering anginkan, selanjutnya daun
yang telah dikeringkan dihaluskan sampai jadi serbuk disebut simplisia kering.
2. Pembuatan ekstrak
Untuk mengubah simplisia kering menjadi ekstrak dengan metode ekdtraksi.
Simplisia kering dimaserasi dengan etanol, ditutup dan dibiarkan selama 24 jam,
terlindung dari cahaya sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 24 jam ekstrak disaring
dan ampas diperas. Ekstrak disaring untuk memisahkan sisa serbuk simplisia dengan
ekstrak yang dihasilkan.
3. Pembuatan Sediaan
Metil paraben dilarutkan dalam air panas dimaksudkan karena metil paraben larut
dalam 20 bagian air mendidih. Na-CMC ditambahkan dalam gliserin untuk proses
melarutkan gliserin dalam pelarut organic. Kemudian pencampuran bahan berfungsi
untuk membuat sediaan pasta dengan homogenitas yang baik. Dicampurkan ekstrak
daun sirih ke dalam sediaan pasta yang ada yaitu sebagai zat tambahan.
(Saputri, 2020)

4. Apa fungsi seluruh bahan pada pembuatan sediaan ini ?


Jawab :
Daun sirih sebagai bahan tambahan untuk sediaan pasta. Secara umum, daun sirih
mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa katekin dan tanin. Senyawa ini bersifat
antimikroba dan antijamur yang kuat dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis
bakteri. Etanol berfungsi sebagai pelarut dalam proses ekstraksi daun sirih menjadi ekstrak
yang akan ditambahkan pada pasta. Etanol merupakan pelarut paling maksimal menarik
senyawa fenolik dan flavonoid dibandingkan dengan pelarut air atau campuran etanol-air.
Na-CMC digunakan sebagai bahan pengikat, bahan ini sangat esensial untuk mencegah
terjadi nya pemisahan bahan pasta gigi. Gliserol digunakan sebagai humectants yang
memiliki kemampuan untuk mengikat air sehingga sediaan tetap lembab dan tidak kering.
Metil Paraben berfungsi sebagai bahan pengawet. Kalsium Karbonat selain digunakan
sebagai agen pembentuk pasta juga berfungsi sebagai agent abrasive. Natrium lauryl sulfat
digunakan untuk membantu agent polishing atau detergen juga berfungsi untuk
mengemulsikan mucus (lendir). Menthol dan pepermint digunakan sebagai bahan pemberi
aroma, bahan ini sangat berbau khas sehingga memberi rasa segar dalam mulut.
(Maesaroh, 2019)

5. Bagaimana menghilangkan warna yang mengganggu pada ekstrak ?


Jawab :
Dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi. Proses ini sangat menguntungkan
dalam isolasi senyawa bahan alam karena melalui perendaman sampel tumbuhan akan
terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan
di luar sel sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam
pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama
perendaman yang dilakukan. Pemilihan pengekstrak untuk proses maserasi akan
memberikan efektifitas yang tinggi melalui cara memerhatikan kelarutan senyawa bahan
alam pelarut tersebut.
Kesimpulan dari percobaan ini kami tidak sesuai , karena dalam percobaan ini ektrak
dari daun sirih tersebut kurang dalam pencampuran ke dalam pasta gigi tersebut sehingga
hasil yang di dapat kan ektrak tersebut tidak merubah warna dalam pasta gigi
Daftar Pustaka

Maesaroh , I.,Silviani, S. 2019. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Karbon Aktif Dengan Basis
Virgin Coconot Oil (VCO). Jurnal Ilmiah Manuntung. Volume 15. No.1. Akademi
Farmasi Samarinda.
Saputri, R.G.A., Dewi, C., Putri,E.A. 2020. Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Daun Salam
(Syzygiumpolyanthawight) sebagai Penghambat Pertumbuhan Streptococcus
mutans. Jurnal Farmasi Malahayati. Volume 3 No 1. Universitas Malahayati.
Zena, V.A.,Hanifah, F.,Tria,P., Yuhansyah,N.F. 2016. PaGi HAri (Pasta Gigi Herbal Anti
Nyeri ) Kombinasi Akar Nipah ( Nypa Fruticans ) dan Serai (Cymbopogon
Citratus). Jurnal Ilmiah Kefarmasian. STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah: Cilacap

Anda mungkin juga menyukai