3704-Article Text-6350-1-10-20220705

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM)

E-ISSN: 2774-2075

Vol. 2 No. 1, Year [2022] Page 1705-1715

Psikologi Komunikasi
Nairatul Anisah, Syindi Putri Padillah, Pahmi Barus, Refli Sepriandito, Muhammad Rusdi, Raja Batar
Hasibuan, Winda Kustiawan

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara
Jl. Williem Iskandar Psr. V Percut Sei Tuan
Medan, Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRACT
This journal explains the meaning or understanding of psychology and communication as well as the
understanding of the psychology of communication, the scope of communication psychology, the benefits
of using communication psychology, how communication skills, deciphering the order of successful
communication explain the communication process and provide confidence in communicating in an Islamic
perspective. The analysis is carried out qualitatively using the perspective of the psychology of
communication. The communication process occurs when humans interact in communication activities so
as to realize communication motives. The communication process greatly affects the behavior of
communication, in the form of confornity, facilities and polarization of communication. In Islam it self has
taught us how to convey information and communicate well, between peers and people older than us.
Keywords: psychology, communication, Islam.
ABSTRAK
Jurnal ini menjelaskan makna atau pengertian dari psikologi dan komunikasi serta pengertian dari
psikologikomunikasi, ruang lingkup psikologi komunikasi, manfaat penggunaan psikologi komunikasi,
bagaimana keterampilan komunikasi, menguraikan urutan sukses berkomunikasi menjelaskan proses
komunikasi serta memberikan kepercayaan berkomunikasi dalam perspektif Islam. Analisis dilakukan
secara kualitatif dengan menggunakan perspektif psikologi komunikasi. Proses komunikasi terjadi mana
kala manusia berinteraksi dalam aktivitas komunikasi sehingga mewujudkan motif komunikasi. Proses
komunikasi sangat mempengaruhi perilaku komunikasi, dalam bentuk konfornitas, fasilitas dan polarisasi
komunikasi. Dalam Islam sendiri telah memberikan pengajaran bagi kita bagaimana menyampaikan
informasi serta berkomunikasi dengan baik, antara sebaya dengan orang yang lebih tua dari kita.
Kata kunci: psikologi, komunikasi, Islam.
PENDAHULUAN
Psikologi komunikasi merupakan salah satu cabang dari dua ilmu pengetahuan penting, yaitu ilmu
psikologi dan ilmu komunikasi. Psikologi merupakan ilmu yang telah berkembang lama, sedangkan

1705
komunikasi merupakan cabang ilmu yang relatif baru berkembang. Salah satu cabang ilmu psikologi yang
membahas bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya disebut dengan psikologi sosial.
Psikologi sosial diambil alih menjadi salah satu cabang ilmu komunikasi dengan nama psikologi
komunikasi.
Mempelajari psikologi komunikasi sangat membantu kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain. Topik-topik yang menjadi perhatian cabang ilmu ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari, seperti: bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran kita bekerja, bagaimana
membujuk orang, apa yang membuat kita seperti saat ini.
Manusia mahkluk sosial yang tentu saja membutuhkan komunikasi dengan sesamanya. Dan tidakada
manusia yang tidak pernah melakukan komunikasi, karena setiap hari kita selalu berinteraksi baiksecara
langsung maupun tidak langsung. Hanya saja setiap manusia memiliki kemampuan yang berbedadalam
menyampaikan pesan kepada orang lain. Maka dari itu keterlibatan psikologi dalam komunikasi tidak bisa
diitinggalkan. Karena psikologimerupakan salah satu keilmuan yang mempelajari berbagai macam kondisi
manusia, seperti; perilaku, pikiranm dan mental. Selain itu dalam psikologi komunikasi ini terdiri atas 4
pendekatan, yaitu;
1. Penerimaan informasi menggunakan panca indera
2. Pemrosesan informasi dan respon
3. Prediksi respon
4. Penetapan respon.
Oleh karena itu, saat ini psikologi komunikasi merupakan proses yang sangat penting dalamkehidupan
bersosial. Pendekatan ini membantu seluruh komponen komunikasi dapat berproses dengan lancar.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian jurnal ini metode yang digunakan adalah metode yang bersifat diskriptif kualitatif yang
dimana metode di jurnal ini di ambil melalui data data dan sumber yang berasal dari buku yang bersifat
teori serta berasal dari empiris peneliti. Sumber tersebut berasal dari buku yang berupa google (google
scholar) maupun dari materi buku yang telah di bukukan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Komunikasi
Komunikasi sangat esensia untuk pertumbuhan terhadap pertumbuhan kepribadian manuia. Kurangnya
komunikasi akan menghambat pertumbuhan kepribdian seorang manusia. Antropolog yang terkenal,
Ashley Montagu (1967), menegaskan: “The Most Important agency through which the child learns to be
human is communication, verbal also non verbal.” Komunikasi amat erat kaitannya antara prilaku dan
pengalaman kesadaran manusia. Jadi tidak mengherankan bahwa komunikasi selalu menarik perhatian
peneliti psikologi.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para pakar psikologi. Menurut
George A. Miller mengatakan psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan meramalkan
dan mengendalikan peristiwa mental dan perilaku dalam komunikasi. Sedangkan menurut Jalaluddin
Rakhmat, psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari komunikasi dari aspek psikologi. Sejatinya,
psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari kesadaran dan pengalaman manusia.
B. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

1706
Dalam psikologi komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala Internal Proses/Intrapersonal
Communication (Diri Sendiri) Mengulas apa yang sedang dipikirkan atau yang akan disampaikan.
a. Menganalisa Komunikan Karakteristik, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
perilaku komunikator kepada komunikan.
b. Interpersonal Communication Adanya Stimulus yang menghasilkan respon untuk
mempengaruhi perilaku komunikator kepada komunikan.
c. Proses penyampaian pesan Personality dan Situasi
d. Proses pembentukan perilaku Kesadaran menghasilkan perilaku.
e. Proses komunikasi massa dalam perspektif psikologi.
Penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat sistem atau organisme. Kata komunikasi
sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan
pasien dalam psikoterapi. Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat
indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh
diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara organisme.Hovland, Janis, dan Kelly,
semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai”the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the
audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha
“menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal”
Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf
atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal
yang disampaikan.
5. (K. Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan
dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi. 1

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut
Carl I. Hovland, Ilmu komunikasi adalah: upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Secara terminologi Komunikasi adalah:
(Communication, is the whole process used to reach other minds) seluruh proses yang dipergunakan
untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.

Longman memberikan defenisi kata communicate sebagai upaya untuk membuat pendapat, menyatakan
perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain (to make
opinios, information etc, known or understood by others).

Dilihat dari sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga
diantara empat orang bapak ilmu komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana-sarjana
psikologi seperti; Kurt Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar

1
Cerita nada, pengertian, ruang lingkup dan pendekatan psikologi komunikasi

1707
doktornya dalam asuhan Koffka, Kohler dan Wertheimer, tokoh-tokoh psikologi Gestalt. Paul Lazarsfeld,
pendiri ilmu komunikasi adalah psikolog yang banyak dipengaruhi SigmunFeud, bapak Psikoanalisis.

Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang
ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara.
Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan terstentu, juga merupakan sebentuk komunikasi.

Secara sempit komunikasi diartikansebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih
penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku sipenerima. Dalam setiap bentuk
komunikasi setidaknya dua orang saling mengirimkan lambang-lambang yang memiliki makna tertentu.
Lambang-lambang tersebut bisa bersifat verbal berupa kata-kata, atau bersifat nonverbal berupa
erkspresi atau ungkapan tertetu dan gerak tubuh. Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

C. Manfaat Penggunaan Psikologi Komunikasi


Melalui pemahaman psikologi komunikasi, kita akan belajar tentang bagaimana kita memahami
komunikasi yang efektif. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi yang efektif
menimbulkan 5 hal, yaitu
1. Pengertian
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh
komunikator.Dalam konteks ini, seringkali pertengkaran atau konflik terjadi karena pesan kita
diartikan lain oleh orang yang kita ajak bicara. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat
disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication). Disinilah peran
diperlukannya pemahaman tentang psikologi komunikasi.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian.
Misalnya ketika kita mengucapkan “Selamat pagi, dan menyapa ‘apa kabar?’. Kita
tidak bermaksud mencari keterangan. Komunikasi seperti ini dimaksudkan untuk menimbulkan
kesenangan, yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication). Komunikasi seperti ini
menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan. Dalam Analisis Transaksional ini
disebut “Saya Oke-Kamu Oke”. Ini memerlukan psikologi psikologi tentang sistem komuniaksi
interpersonal.
3. Mempengaruhi sikap

Kita paling sering melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Misalnya:

a. Khotib ingin membangkitkan sikap beragama dan mendorong jemaah untuk beribadah
lebih baik.
b. Politisi ingin menciptakan citra yang baik pada konstituennya.
c. Guru ingin mengajak muridnya untuk lebih banyak membaca buku.
d. Pemasang iklan ingin merangsang selera konsumen untuk membeli barang barang lebih
banyak.
e. Pidato kemerdekaan bung Karno memberikan semangat, rasa persatuan dari seluruh
rakyat indonesia.

Contoh-contoh tersebut merupakan termasuk komunikasi persuasive. Komunikasi persuasive


memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek
pada komunikate. Persuasive didefinisikan sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan

1708
orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas
kehendaknya sendiri.

4. Hubungan sosial yang baik

Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah
mahluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Tentu kita ingin berhubungan dengan orang lain secara
positif.Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian, dan kekuasaan, serta cinta
kasih.

Menurut penelitian, bila orang gagal menumbuhkan hubungan interpersonal, maka ia akan menjadi
agresif, senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental, dan menderita “flight syndrome” (ingin melarikan
diri dari lingkungannya). Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian, dan
kekuasaan, serta cinta kasih.Secara singkat, kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain, kita
ingin mengendalikan dan dikendalikan, kita ingin mencintai dan dicintai. Kebutuhan sosial ini hanya bisa
dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.

Hasil penelitian Philip G. Zimbardo menemukan, bahwa anonimitas menjadikan orang agresif, senang
mencuri dan merusak, dan kehilangan tanggung jawab sosial. Anonimitas timbul mungkin karena
kegagalan komuniksi interpersonal dalam menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Supaya manusia
tetap hidup secara sosial, untuk sosial survival, ia harus terampil dalam memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal seperti persepsi interpersonal, dan hubungan
interpersonal.

5. Tindakan

Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Komunikasi untuk menimbulkan
pengertian memang sulit, tetapi lebih sulit lagi mempengaruhi sikap, dan jauh lebih sulit lagi mendorong
orang untuk bertindak. Tetapi efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan
komunikate. Misalnya: Propaganda suatu parpol efektif bila sekian juta mencoblos lambing parpol
tersebut. Pemasang iklan sukses bila orang membeli barang yang ditawarkan. Mubaligh pun boleh
bergembira bila orang beramai-ramai bukan saja menghadiri masjid, tetapi juga mendirikan salat.

Menimbulkan tindakan nyata memang indicator efektivitas yang paling penting. Karena untuk
menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan
mengubah sikap. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Ia bukan saja memerlukan
pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi faktor-
faktor yangmempengaruhi perilaku manusia. 2

Komunikasi adalah Proses Simbolik Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud
adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses, berarti
unsur-unsur yang ada di dalamnya bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis. Dalam berkomunikasi manusia

2
Septiandudy, ruang lingkup psikologi komunikasi

1709
bisa melakukan dalam bentuk verbal dan nonverbal. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan
manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.

Pendapat ini diperkuat dengan pemikiran Suzanne K. Langer yang mengatakan salah satu kebutuhan
pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang-lambang. Lambang atau simbol
adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok
orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya
disepakati bersama. Sebagai contoh memasang pita hitam di lengan pada pemain sepak bola untuk
menyatakan bela sungkawa atau empati terhadap kejadian yang menyedihkan yang terjadi saat itu. Di
dunia olah raga hal ini disepakati sebagai lambang keprihatinan.

Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan


menangani hubungan antara manusia dan objek (baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia
dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dan objek dapat
juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon
adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresentasikan. Misal, foto
di KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) anda adalah ikon anda. Rambu-rambu lalu lintas yang menunjukkan arah
atau suatu tempat juga termasuk ikon. Rambu bergambar sendok dan garpu adalah ikon dari rumah
makan.

Berbeda dengan lambang dan ikon, indeks adalah tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek
lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-
hari disebut juga gejala (symptom). Indeks muncul berdasarkan hubungan antara sebab dan akibat yang
punya kedekatan eksistensi. Contoh, awan gelap adalah indeks hujan yang akan turun, sedangkan asap
merupakan indeks api. Namun jika asap itu disepakati sebagai tanda bagi masyarakat untuk berkumpul
seperti dilakukan masyarakat primitif, maka asap menjadi lambang karena maknanya telah disepakati
bersama. 3

D. Keterampilan dasar komunikasi

Keterampilan dasar berkomunikasi adalah salah satu kecakapan yang sangat penting di organisasi. Hal ini
disebabkan, setiap orang perlu menjalin hubungan harmonis dan kerjasama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam suasana aktivitas di sebuah organisasi, kecakapan komunikasi sangat
diperlukan sebagai upaya untuk menjaga kinerja dan kualitas hubung an antar manusia, baik internal
maupun eksternal. Hasil penelitian Hariko (2017) menunjukkan komunikasi merupakan hal yang paling
esensial dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi, individu mengekspresikan dirinya, membentuk
jaringan sosial, dan mengembangkan kepribadiannya.

Kegagalan individu dalam berkomunikasi menghambat terciptanya saling pengertian, kerja sama,
toleransi, dan menghambat terlaksananya norma-norma sosial. Dari berbagai referensi, pengertian
keterampilan dasar komunikasi adalah keterampilan memproduksi, menyampaikan, dan menerima
informasi. Keterampilan dasar komunikasi mencakup keterampilan memproduksi, mengirim, dan
menerima pesan baik secara verbal maupun nonverbal, komunikasi lisan maupun tertulis. 4

3
Dr. hikmah hadiati salisah SIP. MSI, psikologi komunikasi, hal.37
4
DR. H. Musni ritongga M.A, psikologi komunikasi, hal. 11-14
1710
E. Urutan sukses berkomunikasi

a. Strategi memperbaiki komunikasi dalam sehari-hari

Saat ini, faktor utama yang menentukan apakah anda akan berhasil atau gagal ialah kemampuan
komunikasi. Kemampuan itu belum tentu dimiliki sejak lahir. Tetapi semua orang yang menginginkannya
dapat memiliki. Yang perlu adalah keinginan dan tekad.

Para pemimpin hebat di pemerintahan, industri dan pendidikan memiliki kecakapan tinggi dalam
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Begitu anda mengasah kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan orang lain. Begitu anda mengasah kemampuan berkomunikasi, anda bisa secara
efektif menyampaikan ide-ide anda kepada atasan, rekan, pelanggan, bahkan teman dan keluarga anda.
Beberapa insight menarik yang anda pelajari dari buku ini antar lain:

a. Kenapa komunikasi disebut sebagai jalan dua arah


b. Bagaimana menyampaikan ide kepada orang lain
c. Mengapa anda perlu mendengarkan dengan seksama
d. Bagaimana cara berbicara di hadapan public dengan percaya diri dan menyakinkan; dan
e. Mengapa anda harus membuat pertemuan menjadi lebih bermakna

b. Pahami komunikasi sebagai jalan dua arah

Ada empat cara dalam berhubungan dengan dunia: apa yang anda lakukan; cara anda memandang; apa
yang anda ucapkan; dan cara anda mengucapkannya. Sebagian besar komunikasi sehari-hari menciptakan
kemungkinan miskomunikasi dan salah paham. Beberapa kata yang digunakan dapat dipahami dengan
mudah di dalam organisasi anda.

Komunikasi yang efektit harus menjadi jalan tol dua arah dengan masukan yang terus-menerus mengalir
dari satu pihak ke pihak yang lain. Penyampaian pesan harus mencari dan menerima masukan dari
penerima pesan. Komunikator harus memastikan apa yang disampaikan dapat dipahami dan diterima
oleh sang penerima.

Semua professional harus bisa mengekspresikan opini dengan jelas, ringkas, dan meyakinkan terutama
pada situasi-situasi yang bersifat mendadak atau tidak terduga. Situasi-situasi itu membutuhkan
keberanian, kepercayaan diri, kemampuan menyusun pikiran dengan cepat dan kemampuan
mengekspresikannya dengan cara yang koheren (berhubungan) serta persuasif. 5

c. Unsur-unsur definisi komunikasi

1. pengirim/sumber

Pengirim adalah orang yang membuat pesan. (orde & bruess 2005). Dia merupakan pemrakarsa yang ingin
menyajikan pikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan yang
bertujuan tertentu, maka pengirim tidak selalu berada dalam posisi serba tahu atau serba kenal terhadap

5
Dale Carnegie, sukses berkomunikasi, hal. 1-7

1711
pernerima, karena itu pengirim mentrasmisi pesan untuk mendapat respon demi menyamakan persepsi
terhadap pesan.

2. Penerima

Penerima adalah orang yang menafsirkan pesan (orde & bruess 2005) yang diucapkan atau yang ditulis.
(DeVito 1986). Sama seperti informasi mengenai objek atau peristiwa maka penerima tentu pernah
mempunyai pengalaman sekecil apapun terhadap pesan-pesan tertentu, yang bisa sama atau berbeda
dengan pengirim. Ketika suatu pesan diterima, maka orang yang menerima menginterpretasi pesan-pesan
ini kemudian dapat di kirimkan kembali kepada pengirim.

3. Encoding dan decoding

Encoding adalah proses dimana pengerim menerjemahkan ide atau maksudnya dalam symbol-simbol
berupa kata-kata atau nonverbal. Hasil terjemahan ide ini merupakan pesan yang akan dikirimkan kepada
penerima. Sementara itu aktivitas seorang penerima adalah decoding, yaitu menerjemahkan symbol-
simbol verbal dan nonverbal tadi dalam pesan yang bisa saja mirip, persis sama dengan, atau sangat
berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pengirim.

4. Pesan

Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang telah di en-coding oleh pengirim atau di-decod oleh
penerima. Pada umumnya pesan-pesan berbentuk sinyal, symbol, tanda-tanda atau kombinasi dari
semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan di respons oleh penerima. Apabila pesan ini berupa
tanda, maka kita dapat membedakan tanda yang alami artinya tanda yang diberikan oleh lingkungan fisik,
tanda mana sudah dikenal secara universal. Contoh, Guntur merupakan tanda hujan akan turun, asap
merupakan tanda bahwa ada api, dan lain-lain.

5. Saluran

Saluran komunikasi merupakan sarana untuk mengangkut atau memindahkan pesan dari pengirim ke
pada penerima, dalam komunikasi, semua pesan yang dikirimkan harus melalui saluran, saluran bisa
tunggal namun bisa juga banyak (bayangkan kita dapat memilih naik kuda, naik mobil, kapal feria tau naik
pesawat terbang). Komunikasi antar sesama dilakukan melalui bahan cetakan seperti buku, email, atau
telepon.

6. Noise

Ada beberapa jenis noise yaitu:

a. Fisik
b. Jarak
c. Psikologis
d. Sosiologis
e. Antropologis
f. Hambatan fisiologis
g. Semantik.
7. Feedback

1712
Atau sering disebut “umpan balik” adalah respons yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang
dikirimkan oleh pengirim. Mungkin anda mengatakan “saya tidak setuju dengan pendapat anda”, itulah
respons.

8. Kerangka pengalaman

Kerangka pengalaman atau field off experience adalah pengalaman pengirim dan penerima yang berbasis
pada latar belakang sosial budaya, adat istiadat, pendidikan, pengetahuan, interaksi, dan relasi sosial,
status sosial. Semua faktor yang ada dan membentuk kerangka pengalaman ini memengaruhi cara
seseorang berkomunikasi dengan orang lain.

9. Konteks

Konteks adalah semua komunikasi terjadi dalam konteks, konteks meliputi semua unsur fisik dan
psikologis dari lingkungan dimana komunikasi terjadi. Konteks dapat bersifat fisik, budaya, sosial-
psikologis, atau temporal.

10. Perubahan

Salah satu tujuan utama berkomunikasi adalah “perubahan” banyak ahli komunikasi tidak pernah
menyebutkan “perubahan” sebagai tujuan utama komunikasi, namun menyembunyikan “perubahan” ini
dalam kemasan seperti penerima dapat memahami, mengetahui, melakukan, mengembangkan, dan
menikmati. Padahal semua konsep yang disebut terakhir ini adalah bentuk perubahan, entah perubahan
maju (progress), atau perubahan mundur (regress). Supaya komunikasi mencapai tujuan “perubahan”
secara maksimal, maka komunikasi sepatutnya direncanakan agar seluruh rangkaian aktivitas komunikasi
dijalankan berdasarkan urutan waktu dan ruang. 6

F. Proses berkomunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses. Misalnya seperti seorang komunikator menyampaikan
pesan berupa lambang-lambang yang mempunyai arti, yang disalurkan melalui suatu saluran tertentu
kepada komunikan. Dari pengertian tersebut, dapat dilihat proses komunikasi diawali dengan
komunikator yang menyampaikan pesan dan diakhiri dengan komunikan sebagai penerima pesan.

Proses komunikasi terjadi manakala manusia berinteraksi dalam aktivitas komunikasi: menyampaikan
pesan guna mewujudkan motif komunikasi. Proses adalah urutan peristiwa. Maka dari itu proses
komunikasi dapat diartikan sebagai urutan peristiwa yang terjadi ketika manusia menyampaikan pesan
kepada manusia lain. Proses komunikasi menurut Vardiansyah dibagi menjadi tujuh proses yaitu:

a. Tahap 1 Penginterpretasian
Yang di interpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi di dalam diri komunikator. Artinya,
proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator
berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan. Proses penerjemahan
motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting, penginterpretasian. Akal budi manusia
bertindak sebagai interpreter, alat penginterpretasi.
b. Tahap 2 penyandian

6
Books.google.com, komunikasi serba ada serba makna, hal. 39-43

1713
Ditahap ini masih terjadi di dalam diri komunikator, berawal sejak pesan yang bersifat abstrak
berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Proses ini disebut
encoding, proses penyandian. Akal budi manusia berfungsi sebagai encoder, alat penyandi
(merubah pesan abstrak menjadi konkret).
c. Tahap 3 pengiriman
Tahap 3 terjadi saat komunikator melakukan tindak komunikasi, mengirimkan lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan.
d. Tahap 4 perjalanan
Proses komunikasi tahap 4 terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim
(transmit) hingga pesan diterima (receive). Jalan yang dilalui pesan untuk sampai kepada
komunikan disebut saluran komunikasi, yang didapat dari dua cara, yaitu dengan media
(mediated communication) dan tanpa media (nonmediated communication).
e. Tahap 5 penerimaan
Tahap ini ditandai dengan (receive) diterimanya lambang komunikasi melalui perlatan jasmaniah
komunikan. Perlatan jasmaniah komunikan bertindak sebagai receiver, alat penerima. 7

G. Kepercayaan dalam perspektif komunikasi islam.

Berbicara dengan data dan informasi yang akurat adalah salah satu dari prinsip komunikasi dalam islam
yang mengesankan bahwa pembawa pesan merupakan orang yang memiliki pribadi yang berkualitas
selain menambah kredibilitas, informasi yang akurat menghindari seorang yang berbicara atau
menyampaikan pesan berujung pada penyesalan, seperti firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepalamu orang Fasik membawa suatu berita. Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu" (Al-Hujaratayat 6)

Kata kunci pada ayat ini adalah kata "Telitilah Kebenarannya" dengan tegas Al Qur'an mengajarkan kepada
kita untuk mengecek informasi yang kita dengar. Pada ayat-ayat selanjutnya Allah berbicara tentang
persatuan. Sehingga kita dapat mengambil pelajaran bahwa salah satu penyebab rusuknya persatuan
adalah karena mudah menerima berita tanpa mengecek kebenarannya.

Apalagi seorang yang membawa informasi itu adalah orang fasiq audiona harus lebih berhati-hati ketika
mendengar informasi dari mereka. Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk mengecek semua informasi
dari siapapun.

Retaknya bangunan rumah tangga misalnya. Banyak kasus yang diawali dengan kabar angin yang langsung
diterima dan diceritakan Padahal semua itu hanyalah gerakan lisan tanpa ada bukti. Maraknya gosip
menjadi salah satu penyebab hancamya rumah tangga seseorang Gosip itu seakan ringan diucapkan dan
disebar luaskan, namun di mata Allah menjadi perkara yang besar.

Dalam sebuah riwayat disebutkan Imam Ja'far As-Shodiq ketika ada seorang sahabat yang melaporkan
temannya, beliau sering mengatakan, "Dustakan matamu, dustakan pendengaranmu!" Jangan berburuk
sangka kepada orang lain. Karna seorang yang menyampaikan berita sementara dia belum tahu
kebenarannya, maka dia adalah termasuk dari salah satu dari dua pembohong. Semakin strategis tema

7
BA kurniawan, proses komunikasi, hal. 4-5

1714
yang dibicarakan seperti tentang kemahian, pesan-pesan yang disampaikan, maka data yang disampaikan
harus benar-benar valid dan diterima secara selektif.

Prinsip selektivitas dan validitas dalam komunikasi islam bukanlah bertujuan untuk memberikan kepuasan
di duniawi (aktilitas hubungan di alam dunia saja) namun komunikasi yang terjadi diantara manusia akan
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat, sehingga komunikasi yang terhangang memiliki hubungan
ilahiyah. 8

DAFTAR PUSTAKA

Cerita nada, pengertian, ruang lingkup & pendekatan psikologi komunikasi, diakses pada 12 maret 2022,
dari https://ceritabahnada.wordpress.com

Septianludy, ruang lingkup psikologi komunikasi, diakses 14 maret 2022, dari septianludy.blogspot.com

Dr. hikmah hadiati salisah, SIP, M.Si, psikologi komunikasi (2015), diakses pada 12 maret 2022, dari
digilib.uinsby.ac.id

Dr. H. M. husni ritongga, M.A, psikologi komunikasi, diakeses pada 12 maret 2022, dari
https://repository.uinsu.ac.id

Dale Carnegie, sukses berkomunikasi, diakses pada 14 maret 2022, dari https://pimtar.id/books

Books.google.com, komunikasi serba ada serba makna, diakses 10 maret 2022, dari
https://books.google.co.id

BA kurniawan, proses komunikasi, diakses pada 10 maret 2022, dari http://repository.usm.ac.id

Anwar yacob, kepercayaan dalam perspektif komunikasi umum dan perspektif komunikasi islam,
diakses pada 14 maret 2022, dari https://journal.iain.langsa.ac.id

8
Anwar yacob, kepercayaan dalam perspektif komunikasi umum dan perspektif
komunikasi islam, hal. 49-50
1715

Anda mungkin juga menyukai