Tugas Promkes Jamban Sehat-1
Tugas Promkes Jamban Sehat-1
Tugas Promkes Jamban Sehat-1
Dosen :
Oleh :
KOLAKA 2021
LATAR BELAKANG
( ……………..….. )
Lampiran Materi Kegiatan
MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT
A. Pengertian Jamban Sehat
Jamban sehat adalah fasilitas penanganan tinja yang efektif memutuskan
rantai penularan penyakit. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk
memelihara kesehatan (Soedjono, 2009).
B. Manfaat Jamban
Menurut LPPM-ITS (2009) manfaat jamban adalah :
1. Peningkatan martabat dan privasi
2. Kotoran tidak berserakan di sembarang tempat sehingga tidak akan
mengotori sumber air
3. Lingkungan kita menjadi bersih, sehat, dan bebas dari bau
4. Sanitasi dan kesehatan meningkat
5. Menghemat waktu, uang dan menghasilkan kompos untuk kebun sayur atau
sawah
6. Memutuskan siklus penyebaran penyakit yang terkait dengan sanitasi
C. Tujuan Pembuangan Jamban
Sesuai dengan alasan tersebut, Djabu (1991) menyatakan bahwa tujuan
dari pembuangan tinja adalah:
1. Mengurangi dan menghilangkan pengaruh buruk tinja pada kesehatan
manusia dan lingkungan
2. Meningkatkan mutu lingkungan hidup melalui pengolahan, pembuangan, dan
atau pemanfaatan tinja untuk kepentinagn hidup manusia.
D. Syarat-syarat Jamban Yang Sehat
Penyakit diare dapat ditularkan melalui kotoran manusia, semua orang
dalam keluarga harus menggunakan jamban dan jamban harus dalam keadaan
bersih agar terhindar dari serangga yang dapat menularkan atau memindahkan
penyakit pada makanan. Penggunaan jamban yang sehat dan menjaga kebersihan
jamban dapat menurunkan resiko penyakit diare.
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau
3. Kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus
4. Tidak mencemari tanah sekitarnya
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
7. Penerangan dan ventilasi yang cukup
8. Lantai kedap air dan luas ruang memadai
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih (Maryunani, 2013).
Menurut Depkes RI (2009), jamban yang memenuhi syarat adalah:
1. Tidak mencemari tanah disekitarnya
2. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
3. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
4. Penerangan dan ventilasi cukup
5. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
6. Tersedia air dan alat pembersih
E. Cara Memelihara Jamban
Menurut Depkes RI (2009) cara memelihara jamban yang sehat adalah sebagai
berikut :
1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air
2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
4. Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran
5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
6. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki
F. Memilih Jenis Jamban
1. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
2. Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk :
Daerah yang cukup air
Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple
latrine” yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunkan oleh
beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja sari 3-5
jamban).
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya di
tinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
G. Tipe-tipe Jamban
Teknologi pembuangan kotoran manusia untui daerah pedesaan sudah
barang tentu berbeda dengan teknologi jamban di daerah perkotaan. Oleh karena
itu, teknologi jamban di daerah pedesaan di samping harus memenuhi
persyaratan-persyaratan jamban sehat seperti telah diuraikan juga harus
didasarkan pada sosio-budaya dan ekonomi masyarakat pedesaan.
Tipe-tipe jamban yang sesuai dengan teknologi pedesaan anatara lain
sebagai berikut :
1. Jamban Cemplung, Kakus (Pit Latrine)
Jamban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pedesaan di Jawa.
Tetapi sering dijumpai jamban cemplung yang kurang sempurna, misalnya
tanpa rumah jamban dan tanpa tutup. Sehingga serangga mudah masuk, dan
bau tidak bisa dihindari. Di samping itu, karena tidak ada rumah jamban, bila
musim hujan tiba maka jamban itu akan penuh oleh air.
2. Jamban Cemplung Berventilasi (Ventilasi Pit Latrine = VIP Latrine)
Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap,
yakni menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaaan pipa ventilasi ini
dapat dibuat dengan bamboo.
3. Jamban Empang (Fishpond latrine)
Jamban ini dibangun dia atas empang ikan. Di dalam sistem jamban
empang ini terjadi daur ulang (recycling), yakni tinja dapat langsung di makan
ikan, ikan di makan orang, dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja
yang dimakan, demikian seterusnya.
Jamban empang ini menpunyai fungsi yaitu samping mencegah
tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga dapat menambah protein bagi
masyarakat (menghasilkan ikan).
4. Jamban pupuk (the compost privy)
Pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal
galiannya. Di samping itu jamban juga untuk membuang kotoran binatang dan
sampah daun-daunan. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
a. Mula-mula membuat jamban cemplung biasa
b. Di lapisan bawah sendiri ditaruh sampah daun-daunan
c. Di atasnya ditaruh kotoran dan kotoran binatang (kalau ada) tiap-tiap hari
d. Setelah + 20 inchi, ditutup lagi dengan daun-daunan sampah, selanjutny
ditaruh kotoran lagi
e. Demikian selanjutnya sampah penuh
f. Setelah penuh ditimbun tanah, dan membuat jamban baru
g. Lebih kurang 6 bulan kemudian dipergunakan pupuk tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Pedoman Nasional Tentang Jamban Sehat. Cetakan : keenam.
Jakarta
Maryunani, Ani. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Trans
Infomedia