Pob Penyimpanan
Pob Penyimpanan
Pob Penyimpanan
2. Ruang Lingkup
Proses penyimpanan yang dilakukan di gudang dan kontrol terhadapbarang-barang yang disimpan,
fasilitas infrastruktur untuk penyimpanan seperti bangunan gudang, suhu/kelembaban, material handling
equipment, kartu barang dan stock opname.
Ruangan untuk penyimpanan barang farmasi hendaknya dibangun dan dipelihara untuk
melindungi barang yang disimpan dari pengaruh perubahan temperatur dan kelembaban
(tingkat kelembaban harus dijaga antara 60 % - 80 %), banjir, rembesan melalui tanah,
masuk Ukuran dan layout bangunan gudang harus sesuai dengan ijin PBF. Bila ada
perubahan ukuran dan atau layout gudang maka perlu disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Provinsi setempat untuk mendapat perubahan ijin PBF, khususnya bangunan Gudang.
Infrastruktur dan peralatan yang tersedia di gudang cabang merujuk pada persyaratan
minimum yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tempat penyimpanan produk rantai dingin perlu dilengkapi sistem alarm dan genset.
Memiliki sirkulasi udara yang baik
Dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk dapat melakukan kegiatan dengan aman
dan benar
Dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai untukpenyimpanan barang yang
Prosedur Operasional Baku Halaman: /
PENYIMPANAN No. Dokumentasi
SOP/BMJS_ …..
Departemen / Divisi / Seksi/ Sub Tanggal berlaku
Bagian / Unit* Divisi / Sub 16 Maret 2021
…………………. Bagian / Sub Unit*
BINA MAJU JAYA …………………..
SUKSES
Disusun oleh Diperiksa oleh, Manager Disetujui Oleh Mengganti**
Apoteker Penanggung Operasional No.
Jawab
Kepala Logistik harus selalu mengontrol suhu dan kelembaban ruang penyimpanan, meliputi:
Penyimpanan barang-barang di gudang harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh
Principal, untuk menghindari kerusakan karena cahaya, kelembaban atau suhu
Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan peralatan pengatur suhu (AC), pengukur
suhu, pencatat suhu atau alat lain yang bisa mengidentifikasi suhu ruangan untuk kurun
waktu tertentu.
Pemetaan suhu ruang penyimpanan dilakukan dalam proses validasi dan mapping
temperatur. Thermometer ditempatkan pada titik panas dan titik dingin serta didekat pintu
suatu ruang penyimpanan
Suhu harus diperiksa serta dimonitor tiga kali sehari dan dicatat pada kartu monitor suhu
untuk menjaga semua bagian dari area penyimpanan tetap dalam suhu yang ditentukan
Alat pengukur suhu (Thermometer) yang digunakan harus dikalibrasi secara berkala
minimal setahun sekali Pencatatan harus disimpan selama 5 tahun ditambah 1 tahun,
atau sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Kepala Logistik melakukan penataan dan identifikasi tempat penyimpanan dengan
mempertimbangkan:
Alur penyimpanan dan pengeluaran barang K
Ketersediaan alat penyimpanan barang seperti Rack, shelving, lemari, chiller/freezer dan
flow rack
Jumlah jenis barang per kelompok tipe penyimpanan
Luas lorong antar rack/shelving/flow rack yang dapat digunakan untuk lalu lintas reach
truck/hand pallet/picker
Tempat berjalan dan tempat transit barang baik di area penerimaan barang maupun di area
pengiriman.
Ruang Karantina untuk produk sub standard dan recall
Instruksi Pengertian
1. Do not store over 80°C Harus disimpan antara +2° C s/d + 30° C
2. Do not store over 25°C Harus disimpan antara +2° C s/d + 25° C
3. Do not store over 15°C Harus disimpan antara +2° C s/d + 15° C
1. Penyimpanan barang-barang di gudang harus berdasarkan kategori sesuai suhu dan jenis barang yang
sesuai dengan ketentuan CDOB
2. Kepala Logistik dalam menyimpan barang-barang di gudang tidak diperkenankan meletakkan
langsung di atas lantai tanpa menggunakan pallet atau alas penyekat. Barang-barang harus diletakkan
di rak, lemari yang telah ditentukan dan/atau di atas pallet/alas penyekat untuk menghindari kerusakan
barang akibat pengaruh kelembaban dan kotoran.
3. Sistem penyimpanan dan penempatan barang hendaknya harus memperhatikan kemudahan dalam
memonitor :
FEFO (First Expiry First Out)
FIFO (First In First Out)
4. Penyimpanan barang yang diterima disesuaikan dengan persyaratan yang dituntut untuk masing-
masing barang. Hendaknya diusahakan agar barang yang baru diterima dengan masa kadaluarsa yang
lebih panjang ditempatkan di belakang barang yang kadaluarsanya lebih pendek. Demikian pula
dengan barang yang baru diterima, ditempatkan di belakang stock lama sehingga penyaluran barang
dapat dilakukan atas dasar prinsip pertama masuk dengan kadaluarsa yang lebih pendek adalah yang
pertama keluar.
5. Sistematika penyusunan barang dalam penyimpanan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya barang
yang memiliki masa kadaluarsa (sudah masuk masa ED) dikumpulkan tersendiri dan diberi tanda-
tanda yang jelas agar selalu dapat dimonitor. Barang yang fast moving ditempatkan di bagian yang
mudah dijangkau dan sebagainya.
6. Kelompok tiap jenis barang harus terpisah dengan jelas dan disimpan secara rapi / teratur untuk
mencegah resiko tercampur dan pencemaran serta memudahkan pemeriksaan ataupun pemeliharaan
Prosedur Operasional Baku Halaman: /
PENYIMPANAN No. Dokumentasi
SOP/BMJS_ …..
Departemen / Divisi / Seksi/ Sub Tanggal berlaku
Bagian / Unit* Divisi / Sub 16 Maret 2021
…………………. Bagian / Sub Unit*
BINA MAJU JAYA …………………..
SUKSES
Disusun oleh Diperiksa oleh, Manager Disetujui Oleh Mengganti**
Apoteker Penanggung Operasional No.
Jawab
1. Nama barang
2. Tanggal
3. Nomor dokumen
4. Kuantitas
5. Expired Date
6. Bets
3.3.2. Pencatatan kartu Gudang wajib dilakukan untuk produk-produk yang disimpan pada lokasi yang
tetap (flow rack, shelving, long span shelving, strong room, gold room, cold room)
4. Dokumentasi
5. Riwayat
6. Distribusi
Asli : Penanggung Jawab/Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Pimpinan Fasilitas Distribusi
No.2: Kepala Bagian Departemen Terkait
No.3: Kepala Bagian Logistik/Gudang