Psikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
Psikologi Komunikasi
1. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan
apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in
which channel? to whom? with what effect?). (Harold Lasswell 1960)
2. Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan bahwa comunication is the process by which an
individual (the comunicator) transmits stimuli(usually verbal) to modify the behavior of other
individuals(the audience). Mengartikan kerangka komunikasi dalam perspektif behavior adalah
usaha menimbulkan respon melalui lambang verbal.
3. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu
satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama
serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”
Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau
dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-
faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam
membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku
manusia.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif
yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-
faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan
perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.
Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah
diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh
biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan
bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut
sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum
dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
Komponen Afektif
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya
dengan pembicaraan sebelumnya.
Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
Daftar Pustaka
Budiono Kusumohamodjojo, 2000, Kebhinekaan Masyarakat Indonesia, Grasindo Jakarta
Danandjaja James, 1988, Antropologi Psikologi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Paul B. Horton & Chester LH, Terj. Aminuddin Ram, 1992, Sosiologi, Erlangga, Jakarta
Setya Yuwana Sudikan, 2001, Metode Penelitian Kebudayaan, Citra Wacana, Surabaya
non Shaleh, Abdul. Psikologi. Kencana Prenada Media Group^ a b Baraja, Abubakar. Psikologi
Perkembangan. Studia Press
^ http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/sejarah-psikologi.html