Akuntansi Organisasi Nirlaba (Klp5)
Akuntansi Organisasi Nirlaba (Klp5)
Akuntansi Organisasi Nirlaba (Klp5)
Tim Penyusun :
Prodi Akuntansi
2020/2021
PEMBAHASAN
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran
pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba
(moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan
klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi
jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para
petugas pemerintah. Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh sumber daya
dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi tersebut.
Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa
individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut, dalam
pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau
kekayaan semata . Lembaga nirlaba atau organisasi nonprofit merupakan salah satu komponen
dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari
dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba.
Berdasarkan pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa organisasi nirlaba adalah
salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya.
· Yayasan sosial
· Yayasan dana
· Balai keselamatan
· Rumah sakit dan organisasi kesehatan masyarakat
· PMI
Entitas komersial atau nirlaba sering diidentifikasi melalui bentuk legal dan bentuk kegiatan.
Contoh entitas legal adalah:
1) Entitas komersial, terbagi atas entitas komersial yang dikelola pemerintah, seperti BUMN
Persero; entitas komersial swasta, misalnya CV, NV, Firma, usaha perorangan, UD;
2) Entitas nirlaba, terbagi atas entitas nirlaba pemerintah, entitas nirlaba swasta, misalnya
yayasan, partai politik, lembaga swadaya masyarakat
Pembagian entitas komersial dan nirlaba berdasarkan bidang bentuk kegiatan/ bidang usaha tidak
disarankan. Rumah sakit dan museum pemerintah pada umumnya nirlaba, namun rumah sakit
dan museum swasta mungkin nirlaba atau komersial
PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia untuk memfasilitasi seluruh organisasi nirlaba nonpemerintah. Dalam
PSAK karakteristik entitas nirlaba ditandai dengan perolehan sumbangan untuk sumber daya
utama (aset), penyumbang bukan pemilik entitas dan tak berharap akan hasil, imbalan, atau
keuntungan komersial.
Entitas nirlaba juga dapat berutang dan memungkinkan pendapatan dari jasa yang
diberikan kepada publik, walaupun pendapatannya tidak dimaksud untuk memperoleh laba.
Dengan demikian, entitas nirlaba tidak pernah membagi laba dalam bentuk apapun kepada
pendiri/pemilik entitas Laporan keuangan entitas nirlaba bertugas mengukur jasa atau manfaat
entitas dan menjadi sarana pertanggungjawaban pengelola entitas dalam bentuk
pertanggungjawaban harta-utang (neraca), pertanggungjawaban kas (Arus Kas), dan Laporan
Aktivitas.
Terikat dengan misi entitas, maka pendapatan utama disajikan bruto, sedang pendapatan
investasi disajikan secara neto setelah dikurangi beban investasi. Informasi tercapainya
program amat penting dalam laporan keuangan, yang menggambarkan efektivitas beban dan
manfaat yang dirasakan penikmat jasa utama entitas. Arus kas amat penting menggambarkan
kualitas prrtanggungjawaban manajemen keuangan di mata para donatur.
Begitu pentingnya donatur sehingga sumbangan bukan kas perlu dipapar kan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), yang memberi harkat khusus CALK dalam laporan
keuangan nirlaba setara dengan Neraca dan Laporan Kegiatan.
2. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas dibuat untuk menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan
peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi,
dan peristiwa lain, serta bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya untuk membantu donatur,
anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu
periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan
jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
KESIMPULAN
Organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda yang
saling tergantung antara satu dengan yang lainnya yang berusaha untuk mewujudkan
kepentingan bersama dan memanfaatkan berbagai sumber daya. (Mulyadi dan Setiawan 2000:
Organisasi nirlaba memiliki karakteristik dan sifat diantaranya
(1) melalui sumberdaya yang diperoleh dari sumbangan yang tidak mengharapkan imbalan,
(2) menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan memupuk laba, kalaupun ada laba, maka tidak
pemah dibagikan kepada pendiri/pemilik entitas,
(3) kepemilikan tidak dapat dijual, dialihkan, ditebus kembali, dan
(4) kepemilikan tidak mencerminkan proporsi pembagian sumberdaya saat likuidasi.
Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba
a) Laporan Posisi Keuangan
b) Laporan Aktivita
c) Laporan Arus Kas
d) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
perbedaan akuntansi antara organisasi bisnis dan organisasi nirlaba dapat membantu Anda
menghindari kesalahan pencatatandan dapat memastikan bahwa organisasi Anda memenuhi
persyaratan akuntabilitas dan transparansi keuangan di bawah undang-undang Indonesia.