Laporan Praktikum Kelompok 3.
Laporan Praktikum Kelompok 3.
Laporan Praktikum Kelompok 3.
“SINTESIS p-NITROASETANILIDA”
DosenPengampu :
Oleh :
KELOMPOK 3
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Dasar
Senyawa p-nitroasetanilida merupakan senyawa turunan asam karboksilat yang
termasuk dalam golongan amida sekunder (RCONHR’). Beberapa nama lain p-
nitroasetanilida anatara lain N-(4-nitrofenil) asetamida, p-asetamidonitrobenzen, p-
asetamidonitrobenzen, N-Acetyl-4-nitroaniline. Senyawa ini berbentuk Kristal Kristal
prisma yang berwarna kuning pucat.
Struktur molekulnya terikat pada atom N (R’) mengandung inti benzene. Senyawa
p-nitroasetinilida memiliki dua isomer posisi, yaitu o-nitroasetanilidadan m-
nitroasetanilida. Dalam padatannya, suatu isomer para lebih simetris dan dapat membentuk
kisi Kristal lebih teratur dibandingkan kedua isomer lainnya. Selain itu, kedua isomer
tersebut lebih sulit terbentuk. Hal ini menyebabkan isomer para lebih stabil dalam
perolehannya.(Rani,2011).
Senyawa p-nitroasetanilida merupakan senyawa yang mengandung senyawa
aromatic, amida dan senyawa nitro.p-nitroasetinilida secara umum dibuat dengan jalan
mereaksikan asetanilida bersama asam sulfat pekat, asam nitrat pekat, dan asamas etat
galsial. Asams ulfat pekat berfungsi sebagai pembentuk ion nitronium (NO2+) yang dapat
menyerang molekul asetanilida untuk menghasilkan molekul p-nitroasetanilida.
Mekanisme penyerangan oleh ion nitronium inilah yang dikenal dengan proses
reaksinitrasi. Senyawa p-nitroasetanilida berbentuk Kristal (padat), sehingga proses
pemurniannya dilakukan dengan cara kristalisasi dan rekristalisasi. Anilintida kdapat di
nitrasi dengan campuran nitrasi biasa (asamsulfat), karena bersifat terbakar dan aniline
akan teroksidasi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan kelebihan dari asam
sulfat atau dengan melindungi gugus amino dari reaksi asetilasi Karena kelompok
asetilamido, CH3CONH-.Asetil amido memiliki orto yang sama dan para mengarahkan
pengaruh sebagai NH2-. Asetanilida siap mengalami nitrasi dan memberikan warna p-
nitroasetinilida yang pucat jika dicampur dengan kuning o-nitroasetinilida. Rekristalisasi
dari etanol mudah dilakukan karena senyawa orto lebih larut, dan p-nitroasetinilida murni
dihidrolisis untuk p-nitroanilin.(Raheem, 2010).
C. Alatdan Bahan
Alat : Bahan :
Erlenmeyer 250ml Asetanilid
Erlenmeyer 100ml Asam asetat glasial
Cawanpetri Asam sulfat pekat
Gelasukur 10ml Asam nitrat pekat
Pompa vakum
Corong Buchner
Gelas Filtrasi
Kertas saring
Melting pointtester
Pot plastic
D. Prosedur Kerja
E. Skema Alat
F. Mekanisme Reaksi
A. Reaksi
B. Mekanisme
Analisis
sintesis
pembuatan ion NO2+
Pembuatan P-Nirtroasetanilida
G. Perhitungan Teoritiss
Asetanilida Asam Nitrat Asam Sulfat P-Nitroasetanilida
Berat
135 63,012 98,01 180
Molekul
Berat
2 gram 1 ml (1,51 gram) 1 ml 1,6254 gram
(Teori)
Mol 0,0148 mol 0,02511 mol 0,01877 0,0148
P-Asam Nitrat = 1,51 g/ml
P-Asam Sulfat = 1,84 g/ml
Asetanilida = Massa / Mr
= 2 gram / 135 gram/mol
= 0,0148 mol
I. Pembahasan
Adapun beberapa cara agar produk yang diharpkan sesuai atau baik adalah dengan
cara menambahkan bahan awal atau menaikkan suhu pada saat proses pencampuran, hal
ini tidak dianjurkan untuk dilakukan karena memungkinkan akan terbentuknya
trinitrotoluena sehingga zat hasil akan menjadi sangat eksplosif
Larutan yang dihasilkan kemudian diteteskan tetes demi tetes dan suhunya
tetap dijaga agar tidak lebih dari 10˚C. Hal ini bertujuan agar peoses nitrasi pada
asetalinilida dapat berlangsung sempurna. Pencampuran larutan dari kedua erlenmeyer
bertujuan agar terjadi reaksi substitusi elektrofilik. Nitrasi merupakan masuknya gugus
nitro kedalam benzena pada posisi para karena amida merupakan pengarah orto para.
Namun karena pada cabang amida yang kondisinya crowded sehingga sedikit sekali
bahkan tidak mungkin gugus nitro masuk pada posisi orto. Keadaan ini semakin membuat
kepastian produk para semakin banyak sehingga semakin baik dalam perlakuan sintesis.
Substitusi elektrofilik pada cincin aromatik asetanilida dan deprotonasi membentuk para-
nitroasetanilida ketike selesai beberapa potongan es ditambahkan . Hal ini bertujuan
untuk kristalisasi karena pada suhu yang rendah akan mempercepat pembentukan kristal
yang disebabkan oleh energi dari dalam orbital yang berikatan terlepas sehingga elektron
lebih cenderung dalam keadaan ground state. Molekul yang melambat akan membentuk
ikatan kisi kristal dengan sesamanya untuk mencapai keseimbangan dalam kondisi suhu
tersebut. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dengan corong buchner untuk
memisahkan pelarut dan di rekristilalisasi menggunakan etanol. Kristal lalu di oven agar
saat ditimbang molekul air tidak ikut tertimbang dan dicari titik leburnya
J. Kesimpulan
1. Senyawa p-nitroasetanilida merupakan senyawa turunan asam karboksilat yang
termasuk dalam golongan amida sekunder (RCONHR’).
2. Reagen yg digunakan berupa asam asetat galsial, asam sulfat pekat, asam nitat pekat.
3. Penambahan asam asetat berfungsi sebagai pelarut karena asetanilida mempunyai
kelarutan yang besar terhadap asam asetat sehingga reaksi akan berlangsung dengan
baik.Penambahan asam sulfat bertujuan untuk mempercepat kelarutan atau sebagai
katalis.
4. Substitusi elektrofilik pada cincin aromatik asetanilida dan deprotonasi membentuk
para- nitroasetanilida ketike selesai beberapa potongan es ditambahkan . Hal ini
bertujuan untuk kristalisasi karena pada suhu yang rendah akan mempercepat
pembentukan kristal yang disebabkan oleh energi dari dalam orbital yang berikatan
terlepas sehingga elektron lebih cenderung dalam keadaan ground state.
5. Larutan yang dihasilkan kemudian diteteskan tetes demi tetes dan suhunya tetap
dijaga agar tidak lebih dari 10˚C. Hal ini bertujuan agar peoses nitrasi pada
asetalinilida dapat berlangsung sempurna.
6. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dengan corong buchner untuk memisahkan
pelarut dan di rekristilalisasi menggunakan etanol. Kristal lalu di oven agar saat
ditimbang molekul air tidak ikut tertimbang dan dicari titik leburnya.
K. DaftarPustaka
Anonim.2014.Farmakope Indonesia EdisiV.Jakarta:Depkes RI
Kirk, R.E danOthmer, D.F.1981.Encylopedia of Chemikal Engineering Tecnolog.
New York: John Wiley and Sons inc.
Raheem, Dotsha J. 2010. Preparation of p-nitroaniline Irak: Universitas Salahadd
Laporan buku petunjuk praktikum STIKES dr Soebandi jember
Harada, Nagaoka, dan Shimizu. 1983. Process for producing p-nitroaniline. Laporan
Penelitian.Jepang: Mitsui Petrochemical Industries Ltd
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner