RKS BPOM 2021 Rev. 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 94

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN FURNITURE & INTERIOR

PENGADAAN FURNITURE dan INTERIOR GEDUNG D


DI AREA PERKANTORAN BADAN POM

Disiapkan oleh :

Jl. Wolter Monginsidi No.88A LT.3


PETOGOGAN - KEBAYORAN BARU
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 1 -- PEKERJAAN FURNITURE & INTERIOR DAN PENDUKUNGNYA

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan
pekerjaan. Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, furniture, tata suara
bersama perangkat pendukung lainnya untuk melaksanakan kegiatan berikut :

• Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Workstation

• Pekerjaan Pengadaan dan Pemasanga Meja Kerja

• Pekerjaan Pengadaan Kursi Kerja

• Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Credenza

• Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Delegate Conference dan


Sound System

• Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan lainnya yang disebutkan dalam BQ

Pelaksana harus melaksanakan item pekerjaan tesebut diatas sesuai dengan


gambar dan spesifikasi yang telah disyaratkan oleh Pemberi Kerja. Untuk produk-
produk terpasang diwajibkan menyerahkan garansi produk.

Dengan maksud memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk


pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mempelajari secara seksama
seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan seperti yang diuraikan di dalam RKS ini.

Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan


uraian ini, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Pengawas/Pemberi Tugas untuk mendapatkan penyelesaian.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

A. KETENTUAN UMUM
 Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam berita acara penjelasan pekerjaan, bahan
- bahan yang akan digunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan, harus memenuhi
syarat- syarat yang tercantum dalam Persyaratan Umum Bahan Bangunan serta
ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.
 Semua bahan-bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan tersebut, Pelaksana
Pekerjaan terlebih dahulu memberikan contoh-contoh kepada Pemberi Tugas untuk
mendapatkan persetujuan sebelum bahan-bahan tersebut didatangkan atau
digunakan.
 Apabila didapatkan Bahan atau Peralatan yang tidak memenuhi syarat di lokasi,
maka Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan Pelaksana Pekerjaan
untuk melakukan pembongkaran.
 Penyedia Wajib memenuhi spesifikasi/Merk/Type yang ditentukan oleh Pemberi
Tugas.
 Untuk barang-barang dan bahan yang akan didatangkan ke site maka Pelaksana
Kerja diwajibkan menyerahkan ;
- Brosur Asli
- Katalog Asli
- Gambar kerja atau Shop Drawing
- Sample Material
- Surat Dukungan, Garansi dan Purna Jual dari Distributor dan Prinsipal

B. KETENTUAN KHUSUS
1. Gambar Dokumen
- Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar – gambar
yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ini maupun perbedaan
yang terjadi akibat keadaan dilapangan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan
melaporkannya kepada Pemberi Tugas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan sebelum pekerjaan dilanjutkan.

- Apabila ada keraguan mengenai ukuran atau terdapat ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar kerja, Pelaksana Pekerjaan wajib melaporkan
hal tersebut secara tertulis kepada Pengawas/Pemberi Tugas untuk dapat
diputuskan ukuran yang akan digunakan dan dijadikan acuan oleh Pelaksana
Pekerjaan.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

- Pelaksana Pekerjaan tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti


Ukuran – Merk – Type yang ditentukan.
2. Shop Drawing
- Untuk detail – detail pekerjaan yang belum tercakup secara lengkap dalam
Gambar kerja, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat shop Drawing yang
merupakan gambar detail pelaksanaan dan yang telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.

- Dalam shop drawing tercantum keterangan produk (Merk – Type), gambar


lainnya dan standard pemasangan yang sesuai dengan standard pabrik /
produk yang digunakan.

- Pelaksana Pekerjaan wajib mengajukan shop drawing kepada


Pengawas/Pemberi Tugas untuk mendapatkanpersetujuan tertulis.

3. Koordinasi
- Dalam hal pengadaan bahan - bahan dan pemasangannya, dimana
Pelaksana Pekerjaan menunjuk Supplier atau Kontraktor bawahan (sub
kontraktor), Pelaksana Pekerjaan wajib memberitahukan terlebih dahulu
mengenai hal tersebut kepada Pengawas/Pemberi Tugas untuk
mendapatkan persetujuan.

- Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Pelaksana Pekerjaan


wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain
yang menyangkut pekerjaan furniture built in dan interior dibawah koordinasi
Pengawas/Pemberi Tugas.

4. Pembuatan Laporan
Pelaksana wajib membuat progres dan laporan lainnya termasuk photo -
photo berwarna atas progress pekerjaan dan diserahkan kepada
Pengawas/Pemberi Tugas hingga masa penyerahan pertama sesuai
dengan keperluan objek pekerjaan.

5. Standard dan Aturan Mutu


- Semua bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari
mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana


dan Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB)

6. Bahan – Bahan dan Elemen


- Bahan-bahan yang digunakan/dipasang harus sesuai dengan yang tercantum
dalam Gambar Kerja, memenuhi standard Spesifikasi Bahan yang telah dipilih
/ ditunjuk/disyaratkan, mengikuti peraturan tertulis dalam Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) serta mengikuti Petunjuk Pengawas/Pemberi Tugas.

- Semua bahan yang digunakan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari


Pengawas/Pemberi Tugas.

- Untuk detail furniture tertentu, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat


Elemen jadi dalam ukuran kecil (mock up mini) terhadap furniture model
khusus seperti Meja Kerja Esselon dan Workstation.
- Setiap bahan dan Elemen jadi keluaran pabrik, dalam pelaksanaannya harus
berdasarkan QC (Quality Control) pabrik pembuat.
- Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih serta bentuk
Elemen jadi akan diinformasikan oleh Pengawas/Pemberi Tugas kepada
Pelaksana Pekerjaan selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh bahan dan/atau Elemen jadi tersebut.

- Penyimpanan dan pemeliharaan bahan dan Elemen jadi harus sesuai


persyaratan pabrik yang bersangkutan dan/atau sesuai dengan spesifikasi
bahan tersebut.

C. PENINJAUAN DAN PENGUJIAN BAHAN


- Apabila dianggap perlu maka Pemberi Tugas akan melakukan pengujian
baik pada pelaksanaan di pabrik maupun pelaksanaan di lokasi pekerjaan.

D. DASAR PENENTUAN UKURAN DAN BENTUK


- Semua ukuran dan bentuk furniture harus tepat sesuai dengan Gambar Kerja.
Pelaksana Pekerjaan wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk
yang tertera dalam Gambar Kerja untuk medapatkan posisi dan ketepatan di
lapangan bagi setiap bagian pekerjaan.

- Bila terjadi perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan di Lapangan,

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Pelaksana Pekerjaan harus melaporkan hal tersebut kepada


Pengawas/Pemberi Tugas untuk mendapatkan solusi. Pelaksana Pekerjaan
tidak dibenarkan mengambil tindakan tanpa Pengawas/Pemberi Tugas.

E. PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN KEMBALI


- Apabila dalam pelaksanaan harus dilakukan pembongkaran dan/atau
pemindahan akibat pelaksanaan pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan tersebut
hingga sempurna tanpa mengganggu system yang telah ada.
- Pelaksana Pekerjaan diwajibkan melaporkan dahulu kepada
Pengawas/Pemberi Tugas sebelum melakukan pembongkaran/pemindahan
segala yang ada di Lapangan.

F. JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. Pelaksana Kerja diwajibkan untuk memperhatikan dan mengikuti protokol
penanggulangan penularan dan penyebaran Pandemi Covid 19 selama
pelaksanaan pekerjaan, segala bentuk biaya yang dikeluarkan dalam hal
penanggulangan pandemi Covid 19 ini sudah diperhitungkan dalam
penawaraan kontraktor.

2. Pelaksana Kerja diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-


syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam
keadaan siap pakai di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan
musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.
3. Pelaksana Kerja wajib menyediakan air minum yang bersih dan memenuhi
syarat- syarat bagi semua petugas dan pekerja yang ada di bawah
kekuasaan kontraktor.
4. Pelaksana Kerja wajib menyediakan peralatan keselamatan kerja yang
memenuhi syarat-syarat bagi semua petugas dan pekerja yang ada di bawah
kekuasaan kontraktor.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

G. SYARAT – SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN


1. Semua bahan yang didatangkan harus memenuhi syarat – syarat yang
ditentukan.
2. Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksakan terlebuh dahulu oleh
Pengawas/Pemberi Tugas.
3. Bahan yang dianggap tidak memenuhi persyaratan oleh Pengawas/Pemberi
Tugas wajib dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat - lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.

H. PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
1. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang diperlukan atas
persetujuan Pengawas dan Pemberi Tugas. Biaya pekerjaan tambah/kurang
akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan.
2. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga
satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan
ditentukan lebih lanjut oleh Pengawas bersama Pelaksana Pekerjaan
dengan persetujuan Pemberi Tugas.
3. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab
keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Pengawas/Pemberi Tugas
dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan
tambah tersebut.

I. JAMINAN DAN GARANSI

Jaminan dan garansi yang harus diberikan oleh Pelaksana Pekerjaan meliputi
pekerjaan furniture yang meliputi : Meja Resepsionis, Lemari File, Lemari
Pakaian/pajangan, Lemari Utilitas, Lemari Pantry, Lemari Hanging, Lemari
Pustaka harus diberikan jaminan dan garansi selama 5 (Lima) tahun dan 1
(satu) tahun garansi untuk alat elektronik sejak barang dipasang atau sejak
barang diterima oleh Pemberi Tugas

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

J. LAIN - LAIN

Hal – hal yang belum tercantum dan dianggap penting berkenaan dengan
pekerjaan ini akanditetapkan dan disepakati kedua belah pihak dan dituangkan
dalam Perjanjian.

3.1. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan


perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

c. Sesudah pekerjaan alat pengunci dan penggantung, alat tersebut harus dijaga
terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain
yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh
Kontraktor.

3.2. Syarat Penerimaan

Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk lalu lintas bahan finishingnya, ketahanan dan
kekuatan dalam operasional selama 20 tahun.

b. Garansi tertulis dari kontraktor/supplier/installer untuk ketepatan sistem


pemasangan, kebenaran pemasangan dan kelengkapan (miscellaneous) yng
dibutuhkan dalam pemasangan hardware.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 2 -- PEKERJAAN ALAT PENGUNCI, DAN PENGGANTUNG

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, material/bahan,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan alat pengunci dan penggantung (Finished Hardware /


Ironmongery) yang dibutuhkan untuk mengayun (swing), sliding, folding untuk pintu
dan jendela, termasuk semua aksesoris yang dibutuhkan untuk pemasangan dan
operasional pintu/jendela dengan baik, dan Garansi produk.

Selain itu pekerjaan-pekerjaan seperti memasang dan melakukan set Ironmongery


pada pintu/jendela, membuat lubang/tempat pada pintu-pintu/ jendela-jendela
besi/kayu/aluminium juga harus termasuk dalam bagian dari pasal ini.

Bagian-bagian atau aksesoris yang termasuk dalam pasal ini adalah : hinges/engsel,
lock cylinder dan kunci, lock dan latch set, belts, push/pull unito, alat-alat control pintu
(miscellaneous), unit-unit trim pintu, protection plates, door closer, door stopper, sound
tripping untuk pintu-pintu interior, automatic drop seals/door bottom dan bagian-bagian
lain yang diperlukan.

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :


 JIS A 5511
 JIS Sus 304
 ASTM A 156-1-81
 ASTM A 156-2-92
 ASTM A 156-4-86
 ASTM A 156-15-60

b. Quality Assurance :

 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh


perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

 Single Source Responsibility : setiap tipe hardware harus berasal dari fabrikator /
pembuat tunggal bila tersedia. Bila ada perbedaan sumber, mintallah persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.

 Fire rated openings : sediakan hardware untuk pintu-pintu tahan api (fire rated)
yang memenuhi persyaratan-persyaratan yuridiksi otoritas. Sediakan hanya item-

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

item hardware pintu yang terdapat dalam list dan identik dengan produk-produk
yang ditest oleh organisasi testing dan inspeksi yang diterima oleh jurisdiksi
otoritas dan tunduk pada persyaratan-persyaratan pintu tahan api (fire rated) dan
label pada kosen pintu.

c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi
Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill- nya.

1.3. Pengiriman dan Penyimpanan

a. Hardware harus dikirim ke site dalam kemasan tertutup asli dari pabrik/fabrikator.

b. Tandai setiap item atau kemasan terpisah dengan identifikasi yang berkaitan dengan
schedule final hardware, dan cantumkan instruksi pemasangan untuk setiap item atau
kemasan.

c. Kemasan hardware pintu/jendela adalah merupakan tanggung jawab supplier. Karena


ada kemungkinan material diterima oleh supplier dari berbagai fabrikator, sortirlah dan
kemas kembali dalam kontainer/kemasan dan tandai dengan jelas untuk nomor set
dari hardware agar match dengan nomor-nomor schedule hardware yang telah
disetujui. Dua atau lebih nomor set yang identik dapat dikemas dalam satu kemasan.

d. Lakukan penyimpanan dengan berhati-hati untuk menghindari cacat/rusak dari


material selama penyimpanan.

e. Setiap perubahan kunci harus diberi tanda atau sebaliknya ditandai pada pintu untuk
tipe silinder akan digunakan.

f. Inventarisasikan hardware pintu secara bersama-sama dengan wakil dari supplier


hardware dan supplier pemasang (installer) sampai masing-masing merasa puas dan
jumlah yang akan dipakai benar.

g. Berikan pengaman untuk hardware pintu-pintu yang dikirim ke proyek, tapi belum
dipasang. Kontrolah penyimpanan dan pemasangan item-item hardware agar tidak
tertukar sehingga penyelesaian pekerjaan tidak terhambat karena kehilangan, baik
sebelum dan setelah pemasangan.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Material

a. Semua item hardware yang dipasang pada fungsi-fungsi yang sama harus berasal
dari satu pabrik/manufaktur bila memungkinkan. Semua lockset harus berasal dari
satu pabrik dan silindernya haruslah dapat ditukar-tukar.

b. Semua item hardware dalam pintu masuk toilet (toilet entry), kecuali engsel dan door
closer, harus dilengkapi dengan wrought aluminium yang setara dalam berat dan
ketebalannya dengan item hardware yang dispesifikasikan dari salah satu bahan
wrought atau cast bronze.

c. Hardware harus memiliki standard finishing berikut :


1. Stainless steel chrome atau hairline sesuai yang ditunjukkan
2. Satin chrome
3. Brass finish

d. Persyaratan-persyaratan design, grade, fungsi-fungsi, finish, ukuran dan kualitas


dari setiap tipe dan finish hardware ditunjukkan dalam “hardware schedule” pada
akhir dari pasal ini.

e. Produk / merk yang direkomendasikan adalah : Dekkson, Dorma, Setara

2.2. Fabrikasi

a. Cetakan nama pabrik : jangan memakai produk yang memiliki cetakan nama
manufaktur atau daftar merk yang tertera dengan bagian yang terlihat (hilangkan
cetakan yang removable) kecuali bila berkenan dengan label tahan api (fire rated)
yang dibutuhkan, atau sesuai persetujuan Perencana, Manajemen Konstruksi, dan
Pemberi Tugas.

b. Base metal : produk dari unit hardware harus dibuat dengan metode basic metal dan
forming method yang sesuai standard metal alloy manufaktur, termasuk komposisi,
temper dan kekerasannya, tapi tidak ada unit casing yang kualitasnya lebih rendah
dari yang dispesifikasikan sesuai finishing yang ditunjukkan.

c. Fastener : sediakan hardware yang dibuat untuk kesesuaian dengan pembuat


cetakan (template). Secara umum siapkan pemasangan dengan memakai mesin
pemasang sekrup. Jangan pakai hardware yang telah disiapkan dengan self topping
metal screw, kecuali ditunjukkan dalam spesifikasi.

d. Lengkapilah sekrup untuk pemasangan hardware. Lakukan dengan sistem sekrup,


Philips flot-head kecuali ditunjukkan lain.
Tutuplah sekrup yang terbuka (dalam setiap kondisi) agar cocok dengan finish
hardware atau bila terbuka pada permukaan bagian pekerjaan lain yang berdekatan
agar sesuai dengan finishing bagian pekerjaan lain tersebut

sedekat/semirip mungkin termasuk mempersiapkan permukaan cat dan memeriksa


finishing cat.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

e. Pasanglah fastener tersembunyi (concealed fastener) untuk hardware unit yang


terekspose pada kondisi bila tidak ada standard unit yang tersedia dengan fastener
tersembunyi.
Jangan memakai thru-bolts untuk pemasangan dimana bolt head atau mur pada
muka yang berlawanan diekspose pada bagian pekerjaan lain, kecuali
pemakaiannya hanya dipakai untuk memperkuat jenis pekerjaan pengencangan
hardware dengan aman. Bila thru-bolts digunakan sebagai alat untuk memperkuat
bagian pekerjaan, siapkanlah sleeves untuk setiap thru-bolts atau gunakan screw
fastener.

2.3. But Hinges, Hinges, Pivots

a. Templates : kecuali untuk engsel-engsel dan pivots yang akan dipasang menyeluruh
(pada kedua daun) pada pintu-pintu dan kosen, pasanglah hanya unit- unit produk
template.

b. Sekrup : sediakan sekrup Philips Flat-Head yang sesuai dengan kebutuhan berikut
:
1. Untuk kosen dan pintu-pintu metal pasanglah sekrup mesin pada lubang yang
telah di drilling dan di tapping.
2. Untuk kosen dan pintu-pintu kayu gunakan sekrup kayu.
3. Untuk pintu tahan api (fire-rated) pasanglah sekrup ukuran 12 x 1 ¼ inch tipe
threaded-to-the-head steel.
4. Finishlah kepala sekrup agar match dengan permukaan engsel dan pivot.

c. Hinge Pins : kecuali disebutkan berbeda, sediakanlah hinge pins sebagai berikut :
1. Outswing exterior doors : Non removable pins
2. Interior doors : Nonrising pins
3. Tips : ratakan button dan matching plugs, finishing agar match dengan daun.

d. Jumlah engsel : sediakan jumlah engsel yang ditunjukkan dan tidak kurang dari 3
engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu ukuran tinggi 2.150 mm, dan satu engsel
tambahan untuk setiap tambahan 75 cm tinggi.
Pintu tahan api : tidak kurang dari 2 buah engsel untuk setiap daun pintu untuk pintu
dengan tinggi 2.100 mm atau kurang dengan aturan yang sama untuk penambahan
tinggi.

2.4. Lock Cylinders dan Keying

a. Multiple Building System : kecuali disebutkan khusus, buatlah satu sistem grand
masterkey untuk proyek.

b. Review sistem kunci dengan Pemberi Tugas dan sediakan tipe yang diminta.

c. Lengkapi lock dengan silinder untuk interchangeable core pins tumbler inset.
Pasanglah hanya untuk sementara waktu pada periode konstruksi, dan bukalah
kembali bila diminta.
Pekerjaan furnishing final cores dan kunci untuk pemasangan adalah oleh Pemberi
Tugas.

d. Lengkapi locks dengan high-security silinder yang sesuai persyaratan, performance


untuk grade 1 silider yang telah di test untuk persyaratan anti congkel dan drilling.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

e. Metals : bagian-bagian lock silinder dikonstruksi dari brass atau bronze, stainless
steel, atau silver nickel.

f. Sesuaikan dengan permintaan Pemberi Tugas untuk master key, kecuali ditunjukkan
khusus, dengan individual change key untuk setiap lock yang bukan berupa kunci
salinan (keyed alike) dalam group lock-lock yang berhubungan. Tuliskan dengan
permanen untuk setiap kunci sesuai jumlah lock yaitu pada identifikasi silinder,
simbol kunci pembuat, dengan notasi “Do not Duplicate”.

g. Material kunci : hanya Nickel Silver

h. Jumlah kunci : lengkapi dengan 3 buah anak kunci untuk setiap lock, 5 masterkey
untuk setiap master system, dan 5 grand master key untuk setiap grand master
system.

2.5. Key Control System

Sediakan key control system termasuk cover, label, tanda dengan self-locking key clips,
receipts forms, 3-way visible card index, tanda sementara, tanda permanen, dan
standard metal cabinet, semuanya sesuai rekomendasi dari sistem manufaktur, dengan
kapasitas untuk 150% dari jumlah lock yang dibutuhkan untuk proyek.

a. Sediakan sistem cross index yang lengkap yang di set pabrik kontrol kunci, dan
tempatkan kunci-kunci pada cantolan dalam kabinet sesuai schedule final key.

b. Sediakan kabinet tipe hinged-panel untuk digantung di dinding.

2.6. Locks, Latches dan Bolts

a. Penting : pasanglah standard wrought box strike dari pabrik untuk setiap latch atau
lock bolt, dengan lidah melengkung melewati protect frame. Finishing harus match
dengan hardware set, kecuali ditunjukkan berbeda.

1. Pasanglah flat lip strikes untuk lock sebanyak 3 buah, dengan latchbolt yang
anti friksi sesuai rekomendasi pabrik.
2. Pasanglah extra long strike lips untuk lock digunakan frame dengan asing
frame dari kayu.
3. Pasanglah recess type top strikes untuk bolts locking pada head frame, kecuali
disebutkan berbeda.
4. Pasanglah dust-proof striker untuk foot bolts, kecuali kalau pada special treshold
construction terdapat non recessed strike untuk bolt.
5. Pasanglah roller type strike yang direkomendasikan oleh fabrikator latch dan
lock unit.

b. Lock throw : pasanglah throw latch ukuran minimum 16 mm pada sepasang pintu,
dan sesuaikan dengan persyaratan throw bolt dan latch bolt pada bukaan fire- rated.
Sediakan ukuran throw bolt minimum 12 mm untuk bored dan preassemble type
unutk lock, dan minimum 18 mm throw latch untuk mortice lock. Sediakan ukuran
minimum 2,5 cm throw untuk semua dead bolt.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

c. Flush bolt heads : ukuran minimum diameter 12 mm rod dari brass, bronze atau
stainless steel dengan panjang rod minimum 30 cm. Untuk pintu-pintu dengan tinggi
sampai dengan 2150 mm sediakan rod yang lebih panjang sesuai dengan
kebutuhannya untuk pintu-pintu yang lebih tinggi dari 2.150 mm.

d. Exit device dogging : kecuali untuk pintu-pintu fire-rated dimana door closer tersedia
dan dilengkapi dengan exit devices, lengkapi unit-unit dengan alat keyed dogging
untuk menahan latch bolt dalam posisi tertarik, saat sistem bekerja.

e. Rabbeted doors : bila rabbeted door stiles ditunjukkan, sediakan special rabbeted
front untuk lock dan latch unit dan bolt.

2.7. Push / Pull Units

Concealed fastener : sediakan sistem fastener khusus dari pabrik untuk pemasangan,
thru-bolt agar match pada sepasang unit (tidak untuk single unit).

2.8. Door Closer dan Door Control Devices

a. Ukuran unit : kecuali disebut secara spesifik, sesuaikan rekomendasi manufaktur


untuk ukuran unit door control tergantung dari ukuran pintu, pengaruh terhadap
cuaca dan antisipasi frekwensi pemakaian. Sediakan paralel arms untuk semua
overhead closer, kecuali disebutkan sebaliknya.

b. Access Free Manual Closers : bila manual closer ditunjukkan pada pintu-pintu yang
dibutuhkan untuk akses orang cacat (handicapped), sediakan unit yang dapat diatur
(adjustable) untuk memberi dorongan gaya pada bukaan pintu dan penutupan
dengan sistem delayed.

c. Combination Door Closer and Holders : sediakan unit-unit design untuk memegang
pintu pada posisi terbuka pada pemakaian normal dan untuk melepaskan dan
menutup pintu secara otomatis dalam kondisi kebakaran. Gabungkan design
mekanisme integral electromagnetic holder untuk digunakan bersama fire detector,
dengan memakai normally closed switching contact.

d. Flush Floor Plates : sediakan finish metal flush floor plates untuk floor closer kecuali
bila terdapat treshold, dan cover plate dispesifikasikan menjadi bagian integral dari
treshold. Finishlah floor plate agar match dengan hardware sets, kecuali kalau
disebutkan khusus.

e. Recessed Floor Plates : sediakan recessed floor plate pada tempat dimana tidak ada
treshold dan floor closer pada area resilient flooring, stone flooring, atau marmer.
Recess plate akan dipasang dan insert pada bahan floor finish pada ketebalan
normal sesuai yang ditunjukkan. Sediakan extended spindle pada door closer yang
mungkin dibutuhkan untuk mengakomodasikan ketebalan floor finish. Bila pada
lantai marmer terdapat metal devider atau expansion strip, buatlah agar exposed ring
dari recessed floor plate match dengan metal door closer atau floor strip.

f. Sediakan block resilient untuk exposed bumper.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.9. Door Trim Unit

a. Fastener : pasanglah standard exposed fastener dari pabrik untuk door trim unit
terdiri dari sekrup yang dipasang dengan mesin atau self-tapping screws.

b. Fabrikasi tepi trims dari stainless steel untuk dipaskan pada tebal pintu sesuai
panjang standard atau agar match dengan ketinggian protection plate.

c. Fabrikasi protection plate tidak lebih dari 4 cm lebih kecil dari lebar pintu pada bagian
engsel, dan tidak lebih dari 12 mm lebih kecil dari lebar pintu pada sisi pull dengan
ketinggian yang ada.
1. Metal plates : stainless steel 1,25 mm (US 18 gage)
2. Metal plates : brass atau bronze 1,5 mm (US 16 gage)
3. Plastic plates : clear acrylic plastic, tebal 3 mm
4. Plastic plates : plastic laminate atau high impacted polythylene, tebal 3 mm
sesuai dengan warna yang dipilih.

2.10. Weatherstripping dan Seals

a. Umum : pasanglah weatherstripping kontinue pada exterior door dan smoke, lampu
dan seal suara pada pintu-pintu exterior dimana ditunjukkan atau terdapat dalam
schedule.
Pasanglah monocorrosive fastener untuk pemakaian exterior dan tempat-tempat lain
yang ditunjukkan.

b. Replaceable Seal Strips : pasanglah unit-unit resilient atau flexible seal strip yang
dapat dengan mudah diganti dan tersedia ready stock/readly available dari stock
yang disediakan oleh pabrik.

c. Weatherstripping pada Jambs dan Heads : pasanglah bumper type resilient insert
dan metal retainer strips untuk permukaan, kecuali terdapat mortised atau semi
mortised, serta material-material berikut untuk metal, finish dan resillient bumper.
Sponge Neopreme sesuai MIL R 6130, class II (closed cell).
1. Grade A (F s/d 150F, oil-resistant dan self extinguishing)
2. Grade B (30F s/d 150F, non oil-resistant)
3. Grade C (67F s/d 170F, low temperature)

d. Wheatherstripping pada door bottoms : sediakan treshold yang terdiri dari contact-
type resilient insert dan metal housing dengan design dan ukuran yang ditunjukkan
dari bahan metal, solid neoprane wiper atau sweep seal.

2.11. Treshold

a. Umum : kecuali ditunjukkan khusus, pasanglah unit treshold metal standard dengan
tipe, ukuran, dan profil sesuai yang ditunjukkan dalam schedule.

b. Exterior Hinge atau Pivot Doors : sediakan unit-unit ini tidak kurang dari lebar 10 cm,
dan dibentuk untuk pengakomodasikan perubahan dalam elevasi lantai sesuai yang
ditunjukkan, untuk mengakomodasikan door hardware serta untuk kesesuaian
dengan door frame, serta hal-hal berikut :

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1. Untuk pintu “In-swing” sediakan unit-unit dengan interlocking lip dan interior
drain channel, termasuk hook pada tepi bawah dari pintu dan drain pan.

2. Untuk pintu-pintu “out-swing” sediakan rabbeted type unit dengan insert


weatherstrip yang dapat diganti pada stop.

2.12. Hardware Finishes

a. Buatlah match item-item texture finishing dengan warna standard dari manufaktur
untuk latch dan lock set (atau unit push-pull bila tidak ada latch dan lock set).

b. Sediakan finishing khusus yang match dengan sample-sample dari Perencana, bila
ada.

c. Sediakan kualitas finish, termasuk ketebalan plating atau coating (bila ada),
komposisi, kekerasan, dan kualitas-kualitas lain sesuai dengan standard manufaktur,
dengan standard tidak kurang dari yang dispesifikasikan dalam standard referensi
unit-unit hardware.

d. Sediakan protective lacquer coating untuk semua finish hardware yang diekspose
seperti brass, bronze dan aluminium, kecuali disebutkan khusus.
Gunakan Suffix “NL” untuk menandakan standard finish yang menunjukkan “no
lacquer”.

e. Semua hardware dalam satu pintu dalam pengertian daun pintu dan kosen pintu atau
setiap hardware yang melekat atau berdekatan padanya harus memiliki material
finish yang sama.
Finishing yang disarankan : Polished Brass atau sesuai schedule.

3.0. PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1. Persiapan dan Pengiriman

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut sesuai kondisi kontrak dan persyaratan-
peryaratan spesifikasi :

a. Sertifikat pemenuhan dan laporan test.


Kontraktor harus mengirimkan sertifikat laporan test kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana untuk persetujuan, bersamaan dengan

pengiriman hardware sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dispesifikasikan


disini.

b. Hardware list dan katalog


Sebelum hardware dikirim ke site, kontraktor harus mengirimkan kepada Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana hardware list untuk persetujuan
sebanyak rangkap empat, yang mendata setiap item hardware yang dibuat disertai
dengan katalog pabrik untuk setiap item hardware dengan memakai form berikut :

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Hardware Reference Manufactures UL marked BHMA


Item Publication number and (if fire rated Finish
Type Catalog number and instead) Designation

c. Data-data produk termasuk data produk teknis dari pabrik untuk setiap item hardware
pintu, instruksi pemasangan, maintenance untuk finish dan bagian- bagian yang
bergerak, dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan untuk menunjukkan
pemenuhan persyaratan-persyaratan.

d. Final hardware schedule yang terkoordinasi dengan pintu-pintu, kosen-kosen dan


pekerjaan-pekerjaan lain untuk memastikan ukuran yang tepat, ketebalan,
pengepasan dan finish dari hardware pintu/jendela.

1. Final hardware schedule berisi : item-item berdasarkan hardware yang


ditunjukkan, schedule yang telah diatur ke dalam hardware set yang
menunjukkan penandaan secara lengkap dari setiap item yang dibutuhkan
untuk setiap pintu atau bukaan.
Cantumkanlah informasi-informasi berikut :
 Tipe, style, fungsi, ukuran dan finish untuk setiap item hardware
 Nama dan manufaktur untuk setiap item
 Pengencangan (fastener) dan informasi lain terkait
 Lokasi untuk setiap referensi (cross reference) hardware set untuk
ditunjukkan dalam gambar-gambar denah dan schedule pintu dan kosen.
 Penjelasan mengenai singkatan-singkatan, simbol-simbol dan kode yang
terdapat dalam schedule.
 Lokasi pemasangan (mounting) untuk hardware
 Ukuran dan material dari pintu
 Informasi kunci-kunci

2. Submital Squence
Kirimkan draft initial dari final schedule bersama-sama dengan data produk
sebagai informasi/data fabrikasi/instalasi dari pekerjaan/bagian terkait dalam
schedule pelaksanaan proyek. Kirimkan schedule final sample, produk data,
koordinasi dengan shop drawings dalam pekerjaan-pekerjaan terkait lain,
schedule pengiriman dan informasi sejenis.

3. Schedule sistem kunci : kirimkan schedule detail sistem kunci terpisah yang
menunjukkan dengan jelas bagaimana instruksi final pemilik dalam melakukan
penguncian (operasional), telah dipenuhi.

e. Sample dari setiap tipe hardware yang diekspose lengkap dengan finishing dan label
berisi deskripsi lengkap dengan jadwal koordinasi sesuai schedule. Kirimkan sample
sebelum pengiriman hardware schedule. Sample akan dikembalikan kepada
supplier.

f. Pengiriman sistem kunci : sebelum kunci dikirim ke lapangan, kirimkan sistem


penguncian yang lengkap (Keying System) untuk persetujuan Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.

g. Templates untuk pintu-pintu, kosen-kosen dan pekerjaan-pekerjaan lain yang


dispesifikasikan harus disiapkan oleh pabrik/factory untuk pemasangan hardware
pintu/jendela. Check shop drawings pada pekerjaan-pekerjaan lain untuk
memastikan bahwa telah ada persiapan yang cukup dibuat untuk menempatkan dan
memasang hardware pintu/jendela yang sesuai pada persyaratan yang ditunjukkan.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3.2. Pemasangan

a. Pasanglah unit hardware pada ketinggian yang ditunjukkan atau diperlukan untuk
menyesuaikan dengan peraturan-peraturan pemerintah kecuali sebaliknya diusulkan
lain oleh Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.

b. Pasanglah setiap item hardware sesuai dengan instruksi dan rekomendasi dari
manufaktur. Bilamana pemotongan dan pengepasan diperlukan untuk memasang
hardware pada atau permukaan yang selanjutnya akan di cat atau difinish dengan
cara lain, koordinasikan pemindahan, penyimpanan dan instalasi kembali, atau
pasanglah proteksi pada permukaan pekerjaan finishing.
Jangan pasang item surface-mounted sampai finish telah diselesaikan termasuk
pada bagian dasarnya (substrates).

c. Pasanglah unit-unit dengan rata, tegak dan benar pada garis dan lokasinya. Setellah
dan perkuatlah dasar dari item sesuai dengan yang diperlukan untuk pemasangan
dan operasional yang baik.

d. Lubangilah dan pasanglah unit anchorage fastener yang tidak disiapkan dalam
pabrik secara concealed (tersembunyi). Berilah spasi pada fastener dan anchor
sesuai dengan standard industri.

e. Atur treshold untuk pintu exterior dengan memasang penuh butyl-rubber atau sealant
Polyisobutylene mastic sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam
pasal Joint Sealant.

f. Weatherstripping dan Seals : bila tidak sesuai dengan instruksi dan rekomendasi dari
pabrik untuk persyaratan pemasangan/melanggar, jangan dicantumkan.

2.13. Penyetelan, Pembersihan dan Pengestas

a. Aturlah dan check setiap item hardware dan pintu yang beroperasi untuk memastikan
operasional yang baik dan fungsi-fungsi dari setiap unit. Ganti unit-unit yang tidak
dapat disetel dan beroperasi dengan bebas dan halus, sesuai yang ditunjukkan pada
penerapannya.

Bila hardware pintu dipasang lebih dari satu bulan sebelum penerimaan atau
penempatan ruang atau area, ulangi pemasangan selama seminggu sebelum
penerimaan atau penempatan, dan buatlah final check dan pengaturan untuk semua
item hardware pada area atau ruang tersebut.

Bersihkan item-item yang telah beroperasi untuk mengembalikan finish dan fungsi
dengan baik dari hardware dan pintu-pintu.
Setellah alat kontrol pintu sebagai akibat pengaruh panas dan perlengkapan
ventilasi.

b. Bersihkan permukaan-permukaan berdekatan yang kotor oleh pemasangan


hardware.

c. Lakukan instruksi dari Pemberi Tugas untuk pengaturan dan maintenance yang baik
pada hardware pintu dan hardware finish.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

d. Six-Month Adjustment : kira-kira enam (6) bulan setelah tanggal penyelesaian,


installer bersama-sama dengan wakil dari manufaktur latchset, lockset, alat kontrol
pintu, dan supplier utama hardware, harus kembali ke proyek untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan berikut :

1. Periksa dan setel kembali item-item dari hardware pintu seperlunya untuk
mengembalikan fungsi-fungsi dari pintu dan hardware dengan persyaratan-
persyaratan spesifikasi.

2. Konsultasikan dan lakukan instruksi dari Pemberi Tugas dengan rekomendasi


tambahan pada prosedur maintenance.

3. Gantilah item-item hardware yang cacat atau gagal karena kesalahan design,
material, atau installasi dari unit-unit hardware.

4. Siapkan report tertulis untuk masalah yang timbul pada saat ini maupun
perkiraan dimasa-masa yang akan datang (sesuai dengan situasi yang ada)
untuk performance dari hardware.

3.3. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan


perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

c. Sesudah pekerjaan alat pengunci dan penggantung, alat tersebut harus dijaga
terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain
yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh
Kontraktor.

3.4. Syarat Penerimaan

Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut :


a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk lalu lintas bahan finishingnya, ketahanan dan
kekuatan dalam operasional selama 20 tahun.

b. Garansi tertulis dari kontraktor/supplier/installer untuk ketepatan sistem


pemasangan, kebenaran pemasangan dan kelengkapan (miscellaneous) yng
dibutuhkan dalam pemasangan hardware.

---oOo--

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 3 -- PEKERJAAN KACA

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material,,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan, pemeliharaan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan existing akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan bahan-bahan kaca dan cermin pekerjaan arsitektur di dalam


bangunan, aksesori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk
penyediaan sealant, persiapan dan pemeriksaan bagian-bagian yang akan dipasang
kaca dan cermin serta pemasangan kaca dan cermin.

d. Bagian-bagian yang terkait :


 Pekerjaan Pintu / Kosen / Jendela Kayu, Baja, dan Aluminium
 Pekerjaan Dinding / Partisi

e. Definisi :
Manufaktur yang digunakan pada bagian ini adalah perusahaan yang memproduksi
kaca primer atau kaca sesuai dengan definisi referensi kaca standar.

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : SNI-3-1970, dan SII 0189-78.

b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dan Pemberi Tugas.
Publikasi bahan gelas : sesuai dengan publikasi yang direkomendasi oleh pabrik gelas
dan organisasi dibawahnya, kecuali terdapat persyaratan-persyaratan yang lebih
ketat ditunjukkan. Mengacu kepada publikasi dibawah ini untuk persyaratan kaca dan
bukan sebaliknya.
1. FGMA publication : FGMA Glazing Manual”

c. Safety Glass : produk sesuai dengan ANSI 297.1 dan persyaratan testing dalam 16
CFR Part 2101 untuk kategori II produk.

d. Kualifikasi glasur : memiliki pengalaman glasur yang telah menyelesaikan bahan kaca
yang sama, dan ditambah dengan yang diindikasikan dalam proyek dengan record
yang sukses dalam pelayanan.

e. Tanggung jawab produk kaca untuk satu sumber :


Pakailah kaca dari satu sumber untuk setiap produk yang ditunjukkan dibawah :
1. Primary Glass untuk setiap tipe dan kelas yang ditunjukkan (ASTM C 1036)
2. Heat-treated glass untuk setiap kondisi yang ditunjukkan (ASTM C1048).

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

f. Testing adhesi dan kesesuaian pra-konstruksi :


Kirimkan ke pabrik sealant, contoh untuk setiap kaca, gasket, aksesori kaca, member
frame kaca, yang akan melekat atau mempengaruhi sealant kaca untuk testing
kesesuaian dan adhesi seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
1. Pakailah standar metode test pabrik sealant untuk menentukan jika primer dan
teknik persiapan spesifikasi lain dibutuhkan untuk kecepatan, adhesi, dan
penyaluran yang optimum dari sealant pada substrates (dasar bagian yang
dicheck).

2. Kirimkan tidak kurang dari sembilan potong setiap tipe dan finish dari frame kaca,
dan tiap tipe, kelas, jenis, kondisi dan bentuk kaca (monolitik, laminated, unit
insulasi) untuk testing adhesi, termasuk satu sample untuk setiap aksesori kaca
(gasket, setting block, dan spacers) untuk kesesuaian test.

3. Schedule kecukupan waktu untuk test dan analisa hasil untuk menghindari
penundaan dalam pekerjaan.

4. Investigasi material dan adhesi yang tidak kompatible/sesuai dan dapatkan


rekomendasi tertulis dari pabrik sealant untuk mengukur koreksi, termasuk
pemakaian special primer.

5. Testing tidak akan dibutuhkan bila pabrik sealant kaca dapat mengirimkan data-
data yang dibutuhkan yang diterima oleh MK dan Pemberi Tugas dan harus
didasarkan pada testing sebelumnya untuk produk sealant yang sekarang
digunakan untuk adhesi dan kesesuaian dengan material kaca yang diusulkan /
diberikan.

g. Rapat sebelum pemasangan :


Aturlah pertemuan di site office untuk memastikan kebutuhan / syarat-syarat dalam
divisi “project meeting”.

1.3. Pengiriman

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen Konstruksi,


Pemberi Tugas dan Perencana.

a. Data produk dari setiap produk kaca sesuai spesifikasi.

b. Sample untuk tujuan verifikasi sebanyak 3 (tiga) set ukuran 300 mm x 300 mm dari
setiap tipe kaca yang ditunjukkan dalam spesifikasi (kecuali untuk produk kaca bening
/ monolitik) untuk setiap tipe dari sealant dan gasket yang diekspose dan terlihat.
Pasanglah contoh sealant dan gasket diantara 2 garis material yang mewakili warna
dalam sambungan sistem pada kosen.

c. Sertifikat produk dengan tanda pabrik kaca yang menjamin produk mereka sesuai
dengan spesifikasi yang diperlukan :
Sertifikat terpisah tidak diperlukan untuk produk kaca dengan label permanen pabrik
yang menunjukkan tipe dan ketebalan kaca. Berikan label yang mewakili program
yang menunjukkan tipe dan ketebalan kaca. Berikan label yang mewakili program
Quality Control dari agen sertifikat atau agen pengetesan independen yang dapat
diterima oleh jurisdiksi otoritas.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

d. Kesesuaian dan laporan test adhesi dari pabrik sealant yang menunjukkan bahwa
material kaca di test untuk kesesuaian dan adhesi dengan sealant kaca.
Ikutkan interprestasi pabrik sealant dalam hasil test relatif terhadap performance
sealant dan rekomendasi untuk primer dan persiapan bagian dasar yang diperlukan
untuk adhesi.

1.4. Penyimpanan dan Perawatan

a. Lindungi material kaca sesuai dengan petunjuk pabrik dan sesuai dengan yang
diperlukan untuk menghindari kerusakan pada kaca dan sealant kaca dari
kondensasi, perubahan temperatur, pengaruh langsung matahari, atau sebab-sebab
lain.

b. Material sealant kaca.


Material sealant harus dikirimkan dalam kemasan tertutup, identifikasi lengkap
dengan nama, warna, ukuran, kekerasan, tipe, kelas dan grade. Simpanlah semua
bahan kaca dan sealant bebas dari kerusakan dan sesuai dengan rekomendasi yang
ketat dari pabrik.

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Sistem Persyaratan Performance

a. General : siapkanlah sistem kaca yang dibuat, difabrikasi, dan dipasang untuk
mendukung perubahan suhu normal, beban angin, tekanan angin (dimana
diperlukan), tanpa kegagalan, kehilangan, dan patah pada atribut kaca seperti :
kegagalan pembuat, fabrikasi dan pemasangan; kegagalan sealant dan gasket untuk
bertahan anti-air dan tahan/kedap udara; kerusakan material kaca, dan kerusakan
konstruksi.

b. Desain kaca : ketebalan kaca yang ditunjukkan dalam gambar hanya untuk detail.
Konfirmasikan ketebalan kaca dengan analisa beban-beban proyek dan kondisi
pelayanan. Siapkan kaca dengan variasi ukuran bukaan untuk ketebalan dan
kekuatan (penguatan dan pengaturan terhadap panas) agar sesuai atau dapat
melampaui kriteria-kriteria berikut :

1. Ketebalan kaca minimum secara nominal untuk kaca exterior adalah 8 mm, atau
lebih tebal sesuai gambar.

2. Ketebalan kaca float dengan warna sehingga ada penyerapan panas untuk setiap
warna (tint) adalah sama untuk seluruh bagian dalam proyek ini.

3. Ketebalan minimum kaca dalam bidangnya, apakah terjadi dari kaca yang
diperkuat atau penyesuaian panas, akan dipilih sehingga kemungkinan kegagalan
tidak melewati hal-hal berikut :
8 lembar per 1000 lembar di set secara vertikal atau tidak lebih dari 15o dari garis
vertikal dan pada gerakan angin. Tentukan ketebalan minimum kaca monolitik
yang diperkuat sesuai dengan ASTM E 1300.
Untuk kaca lain selain kaca monolitik yang diperkuat (monolitic annealed glass)
tentukan ketebalan sesuai dengan standar metode analisa pabrik kaca termasuk

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

faktor pengaturan pemasangan (applying adjustment factors) sesuai ASTM E


1300 berdasarkan tipe dari kaca.

c. Gerakan suhu normal dihasilkan dari perubahan maksimum berikut (range) dalam
ambient dan perlakuan temperatur permukaan pada member dari frame kaca dan
komponen kaca. Kalkulasi rekayasa dasar pada temperatur permukaan sebenarnya
pada material karena solar heat gain dan nighttime sky heat loss.
Perubahan temperatur (range) : 120oF (67oC), ambient : 180oF (100oC), permukaan
material.

2.2. Produk

a. Kaca untuk jendela dan pintu interior :


Semua kaca harus tercantum label dari pabriknya dan harus sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan dalam spesifikasi berikut :

1. Partisi Kaca Toilet :

Tebal : Pada pekerjaan kubikal/partisi toilet didalam pekerjaan ini disyaratkan


menggunakan Achid Etched t=10mm, dengan metode pemasangan
sesuai dengan gambar perencanaan atau yang dikehendaki oleh
pemberi kerja, detail sambungan dapat dengan pipa stainless steel
dgn spider system atau dengan metode glass to glass. Hal tersebut
dapat kemudian disesuaikan dengan persetujuan pemberi kerja.

2. Kaca Cermin :

Tebal : 6 mm sesuai dengan luas bidang cermin, warna clear.


Syarat-syarat kelengkapan pemasangan untuk kaca cermin
adalah:

 Merupakan High Quality Polished Plate Mirror.


 Dipasang pada plywood tebal 15 mm dan ditopang oleh rubber pad
tebal 15 mm pada setiap jarak 40 cm sehingga tidak berjamur.
 Bonding agent : Epoxy based adhesive
 Fixing system : Concealed anchor
 Jenis : Kayu profil

b. Kaca untuk jendela dan pintu eksterior :


Tebal : 8 mm (sesuai gambar)

c. Kaca tempered 10 mm & 12 mm Frameless untuk pintu entrance dan pintu interior.

d. Kaca wired glass 10 mm untuk vision glass pintu tangga darurat dan Ruang M & E.

e. Produk / Merek : lihat spesifikasi material arsitektur

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3.0. PERSYARATAN PEMASANGAN

3.1 Pemeriksaan

a. Ukuran kaca harus ditentukan berdasarkan pengukuran lapangan yang sebenarnya


dari frame/bingkai untuk menerima bidang kaca.

b. Berilah peluang untuk ekspansi, kontraksi, dan pergerakan serta tambahkan bantalan
dan jepitan yang baik. Identifikasi tipe kaca pada saat dikirim ke site dan saat
pemasangan.

c. Periksa seluruh permukaan untuk menerima bagian-bagian yang telah disebutkan


sesuai spesifikasi.

d. Review schedule dan prosedur pemasangan kaca, termasuk metode pengangkatan


kaca, pemakaian material kaca, pemasangan gasket dan removable stops.

3.2 Pemasangan

e. Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam
bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan perlengkapan yang
direkomendasikan oleh pabrik kaca.

f. Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap
bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.

g. Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang direkomen-dasikan.

h. Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah block
dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik.

i. Berilah ruang/spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan
tape yang kontinyu, dengan minimum 2 (dua) perenggang / pembatas pada setiap sisi
dari kaca.
Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar. Berikan jumlah yang dibutuhkan untuk jepitan minimum 9
mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya.

j. Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang
menandakan kurang sempurnanya pemasangan seal disekeliling kaca.

k. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak
akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan udara luar.

l. Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk
memudahkan penggantian.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3.3 Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan perbaikkan


pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing


lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

m. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

n. Sesudah pekerjaan kaca dan cermin, permukaan kaca dan cermin tersebut harus
dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda
lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

o. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

3.1. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari fabrikator kaca, minimum 20 tahun.


Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya
properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural,
non uniformity of surfaces, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan
performance.

b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan


aksesorinya dalam bentuk sertifikat “Certificate of Origin” dari manufaktur yang
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 4. PEKERJAAN WINDOW WALL SYSTEM

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, pengiriman,


penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Meliputi penyediaan dan pemasangan window wall meliputi kosen-kosen jendela


alumunium dan kaca sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini,
aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan
perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar,
yaitu :

 Kosen / frame Alumunium untuk jendela


 Glazing Materials (lokal)
 Sealant silicone
 Friction stay dan rambuncis
 Hardware yang dibutuhkan untuk kelengkapan dan pemasangan system- system
diatas.
 Metal Stud / Fabrikasi yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem-sistem diatas.
 Alumunium Flashing untuk kelengkapan dan kebutuhan pemasangan sistim
diatas.
 Sistem pengetesan untuk keseluruhan pemasangan dan kesempurnaan hasil
akhir.
 Quality assurance yang diinginkan.

Bagian ini menjelaskan "Commercial Quality" kosen dan jendela alumunium dan
bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk alumunium panels dan louvres pada
jendela dan frame tersebut.

c. Bagian yang terkait :

 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran


 Pekerjaan Metal Fabrikasi
 Pekerjaan Struktur Balok Beton, Kolom Beton, Plat Beton
 Pekerjaan Ceiling

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

 SII 00649-82 - Extrusi Jendela


 SII 0405-80 - Alumunium Extrussion
 SII 0695-82 - Alumunium Extruder Number
 ASTM B 221-83 - Alumunium alloy extruded bars, shapes tubes
 ASTM B 209-83 - Alumunium alloy sheets & plates
 ASTM A308-84 - Alumunium Alloy, rolled atau extruded

 ASTM E331-84 - Water Leakage


 ASTM 283-84 - Air Leakage

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

b. Quality Assurance :

 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh


perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dalam
Extrussion alumunium dan pemasangannya (install) dan diterima oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi / Perencana.

 Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan per-


formance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur
(single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari
manufaktur.

 Sistem window wall harus didesain agar memenuhi persyaratan-persyaratan


performance yang dispesifikasikan untuk persyaratan-persyaratan physical dan
aesthetic, oleh Engineer profesional yang terdaftar di Indonesia.

 Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana dengan mock-up system yang
harus dibuat oleh Kontraktor.

 Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi
pemasangan sistem alumunium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi
tegak dan level.

c. Kualifikasi pekerja :

 Sedikitnya harus ada 1 team lengkap yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian
ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.

 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi dan


Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

1.3. Pengiriman dan Penyimpanan

a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site


proyek lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan.

b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan


setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap dengan label, tipe,
nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik.
Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item yang cacat atau goresan
kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi
sebaliknya atau kondisi baik.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Window Wall Framing dan System

a. Frame dan Aksesori

1. Material : Alumunium Extrussion


2. Extrussion : sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar shop
drawings yang disetujui oleh Manajemen konstruksi /
Perencana dan
Konsultan window wall.
3. Color extrussion : - anodized sesuai dengan standard YKK YS-1C
dengan film thickness minimal 28 micron (10 micron
anodized + 18 micron lacer)
- colour anodized dengan lapisan PVDF minimal 22
micron.

4. Mullion size dan type window wall :


 Back Mullion (vertical) pada jarak sesuai gambar atau shop drawings.
 Transom grid untuk install kaca reflective supersilver dark blue tebal 8 mm
dipasang pada posisi secondary mullion dan posisi-posisi sambungan lain
yang lebih kecil / antar unit, atau sesuai gambar.
 Ketebalan profil sesuai perhitungan specialist window wall
 Window Box : aluminium extruded tebal 1,8 mm ukuran 30 x 30 atau sesuai
gambar rencana
 Pemasangan :
- Steel plate embeded pada beam dengan hot dip galvanized steel.
- Hot Dip Galvanized Bracket dipasang dengan stainless steel bolt & nut
pada steel plate bimbeded.
- Back Mullion (vertikal) dipasang dengan stainless steel bolt & nut pada
bracket tersebut.
- Secondary Mullion selanjutnya dipasang pada Back Mullion tadi sebagai
penguat bidang.
- Transom grid yang menyangga kaca selanjutnya dipasang pada
Secondary Mullion.

5. Aluminium Louvre menggunakan bilah minimal t = 2 mm dengan karakter yang


sama dengan frame, dengan kemiringan dan jarak antar louvre yang telah disetujui
oleh Perencana dan Manajemen Konstruksi.

6. Silicone Sealant :

Silicone sealant mempunyai karakteristik sebagai berikut :


a. Silicone hendaknya bertype Structural Glazing, Glazing Free Adhesive dan
Weather Proof sesuai ASTM C920, C 719, C1184
b. Tensile Strength minimal 80 psi untuk tumpuan sealant 2 sisi dan 120 psi untuk
4 sisi.
c. Durometer share A, points 35
d. Modulus 25%, 40 Psi
e. Joint movement 50%

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

f. Tooling Time 20 – 40 menit


g. All weather all temperature.
h. UV resistant
i. Merk yang disarankan :
 Dow Corning 795 (Structural) weather proof.
 Dow Corning 983 (4 sisi perimeter)
 Dow Corning 790 pada pergerakan struktur lebih dari 30 mm.
j. Warna ditentukan kemudian.

3.0. SYARAT PEMASANGAN

3.1. Pengiriman Shopdrawing

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen


Konstruksi/Perencana.

a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi
berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari :
 Elevation dan member dari profil
 Nomor-nomor profil dan type sambungan
 Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors.
 Detail-detail dari bentuk yang diperlukan.
 Kaca yang dipakai serta ketebalan yang diinginkan
 Reinforcing
 Jenis aluminium composite panel
 Radius pada bentuk lengkung yang sesuai dengan gambar desain Perencana
 Struktur pendukung pekerjaan curtain wall
 Fire stop system
 Bracket system
 Anchorage system
 Interfacing dengan konstruksi dan struktur bangunan
 Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi
 Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement,
pemasangan-pemasangan khusus.
 Metode dan aksesori pemasangan kaca.
 Internal dan external sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang
direkomendasikan.
 Gasket
b. Kontraktor harus mengirimkan kalkulasi untuk struktur sistim window wall dan kaca
(Structural Calculation) sebagai bukti ketepatan, kebenaran, dan kekuatan metode
sistem yang diterapkan untuk persetujuan Manajemen Konstruksi/ Perencana.
c. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat
pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan
angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabricator dan terhadap peraturan
beban yang berlaku.
d. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari setiap tipe dan item
pekerjaan aluminium yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

panjang 30 cm profil alloy, beserta kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up


ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan curtain wall dan
finishing yang sudah final.
e. Test Report : Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi
performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau
data-data pendukung lain.

3.2. Persiapan

a. Sebelum fabrikasi kontraktor harus melakukan check di site semua dimensi- dimensi
dan kondisi project untuk menghindari informasi yang terlambat.

b. Kontraktor harus mereview gambar-gambar dan kondisi lapangan dengan cermat,


ukuran-ukuran dan lubang-lubang, persiapan mock-up sambungan detail dan profil
alumunium yang berhubungan langsung dengan material-material struktural lain.

c. Proses fabrikasi harus diutamakan disiapkan sebelum mulai pelaksanaan, dengan


mempersiapkan shop drawings yang menunjukkan lay-out, lokasi, merk, kualitas,
bentuk dan dimensi sesuai yang diarahkan oleh MK/Engineer.

d. Semua frame-frame untuk partisi, jendela-jendela dan pintu-pintu harus secara akurat
di fabrikasi untuk mengepaskan dengan pengukuran site.

3.3. Fabrikasi

a. Shop Assembly
Dimana dimungkinkan harus siap dipasang di site proyek. Bila tidak merupakan shop
assembly, lakukan pra-pengepasan di shop untuk memastikan asembly lapangan
yang baik dan tepat guna.

b. Sambungan-sambungan / Joints.
1. Buatlah dengan hati-hati agar pekerjaan-pekerjaan ekspose match untuk
memberikan garis dan design yang kontinu. Pakailah perlengkapan mesin untuk
mengepaskan frame dengan kaku bersama-sama pada titik-titik joints contact
dengan hairline joints, waterproof joints dari belakang dengan sealant.
2. Pemakaian sealant tidak diijinkan pada permukaan ekspose.

3.4. Toleransi Pemasangan

a. Tolerasi:

1. Batas perbedaan tegak dan level :


 3 mm dalam 3 m, secara vertikal (V)
 3 mm dalam 6 m, secara horizontal (H)
2. Batas-batas perbedaan dari lokasi secara teoritis : 6 mm untuk setiap
member pada setiap lokasi.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3. Keseluruhan (over all)


Untuk seluruh ketinggian (dari bawah sampai ujung atas) dan lebar (keseluruhan
bidang lebar gedung) adalah 10 mm.

b. Set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak
frame.

c. Pasanglah anchor dengan kuat pada tempatnya, memungkinkan untuk pergerakan,


termasuk ekspansi dan kontraksi.

d. Pisahkan material-material yang tidak sama pada titik-titik hubungan, termasuk metal-
metal yang berhubungan dengan pasangan atau permukaan beton, dengan cat
bituminous atau preformed separators untuk menghindari kontak dan korosi.

e. Set sill members pada bantalan sealant. Set member-member lain dengan internal
sealant dan baffles untuk memberi konstruksi yang weathertight.

f. Pasanglah jendela dan hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari manufaktur.

g. Potongan alumunium profil harus dibuat dengan dasar yang baik untuk menghindari
kerusakan, tergores atau rusak pada permukaannya; dan harus dijauhkan dari
material-material baja/besi untuk menghindari debu-debu besi menempel pada
permukaan alumunium.

h. Pengelasan diijinkan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas
(argon) dan tidak boleh diekspose.

i. Buatlah match joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk
mendapatkan bentuk dan kualitas yang dibutuhkan atau sesuai yang terlihat dalam
gambar.

j. Peralatan anchor untuk alumunium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel
tebal 2-3 mm di set pada interval 60 mm.

k. Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type.
Paskan frame bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints,
waterproof joints dari bagian belakang dengan sealant untuk menahan (watertight)
1000 kg/cmý.

l. Alumunium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut:


1. Perubahan fixed-window
2. Propel window, rotate window, etc.
3. Pintu-pintu kaca frameless
4. Movable partisi tanpa kerusakan pada lantai dan ceiling
5. Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjang untuk tujuan-tujuan diatas.

m. Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan
langsung dengan alumunium frame dan hubungan harus dengan chromium coat pada
permukaannya untuk menghindari kontak korosif.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

n. Toleransi pemasangan (erection) untuk alumunium frame pada sisi dinding 10-15 mm
harus diisi dengan grouting.

o. Sebelum pemasangan alumunium frame, khususnya pada propel window, upper dan
lower window, sill harus di check level dan waterpass pada bukaan-bukaan dinding.

p. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang
dengan AC, harus disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door
dan double door.

q. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus di set dengan sealant untuk membuatnya
sound proof dan watertight.

r. Lower sill pada frame alumunium exterior harus diberi flashing untuk menahan air
hujan.

3.5. Penyetelan

Test fungsi operasi pintu-pintu setelah operasi penutupan daun pintu, latching speeds dan
hardware-hardware lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi
daun pintu yang halus (smooth).

3.6. Weather Seal

Selama pemasangan kosen / frame alumunium, harus dipasang weather seal (backing
strip) pada bagian dalam sebagai pengisi sebelum sealant terpasang.

3.7. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Semua alumunium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau material- material
lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas saat diserahkan ke lapangan.

b. Protective material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective
material akan dipakai pada alumunium.

c. Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer
(transparent varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan.
Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer film sampai seluruh
pekerjaan selesai.

d. Pemakaian varnish tidak diijinkan untuk permukaan-permukaan yang tidak akan


didempul atau di sealant.

3.8. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari fabricator untuk alumunium alloy dan anodizing, minimum 20
tahun.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya


properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural,
non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
persyaratan performance.

b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan


aksesorinya dalam bentuk sertifikat "Certificate of Origin" dari manufaktur yang
disetujui oleh Manajemen Konstruksi/Perencana.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 5. PEKERJAAN CURTAIN WALL SYSTEM

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,


penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan dan pemasangan curtain wall, canopy, kosen-kosen, pintu-


pintu/jendela alumunium sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan spesifikasi ini,
aksesori yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan dan
perawatan, serta pembangunannya sesuai yang telah ditunjukkan dalam gambar,
yaitu :
 Alumunium Entrance doors
 Alumunium Curtain Wall System
 Jendela / Kosen Alumunium
 Alumunium panels dan system
 Imported glass dan aluminium composite panel
 Glazing Materials (lokal)
 Sealant
 Neoprene gasket dan gasket profile
 Hardware yang dibutuhkan untuk kelengkapan dan pemasangan system- system
diatas.
 Metal Stud / Fabrikasi yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem-sistem diatas.
 Alumunium Flashing untuk kelengkapan dan kebutuhan pemasangan sistim
diatas.
 Sistem pengetesan untuk keseluruhan pemasangan dan kesempurnaan hasil
akhir.
 Quality assurance yang diinginkan.

Bagian ini menjelaskan "Commercial Quality" kosen dan pintu-pintu alumunium untuk
pintu dan bukaan-bukaan yang berhubungan, termasuk alumunium panels dan
louvres pada pintu-pintu dan frame tersebut.

d. Pada lokasi :
 Main entrance canopy dan canopy entrance lainnya
 Parapet stool, curtain wall seluruh lantai
 Backing spandrel GRC
 Fire Insulation System
 Gypsum Backing Panels pada podium dan tower
 Pembungkus kolom dan balok lateral
 Plafond dan soffit aluminium composite panel
 Metal cornice di podium dan tower
 Seluruh sistem bracket, fixing, pastener bolt dan nut

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

 Rangka struktur pendukung curtain wall kolom lateral

e. Bagian yang terkait :

 Pekerjaan Pasangan
 Pekerjaan Metal Fabrikasi
 Pekerjaan Struktur Balok Beton, Kolom Beton, Plat Beton
 Pekerjaan Ceiling
 Pekerjaan Finishing Lantai

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

 SII 00649-82 - Extrusi Jendela


 SII 0405-80 - Alumunium Extrussion
 SII 0695-82 - Alumunium Extruder Number
 ASTM B 221-83 - Alumunium alloy extruded bars, shapes tubes
 ASTM B 209-83 - Alumunium alloy sheets & plates
 ASTM A36-81 - Steel Structural
 ASTM A308-84 - Alumunium Alloy, rolled atau extruded
 ASTM E330-84 - Structural Performance
 ASTM E331-84 - Water Leakage
 ASTM 283-84 - Air Leakage

b. Quality Assurance :

 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh


perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dalam
Extrussion alumunium dan pemasangannya (install) dan diterima oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi / Perencana.

 Single source responsibility : untuk menjamin kualitas penampilan dan per-


formance, harus memakai material untuk sistem yang berasal dari satu manufaktur
(single manufaktur) dengan sistem yang tersedia atau disetujui oleh sistem dari
manufaktur.

 Sistem curtain wall harus didesain (rekayasa) agar memenuhi persyaratan-


persyaratan performance yang dispesifikasikan untuk persyaratan-persyaratan
physical dan aesthetic, oleh Engineer profesional yang terdaftar di Indonesia.

 Sistem akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Perencana dengan mock-up system yang
harus dibuat oleh Kontraktor.

 Building concrete structural tolerances : harus tidak boleh lebih dari toleransi
pemasangan sistem alumunium seperti : batas-batas perbedaan untuk posisi
tegak dan level.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

c. Kualifikasi pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 team lengkap yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian
ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.

 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi dan


Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

1.3. Pengiriman (Submittal)

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen


Konstruksi /Perencana.

a. Shop drawing yang menunjukkan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi
berdasarkan pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari :
 Elevation dan member dari profil
 Nomor-nomor profil dan type sambungan
 Hubungan joint untuk sistem framing, entrance doors.
 Detail-detail dari bentuk yang diperlukan.
 Kaca yang dipakai serta ketebalan yang diinginkan
 Reinforcing
 Jenis aluminium composite panel
 Radius pada bentuk lengkung yang sesuai dengan gambar desain Perencana
 Struktur pendukung pekerjaan curtain wall
 Fire stop system
 Bracket system
 Anchorage system
 Interfacing dengan konstruksi dan struktur bangunan
 Kemungkinan-kemungkinan untuk ekspansi dan konstruksi
 Hardware, termasuk lokasi, posisi tinggi pemasangan, reinforcement,
pemasangan-pemasangan khusus.
 Metode dan aksesori pemasangan kaca.
 Internal dan external sealer yang diperlukan dan tipe-tipe yang
direkomendasikan.
 Gasket
b. Kontraktor harus mengirimkan kalkulasi untuk struktur sistim curtain wall dan kaca
(Structural Calculation) sebagai bukti ketepatan, kebenaran, dan kekuatan metode
sistem yang diterapkan untuk persetujuan Manajemen Konstruksi /Perencana.
c. Kontraktor diminta untuk merencanakan sistem atau metode pemasangan mengingat
pengaruh defleksi (deflection) yang mungkin disebabkan oleh tension, atau tekanan
angin, dan sebagainya sesuai dengan rekomendasi fabricator dan terhadap peraturan
beban yang berlaku.
d. Kontraktor harus mengirimkan 3 set contoh potongan profil dari setiap tipe dan item
pekerjaan aluminium yang ditunjukkan dalam gambar, dengan ukuran panjang 30 cm
profil alloy, beserta kaca ukuran 30 cm x 30 cm termasuk mock-up

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

ukuran standar (cukup jelas) yang menunjukkan contoh pemasangan curtain wall dan
finishing yang sudah final.
e. Test Report : Kirimkan fotokopi sertifikat laporan tersebut sebelumnya yang berisi
performance untuk ukuran sistem yang sama sebagai pengganti test kembali atau
data-data pendukung lain.
f. Extra stock untuk raw material kaca dan alucobond sebesar 2%.

1.4. Penyimpanan dan Perawatan

a. Kontraktor harus mengirim unit-unit fabrikasi dan bagian-bagian komponennya ke site


proyek lengkap dengan identifikasi gambar-gambar pemasangan.

b. Simpanlah unit-unit dan komponen-komponen tersebut ditempat yang kering, dengan


setiap profil harus dilindungi dengan polyethylene film, dan lengkap dengan label, tipe,
nomor dan lokasi pemasangan dalam kemasan yang tertutup asli dari pabrik.
Bagian-bagian yang rusak tidak akan diterima, item-item yang cacat atau goresan
kecil akan dipertimbangkan sebagai kerusakan, kecuali yang terjadi adalah kondisi
sebaliknya atau kondisi baik.

1.5. Garansi

Kontraktor harus mengirimkan garansi-garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari fabricator untuk alumunium alloy dan anodizing, minimum 20
tahun.
Garansi juga harus menyangkut kegagalan pekerjaan atau material, hilangnya
properti mekanis (loss of mechanical properties), kebocoran air, kegagalan struktural,
non uniformity of surfaces, korosi/karat, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
persyaratan performance.

b. Kontraktor harus mengirimkan bukti-bukti mengenai sumber dari material dan


aksesorinya dalam bentuk sertifikat "Certificate of Origin" dari manufaktur yang
disetujui oleh Manajemen Konstruksi /Perencana.

1.6. System Requirements

a. Design Requirements

1. Sediakan gambar-gambar basic design dan jangan dinyatakan identifikasi dan


pemecahan masalah thermal atau structural movement, glazing, anchorage, atau
moisture disposal.

2. Persyaratan-persyaratan yang ditunjukkan dengan detail-detail yang dimaksudkan


untuk membentuk basic dimensi dari unit-unit, sight lines, dan profil-profil dari
member.

3. Sediakan concealed fastening disemua tempat.

4. Sediakan type-type profil, gasket, sambungan dan jenis kaca yang diperlukan.

5. Manufaktur bertanggung jawab untuk mengikuti design, persyaratan- persyaratan

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

atau rekayasa sistem, termasuk modifikasi-modifikasi yang diperlukan untuk


memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan mempertahankan konsep design
visual.

6. Pertimbangan-pertimbangan tambahan diperlukan mengingat kondisi-kondisi


khusus site untuk gerakan kontraksi dan expansi sehingga tidak ada kemungkinan
kehilangan, pelemahan atau kegagalan hubungan antara unit- unit dan struktur
bangunan atau antar unit-unit itu sendiri.

7. Berikan expansi dan kontraksi karena gerakan struktural tanpa kerusakan pada
penampilan dan performance.

8. Pastikan sistem fire stop berfungsi sesuai standar yang berlaku dan memenuhi
kriteria desain dari Perencana.

9. Pastikan parape stool, curtain box, backing aluminium composite panel didukung
oleh sistem perkuatan panel yang kokoh dan sesuai dengan visualisasi Arsitektur
yang dibuat oleh Perencana.

b. Structure Requirement

Buatlah ketebalan design properti struktur dan potongan member-member struktur


untuk memenuhi persyaratan code lokasi angin (code requirement wind locations).
Berikan tambahan bent plate dari rolled steel internal stiffeners untuk memenuhi
deflection 1/200 atau kurang.

1.7. Performance Requirements

Design Criteria : P = V2/16, dimana V adalah kecepatan angin

a. Wind Pressure Positive = 77 kgf/m2 (=1p) ~ 35 m/second


:
Negative = 1 ½ p = 105 kgf/m2
b. Wind Load : 77 – 105 kg/m2
c. Air Filtration : tidak lebih dari 0,066 m3/jam untuk setiap meter persegi
Permukaan pada 15 kg/ m2 diferential pressure.
d. Sound Absorption : 30 dB dalam 125 Hz – 4000 Hz
e. Maximum Allowable Deflection : 20 mm ( l/200 )
f. Sealant : Silicon sealant, sesuai rekomendasi pabrik
g. Wind tightness : tidak kurang dari 15 m3/jam
h. Water tightness : tidak kurang dari 15 kg/m2
i. Parallel Deflection : dibawah 75 % dimensi desain
j. Panel deflection : 1/175 bentang
k. Safety Factor : 1,5 kali
l. Pergeseran struktur yang diijinkan :
 Lateral movement (Horizontal) : 20 mm (standard ASTM)
 Vertical movement : 30 mm (standard ASTM)

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.8. Test

a. Pengetesan Curtain Wall Komponen & System

1. Dilakukan pemeriksaan aluminium terhadap hasil uji yang dilakukan pabrikan


meliputi : ketebalan material, staining test, weight test, corrosion test.
Sealent : yang digunakan harus dilakukan pemeriksanaan hasil uji yang disetujui
oleh Manajemen Konstruksi dan Perencana, termasuk diantara adhesion test,
compatibility test, shear test, alongasi test, joint movement test dan tensile strength
test.

Pengambilan sampel harus sesuai dengan metode statistik yang lazim atau
secara random yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi .

2. Pengetesan komponen harus dilakukan sebelum melaksanakan pengetesan


curtain wall secara system. Pengetesan secara system terhadap kebocoran
dengan metoda yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi /Perencana.

b. Maintenance Period :

1. Pada saat akhir periode maintenance, bila Manajemen Konstruksi /Perencana


memper-timbangkan bahwa sejauh ini hujan menurut pengalaman tidak cukup
untuk melakukan test waterproofing, Manajemen Konstruksi /Perencana memiliki
wewenang untuk diadakan test dengan penyemprotan air (water spraying).

2. Bila keretakan dan kebocoran dari hal-hal sejenis timbul pada test hujan atau
water spraying, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan menjadi sempurna tanpa
tambahan biaya.

2.0. BAHAN

2.1. Curtain Glass Wall Framing dan System

a. Frame dan Aksesori

1. Material : Alumunium Extrussion


2. Extrussion : sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar shop
drawings yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi /
Perencana dan
Konsultan curtain wall.
3. Color extrussion : - anodized sesuai dengan standard YKK YS-1C
dengan film thickness minimal 28 micron (10 micron
anodized + 18 micron lacer)
- colour anodized dengan lapisan PVDF minimal 22
micron.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

4. Mullion size dan type :


 Back Mullion (vertical) pada jarak sesuai gambar atau shop drawings.
 Transom grid untuk install kaca reflective dan granite slab dipasang pada
posisi secondary mullion dan posisi-posisi sambungan lain yang lebih kecil
/ antar unit, sesuai gambar.
 Ketebalan profil 2, 3, 4, 5 mm sesuai extrusi.
 Pemasangan :
- Steel plate embeded pada beam dengan hot dip galvanized steel.
- Hot Dip Galvanized Bracket dipasang dengan stainless steel bolt & nut
pada steel plate bimbeded.
- Back Mullion (vertikal) dipasang dengan stainless steel bolt & nut pada
bracket tersebut.
- Secondary Mullion selanjutnya dipasang pada Back Mullion tadi sebagai
penguat bidang.
- Transom grid yang menyangga kaca selanjutnya dipasang pada
Secondary Mullion.

5. Aluminium Louvre menggunakan bilah minimal t = 2 mm dengan karakter yang


sama dengan frame, dengan kemiringan dan jarak antar louvre yang telah disetujui
oleh Perencana dan Manajemen Konstruksi .

6. Capping curtain wall : menggunakan material stainless steel sesuai ASTM A- 167
Hair Line Finish tebal 1,5 mm dengan ukuran sesuai gambar.

7. Fire Damper/Fire Stop : Untuk menahan / menghambat aliran api yaitu terdiri
dari susunan alumunium sheet 2 mm dan rockwool density 100 kg/m³, , dipasang
sedemikian rupa dan dibuktikan dengan perhitungan bahwa fire damper dapat
menahan panas antara lantai bangunan dengan kemampuan menahan panas
lebih baik dari kaca exterior.

8. Finish untuk Transom, Capping dan Mullion selain aluminium extrussion memakai
stainless steel :
 Stainless steel setara ASTM-A-167 tebal minimal 1,5 mm hair line finish.

9. Spandrel Back-up material dan parapet stool :


 Stool Parapet : Alumunium sheet cover tebal 2 mm
 Backing untuk stool Parapet : untuk interior digunakan gypsum wall humidity
resistant tebal 9 mm dan dicat sesuai finish exterior dengan jenis cat fungus
resistant dan metode 1x plamir dan 2x finish sampai diterima oleh
Manajemen Konstruksi /Perencana.
 Plin : Alumunium sheet dicat powder coating, atau sesuai finishing interior.
 Spandrel Backing : Calsium Silicate 6 mm dicat putih dop dengan acrylic
emulsion fungus resistance paint dipasang dengan setting block.
 Pemasangan ke lantai dengan siku 50.50.5 dipasang dengan Dynabolt.

10. Silicone Sealant :

Silicone sealant mempunyai karakteristik sebagai berikut :

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

a. Silicone hendaknya bertype Structural Glazing, Glazing Free Adhesive dan


Weather Proof sesuai ASTM C920, C 719, C1184
b. Tensile Strength minimal 80 psi untuk tumpuan sealant 2 sisi dan 120 psi untuk
4 sisi.
c. Durometer share A, points 35
d. Modulus 25%, 40 Psi
e. Joint movement 50%
f. Tooling Time 20 – 40 menit
g. All weather all temperature.
h. UV resistant
i. Merk yang disarankan :
 Dow Corning 795 (Structural) weather proof.
 Dow Corning 983 (4 sisi perimeter)
 Dow Corning 790 pada pergerakan struktur lebih dari 30 mm.

j. Warna ditentukan kemudian.

b. Alumunium Composite Panels (ACP) / Aluminium Cladding

1. Tebal panel : PVDF 4 mm

2. Merk : Lihat spesifikasi material arsitektur

3. Struktur untuk pemasangan sirip-sirip / Fin :


 Aluminium dibuat dengan konstruksi yang kaku lengkap dengan pasangan
bracing.
 Alumunium reinforce mill finish dengan karakter kekuatan sesuai dengan YKK
YS-1C.
 Steel plate L 50.50.5 hot dip galvanized steel sebagai penyambung ke 2 bahan
diatas

4. Pemasangan :
 Aluminium frame dibuat sesuai dengan perhitungan kekuatan dan kekakuan.
 Alumunium reinforce mill finish dipasang ke steel frame dengan penyambung
hot dip galvanized steel sesuai dengan perhitungan.
 Selanjutnya alumunium composite panel dipasang ke alumunium reinforce mill
finish, terutama pada sambungan-sambungan, serta sambungan diisi dengan
silicone sealant dan backer rod.
5. Performance Requirements :
 Bebas dari distorsi dan deflection
 Tidak pecah (cracking) dan patah (breaking)
 Dapat dipotong (cutting), bending dan routing
 Corrosion resistance dan weather ability, tidak terpengaruh perubahan
temperature.
 Dapat dilipat (folded) setelah digrooving pada lapisan (skin) belakang
menggunakan router, trimmer, atau circular saw yang dilengkapi dengan groove
cutter.
 Dapat dengan mudah dilekukkan (cold-bent) dengan pressbrake atau mesin
roll bending dengan tiga roll (three rolls).

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

 Radius minimum bending dengan press brake.


 Memilki sound transmission loss yang tinggi.
 Properties dari cat finishing :
- Memiliki spesifikasi setara Kyner 500 PVDF atau Lumiflon ex Nippon Paint
- Color retention : 5000 jam
- Gloss retention : 4000 jam ( 70% )
- Chalk resistance : 4000 jam
- Pencil Hardness : 2H
- Formability/T-bend : 2T, tanpa pecah
- Impact resistance : tanpa pecah (pick off / cracking)
- Salt Spray resistance : melewati 3000 jam
- Humidity resistance : melewati 3000 jam
- Chemical resistance (Hcl, H2SO4, Mortar, Detergent) : tanpa
perubahan
- Gloss 60øC : 30 % - 80 %
- Adhesion : * Dry : tanpa perubahan
* Wet : tanpa perubahan
* Boiling water : tanpa perubahan

6. Memiliki karakter terbakar pada permukaan untuk ignitability, flame spread, heat
evolved, smoke developed sesuai dengan :
 UK BS 476 bagian 6 dan 7
 DIN 4120 teil 1
 ONORM B 3800
 SNU 52018 3/2
 NEN 3883
 NFP 92-501, S21-203
 AS 1530 bagian 3
 ASTM E 84
 Modified ASTM E 108

7. Garansi : minimum 10 tahun untuk persyaratan-persyaratan performance yang


disebutkan diatas, properties dari painted finish, dan karakteristik terbakar
permukaan yang baik (surface burning characteristics).

2.2. Kosen Alumunium dan Pintu External

1. Material : Alumunium Extrussion


2. Extrussion : sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar shop
drawings yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi
/Perencana dan
Konsultan Kosen Pintu dan Jendela.
3. Color extrussion : - anodized sesuai dengan standard YKK YS-1C dengan
film thickness minimal 28 micron (10 micron anodized + 18
micron lacer)
- colour anodized dengan lapisan PVDF minimal 22 micron.

4. Maximum allowable deflection : 1/200

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

5. Ketebalan profil : 2, 3, 4, 5 mm sesuai yang ditunjukkan dalam shop drawing

6. Untuk bilah louvre minimal t = 2 mm dengan karakter yang sama dengan frame.

2.3. K a c a

a. Material kaca harus sesuai dengan analisa struktur yang disiapkan oleh Perencana
kaca dan / atau jendela / pintu, kosen alumunium untuk persyaratan- persyaratan
performance.

b. Material kaca harus sesuai dengan technical specification dari manufaktur yang
disetujui dengan tercantum label dari manufaktur tersebut.

c. Kontraktor harus menyiapkan hasil test yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi
/ Perencana mengenai persyaratan-persyaratan performance (wind load, wind
pressure, air tighness, water pressure, sound absorption).

d. Kontraktor diminta untuk merencanakan metode sistem pemasangan mengingat


pengaruh-pengaruh deflection yang mungkin disebabkan oleh tension, wind pressure,
dan lain-lain sesuai dengan rekomendasi pabrik dan peraturan- peraturan untuk
loading yang berlaku sekarang.

e. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : NI-3-1970 dan SII 0189-78.

f. Quality Assurance :
 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Arsitek.

 Publikasi bahan gelas : sesuai dengan publikasi yang direkomendasi oleh pabrik
gelas dan organisasi di bawahnya, kecuali terdapat persyaratan- persyaratan yang
lebih ketat ditunjukkan. Merefer kepada publikasi dibawah ini untuk persyaratan
kaca dan bukan sebaliknya.
- FGMA publication : "FGMA Glazing Manual"

g. Safety Glass : produk sesuai dengan ANSI 297.1 dan persyaratan testing dalam 16
CFR Part 2101 untuk kategori II produk.

h. Produk kaca fire resistant untuk

i. asembli pintu : produk identik dan testing sesuai ASTM E152, berlabel dan terdaftar
oleh UL dan agen test dan inspeksi yang diterima pada jurisdiksi otoritas.

j. Laminated glass sesuai dengan ANSI 297.1 dan FGMA Publication terutama untuk
safety laminated glass harus teruji minimal setara dengan LAMISAVE ASAHI.

k. Kualifikasi glasur : memiliki pengalaman glasur yang telah menyelesaikan bahan kaca
yang sama, dan ditambah dengan yang diindikasikan dalam proyek dengan record
yang sukses dalam pelayanan.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

l. Tanggung jawab produk kaca untuk satu sumber :


Pakailah kaca dari satu sumber untuk setiap produk yang ditunjukkan dibawah :
 Primary Glass untuk setiap tipe dan kelas yang ditunjukkan (ASTM C 1036).
 Heat-treated glass untuk setiap kondisi yang ditunjukkan (ASTM C 1048).

m. Testing adhesi dan kesesuaian pra-konstruksi :


Kirimkan ke pabrik sealant, contoh untuk setiap kaca, gasket, aksesori kaca, member
frame kaca, yang akan melekat atau mempengaruhi sealant kaca untuk testing
kesesuaian dan adhesi seperti yang ditunjukkan di bawah ini :

1. Pakailah standar metode test pabrik sealant untuk menentukan jika primer dan
teknik persiapan spesifik lain dibutuhkan untuk kecepatan, adhesi, dan penyaluran
yang optimum dari sealant pada substrates (dasar bagian yang dichek).
2. Kirimkan tidak kurang dari sembilan potong setiap tipe dan finish dari frame kaca,
dan tiap tipe, kelas, jenis, kondisi dan bentuk kaca (monolitik, laminated, unit
insulasi) untuk testing adhesi, termasuk satu sample untuk setiap aksesori kaca
(gasket, setting block, dan spacers) untuk kesesuaian test.
3. Schedule kecukupan waktu untuk test dan analisa hasil untuk menghindari
penundaan dalam pekerjaan.
4. Investigasi material dan adhesi yang tidak kompatibel/sesuai dan dapatkan
rekomendasi tertulis dari pabrik sealant untuk mengukur koreksi, termasuk
pemakaian special primer.
5. Testing tidak akan dibutuhkan bila pabrik sealant kaca dapat mengirimkan data-
data yang dibutuhkan yang diterima oleh arsitek/perencana dan harus didasarkan
pada testing sebelumnya untuk produk sealant yang sekarang digunakan untuk
adhesi dan kesesuaian dengan material kaca yang diusulkan/diberikan.

n. Rapat sebelum pemasangan :


Aturlah pertemuan di site office untuk memastikan kebutuhan/syarat-syarat dalam
divisi "project meeting".

2.3.1. Submittals (Pengiriman)

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Manajemen


Konstruksi / Perencana/ Pemberi Tugas.

a. Data produk dari setiap produk kaca sesuai spesifikasi.

b. Sample untuk tujuan verifikasi sebanyak 3 (tiga) set ukuran 300 mm x 300 mm
dari setiap tipe kaca yang ditunjukkan dalam spesifikasi kecuali untuk produk
kaca bening/monolitik, dan contoh dengan panjang 300 mm untuk setiap
warna (kecuali hitam) untuk setiap tipe dari sealant dan gasket yang diekspose
dan terlihat. Pasanglah contoh sealant dan gasket diantara 2 garis material
yang mewakili warna dalam sambungan sistem pada kosen.

c. Sertifikat produk dengan tanda pabrik kaca yang menjamin produk mereka
sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan :
Sertifikat terpisah tidak diperlukan untuk produk kaca dengan label permanen
pabrik yang menunjukkan tipe dan ketebalan kaca. Berikan

label yang mewaliki program Quality Control dari agen sertifikasi atau agen
pengetesan independen yang dapat diterima oleh jurisdiksi otoritas.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

d. Kesesuaian
Kesesuaian dan laporan test adhesi dari pabrik sealant yang menunjukkan
bahwa material kaca di test untuk kesesuaian dan adhesi dengan sealant
kaca.
Ikutkan interprestasi pabrik sealant dalam hasil test relatif terhadap
performance sealant dan rekomendasi untuk primer dan persiapan bagian
dasar yang diperlukan untuk adhesi.

2.3.2. Penyimpanan dan Perawatan

a. Lindungi material kaca sesuai dengan petunjuk pabrik dan sesuai dengan
yang diperlukan untuk menghindari kerusakan pada kaca dan sealant kaca
dari kondensasi, perubahan temperatur, pengaruh langsung matahari, atau
sebab-sebab lain.

b. Material sealant kaca.


Material sealant harus dikirimkan dalam kemasan tertutup, identifikasi lengkap
dengan nama, warna, ukuran, kekerasan, tipe, kelas dan grade. Simpanlah
semua bahan kaca dan sealant bebas dari kerusakan dan sesuai dengan
rekomendasi yang ketat dari pabrik.

2.3.3. Garansi

Kontraktor harus memberikan garansi tertulis dari pabrik selama 10 tahun untuk
kualitas kaca dan garansi hasil kerja yang baik dari kontraktor.

2.3.4. Bahan

1. Sistem Persyaratan Performance

a. General : siapkanlah sistem kaca yang dibuat, difabrikasi, dan dipasang


untuk mendukung perubahan suhu normal, beban angin, tekanan angin
(dimana diperlukan), tanpa kegagalan, kehilangan, dan patah pada atribut
kaca seperti : kegagalan pembuat, fabrikasi dan pemasangan; kegagalan
sealant dan gasket untuk bertahan anti-air dan tahan/kedap udara;
kerusakan material kaca, dan kerusakan konstruksi.

b. Desain kaca : ketebalan kaca yang ditunjukkan dalam gambar hanya untuk
detail. Konfirmasikan ketebalan kaca dengan analisa beban- beban proyek
dan kondisi pelayanan. Siapkan kaca dengan variasi ukuran bukaan untuk
ketebalan dan kekuatan (penguatan dan pengaturan terhadap panas) agar
sesuai atau dapat melampaui kriteria-kriteria berikut :
1. Ketebalan kaca minimum, secara nominal, untuk kaca exterior adalah
6 mm untuk heat strengthened dan 8 mm untuk annealed glass.
2. Untuk pemakaian laminated glass system minimal adalah 5 mm + 5
mm dengan lapisan film safety.
3. Ketebalan kaca tinted dan penyerapan panas untuk setiap warna (tint)
adalah sama untuk seluruh bagian dalam proyek ini.
4. Ketebalan minimum kaca dalam bidangnya, apakah terdiri dari kaca
yang diperkuat atau penyesuaian panas, akan dipilih sehingga
kemungkinan kegagalan tidak melewati hal-hal berikut :

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

8 lembar per 1000 lembar di set secara vertikal atau tidak lebih dari 15ø
dari garis vertikal dan pada gerakan angin. Tentukan ketebalan
minimum kaca monolitik yang diperkuat sesuai dengan ASTM E 1300.

Untuk kaca lain selain kaca monolotik yang diperkuat (monolitic


annealed glass) tentukan ketebalan sesuai dengan standar metode
analisa pabrik kaca termasuk faktor pengaturan pemasangan (applying
adjustment factors) sesuai ASTM E 1300 berdasarkan tipe dari kaca.

c. Gerakan suhu normal dihasilkan dari perubahan maksimum berikut


(range) dalam ambient dan perlakuan temperatur permukaan pada
member dari frame kaca dan komponen kaca. Kalkukasi rekayasa dasar
pada temperatur permukaan sebenarnya pada material karena solar heat
gain dan nighttime sky heat loss.
Perubahan temperatur (range) : 120ø F (67øC), ambient ; 180øF (100øC),
permukaan material.

2. Produk

Kaca untuk Curtain Wall, pintu, skylight dan suspended glass


Semua kaca harus tercantum label dari pabriknya dan harus sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan dalam spesifikasi berikut :

a. Tempered Glass :
 Tebal : 12 mm, untuk framed door, frameless door (kaca tanpa
frame misalnya untuk pintu entrance, sliding door).
 Bila ketebalan ini masih dirasa kurang, harus dibuat perhitungan
ketebalan yang sesuai dengan petunjuk pabrik.
 Kaca tempered harus bebas dari bintik-bintik/cacat kaca yang dapat
mudah menyebabkan kaca pecah.

b. Kaca Exterior :
 Tebal : 8 mm untuk annealed atau sesuai dengan
luas bidang/gambar.
 Warna : lihat spesifikasi material arsitektur
 Jenis : Low E high absorpsion radiation
 Produk : lihat spesifikasi material arsitektur
 Gasket : gasket glass extrussion ex Neoprene, atau
setara.

c. Kaca Laminated :
Minimal sesuai dengan ANSI 297.1 dan setara dengan LAMISAVE ASAHI
tebal 5 mm + 6 mm dengan lapisan film safety PVB dipakai pada skylight.

d. Suspended Glass memakai kaca tempered minimal 12 mm untuk


ketinggian sampai 2400 mm dan 19 mm untuk ketinggian 2400 < h < 7800
mm tempered glass standard ASAHI.

e. Glass raw material disediakan extra stock 2%.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.3.5. Penerapan

1. Pemeriksaan

a. Ukuran kaca harus ditentukan berdasarkan pengukuran lapangan yang


sebenarnya dari frame/bingkai untuk menerima bidang kaca.

b. Berilah peluang untuk ekspansi, kontraksi, dan pergerakan serta


tambahkan bantalan dan jepitan yang baik.
Identifikasi tipe kaca pada saat dikirim ke site dan saat pemasangan.

c. Periksa seluruh permukaan untuk menerima bagian-bagian yang telah


disebutkan sesuai spesifikasi.

d. Review schedule dan prosedur pemasangan kaca, termasuk metode


pengangkatan kaca, pemakaian material kaca, pemasangan gasket dan
removable stops.

e. Material kaca tidak boleh / diijinkan terdapat "chicken eyes atau staining".

2. Pemeriksaan

a. Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki


pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat
dan perlengkapan yang direkomendasikan oleh pabrik kaca.

b. Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok
dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang
disyaratkan.

c. Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai
dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang
direkomendasikan.

d. Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill.


Gunakanlah block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

e. Berilah ruang/spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali terdapat


gasket dan tape yang kontinu, dengan minimum 2(dua)
perenggang/pembatas pada setiap sisi dari kaca.
Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar. Berikan jumlah yang dibutuhkan untuk
jepitan minimum 9 mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya.

f. Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh
bergetar yang menandakan kurang sempurnya pemasangan seal
disekeliling kaca.

g. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin


bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan
udara luar.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

h. Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan,


untuk memudahkan penggantian.

2.4. Kelengkapan Pemasangan dan Finishing Produk

a. Fastener
1. Stainless steel dan harus memiliki kekuatan yang cukup.
2. Pemasangan dengan concealed fastener di semua tempat.
b. Hardware
1. Harus sesuai dengan tipe dan material hardware yang ditunjukkan dalam pasal
spesifikasi hardware.
2. Kontraktor harus menyerahkan mock-up dan sample termasuk sistem
pemasangan pada lokasi sesuai persetujuan yang diarahkan oleh Manajemen
Konstruksi /Perencana.

3. Type dan material hardware haruslah kompatibel/pas pada pemasangan dan


berasal dari manufaktur yang disetujui.

c. Aksesori

Harus dibuat dengan concealed fastener stainless steel, rubber weather strip dan
hanger yang dihubungkan ke alumunium harus didempul dengan sealant.
Anchors untuk kosen-kosen alumunium haruslah memiliki ketebalan 2-3 mm hot dip
galvanized steel dengan minimum 13 micron untuk memungkinkan pergerakan.

d. Finishing Material

Treatment permukaan material yang kontak langsung dengan alkaline seperti


concrete, mortar atau plaster, harus dengan finish clear lacquer atau anti corrosive
treatment seperti asphaltic varnish atau material insulasi lain.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 7 - PEKERJAAN METAL FABRIKASI

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/materia,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan, penyelesaian dan pemasangan perlengkapan metal dan metal


fabrikasi, lengkap pada tempatnya sesuai ditunjukkan dalam gambar, dan
dispesifikasikan disini atau diperlukan untuk pemasangan yang lengkap dan sesuai,
dan tidak secara spesifik disebut pada pasal selain spesifikasi ini.

Pekerjaan ini meliputi seperti :


 Tangga panjat besi / baja (cat ladder)
 Frame dan penyangga untuk : overhead doors
 Steel receiver untuk railing
 Sistem angkur (metal stud) untuk sistem pemasangan marmer/granit, dan jenis
bantuan lain.
 Glass Receiver
 Steel pipe railings dan stainless steel pipe untuk railing tangga
 Floor Gratings dan Frame

d. Bagian yang terkait :


 Pekerjaan Railing, Tangga
 Pekerjaan Aluminium
 Pekerjaan Pasangan
 Pekerjaan lantai, dinding dan plat beton

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :


 ASTM E 985
 ASTM E 935
 ASTM E 894
 ASTM A 53
 ASTM A 501
 ASTM A 36
 ASTM A 123
 ASTM A 164

b. Quality Assurance :
 Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

 Kualifikasi installer : installer dari metal fabrikasi yang dispesifikasi disini harus dari
perusahaan yang sama dengan pembuat metal fabrikasi tersebut.

c. Kualifikasi pekerja :

 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan Perencana
tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

1.3. Penyimpanan dan Perawatan

a. Semua material rakitan harus dibuat dan difabrikasi di dalam pabrik pembuat sesuai
dengan rekomendasi pabrik dan menghasilkan kualitas rakitan (assembly) yang tinggi
dan baik sesuai dengan persetujuan MK dan Pemberi Tugas.

b. Metal fabrikasi yang bukan rakitan (assembly) harus disimpan dan dirawat dalam
gudang tertutup, aman, terlindung dari air dan kebocoran, cukup ventilasi, kering,
lengkap disimpan dengan label, tipe ukuran, finishing asli dari pabrik pembuat.

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Persyaratan-persyaratan Sistem Performance

Performance struktural dari handrail dan sistem railings : design, engineer, fabrikasi, dan
pemasangan handrail dan sistem railing agar sesuai dengan persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan dalam ASTM E 985 untuk performance struktural berdasarkan hasil test
yang sesuai dengan ASTM E 894 dan E 935.

2.2. Material

a. Material harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam bagian-


bagian khusus, dan bila terdapat bagian-bagian ini tidak dispesifikasi secara detail,
material-material ini harus sesuai dengan maksud-maksud pemakaianya.

b. Ferrous Metal – Permukaan Metal


Umum : untuk metal fabrikasi yang diekspose pada penyelesaian pekerjaan, pakailah
material terpilih untuk kerataan permukaan, kehalusan, dan bebas dari cacat
permukaan. Jangan memakai material yang permukaannya diekspose kelihatan cacat
berbintik, ada tanda cacat, ada tanda garis, kasar, dan untuk
lembaran baja terdapat perbedaan kerataan melebihi yang diijinkan referensi standard
untuk lembaran rata tarik.

c. Brackets, flanges, dan anchorages : tercetak atau ada bentuk tipe nama material dan
finish penyangga rails, kecuali ditunjukkan berbeda.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.3. Steel (Baja) – untuk kanopi

Plat baja untuk kanopi merupakan plat baja WF bentukan (shapes) termasuk chequer
plates dan palang (bars) harus sesuai dengan ASTM A 36, pipa baja harus sesuai dengan
ASTM A 53. Bagian-bagian yang dispesifikasikan harus berupa steel galvanized, atau
sebaliknya bila tidak disebutkan, harus berupa hot-dip processed setelah fabrikasi dan
bila ditentukan finish cat duco harus dilaksanakan dengan standar yang berlaku.
Galvanizing harus sesuai dengan ASTM A 123, A 164 atau A 386 sesuai penerapannya.

2.4. Anchors dan Fasteners.

a. Baut, mur, sekrup dan washer harus sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
b. Power-driven fastener mungkin dipakai bila tepat dan disetujui oleh MK dan Pemberi
Tugas.

2.5. Cat

a. Shop primer untuk ferrous metal : standard pembuat atau fabrikator, cepat pasang,
lead-free, modifikasi umum alkyd primer terpilih untuk ketahanan yang baik pada
normal atmosperic corrosion, dan kesesuaian dengan finish sistem cat yang diminta.

b. Galvanizing Repair Paint : High zinc dust berisi cat untuk las regalvanizing pada baja
galvanized.
2.6. Fabrikasi, Umum

a. Fabrikasi form metal dari material, ukuran, ketebalan dan bentuk yang ditunjukkan
tapi tidak kurang dari yang dibutuhkan agar sesuai dengan penunjukkan persyaratan
yang dibutuhkan.
Kerjakan dengan ukuran-ukuran yang ditunjukkan atau diterima sesuai shop drawing,
memakai detail-detail yang jelas sebagai pendukung dan untuk proses pembuatan.
Gunakan tipe material yang ditunjukkan atau dispesifikasikan untuk perbedaan
komponen dari setiap metal fabrikasi.

b. Lakukan pekerjaan exposed dengan benar pada garis dan level dengan sudut dan
permukaan yang akurat dan tepi-tepi yang lurus.

c. Kesampingkan bagian-bagian yang tajam dan kasar dari lalu-lintas orang lewat.

d. Pengelasan harus kontinyu sepanjang seluruh area kontak kecuali dimana las titik
diijinkan. Sambungan yang diekspose pada tempat tidak boleh dilas titik (tock welded).
Bagian-bagian yang diekspose haruslah dengan permukaan yang halus.

e. Pekerjaan harus diset secara akurat untuk mendapatkan garis dan tampak yang
diinginkan, dan dikencangkan pada tempatnya.

f. Pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan difinish sesuai dengan gambar-gambar yang


telah disetujui, potongan-potongan, detail-detail dan contoh-contoh.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.0. Rough Hardware

a. Selesaikan rakitan atau sebaliknya bagian-bagian tersebut telah dikerjakan di pabrik


seperti baut, plat, angker, hanger, dowel dan semua barang/perlengkapan dari baja
dan besi tempa yang diperlukan untuk frame dan supporting pekerjaan kayu,
pemasangan angker atau pengencangan pekerjaan kayu, pada beton atau struktur-
struktur lain.

b. Buatlah bagian-bagian tertentu sesuai dengan ukuran, bentuk dan dimensi yang
diperlukan. Selesaikan washer besi tempa untuk heads dan baut-baut dan mur yang
menyangga, atau hubungan struktural kayu, atau dimanapun yang memakai steel
washer.

2.1. Ladder / Tangga Panjat

Ladder (tangga panjat besi) harus difabrikasi dari bahan baja standard.
Semua sambungan dan hubungan harus memiliki transisi yang halus dengan member
orisinal tanpa bagian-bagian yang tajam atau lebih menonjol dari yang dibutuhkan untuk
kekuatan sambungan.

2.2. Floor Gratings dan Frames

Floor grating harus didesain untuk menyangga beban-beban tertentu dalam bentangan
yang ditentukan. Tepi-tepi dari grating harus dibingkai dengan bar/ lempengan dengan
ukuran yang sama dengan bar penyangga. Bingkai (frame) lempengan besi dan semua
finish las konstruksi agar sesuai dengan grating yang ditunjukkan dan frame (bingkai)
harus memakai angker yang dilas. Bahan floor grating dan angker haruslah digalvanized.

2.3. Steel Pipe Railing & Hand Railing untuk railling tangga

a. Umum : fabrikasikan pipa-pipa railings dan hand rails yang sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditunjukkan pada design, ukuran-ukurannya, detail-
detail, finishing, dan ukuran-ukuran member, termasuk tebal plat pipa, post spacings
dan angker tidak kurang dari yang dibutuhkan untuk menyangga beban-beban
struktural.

b. Hubungkanlah railing dan member dari handrail dengan buttwelding atau pengelasan
dengan internal connectors sesuai pilihan dari pabrik kecuali ditunjukkan lain

c. Finish internal : Hot dipped galvanized painted seperti untuk glassrail


base receiver
Finish external : Dipped galvanized painted
Finish glass receiver : Spray painted powder coating minimum 60 microns dengan
produk yang disetujui seperti ICI atau setara untuk alumi-
nium glazing receiver.

g. Stainless steel cover column tebal 1,2 mm, mirror.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.7. Chequer plate dengan bentuk cetakan yang tajam, kuat, dan teratur

Chequer Plate untuk lantai tangga dengan ketebalan 4 mm ukuran 1 x 2 m.


Struktur penopang harus berupa steel frame galvanized dengan ukuran L50.50.5 dan
frame baja struktur sama sesuai perhitungan struktur beban.

3.0. PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1. Pengiriman Sample

a. Data-data produk untuk produk-produk yang digunakan dalam perlengkapan


(miscellaneous) metal fabrikasi, termasuk produk cat dan grouting.

b. Shop drawings yang menunjukkan pembuatan (fabrikasi) dan perakitan setiap metal
fabrikasi. Juga gambar-gambar denah, tampak, potongan, dan detail-detail dari metal
fabrikasi dan bentuk hubungannya. Perlihatkan bagian-bagian angker dan aksesori.
Sediakan templates untuk angker dan baut-baut sesuai spesifikasi untuk pemasangan
pada pasal ini.

c. Sample yang mewakili material dan produk finish yang mungkin dibutuhkan/ diminta
oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

d. Sertifikat tukang las (welder) untuk kontraktor yang menjamin tukang las sesuai
dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam “quality assurance”.

3.2. Persiapan

a. Koordinasikan dan lengkapi angker, pengaturan gambar-gambar, diagram-diagram,


templates, instruksi-instruksi dan arahan-arahan untuk pemasangan angker, termasuk
pengisian beton, sleeves, anchore bolts, dan barang-barang
perlengkapan/miscellaneous yang memiliki angker-angker menyatu dan menempel
pada beton atau konstruksi pasangan. Koordinasikan pengiriman barang-barang
tersebut dalam waktu yang tepat ke site proyek.

b. Pasanglah pada posisi tengah-tengah yang sama pada tangga, muka nosing dan
permukaan anak tangga.

c. Aturlah sleeves pada beton dengan bagian atas rata dengan elevasi permukaan,
lindungi sleeves dari air dan masuknya beton.

3.3. Pelaksanaan

a. Pengencangan pada konstruksi In-place : sediakan perlengkapan angker dan fastener


dimana diperlukan untuk menguatkan perlengkapan / miscellaneous metal fabrikasi
pada konstruksi setempat (In-place), pasanglah fastener anak tangga untuk diisi
dengan beton dan pasangan, toggle bolts, through-bots, log bolts, sekrup kayu dan
penyambung lain yang dibutuhkan.

b. Potongan, pengepasan dan penempatan : lakukan pemotongan, drilling dan


pengepasan yang ditubuhkan untuk pemasangan perlengkapan metal fabrikasi. Set
metal fabrikasi dengan akurat pada tempatnya, dalam posisi sejajar dan sesuai
elevasi. Tepi-tepi dan permukaan level rata, benar serta bebas dari para-para/rak,

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

serta diatur dari garis dan level yang telah ditentukan / direncanakan.

c. Paskanlah sambungan ekspose dengan akurat secara bersama-sama untuk


membentuk hairline joints. Lakukanlah pengelasan pada sambungan yang tidak
dimaksudkan untuk diekspose, tetapi tidak dapat dilakukan pengelasan dalam
workshop disebabkan keterbatasan ukuran pengiriman/pengapalan. Jangan dilas,
dipotong, atau digoret permukaan unit exterior yang sudah diberikan hot-dip
galvanized setelah fabrikasi, dan dimaksudkan untuk dibaut atau disekrup untuk
menyambung di lapangan.

d. Field welding (pengelasan di site) : dilakukan bila telah sesuai dengan prosedur
manual, pengelasan perlindungan metal-arc, penampilan dan kualitas dari
pengelasan yang dilakukan, metode yang digunakan untuk mengoreksi pekerjaan
pengelasan, dan hal-hal berikut :
1. Gunakan material dan metode yang meminimalkan distorsi dan pembentukan
kekuatan dan ketahanan korosi pada material dasar.
2. Lakukanlah “fusion” tanpa memotong atau overlap
3. Pindahkan welding flux dengan segera
4. Pada sambungan yang diekspose, finishing ditunjukkan setelah pengelasan dan
permukaan akan halus dan bercampur sehingga tidak ada bagian-bagian yang
kasar yang ditunjukkan setelah finishing dan warna permukaan yang dilas match
dengan sekitarnya.

3.4. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus memberikan garansi berupa :

a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kualitas metal fabrikasi dan rakitan metal
fabrikasi.

b. Garansi untuk kualitas kerja pemasangan dari kontraktor/installer yang tepat, baik,
dan sesuai dengan yang disebutkan dalam spesifikasi dan gambar-gambar
perencanaan.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 8 - PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD

1.0. UMUM

1.1. Ketentuan Umum

 Pekerjaan penyelesaian baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi


yang harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan diuji coba (test).

 Semua pekerjaan langit-langit harus rata, rapih dan tidak bergelombang.

 Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, dan tidak
melengkung.
Warna dan tekstur bahan harus sama.

 Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan bahan plafond : compound, tape, rangka penggantung plafond,


pemasangan rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-tempat yang sesuai
dengan gambar rencana. Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku untuk seluruh
pekerjaan langit-langit.

1.3. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :

ASTM C 1396 Standard Board


ASTM C 645 Rangka Metal; Stud, U Channel, Metal Furring
ASTM C 475 Joint compound dan Joint tape
ASTM C 1002 Drywall Screw
ASTM C 840 Aplikasi dan finishing papan gypsum
ASTM C754 Instalasi rangka metal papan gypsum menggunakan sekrup

Untuk area lembab digunakan gypsum Moistureshield sesuai dengan standard ASTM
C1396 dan dapat dikategorikan sebagai Water Resistant Gypsum Backing Board.

b. Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi
Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill- nya.

1.4. Syarat Pengiriman dan Penyimpanan

a. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan
nama pabrik, warna, ukuran dan tipe.

b. Material harus dipegang/dijaga dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sesuai


dengan instruksi dari pabrik.

c. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari lantai
dan terlindung dari air, yang semuanya sesuai petunjuk pabrik.

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Material dan Komponen

a Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai dengan
peraturan dan standar-standar yang disebut disini, dan/atau setara dengan
peraturan-peraturan dan standar-standar internasional, yang disetujui oleh Pemberi
Tugas, Manajemen Konstruksi, dan Perencana.

b Pemasangan papan gypsum : staggered (saling – silang) dengan jarak overlap


600mm.

c Jarak maks. Metal Furring (tebal 0.5mm) : 400mm (papan gypsum tebal 9 mm)
600mm (papan gypsum tebal 12 mm)
Jarak maks. C Channel (tebal 1.2mm) : 1200mm
Jarak maks. Threaded Rod (dia. 4.5mm) : 1200mm

d Sekrup pengencang sistem ceiling gypsum plasterboard berupa hubungan rata


(flush) untuk menghasilkan permukaan kontinyu yang halus yang ideal untuk segala
bentuk dekorasi.

e Rangka penggantung harus terdiri dari Metal Furring, C Channel, Saddle Clip dan
pendukung aksesorisnya yang lain sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

f Sekrup untuk pemasang plasterboard harus anti karat.

g Tipe ceiling dan polanya harus sesuai dengan persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.

2.2. Sistem Plafond

Bahan Gypsum board :


a. Finish : cat tembok
b. Ukuran : 1200 x 2400 mm
c. Tebal : 9 mm
d. Fire Rating : 30 menit
e. Material : 100 % natural gypsum
f. Area lembab : Moistureshield gypsum board, kelembaban sampai 95%

Rangka Penggantung :
a. Sistem pemasangan : metal furring system sesuai pabrikan yang sama
b. Material : hot dip galvanize dengan tebal lapisan minimum G40
sesuai ASTM A653 tebal 0,45mm –BMT
c. Identifikasi : Embossed Triangle
d. Ukuran : Metal Furring; 40mmx27mm dan C Channel; 38mmx12mm
e. Aksesories : Sadle Clip, Suspension Bracket, Threaded Rod, Soffit
Cleat dan Wall Angle
f. List Pinggir : W-section atau Wall Angle (shadow line effect)
g. Finishing gap : Jointing Compound, Joint Tape/ Corner Flex Tape

2.3. Produk
a. Panel gypsumboard : lihat spesifikasi material arsitektur
b. Rangka plafon harus memakai standar material yang sama dengan panelnya (
satu system), yang terdiri dari :
 Metal Furring
 C Channel
 Saddle Clip
 Suspension Bracket
 Threaded Rod
 Sofit cleat
 Wall Angle
 Produk : lihat spesifikasi material arsitektur

3.0. PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1. Persiapan

Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen


Konstruksi, dan Perencana hal-hal berikut untuk direview sebelum memulai pekerjaan :

a. Shop drawing, yang menunjukkan :


1. Penunjukkan lay-out

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2. Detail insert dan hanger spacing, serta fastening


3. Metode spasi/penyetelan untuk semua main dan cross runner.
4. Detail-detail perubahan level
5. Detail pemasangan pada ceiling di daerah perlengkapan (fixture) ceiling.
6. Posisi untuk manhole (inspection manhole)
7. Gambar-gambar koordinasi yang menunjukkan koordinasi ME dan/atau
perlengkapan plumbing dan fixtures (lampu, sprinkler, dan sebagainya) bila ada,
serta design ceiling dan konstruksinya.

b. Contoh material ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna.

c. Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling.

d. Fotocopy lengkap spesifikasi teknik dari pabrik termasuk detail instruksi untuk
pemasangan material.

3.2. Pemeriksaan

a. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit ceiling penggantung ini untuk
mengetahui ketidakrataan, ketidaksamaan dan lembab yang mungkin
mempengaruhi kualitas dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi yang sulit
sebelum pemasangan.
c. Jangan memasang ceiling mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal
dan untuk itu diperlukan pemeriksaan sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan
dan pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah selesai seluruhnya.
d. Kontraktor harus memasang panel gypsum plasterboard dan aksesori-aksesorinya
sesuai dengan petunjuk dari pabrik, shop drawings, dan spesifikasi ini.
e. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi
disini, harus memakai rekomendasi dari pabrik, kecuali bahwa spesifikasi disini harus
diberlakukan sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

3.3. Pemasangan rangka plafon dan penggantungnya

a. Papan gypsum sesuai dengan standard ASTM C1396.


b. Fixing, pekerjaan sambungan dan material untuk finishing serta aksesorisnya, sesuai
dengan rekomendasi pabrik.
c. Pekerjaan papan gypsum disarankan boleh dipasang hanya setelah bangunan telah
tertutup/ terlindung dari cuaca luar. Lindungi terhadap kelembaban yang ekstrim
dilapangan , misalnya akibat genangan air yang terdapat di sekitar pemasangan
papan gypsum.
d. Saat memotong papan gypsum usahakan jangan merusak kertas pelapisnya.
e. Pastikan papan gypsum terpasang pada rangka yang telah level satu sama lain
secara akurat.

f. Saat memasang sekrup gypsum, jangan sampai merobek kertas papan gypsum dan

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

terbenam terlalu dalam.


g. Jangan gunakan papan yang telah rusak/robek kertasnya.
h. Saat mengaplikasikan sambungan papan gypsum, lakukanlah sesuai dengan
ketentuan untuk sambungan papan gypsum.

3.4. Penerapan dan finishing gypsum board

Umum
a. Aplikasikan 3 lapisan (coat) Jointing Compound untuk mendapatkan non-cracking
joint system
b. Gunakan sekrup khusus gypsum (25mm).
c. Jarak pemasangan sekrup
 Bagian tepi papan gypsum @150 mm
 Bagian tengah papan gypsum @ 230 mm
 JJarak maksimum dari ujung/tepi papan : 50mm

3.5. Pembersihan

Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel ceiling dari bekas telapak tangan,
kotoran, lemak, dan benda-benda asing lain. Sekarang telah siap difinish sesuai dengan
yang diinginkan (spesifikasikan).
3.6. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan


perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

c. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

3.7. Syarat Penerimaan

Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut :

a. Garansi tertulis dari pabrik pembuat gypsum plafond.

b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan dan kebenaran serta
metode pemasangan.
---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 9 - PEKERJAAN DINDING PARTISI GYPSUM BOARD

1.0. UMUM

1.1. Ketentuan Umum

 Semua pekerjaan dinding partisi harus rata, rapih dan tidak bergelombang.

 Semua bahan yang dipasang harus baru, tidak cacat, tidak basah, dan tidak
melengkung.
Warna dan tekstur bahan harus sama.

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Meliputi penyediaan bahan dinding partisi : compound, tape, pemasangan rangka


pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar rencana, serta bahan rangka partisi.
Lingkup pekerjaan ini mengikat dan berlaku untuk seluruh pekerjaan partisi.

1.3. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : E1477 dan E 1264 Hymidity – resistant
Humiguard plus.

b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi
Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill- nya.

1.4. Pengiriman dan Penyimpanan

a. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau kontainer dari pabrik dengan
nama pabrik, warna, ukuran dan tipe.

b. Material harus dipegang/dijaga dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sesuai


dengan instruksi dari pabrik.

c. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari lantai
dan terlindung dari air, yang semuanya sesuai petunjuk pabrik.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Material dan Komponen

a. Material yang digunakan dalam bagian ini harus secara menyeluruh sesuai dengan
peraturan dan standar-standar yang disebut disini, dan/atau setara dengan peraturan-
peraturan dan standar-standar internasional, yang disetujui oleh Pemberi Tugas,
Manajemen konstruksi, dan Perencana.

b. Panel gypsum untuk partisi harus memiliki ketebalan 9 mm tipe plasterboard dengan
sisi-sisi recessed, sesuai dengan persetujuan Manajemen Konstruksi, Pemberi
Tugas, dan Perencana.

c. Sekrup pengencang untuk sistem dinding partisi gypsum plasterboard berupa


hubungan rata (flush) untuk menghasilkan permukaan kontinyu yang halus yang ideal
untuk segala bentuk dekorasi.

d. Rangka dinding partisi harus terdiri dari :


 Hollow 2 x 40 / 40 cm kolom / profile siku kolom
 Metal runner aluminium
 Top runner
 Siku / pengaku
 Hollow kolom berjarak 60 cm vertikal dan 60 cm horisontal (minimal)
 Semua bahan diatas harus galvanized

e. Sekrup untuk pemasang plasterboard harus anti karat.

f. Dilengkapi dengan insulasi tipe Rockwool tebal 50 mm dengan density 62 kg/m³ atau
sesuai gambar.

g. Tipe dinding partisi dan polanya harus sesuai dengan persetujuan MK, Pemberi
Tugas, dan Perencana.

2.2. Gypsum Board Panel

Gypsum Board :
a. Finish : cat roll
b. Ukuran : sesuai gambar rencana
c. Tebal : 12 mm
d. Fire Rating : 60 menit
e. Extra Stock : 5%
f. Density : 0,6 kg/m³
g. Sistem pemasangan : Concealed grid
h. Rangka : system metal furring standar manufactured
i. Boards Installment : Self tapping screw dan electric drill
j. Wall moulding : W-section
k. Finishing gap : plastering compound, glassfibre tape concealed
l. Produk : lihat spesifikasi material arsitektur

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.3. Topping dan Plint

a. Topping
 Topping pada partisi tinggi 120 s/d 150 cm adalah kayu kamper Samarinda solid
finish melamic / cat duco sesuai gambar, atau ditentukan kemudian.
 Topping pada pertemuan partisi dan plafond menggunakan list profile kamper
Samarinda dengan ukuran minimal 50/50 mm & 50/100 mm, finish melamic / cat
duco sesuai gambar, atau ditentukan kemudian.

b. Plint
 Plint partisi menggunakan homogeneous tile tinggi 100 mm dengan tipe dan
warna, sama yang dipakai untuk lantai.

2.4. Kosen & Daun Pintu Partisi

a. Pintu : Kusen : kayu Kamper Samarinda 50/100 finish melamic


Architrave : kayu Kamper Samarinda finish melamic

b. Daun pintu : Panel (kayu kamper Samarinda) finish melamic

2.5. Kaca

 Produk : tipe Clear Glass Indoflot 6 mm


 Pemasangan dan ukuran : sesuai gambar

2.6. Iron Mongery

Lihat pasal alat pengunci dan penggantung.


3.0. SYARAT PELAKSANAAN

3.1. Pemeriksaan

a. Periksa area yang dijadwalkan akan dipasang unit partisi ini untuk mengetahui
ketidakrataan, ketidaksamaan dan lembab yang mungkin mempengaruhi kualitas dan
pelaksanaan dan pelaksanaan pekerjaan.

b. Berilah tanda dan perkiraan kemungkinan celah untuk akses dan lokasi yang sulit
sebelum pemasangan.

c. Jangan memasang partisi mendahului pekerjaan-pekerjaan mekanikal dan elektrikal


dan untuk itu diperlukan pemeriksaan sampai kesiapan menyeluruh telah dilakukan
dan pekerjaan-pekerjaan lain tersebut telah selesai seluruhnya.

d. Kontraktor harus memasang panel gypsum plasterboard dan panel plywood aksesori-
aksesorinya sesuai dengan petunjuk dari pabrik, shop drawings, dan spesifikasi ini.

e. Bila terdapat rekomendasi dari pabrik memiliki perbedaan berarti dari spesifikasi
disini, harus memakai rekomendasi dari pabrik, kecuali bahwa spesifikasi disini harus
diberlakukan sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3.2. Penerapan dan finishing gypsum board partisi


Umum

a. Pasanglah selimut sound attenuator dimana ditunjukkan sebelum pemasangan panel-


panel partisi kecuali bila selimut tersebut siap dipasang setelah panel-panel partisi
telah terpasang pada satu sisi.

b. Pasanglah panel-panel partisi gypsum board melintang dengan rangka untuk


meminimalkan jumlah sambungan ujung ditengah-tengah area pada tiap-tiap ceiling.
Pakailah penyangga pada sambungan-sambungan ujung panel-panel yang
berdekatan tidak kurang dari satu bagian rangka.

c. Pasanglah panel-panel gypsum board dengan sisi muka diluar. Jangan memasang
panel-panel yang tidak sempurna, rusak, atau lembab. Ikatlah panel secara bersama-
sama untuk meluruskan tepi-tepi dan ujung-ujungnya dengan kerenggangan tidak
lebih dari 1,5 mm diantara dua panel. Jangan ditekan ke dalam tempatnya.

d. Tempelkan panel-panel gypsum pada steel studs sehingga tepi pelurus atau ujung
dari setiap panel menempel pada tepi pembuka (unsupported) dari stud flangers dulu.

e. Plasterboard gypsum akan ditutup disepanjang sambungan dengan slotted paper tipe
lebar 50 mm.

f. Sambungan rata akan dilakukan sebagai berikut :


Basebond 60 akan dicampur sesuai dengan instruksi pabrik, kemudian gunakan
sebuah trowel besi, yang digunakan pada semua sambungan, sehingga akan menjadi
sebagai “penyelamat” muka panel.

g. Gunakan prinsip yang sama untuk menutup semua sekrup.


Sesegera setelah semua hal ini telah diset dengan memakai trowel besi, potonglah
kelebihan-kelebihan Basebond 60.
Dengan menggunakan “stopping compound” yang dicampur sesuai petunjuk pabrik,
sambungan-sambungan dan sekrup akan menjadi halus rata.
Seluruh permukaan dari partisi haruslah menjadi rata, halus yang memberi
kepuasan Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas dan Perencana.

3.3. Penerapan pemasangan panel kayu / plywood

a. Dinding panel kayu / plywood ini difungsikan sebagai pemantul akustik.

b. Pemasangan rangka panel dari hollow 40 x 40 cm dengan jarak 50 cm dari as ke as.

c. Penutup rangka menggunakan plywood dengan ketebalan yang telah ditentukan


dengan menggunakan lem khusus serta bahan pembantu paku yang ditumpulkan
ujungnya, kemudian ditutup dengan dempul.

d. Bahan penutup plywood yang sudah dinyatakan kerataannya baru dilapis cat sesuai
spesifikasi dan telah disetujui konsultan MK, Pemberi Tugas dan Perencana.

e. Dinding panel dengan jenis veneer sesuai gambar detail dengan melamic finish.

f. Proses melamic finish adalah : Wood filler (penutup pori kayu), wood stain (warna
kayu, sanding sealer (cat dasar) dan terakhir top coating (finish akhir).

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

g. Bahan plywood harus dipilih motif yang sama dan tidak ada cacat serta mata kayu.

3.4. Perbaikan dan Pembersihan

a. Gantilah gypsumboard yang rusak selama pelaksanaan dengan tanpa biaya


tambahan kepada Pemberi Tugas.

b. Setelah seluruh pekerjaan selesai, bersihkan panel partisi dari bekas telapak tangan,
kotoran, lemak, dan benda-benda asing lain. Sekarang telah siap difinish sesuai
dengan yang diinginkan (spesifikasikan).

3.5. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan


a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

c. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

3.6. Syarat Penerimaan

Kontraktor wajib memberikan garansi sebagai berikut :


a. Garansi tertulis dari pabrik pembuat gypsum.

b. Garansi tertulis dari kontraktor untuk kualitas kerja, ketepatan dan kebenaran serta
metode pemasangan.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 10- PEKERJAAN PENGECATAN

1.0. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material,


pengiriman, penyimpanan, pelaksanaan dan penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Pekerjaan yang termasuk :


 Persiapan permukaan, pembersihan
 Filler, sealer, primer, pekerjaan dasar
 Pekerjaan pengecatan pada tempat-tempat yang ditunjukkan pada gambar.

d. Pekerjaan bahan pengecatan kosen / pintu / jendela aluminium dijelaskan dalam pasal
pekerjaan tersebut.

e. Pengecatan dimaksud adalah semua pekerjaan pengecatan termasuk persiapan


permukaan yang akan dicat dan filler, primer, dasar, finish, serta pekerjaan lain yang
terkait.

1.2. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar : NI-3, NI-4

b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi .

c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi,
Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang
skill-nya.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.3. Pengiriman dan Penyimpanan

a. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.
b. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Bahan

a. Semua bahan merupakan produk kualitas satu dengan jenis sesuai yang tercantum
dalam material skedule dengan warna yang akan ditentukan kemudian.

b. Tabel spesifikasi pengecatan

No. Pekerjaan Jenis Cat Merk Keterangan


A. Dinding plesteran
1 Interior Acrylic Emulsion Lihat 1 Primer,
spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana.
2 Eksterior Wheathershield Fungus Lihat 1 primer,
Resistant atau spesifikasi 2x finish s/d
elastomeric material disetujui
Pengawas &
Perencana

3 R. M&E Epoxy Solvent Base Lihat 1 primer,


spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana

B. Pekerjaan Plafond

1 Beton / plesteran
a. Interior Acrylic Emulsion Lihat 1 Primer,
spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana.
b. Eksterior Wheathershield Fungus Lihat 1 primer,
Resistant spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana
c. R. M&E Epoxy Solvent Base Lihat 1 primer,
spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

No. Pekerjaan Jenis Cat Merk Keterangan


2 Gypsum Board &
Calcium Silicate
a. Interior Acrylic Emulsion Lihat 1 Primer,
spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana.
b. Eksterior Wheathershield Fungus Lihat 1 primer,
Resistant spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana

C Pekerjaan Metal
1 Cat Duco Oil Base Lihat 1 primer,
spesifikasi 2x finish s/d
material disetujui
Pengawas &
Perencana,
hasil semi
gloss

D Pekerjaan
Aluminium
1 Bila disebutkan cat PVDF Lihat Di cat secara
maka harus spesifikasi fabrikasi,
dilakukan proses material yang
powder coating. disetujui
Pengawas &
Perencana

E Pekerjaan Kayu
(bila ada)
1 Cat Duco (bila Oil Base Lihat 1 primer,
ditentukan finish cat spesifikasi 2x finish s/d
Duco) material disetujui
Pengawas &
Perencana,
hasil semi
gloss
2 Melamic (bila Oil Base, Solvent Base Lihat 1 primer,
ditentukan finish spesifikasi 2x finish s/d
melamic) material disetujui
Pengawas &
Perencana,
hasil semi
gloss

a. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Pemberi Tugas, Perencana dan MK dan
semua cat yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan disuplai
dalam kemasan asli dari pabrik.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

c. Extra Stock :
 Jumlah : setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock
sebanyak 5% dari tiap-tiap warna, tipe, dan keterangan-keterangan cat yang
digunakan dalam bekerja.
 Pengemasan : harus tertutup rapat dan tertera jelas label dengan isi dan lokasi
digunakan.
 Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini.

3.0. SYARAT PELAKSANAAN

3.1. Pengiriman Sample dan mock up

a. Kontraktor harus mengirimkan kepada PM / Engineer beberapa hal berikut sebelum


memulai pekerjaan :
 Contoh cat yang akan dipakai.
 Fotocopy technical information dan instruksi pemasangan bahan dari pabrik.

b. Kontraktor harus membuat mock up pada dinding sedikitnya seluas 2 m² baik untuk
pengecatan interior maupun eksterior untuk persetujuan warna dari Pemberi Tugas,
Perencana dan Manajemen Konstruksi. Dan sample harus disimpan dalam kondisi
aman dan utuk.

3.2. Pemeriksaan dan Persiapan

a. Persiapan plaster / dinding beton

1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata diplester
dan diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai betul-betul kering sekurang-
kurangnya 2 (dua) minggu dan harus ditest kelembaban yang disyaratkan, untuk
memperoleh hasil pengecatan yang baik.

2. Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-lubang
pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan plamur / filler.

3. Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga halus, licin
dan rata, kemudian dibersihkan debunya.

4. Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1


lapis) kemudian baru diadakan pengecatan lapis berikutnya sesuai dengan
petunjuk pabriknya.

5. Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan


disetujui oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.
6. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamur,
diamplas kemudian dicat kembali sampai baik.

7. Khusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut.
Semua pekerjaan pengecatan tersebut di atas harus dilakukan oleh sub
kontraktor yang merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

8. Pemborong harus menyediakan cat cadangan untuk keperluan maintenance dan


diserahkan kepada Pengawas / Pemberi Tugas.

b. Persiapan permukaan metal.

1. Secara kontinyu bersihkan semua permukaan sampai benar-benar bebas dari


debu, oli, dan lemak dengan memakai power cleaning (mechanical and rinse).

2. Pada permukaan yang digalvanisasi, gunakan pelarut untuk pembersihan awal


kemudian beri permukaan dengan phosporic acid. Perbaiki permukaan yang
tergores sebelum proses dimulai.

3. Biarkan sampai kering sebelum aplikasi pengecatan.

c. Persiapan permukaan kayu :

1. Permukaan kayu diamplas sampai rata.


2. Debu-debu dibersihkan sampai rata dan bersih.
3. Kemudian didempul untuk meratakan permukaan dan diamplas lagi sampai rata.
4. Dibersihkan lagi dari debu.

3.3. Pelaksanaan

a. Semua cat, pernis, harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan
campuran yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus memberikan bagian yang
rata. Interval masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi pengecatan atau sesuai
petunjuk tertulis dari pabrik.

b. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada di tangan selama
proses pengecatan.

c. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau lembab secara
struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain sebelum aplikasi
pengecatan.

d. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh kondisi cuaca
yang merugikan seperti temperatur yang ekstrem, hujan, angin, dan lain-lain.

3.4. Metode Pengecatan

a. Kayu, diluar dan didalam.


1. Secara umum permukaan kayu harus diratakan, diprimer dan dicat dengan 2
lapisan dasar dan 1 lapisan spray finish dari cat yang tahan.
2. Untuk membersihkan kayu natural, siapkan dan lakukan 3 lapis cat transparan.

b. Pekerjaan besi/baja struktural


1. Siapkan dan lakukan 2 lapis metal primer yang disetujui pada semua permukaan
besi/baja sebelum dikirim ke site.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2. Berikan primer dan lakukan 1 lapisan dasar dan 1 lapisan finish dengan cat yang
tahan pada semua permukaan ekspose baja/besi struktural setelah proses
erection.

c. Pekerjaan metal.

Berikan lapisan dasar pada metal lapisan primer, lakukan 2 lapisan dasar dan 2
lapisan finish pada cat yang tahan gores, bila tidak disebutkan khusus.
Untuk pengecatan pekerjaan signage bila tidak disebutkan khusus, dapat memakai
metode ini (cat Fluorescent / Spotlight).

d. Plaster
1. Permukaan plaster di dalam (termasuk untuk plat beton Fair Face Finish). Siapkan
dan lakukan 1 lapisan sealer dan minimum 3 lapisan cat internal grade emulsion
yang disetujui.
Harus diperhatikan agar plat beton betul-betul kering dan siap untuk
diplester/diaci.
Plesteran tidak boleh berombak, terlalu tebal (max. 2 cm) dan harus halus dan
rata.
2. Permukaan plaster di luar.
Siapkan dan lakukan finish sesuai dengan direkomendasikan oleh spesifikasi
tertulis dari pabrik.

e. Permukaan ceiling

Siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement Base untuk sambungan-sambungan


dan finishing cat minimum 3 lapisan.
 Sebelum pengecatan dimulai permukaan sambungan-sambungan, kepala- kepala
paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi plaster base cement sehingga menjadi
rata dan halus.
 Setelah itu berilah paper tape pada tengah-tengah sambungan sehingga menutup
bagian base cement tadi.
 Biarkan base cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelum dilakukan
pengecatan.
 Lakukan pengecatan dan bila masih belum rata permukaannya lakukan cara- cara
diatas sampai 3 kali.

f. Pipa bawah tanah dan talang hujan beton.


Siapkan dan lakukan 3 lapisan cat Asphalt Bituminous yang disetujui pada permukaan
dalam dari talang beton dan permukaan pipa bawah tanah.

g. Dinding-dinding pada area service.


Siapkan dan lakukan cat “epoxy” dengan permukaan finishing mengkilap (glossy).

3.5. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus memberikan garansi tertulis dari fabrikator untuk kualitas ketahanan dan
warna bahan cat selama 10 tahun. Dan garansi terhadap kualitas dan hasil pekerjaan.
---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 11 -- PEKERJAAN HIGH PRESSURE LAMINATED (HPL)

1.0. UMUM

1.1. Ketentuan Umum

Sebelum pekerjaan HPL dilakukan, maka :

a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran, bagian-bagian mana


yang akan dipasang HPL.

b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan


digunakan dan membuatkan mock-up untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana.

c. Bahan-bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai
contoh yang sudah disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi, Perencana dan
Pemberi Tugas.

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan/material,


pengiriman, penyimpanan, pemasangan, penerimaan.

b. Pengamanan, perawatan, kebersihan, bangunan existing di area kerja selama


pekerjaan. Perbaikan kerusakkan bangunan exixting akibat pelaksanaan pekerjaan.
Segala test hasil pekerjaan sesuai persyaratan.

c. Meliputi penyediaan bahan termasuk finishing pendukung dan sebagainya, penyiapan


bidang yang akan dipasangi bahan HPL sheet, serta pemasangannya pada tempat-
tempat yang sesuai dengan gambar rencana.

1.3. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar yang berlaku.

b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Kualifikasi pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen Konstruksi, Pemberi
Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill- nya.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.4. Penyimpanan dan Perawatan

Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai pada tempat
yang kering, terlindung, dan ventilasi secukupnya.

2.0. PERSYATARAN BAHAN

HPL (High Pressure Laminating)

 Ukuran : sesuai gambar perencanaan


 Type : wood grain, natural / sesuai permintaan pemberi kerja
 Finish permukaan : sesuai gambar perencanaan
 Base : Multiplek
 Sistem perekat : mengacu ke standard fabrikasi yang bersangkutan
 Produk : Arborite
 Naad : stainless steel, tebal 1,2 mm, lebar sesuai gambar

3.0. PEMASANGAN

3.1. Pengiriman sample dan shop drawing

a. Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem yang akan dipakai lengkap
dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat.

b. Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan, bahan dan


sebagainya untuk disetujui Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Mengirimkan schedule pemasangan yang dikoordinasikan dengan bagian-bagian/


kepentingan-kepentingan terkait lain pada area yang sama untuk disetujui Manajemen
Konstruksi dan Pemberi Tugas.

d. Membuat mock-up hubungan yang sebenarnya termasuk untuk masalah hubungan-


hubungan yang sulit.

3.2. Syarat Pemasangan

a. Sistem pembuatan dan pemasangan bahan-bahan HPL sheet harus sesuai standar
pabrik pembuat.

b. Dalam pemasangan pemborong harus memakai tenaga/tukang yang telah


berpengalaman dalam bidang HPL ini.

c. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus diperbaiki dan
diganti atas beban pemborong sendiri.

3.3. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem, kekokohan,
ketahanan, terhitung 1 tahun dari telah selesainya pemasangan ruang interior dan alat-
alat yang menempel pada bahan HPL atau atas petunjuk Manajemen Konstruksi dan
Pemberi Tugas.
---oOo--
-

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 12 - PEKERJAAN WALL PAPER

1.0. UMUM

1.1. Ketentuan Umum

 Semua pekerjaan wall paper harus rata, rapih dan tidak bergelombang.

 Semua bahan yang dipasang harus baru, tidak cacat, tidak basah, dan tidak
melengkung.

1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat untuk pekerja, bahan dan peralatan


meliputi pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan penerimaan.

b. Meliputi penyediaan wall paper sesuai spesifikasi, persiapan permukaan dinding


yang akan dipasang wall paper, penyediaan aksesori, pemotongan serta
pemasangan bahan wall paper tersebut pada dinding-dinding sesuai gambar
rencana.

1.3. Referensi

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar International.

b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan
diterima oleh Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang
dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi,
Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau
kurang skill-nya.

1.4. Pengiriman dan penyimpanan

a. Kirimkan semua produk sesuai spesifikasi dalam kemasan asli tertutup dengan
label lengkap berisi nama, tipe, ukuran, warna yang asli dari fabricator dan grade
seals yang tidak rusak.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

b. Simpanlah seluruh kemasan diatas permukaan lantai dan dalam tempat yang
kering.

2.0. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Material

a. Semua barang-barang dan produk yang disebutkan dalam spesifikasi ini harus
diadakan, bila tersedia dari manufaktur lokal.

b. Material yang digunakan pada pasal ini harus betul-betul baru, kualifikasi terbaik
dan bebas dari kerusakan dan secara umum sesuai dengan standar SII dan/atau
dengan standar dan persyaratan internasional yang setara, menurut petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

2.2. Produk
a. Produksi / Fabrikator : Lihat spesifikasi material arsitektur
b. Type : lihat spesifikasi material arsitektur
c. Backing : Vynil
d. Face Construction : ditentukan kemudian
e. Total thickness : minimum 0.25 inches
f. Ukuran : sesuai gambar
g. Perekat : standar dari Fabricator

3.0. PERSYARATAN PELAKSANAAN

3.1. Persiapan, Pengiriman Shopdrawing dan Mock Up

Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Konsultan


Manajemen Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana :

a. Shop drawing yang menunjukkan denah-denah, potongan-potongan, dan semua


detail dengan pekerjaan-pekerjaan terkait.
b. Mock-up untuk setiap pola dan warna dari wall paper yang diusulkan. Sample harus
mewakili keseluruhan sistem dan rencana serta desain pemasangan.
c. Tiga (3) sample untuk setiap tipe untuk material dan warna yang diusulkan, ukuran
300 mm x 300 mm termasuk aksesori-aksesori lain yang diperlukan.
d. Fotokopi / salinan technical information dan instruksi pemasangan dari pabrik untuk
semua material-material yang dibutuhkan.

3.2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan permukaan dinding.


Kontraktor harus mengkoreksi semua permukaan yang tidak sesuai dengan proses
dari pekerjaan.

b. Kondisi permukaan yang akan menerima wall paper.


 Permukaan haruslah kuat, kering, bersih dan bebas dari minyak dan selaput
lilin.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

 Semua perlengkapan mekanikal dan elektrikal pada atau dibelakang wall paper
yang akan dipasang sebelum memproses dengan pekerjaan wall paper.

3.3. Pemasangan

a. Layout : Pola-pola harus digelarkan untuk memungkinkan setting wall paper dengan
minimum sambungan dan potongan.

b. Lembaran wall paper harus dipotong dengan alat potong yang sesuai. Kerusakan
atau kecacatan pada wall paper harus diganti secara menyeluruh; tidak diijinkan
untuk menambahkan/mengisi potongan yang salah.

c. Jangan memulai pemasangan sampai semua pekerjaan yang dilakukan pada atau
dibelakang wall paper selesai dikerjakan.

d. Periksalah kerataan dinding yang akan ditempel wall paper dan ratakanlah dinding
yang kasar / tidak rata dengan leveling coat atau plaster semua terdiri dari portland
semen dan pasir.

e. Bersihkan debu-debu dan partikel-partikel lepas; bersihkan dengan sikat dan air
bersih.

f. Pasanglah lem perekat sesuai rekomendasi dari Fabricator, secara perlahan dan
bertahap, yang akan disesuaikan / diikuti dengan pemasangan wall paper.

g. Bila lem dari jenis yang cepat mengering lakukan bertahap atau jangan lakukan
sekaligus yang menyebabkan wall paper tidak dapat merekat dengan sempurna.

h. Pasanglah wall paper secara bertahap dan tidak boleh ada udara yang terperangkap
dibawah lapisan wall paper.

3.4. Pembersihan

a. Pekerjaan yang telah selesai harus dibersihkan dari kotoran dan tidak boleh ada
cacat, robek, bintik-bintik.

b. Tutuplah ruangan dari pekerjaan-pekerjaan lain selama pemasangan paling tidak


selama 3 (tiga) hari setelah selesainya pekerjaan.

3.5. Syarat Pemeliharaan dan Perlindungan

a. Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan


perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

b. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan


yang telah dilaksanakan.

c. Sesudah pekerjaan wallpaper, permukaan wallpaper harus dijaga terhadap


kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang
mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.

d. Apabila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih
kembali seperti semula, sampai hasil perbaikan tersebut dapat diterima dan disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Biaya perbaikan ditanggung oleh Kontraktor.

3.6. Syarat Penerimaan

Kontraktor harus memberikan garansi-garansi sebagai berikut :


1. Garansi tertulis dari pembuat/fabrikator untuk kualitas bahan, kekuatan dan
ketahanan, warna yang tidak pudar.
2. Garansi tertulis dari kontraktor untuk hasil dan kualitas kerja, ketepatan dan
kebenaran, serta kekuatan pasangan wall paper maupun penerapan finishingnya
minimal 5 tahun terhitung sejak pemasangan material tersebut atau sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.

---oOo---

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 13. PEKERJAAN MEUBELAIR

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan/ pabrikasi dan penginstalan barang,


penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini secara baik dan sempurna. Diwajibkan untuk pengadaan
garansi dari produk-produk yang di pakai, serta penggantian produk-produk terpasang
bila rusak sesuai garansi produk.

Persyaratan Bahan

• Mutu dan kualitas mengikuti persyaratan standard pemakaian bahan bangunan


pada umumnya.
• Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti skrup, baut, dan fitting-fitting yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanis/bahan terbaik
• Semua material yang terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas / Perencana
dan Konsultan Pengawas.

1. PEKERJAAN SOFA, CHAIR


Spesifikasi Teknis
a. Sofa Type FS 1
- Material rotan tenunan tangan
- Rangka besi dengan finishing cat duco
b. Sofa Type FS 2 (Gronlid)
c. Sofa Type FS 3 (Landskrona)
d. Chairs Type CH 1 (Janinge arm chair)
e. Chairs Type CH 2 (Hansola arm chair)
f. Chairs Type CH 3 (Fjall Berget arm chair)
g. Chairs Type CH 4 (Fjall Berget arm chair)
h. Chairs Type CH 5 (Langfjall arm chair)
i. Chairs Type CH 7 (Yngvar arm chair)
j. Chairs Type BS 1 (Yngvar Barstool)
k. Chairs Type BS 2 (Norraryd Bastool)
l. Chairs Type BS 3 (Glenn Barstool)
m. Chairs Type BS 4 (Dalfred Barstool)

Merk pabrikasi : Ikea

2. PEKERJAAN LEMARI ARSIP


Spesifikasi Teknis
- Rangka terbuat siku berlubang yang dilapis dengan epoxy
- Terdapat corner plate agar konstruksi rak lebih stabil
- Terdapat baseplate
- Terdapat 5 ambalan dengan ukuran shelves : 15” x 39” (385 x 990)mm
- Ukuran rak : 1981 (tinggi) x 995 (Panjang) x 285 (Lebar)mm
- Kapasitas beban 75 kg distetiap level dengan beban merata
- Warna : Grey / Atau sesuai keputusan pemberi kerja atau konsultan perencana

Merk pabrikasi : Lion

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

4 . PEKERJAAN KURSI AUDITORIUM

1. Spesifikasi Umum
- Dudukan kursi terdiri dari plywood, pipa (steel), fabre glass dan dicor
dengan busa/injection foam dengan density  70 kg/m³
- Sandaran kursi terbuat dari plywood yang dicor dengan busa/injection foam
dengan density  70 kg/m³.
- Top Armrest dibuat dari kayu finishing melamic
- Rangka kaki dibuat dari bersi powder coating hitam
- Sistem pembungkusan dijahit double dengan benang nylon, warna disamakan /
mendekati dengan kain yang dipakai
- Jahitan harus dikerjakan secara rapih, tidak dibenarkan adanya jahitan yang
berbelok-belok, kerut-kerutan yang diakibatkan karena jahitan kurang rapih
sepanjang permukaan bantalan
- Swivel/berputar yang merupakan dari struktur yang bergerak melalui bagian
tengah dari base/kaki pendukung dudukan
- Gastlift/pengaturan tinggi rendah kursi dengan hidrolik.Ketinggian dudukan
kursi diatur dengan memutar/menekan leigh adjustment control handle
- Armrest/sandaran tangan harus kelihatan serasi/rapi, halus, tidak terdapat cacat,
garis sambungan tidak terlihat jelas, tidak terdapat lekukan-lekukan (mulus).
Bahan dari polyurethane foam/lainnya yang diperkuat dengan rangka besi strip
atau sesuai ketentuan pada gambar
- Five prong base Diecas aluminium /aluminium tercetak , five prong base
Polyamida (nylon yang diperkuat dengan fiber), sesuai yang ditentukan
pada jenis kursi
- Castor sesuai yang ditentukan pada jenis kursi.
- Stackable (dapat ditumpuk), khusus untuk stacking chair
- Upholstery / kain pelapis luar seperti, kulit asli ; Oscar vinyl , dan Fabric
scotchguard ex. Vania/Ateja/setara

Merk product : Zoom, Indovickers

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 14 - PEKERJAAN KARPET TILES

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Meliputi bagian-bagian permukaan lantai dan dinding sesuai dengan yang di tunjukan
dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
alat-alat dan peralatan pembantu lainnya.
1.2. Pemasangan lantai Karpet pada ruangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

2. PERSYARATAN BAHAN
Bahan lantai Karpet menggunkan material yang heavy duty dengan spesifikasi
100x25cm/50x50cm dengan bahan 100% Nylon, tebal 6mm colour system 100%
Solution Dyed Nylon, memiliki serifikat flamibility/fure hazard dan wear warranty 15 tahun
dan 10 tahun product continuity, mudah dalam pembersihan dari noda kotor.
Bahan harus bersertifikat dan termasuk dalam kategori klasifikasi sebagai berikut :
- PVC Backing 100% Bebas Pthalate disertai dengan Fiber Glass (Ecoply)
- ISO 354, EN 1307
- Benang BCF Polyamide 100% Solution Dyed Nylon Type 6 atau 6.6
- Jaminan Product Umur Pakai Minimum Selama 15 Tahun
- GLP 1726 atau GLP 3372 #GLP5288
- GB 18587-2001
- Lolos Uji EN13501-1 Atau ASTM D-2859; ASTM E-648
- Mengandung Stain Repel/Resist/Release
- Dapat di bersihkan tanpa menggunakan cara pembersih basah
- Mempunyai Contoh Material dan Design
- 15 Tahun Garansi Terhadap Keausan Permukaan Berlebihan
- Garansi defet laten 15 Tahun
- 15 Tahun Mendukung Delaminasi
- 15 Tahun Tepi Ravel
- 15 Tahun Antistatik
- All warranty from Manufacturer statted on Letter Head Manufacturer
- Menyediakan Attic Stocks 5%, dan tidak lebih kurang dari sekotak
- Konstruksi Tufted, Textured Loop Pile
- Jenis benang 100% BCF Nylon 6.0 or Nylon 6.6
- Cara Pewarnaan 100% Solution Dyed
- Berat Keseluruhan benang Min. 13 Oz/sq.yd
- Gauge Min. 1/10"
- Standard Backing Bitumen atau Polyolefin atau PVC Backing 100% Bebas Pthalate
disertai dengan Fiber Glass
- Ketebalan Carpet ± 6 mm
- Ukuran Tile 50 cm x 50 cm
- Merk pabrikasi bahan : Tandus, Desso, Mohawk disertai bukti sertifikat keaslian dan
surat dukungan dari pabrik.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3. SYARAT PELAKSANAAN
- Lakukan Pengukuran Lapangan periksa kondisi lapangan, berikan catatan pada setiap
penyimpangan
- Lakukan cek lokasi bidang kerja periksa permukaan bidang kerja, lakukan perbaikan;
bersihkan kotoran, minyak, lemak dan bahan lainnya yang tidak diperlukan.
- Stripping Alas Carpet pakukan stripping pada bidang kerja, pada sekeliling ruangan dan
pada sekeliling perlengkapan yang terpasang secara permanent, berikan jarak antara
dasar lantai dan stripping agar karpet dapat ditekuk ke bawah; pada counter dan
perlengkapan "built in" pasangkan hingga masuk ke dalam, kerjakan stripping dan karpet
pad sebelum pemasangan perlengkapan "built in"
- Metode Pemasangan Shopdrawing kerjakan seperti yang disyaratkan pabrik pembuat
pemasangan harus permanen dan cukup kuat serta benar-benar "halus"
- Pola dan Pattern pasangkan dan atur pola dan pattern seperti yang ditentukan dalam
gambar perencanaan atau yang diinstruksikan kemudian.

4. SYARAT PEMASANGAN
- Dasar Lantai: Pelaksana Pengadaan dan Pemasangan Karpet Tile harus menilai dasar
lantai, berikut kondisinya dimana karpet tile nanti akan dipasang, dan mengingatkan
Kontraktor, secara tertulis, kondisi terbaik yang dibutuhkan demi mencapai penyelesaian
pekerjaan secara baik dan tepat waktu.
- Pembersihan dan Perlindungan setelah selesai pemasangan bersihkan permukaan
karpet, gunakan mesin vacuum seperti yang direkomendasikan pembuat karpet, buang
kotoran, bersihkan noda-noda, gunakan bahan dan alat pembersih yang
direkomendasikan pembuat karpet; ganti karpet yang tidak dapat dibersihkan; setelah
dibersihkan segera lindungi karpet dengan kertas kraft
- Adhesive atas rekomendasi pembuat karpet sesuai dengan persyaratan pemasangan,
type yang dapat dilepas atau mengangkat karpet tanpa merusak karpet atau bidang
kerjanya.
- leveling Compound Flinkote Latex Underlayment

5. SYARAT KELANGSUNGAN MATERIAL


- Cadangan Material atau Stocks Siapkan setidaknya 5% dari volume bahan sebagai
cadangan yang diserahkan kepada owner sebagai material cadangan untuk penggantian
dan perbaikan jika terjadi cacat atau kerusakan setelah pekerjaan diselesaikan
- Surat Authorized Dealer dari Pabrik dengan Kop Logo Pabrik yang ditanda tangani oleh
yang berwenang dan dapat dipertanggung jawabkan
- Surat After Sales Service dan Warranty dari Pabrik dengan Kop Logo Pabrik yang
ditanda tangani oleh yang berwenang dan dapat dipertanggung jawabkan
- Surat Product Continuity dari Pabrik Dengan Kop Logo Pabrik yang ditanda tangani oleh
yang berwenang dan dapat dipertanggung jawabkan

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 15 - PEKERJAAN VINYL TILES


1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Meliputi bagian-bagian permukaan lantai dan dinding sesuai dengan yang di tunjukan
dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
alat-alat dan peralatan pembantu lainnya.
1.2. Pemasangan lantai Vinyl pada ruangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, tahan lama terhadap Goresan, Anti Static,
Hygienis, Low VOC, Bebas DOP, Logam Berat, Pthalate, Formaldehide dan Benzena,
mampu mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, mudah dibersihkan dan mudah
dalam perawatan disertai GARANSI dari pabrik.

2.2 Bahan adalah heterogenus vinyl berbentuk modular terbuat dari lapisan-lapisan material
yang menjadi satu kesatuan dengan susunan lapsian perlundungan terhadap abrasi
yang terbuat dari PVC murni dengan ketegori PUR dan teknologi TopCleanXP dengan
ketebalan 0,3mm dengan kandungan pvc type 1 (satu) berarti kandungan pvc lebih dari
80% sesuai ISO 10582. Berat total material 3400gram per meterpersegi dengan format
modular yang terdiri dari plank 15,2cm x 91,4cm; 22,9cm x 121,9cm dan 30,5cm x 61cm.
Ketebalan total produk 2,0mm, tidak menyusut, mempunyai ketahanan tinggi terhadap
Noda, bekas sol sepatu, roda karet dan bahan-bahan kimia pembersih lantai, Anti Slip,
Anti Static.

2.3 Bahan harus bersertifikat dan termasuk dalam kategori klasifikasi sebagai berikut :
1. Static Electrical Property : kelas EN 1815 ≤2.0 kV, tebal lapisan 2,0 mm
2. Reaction to fire EN9239-1 8kW/m2,EN 11925-2 pass, EN 13501-1 kelas Bfl-S1
3. Slip Resistance : DIN 51130 Grup R9
4. Chemical Ressistance : ISO 26987 Good Ressistance
5. Binder Content : EN ISO 10582 Type 1 > 80%
6. Color Fastness : ISO 105-B02 level 6
7. Classification : ISO 10874-EN 685 kelas Domestic : 23 heavy, Commercial : 31
heavy
8. Dimentional stability ISO 23999 ≤0,25%
9. Residual indentation ISO 24343-1 : 0,03mm
10. Castor chair ISO 4918 no damage
11. Furniture leg EN 424 no damage

2.4 Bidang vinyl harus dalam bentuk ‘modular’dengan format plank 15,2cm x 91,4cm;
22,9cm x 121,9cm dan 30,5cm x 61cm total berat 3,4 kg/m2.

2.5 Warna dan corak bahan di ajukan oleh kontraktor dengan persetujuan Konsultan
Perencana, Manajemen Konstruksi dan atau Pemberi Tugas.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.6 Merk pabrikasi bahan : Tarkett, Polystyl, Tajima disertai bukti sertifikat keaslian dan surat
dukungan dari pabrik.

3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1.Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retak-retak, tidak ada
lubang dan celah-celah, bebas debu, bebas lemak dan minyak, sisa mortar dll.
3.2.Batas ruangan/lokasi pemasangan yang berupa dinding/partisi harus sudah selesai
dikerjakan (kecuali pengecatan, wall covering dan sejenisnya), plint/skirting lantai jangan
dipasang terlebih dahulu, tunggu hingga pemasangan lantai vinyl selesai.
3.3.Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan
dari pabrik yang bersangkutan sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik
dan dapat tahan lama.
3.4.Jika plafond menggunakan plafond acoustic atau sejenisnya, sebaiknya pemasangan
panel plafond ditunda hingga pekerjaan pemerataan lantai diselesaikan terlebih dahulu.
3.5.Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang lain seperti plafond,
dinding, pekerjaan ME, pengecatan selesai dilaksanakan.

4. SYARAT-SYARAT PENYIMPANAN

Tempat penyimpanan barang harus terhindar dari genangan air, tidak lembab, terhindar
dari cuaca (panas matahari/air hujan) dan selalu bersih. Gulungan Vinyl harus di letakkan
dalam posisi berdiri.

5 .TAHAP PENGERJAAN VINYL


Tahapan pengerjaan Vinyl Flooring dibagi menjadi 2 Tahap : pekerjaan perata lantai vinyl
dan pemasangan lantai vinyl.

1. PENGERJAAN PERATA LANTAI VINYL

1.1 LINGKUP PENGERJAAN


1.1.1 Lingkup pengerjaan dibagi dua yaitu pengerjaan screeding dan self
levelling
1.1.2 Yang termasuk dalam poin 1.1 termasuk pengadaan tenaga kerja dan
material yang sesuai dengan speksifikasi ruangan yang akan digunakan.

1.1.3 Screed adalah lapisan setelah concrete dengan ketebalan minimal 4 cm,
Screed tanpa finishing acian/penghalusan. Screed harus rata dengan
kondisi dalam setiap bentangan 2 meter, selisih ketinggian antar
permukaan screed (toleransi) adalah 2 milimeter.

1.2 PERSYARATAN BAHAN


1.2.1 Material screeding harus mempunyai kuat tekan minimal 22,5 N / mm2, tidak
abrasi dan kelembaban maksimal 4% CM.
1.2.2 Material self levelling harus mempunyai kuat tekan minimal 22,5 N / mm2 dan
tidak boleh lembab serta mempunyai ketidakrataan maksimal 2 mm per jarak 2 m
1.2.3 Material screeding terdiri dari Semen OPC, Pasir Silika dengan gradasi 8 – 16
los, dan screening dengan diameter 8 – 10 mm serta berbagai aditif
1.2.4 Material self levelling terdari dari Semen OPC, Pasir Halus, Kalsium dan aditif

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.3 STANDARISASI SCREED


1.3.1 Mengikuti standard EN 13813
1.3.2 Ada 4 syarat untuk self levelling, yaitu
a. CT  berbahan dasar semen
b. C20  mempunyai kuat tekan setelah 28 hari minimal 20 N /mm2
c. F7  mempunyai kuat lentur setelah 28 hari minimal 7 N / mm2
d. A2  mempunyai ketahanan terhadap api setelah 28 hari hingga kelas A2

1.4 STANDARISASI SELF LEVELLING


1.4.1 Mengikuti standard EN 13813
1.4.2 Ada 4 syarat untuk self levelling, yaitu
a. CT  berbahan dasar semen
b. C25  mempunyai kuat tekan setelah 28 hari minimal 25 N /mm2
c. F7  mempunyai kuat lentur setelah 28 hari minimal 7 N / mm2
d. A2  mempunyai ketahanan setelah 28 hari terhadap api hingga kelas
A2

1.5 METODE SCREED


1.5.1 Metode Screed terdiri dari 3 berdasarkan jenis pengerjaan
a. Bonded Screed. Screeding yang melekat dengan baik ke Beton.
b. Unbonded Screed with Membrame Proof. Screeding yang tidak melekat
ke lantai Beton namun ada lapisan untuk mencegah air tanah keluar
atau kelembaban.
c. Unbonded Screed with Insulated Floor. Screeding yang melekat diatas
insulated floor, baik insulation terhadap suhu maupun suara.
1.5.2 Material yang direkomendasikan adalah UZIN K 225 dan menggunakan
Mapei Planicrete SP atau UZIN PE 360 sebagai bonding agen.
1.5.3 Fungsi dari Mapei Planicrete SP atau UZIN PE 360 ada 3 yaitu
memperekat screed dengan beton, mengikat debu dan sebagai tanda jika
terjadi kerusakan apakah sudah diberi PE 360 atau belum.
1.5.4 Untuk proyek yang waktu pengerjaan singkat. Sebaiknya menggunakan
Mapei Topcem Pronto dikarenakan waktu pengeringan yang cepat.

1.6 CARA PELAKSANAAN


1.6.1 Bersihkan lantai beton dari kotoran yang tidak merekat dengan baik,
contoh bekas adukan plesteran atau sisa beton
1.6.2 Pastikan lantai beton tidak retak dan lembab
1.6.3 Pasang relat siku atau aluminium jidar yang digunakan sebagaii patokan
ketebalan aplikasi
1.6.4 Aplikasikan Mapei Planicrete SP atau UZIN PE 360 dengan
menggunakan roll secara merata di lantai
1.6.5 Aduk Mapei Topcem Pronto atau UZIN K 225 dengan air bersih sesuai
takaran yang disarankan dari pabrik. Gunakan mesin molen untuk hasil
yang baik dan homogen.
1.6.6 Ketika masih basah, aplikasikan Mapei Topcem Pronto atau UZIN K 225
ke lantai yang sudah dilapisi Mapei Planicrete SP atau UZIN PE 360.
1.6.7 Taruh material screed Mapei Topcem Pronto atau UZIN K 225 ke lantai
dan ratakan dengan menggunakan jidar aluminium.
1.6.8 Setelah rata, haluskan dengan menggunakan roskam besi sehingga
screeding padat dan halus
1.6.9 Beri dilatasi pada lantai tiap 6 x 6 m dan isi dengan material yang fleksibel
1.6.10 Untuk ketebalan disarankan 20 – 50 mm. Jika ketebalan 50 – 69 mm,
tambahkan kawat ayam untuk perkuatan ditengahnya. Jika ketebalan 70 –
100 mm, tambahkan wiremesh m4 pada lantai screeding.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.6.11 Untuk ketebalan dibawah 20 mm sebaiknya gunakan Mapei Topcem


Pronto. Mapei Topcem Pronto juga bisa digunakan untuk sebagai
patching atau dempul pada lubang di lantai.
1.6.12 Diamkan hingga kering selama 21 – 28 hari untuk UZIN K 225 atau 3 hari
untuk Mapei Topcem Pronto

1.7 Alat Kerja Screeding


1.7.1 Jidar Aluminium atau Siku sebagai penanda ketebalan aplikasi
1.7.2 Roskam
1.7.4 Gelas Ukur Air
1.7.4 Molen atau Tempat untuk aduk
1.7.5 Roll
1.8 Cara Pemeriksaan Lantai Screeding

1.8.1 Untuk pengujian C20, gunakan hammer test untuk menguji


1.8.2 Untuk pengujian Abrasi gunakan Scratcher ex Wolff Germany

1.8.3 Untuk pengujian kelembaban gunakan Moisture Meter ex Wolff Germany


1.8.4 Untuk ketidakrataan gunakan Laser Level Meter

Scratcher ex Wolff Germany Hammer Test

Moisture Meter ex Wolff Germany Laser Level Meter ex Bosch

1.9 Cara Pelaksanaan Self Levelling

1.9.1 Bersihkan lantai screeding dari debu atau kotoran yang tidak merekat
dengan baik
1.9.2 Periksa lantai screed sebagai berikut
a. Kuat Tekan min 22,5 N / mm2
b. Tidak Lembab atau maksimal 4% CM
c. Tiidak abrasi atau lulus RiRi level 2 untuk area komersial
d. Tidak retak
e. Melekat dengan baik

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.9.3 Jika semua syarat di poin 6.2 terpenuhi, maka aplikasikan Mapei
Planicrete SP ke lantai screeding secara merata
1.9.4 Diamkan selama 15 menit atau kering
1.9.5 Aduk Mapei Ultraplan Eco dengan Air Bersih sebanyak 25% dari berat
Mapei Ultraplan Eco dengan menggunakan bor mixer

1.9.6 Aplikasikan Mapei Ultraplan Eco ke lantai yang sudah diaplikasikan Mapei
Planicrete SP
1.9.7 Ratakan dengan wipping blade atau screed rake atau jidar aluminium
1.9.8 Aplikasikan roll duri secara merata. Tujuan dari aplikasi ini adalah untuk
membuat udara yang terjebak keluar dari material self levelling
1.9.9 Diamkan selama 24 jam untuk proses pengeringan

1.10 Alat Kerja Self Levelling

1.10.1 Roll
1.10.2 Wadah untuk aduk
1.10.3 Bor Mixer
1.10.4 Wipping Blade
1.10.5 Spike Roller
1.10.6 Spike Shoe

BOR dan MIXER Spike Roller

Roll Spike Shoe

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Wipping Blade Tempat Aduk

1.11 Metode Perbaikan

1.11.1 Jika lantai lembab, sebaiknya gunakan Mapei Mapecoat i600W atau UZIN PE
460 dengan metode impregnasi. Aplikasikan sebanyak 2 lapis dengan jeda waktu
pelapisan adalah 6 – 8 jam. Taburkan pasir kering halus ketika masih basah atau
belum kering pada lapisan terakhir.

1.11.2 Jika lantai abrasi atau tidak masuk kuat tekannya, sebaiknya gunakan Mapei
Mapecoat i600W atau UZIN PE 460 dengan metode impregnasi. Aplikasikan
sebanyak 1 lapis dengan jeda waktu pengeringan adalah 6 – 8 jam. Taburkan
pasir kering halus ketika masih basah atau belum kering pada lapisan terakhir.

1.11.3 Jika lantai retak, sebaiknya perbaikan menggunakan metode jahit. Metode Jahit
yaitu sepanjang garis retakan dipotong secara melintang dengan menggunakan
mesin gurinda dan mata potong keramik atau beton setiap 20 – 25 cm. Setelah
pemotongan selesai dilakukan sepanjang garis retakan dilakukan pembesaran
retakan dengan menggunakan mesin gurinda tangan dengan mata potong
keramik atau beton. Vacuum debu atau kotoran yang ada. Kemudian isi potongan
melintang tersebut dengan besi atau aluminium atau paku 5. Setelah itu baru
aduk Mapefloor i600w atau UZIN PE 460 dan tuang kedalam bekas potongan
tersebut hingga penuh. Setelah penuh tabur pasir kering secara merata
disepanjang retakan tersebut. Biarkan kering hingga 6 – 8 jam.

Pemasangan Vinyl
2.1. Setelah tahapan levelling selesai dikerjakan, maka tahapan selanjutnya adalah aplikasi /
pemasangan vinyl flooring .
2.2. Sebelum dilakukan pemasangan lantai vinyl, selesaikan dahulu pekerjaan yang tersisa
seperti pemasangan panel plafond, acoustic, sisa pekerjaan ME, pengecatan, wall
covering dan lain sebagainya, gunakan scaffolding dengan roda karet untuk
pelaksanannya. Koordinasikan bila ada pemasangan/instalasi mesin-mesin berat sehingga
pengangkutannya tidak merusak vinyl yang akan dipasang.
2.3. Pastikan permukaan lantai telah bersih dari segala pertikel debu/kerikil/minyak dll, lumuri
Adhesive / lem / perekat yang memenuhi standarisasi pemasangan untuk area/segmen
kesehatan yaitu ; TIDAK BERBAU, TIDAK MENGANDUNG TOXIN, TIDAK FLAMMABLE (
tidak mudah terbakar ) atau dengan kata lain adhesive yang digunakan harus
WATERBASE memenuhi spesifikasi dari pabrik pembuat vinyl, dengan waktu kerja
cepat.Setara Mapei Ultrabond Eco V4SP, Thomsit K188E, Uzin KE2000S, Bostic
Sadertac V6 dan setara.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

2.4. Bersihkan lantai vinyl yang sudah dipasang dengan di pel menggunakan netral
detergent,lalu keringkan. Biarkan lantai vinyl +/- 24 jam sebelum digunakan.

PASAL 16 - PEKERJAAN KARPET ROLL

1. UMUM

1.1. Ketentuan Umum


Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan, maka :
a. Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar sesuai gambar
rencana.
b. Pekerjaan finishing lantai karpet tidak boleh dimulai sebeium seluruh pekerjaan lantai beton,
plafond dan dinding-dinding selesai dikerjakan.
c. Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), Pemberi Tugas dan Perencana.
d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja
pelaksanaan.

1.2. Lingkup Pekerjaan


a. Bagian ini mencakup ketentuan / syarat-syarat (pengiriman, penyimpanan, pemasangan)
untuk pekerja, material, dan peralatan.
b. Bagian yang termasuk :
1. Pekerjaan Lantai (beton atau keramik)
2. Bagian lain yang terkait :
 Pekerjaan Sealant
 Pekerjaan Finishing Dinding

1.3. Referensi
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
 Pabrik
b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang
sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh MK dan Pemberi
Tugas.
c. Kualifikasi Pekerja :
 Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama
pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode
yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
 Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.
 Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

1.4. Pengiriman (Submittals)


Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, MK dan Perencana beberapa hal berikut
sebelum pekerjaan :
a. Pala karpet sesuai perencanaan.
b. Contoh-contoh karpet harus mewakili keseluruhan sistem yang dipakai.
c. Sample dalam ukuran sebenarnya dan warna karpet untuk lantai.
d. Fotocopy technical specification dari manufactur dan instruksi pemasangannya.
e. Shop drawing yang menunjukkan pola, metode pemasangan dan detail-detail terhadap
pekerjaan / bagian yang terkait.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

1.5. Penyimpanan dan Perawatan


a. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.
b. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering .
c. Kemasan harus mempunyai kode produksi yang sama.

1.6. Garansi
a. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna bahan karpet.
b. Kontraktor harus memberi garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan, ketepatan
dan kebenaran metode pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.

2. BAHAN & PRODUK

2.1. Bahan I Jenis Karpet


a. Jenis karpet yang digunakan adalah Karpet Roll
b. Bahan & produk karpet
Type : Roll
Merk Pabrikasi Bahan: Axmins

3. PEMASANGAN DAN PENGERJAAN

3.1. Penggunaan Contoh Bahan dan Syarat Umum Pemasangan


a. Penggunaan karpet sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
b. Pemasangan karpet tanpa under layer.
c. Contoh bahan
Sebelum memulai pemasangan karpet, pemborong harus terlebih dahulu menyerahkan contoh
karpet yang akan dipasang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan diatas untuk
mendapatkan persetujuan konsultan MK. Contoh-contoh yang tidak disetujui agar segera diganti
oleh Pemborong tanpa biaya tambahan.
d. Tenaga dan Peralatan
1) Pemborong harus mempunyai tenaga ahli, tenaga konsultan spesialis karpet baik sebagai
tenaga ahli yang bergabung dalam badan usaha atau asosiasi kerjasama dalam penanganan
proyek.
2) Pemasangan karpet harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dengan
menunjukkan hasil pekerjaan yang sudah pernah dilaksanakan.
e. Persiapan
1) Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai plester sebelum pekerjaan dimulai.
Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacat.
2) Pelaksanaan harus memberitahukan secara tertulis kepada MK lapangan atau konsultan MK
bila keadaan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna. Pekerjaan
tidak boleh dimulai bila kerusakan atau kekurangannya belum diselesaikan.

3.2. Pelaksanaan Pemasangan


a. Permukaan dasar lantai karpet adalah plaster,(leveling mortal) harus cukup, rata dan datar.
b. Karpet pada dasarnya tidak memerlukan perekat, lem akan memperkuat pemasangan karpet,
diperlukan untuk pemasangan pada pintu masuk ruangan dan pada pertemuan lantai dengan
dinding. Dalam penggunaannya semprotkan lem dan pada permukaan lantai dengan
permukaan bawah.
c. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai orang yang ahli di
dalam bidang tersebut.
d. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat dan tidak menggelembung. Sambungan-

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.


e. Setelah pemasangan. seluruh karpet harus dibersihkan dan slap untuk dipakai, Pelaksana
bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi.

3.3. Syarat Pemeliharaan


a. Perbaikan
1) Pemborong wajib memperbaiki lantai karpet yang rusak. Perbaikan harus ditakukan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya .
2) Kerusakan yang bukan disebabkan oleh kesalahan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan. Hak-hak pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan
dapat diterima oleh konsultan MK. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab pemborong.
b. Pengamanan
1) Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pekerjaan yang
telah dilaksanakan.
2) Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai Karpet selesai terpasang, permukaannya
dihindarkan dari beban atau sentuhan lainnya dan dihindari dari kemungkinan cacat akibat dari
pekerjaan lainnya

3.4. Syarat Penerimaan


a. Hasil pemasangan Karpet harus memenuhi persyaratan mutu pelaksanaan dan sesuai
dengan pengarahan serta mendapat persetujuan Konsultan MK. Karpet terpasang rata.
b. Toleransi permukaan yang dapat diterima adalah maksimal 1 mm.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 17 – PEKERJAAN WORKPODS


1. Umum
1.1 Deskripsi
Pods panel desain apik & baik terdiri dari curving dan flat profile yang mampu
membentuk workpod konsentrasi pribadi yang dapat dengan mudah ditempatkan
di area publik, ruang kerja kantor dan kantor kerjasama. Desain modular produk
dapat memberikan fleksibilitas untuk membangun berbagai ukuran ruang yang
Anda butuhkan untuk pertemuan informal, percakapan pribadi, diskusi tim
kolaborasi, utilitas, dan lain-lain.

1.2 Ketebalan
Ketebalan 42mm termasuk lapisan kain laminasi.

1.3 Dimensi
Sistem ini dilengkapi dengan berbagai tinggi dan lebar untuk memenuhi semua
desain stasiun kerja

1.4 Persyaratan.
Tinggi: 1200mm, 1500mm, 1600mm
Lebar untuk Panel Lurus: 150mm-1200mm
Panel 90Deg: 400mm x 400mm (lihat diagram di bawah)
Panel 120Deg: 400mmx400mm (lihat diagram di bawah)

1.5 Profil
Terdiri dari 2 profil dalam 90degree dan 120 degree.

1.6 Sistem Kabel


Manajemen kabel/kawat dapat ditambahkan ke pods secara eksternal melalui
kotak lantai pra-perbaikan dan disalurkan
ke worktop atau tempat duduk dengan pilihan saluran fleksibel FABRIC dan PVC.
Ketiga perangkat pesta seperti AH Mayer, CMS, dan kabel lunak cocok dan mudah
beradaptasi untuk

1.7 Sistem.
Solusi manajemen kabel/kawat build-in tersedia pada penyesuaian sesuai
permintaan dan pada rincian lebih lanjut dengan produsen.

1.8 Opsi panel


Panel dilengkapi dengan opsi berikut: -
1. Kain penuh dengan efek kotak-kotak.

1.9 Aksesoris
Aksesori berikut meningkatkan fitur yang dapat dikirimkan dari sistem ini dengan:
1. Papan Putih Gantung Magnetik .

1.10 Integrasi dan Koneksi


Pods dapat dihubungkan dari panel ke panel dalam produk. Stabilizer panel
adalah tersedia untuk melanjutkan konfigurasi sendi lurus dan freestanding.

1.11 Pemeliharaan
Pods mudah dibersihkan dan dirawat. Permukaan fine-pored, relatif tidak
menyerap kain mencegah cairan segera menembus serat. Noda dapat dihindari
dengan cepat menyeka permukaan dengan kain basah sebelum cairan memiliki
kesempatan untuk kaus kaki masuk

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

Rekomendasi pemeliharaan:
Vakum secara teratur (tidak ada lampiran sikat) dan selalu obati noda secepat
mungkin.
-Tumpahan cairan Blot
-Buang puing-puing kering dengan penghapus alat tulis / karet seperti
yang direkomendasikan.
-Libatkan pembersih profesional untuk menangani noda tangguh seperti
yang di rekomendasikan atau sederhana membeli panel baru sebagai
pengganti dari produsen akan menjadi solusi non-brainer.

1.12 Bahan
100% Polyester Fabric, Fire Resistant Fabric dan Acoustical Performance Fabric
bisa digunakan pada pods eksternal selesai dengan preferensi pribadi dengan
Fungsi.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

PASAL 18 – PEKERJAAN ROLLER BLIND

1. UMUM
1.1 DESKRIPSI
A. Bagian ini menentukan item yang diproduksi untuk ditempatkan di semua jendela.
B. Meliputi penyediaan Roller Blind dengan sistem, persiapan lokasi dan pemasangan
Roller Blind.

1.2 REFERENSI PROYEK


A. NPFA 701
B. ISO 2286-2
C. ISO 2286-3
D. ISO 9001
E. ISO 14001

1.3 PENGAJUAN
Menyerahkan hal-hal sebagai berikut sesuai dengan Ketentuan Kontrak 01
Bagian Spesifikasi.
1. Data produk roller blinds dan produk manufaktur lainnya diperlukan.
2. Gambar Toko merinci instalasi Roller Blinds.
3. Sampel untuk keperluan verifikasi kain dalam bentuk set untuk setiap warna, jenis,
dan variasi yang diperlukan. Sertakan dua atau lebih kain dalam setiap set sampel
yang menunjukkan berbagai variasi dalam karakteristik penampilan yang diharapkan
dalam pekerjaan yang selesai.
4. Data Pemeliharaan: Agar roller blind disertakan dalam manual pemeliharaan.

Sertifikat Produsen:
1. Sertifikat Greenguard
2. Sertifikat Gold Greenguard
3. Sertifikat kebakaran

1.4 JAMINAN MUTU


a. Setiap produk harus memenuhi, setidaknya, persyaratan yang ditentukan, dan akan
menjadi produk komersial standar dari produsen secara teratur saat ini memproduksi
barang-barang jenis yang ditentukan.
b. Setiap jenis tirai harus sama dan dibuat oleh produsen yang sama.

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

c. Setiap tunanetra harus dirakit dan diperiksa.


d. Kualifikasi Penginstal; pemasang berpengalaman yang keahlian menginstal Roller
Blinds.

1.5 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN


A.Deliver bahan ke lokasi proyek dalam kondisi tidak rusak.
B.Deliver produk ketika ruang instalasi siap untuk menerimanya
C.Store di fasilitas penyimpanan kering
D.Menangani barang dengan hati-hati.

2. PRODUK
2.1 BAHAN, UMUM
A. PRODUK/BAHAN
` 1. Type : AMICI
2. Jenis Kain : POLYESTER
3. Pola tenun : Tenun Keranjang
4. Ketebalan : 0,53MM
5. Massa/m2 : 430/G/M2
6. Tahan Api : FR (USA)
7. VOC : MematuhiGREENGUARD
Complies GREENGUARD
‘8. Keluaran Produk : HUNTER DOUGLAS

B. Sistem Komponen
1. Sistem : Manual / Otomatis (Motor)
2. Tabung : Ekstrusi Aluminium
3. Lebar Tabung: 34,7 mm
4. Bahan Pemasangan: Ekstrusi Aluminium
5. Pelapisan rel bawah: Lapisan bubuk
6. Bahan rel bawah: Ekstrusi Aluminium
7. Bentuk rel bawah: Oval
8. lebar rel bawah: 16.6mm

FEBRUARI 2021
Badan POM JAKARTA RKS : Pekerjaan Furniture & Interior Gd. D
Jl. Percetakkan Negara No. 23 Jakarta Pusat

3. PELAKSANAAN

3.1 PEMERIKSAAN
A. Memeriksa Kotak Tirai, menyesuaikan tingkat, dan kondisi di mana Roller Blinds akan
dipasang, dengan installer hadir, untuk kepatuhan dengan persyaratan untuk toleransi
instalasi dan kondisi lain yang mempengaruhi kinerja Roller Blinds. Jangan melanjutkan
pemasangan sampai kondisi yang tidak memuaskan telah diperbaiki.

3.2 PERSIAPAN
A. Installer akan memeriksa daya kabel,meratakan Roller Blinds, Meratakan teluk dan
melakukan penandaan untuk posisi braket.
B. Mendistribusikan dan memeriksa ukuran Roller Blinds di setiap jendela.

3.3 INSTALASI
A. Umum: Memasang Roller Blinds di setiap jendela untuk Bermotor /Manual
B. Pasang Roller Bar di Box Blinds
C. Pasang Braket
D.Install Roller Blinds
E. memasukkan Kain & bawah ke rel panduan samping
F. Menyambungkan Daya Kabel
G. Menetapkan batas tinggi dan tirai yang lebih rendah
H.Memeriksa Tirai

3.4 PEMBERSIHAN
Setelah instalasi, tirai menggulung untuk menghindari debu jika ada penggunaan kotor
spons dan sabun ringan untuk menghilangkan debu dari permukaan kain

FEBRUARI 2021

Anda mungkin juga menyukai