Quiz Hukum Pengangkutan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

1. A.

Hukum Pengangkutan adalah Hukum yang mengatur bisnis pengangkutan,


baik pegangkutan di laut, udara, daran dan perairan pedalaman. Yang
dipelajari di Hukum Pengangkutan adalah terkait mengenai Hukum
Pengangkutan Privat, yang mengatur perusahaan angkutan dengan
penumpang, dengan pengirim barang atau sedikit dengan pihak ke-3 (terkait
hak dan kewajiban para pihaknya).
B. Karna tiket atau dokumen merupakan salah satu bukti, sesuai dengan
yang sudah ditentukan di pasal 1866 KUHper yaitu masuk ke dalam salah
satu bukti alat tulis

2. A. Menurut saya pasal 90 tidak sesuai karena walaupun di dalam pasal 90


dikatakan dokumen menjadi syarat sah perjanjian, tetapi tidak bisa dijadikan
syarat sah perjanjian. Dokumen menjadi salah satu alat bukti sesuai yang ada
di pasal 1865 KUHPER. Syarat sah perjanjian pengangkutan tetap kembali ke
ketentuan yang ada di pasal 1320 KUHPer, dimana sebutkan syaratnya yaitu:
1) Kesepakatan
2) Kecakapan
3) Suatu hal tertentu
4) Sebab yang halal

B. Dengan adanya UU baru mengenai angkutan di Darat bukan berarti


secara otomatis KUHD tidak diberlaku, dalam hal ini ada sebuah asas yaitu
“Lex Specialis Derogat Lex Generalis”, yang menjelaskan bahwa Asas
penafsiran hukum yang menyatakan jika ada 2 (dua) aturan yang sama,
yaitu aturan khusus dan umum, maka yang dipergunakan adalah aturan
khususnya, atau jika tidak ada di aturan khusus, maka yang dipergunakan
adalah aturan umum.

Maksudnya, ketentuan yang diatur dalam KUHD berlaku juga terhadap


masalah-masalah yang tidak diatur secara khusus dalam UU baru tersebut,
dan sebaliknya jika dalam UU baru tersebut sudah mengatur secara khusus,
maka ketentuan umum dalah KUHD dikesampingkan.

3. A. Prinsipnya yaitu prinsip Presumption of Liability dan Prinsip Presumption of


Non iability

B. Perbedaan diantara keduanya adalah :


- Presumption of Liability adalah dugaan pengangkut selalu
bertanggung jawab, sedangkan Presumption of Non-Liability adalah
dugaan pengangkut tidak bertanggung jawab.
- Presumption of Liability yang harus membuktikan adalah
pengangkut, karena penumpang berada dalam penguasaan penangkut
( dasar perjanjian pengangkutan ) sedangkan dalam Presumption of
Non-Liability yang harus membuktikan adalah penumpang, karena
barang-barang penumpang berada di dalam pengawasan penumpang.

4. Dapat berfungsi. karena sesuai dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu


Lintas dan Angkutan Jalan, butir (21), bahwa “perusahaan angkutan umum
adalah badan hukum yang menjediakan jasa angkutan orang atau barang
dengan kendaraan bermotor umum”.
Dimana pengertian kendaraan bermotor umum tersebut dijelaskan di butir
(10) UU No 22 Tahun 2009 mengenai lalu lintas dan angkutan jalan, yaitu
“kendaraan berrmotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan
untuk angkutan dan/orang dengan dipungut bayaran”. Dan mengenai
pengertian kendaraan terdapat di butir (7) nya yaitu “kendaraan adalah suatu
sarana angkut dijalan terdiri atas kendaraan bermotor….” Lalu butir (8)
“Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel”

5. Perbedaannya yaitu jika di pasal 191, letak tanggung jawab atas kerugian
yang diderita penumpang/pemilik barang berada di perusahaan
pengangkutan. Tetapi jika dibandingkan oleh pasal 234 ayat (1), letak
tanggung jawab atas kerugian berada di tanggung jawab pengemudi pribadi
tersebut.

6. A. Si A ketika menggunakan Taxi Blue Bird tentu telah memenuhi ke 4 unsur


syarat sahnya perjanjian dalam pengangkutan, sedangkan ketika Si A
menggunakan Grab Bike hanya memenuhi unsur objektifnya saja tetapi tidak
dengan unsur subjektif yaitu “suatu sebab yang halal” dikarenakan Grab Bike
bukanlah plat kuning yang mana legal secara UU untuk melakukan
pengangkutan angkutan umum di jalan.

B. Apabila dalam pengangkutan tersebut memenuhi syarat sah perjanjian


yang dijelaskan dalam Pasal 1320 KUHper, maka dapat menuntut ganti rugi
atas dasar wanprestasi. Sedangkan apabila tidak terjadinya suatu syarat
sahnya perjanjian maka dapat menggunakan tuntutan atas dasar PMH. Si A
dapat menuntu ganti rugi dengan dasar :
- Taxi Blue Bird : A dapat menuntut atas dasar Wanprestasi
- Grab Bike : Karena tidak memenuhi ketentuan Pasal 1320, maka si A dapat
menuntut atas dasar PMH (Perbuatan Melawan Hukum) Pasal 1365 KUHPer

7. A. Ketentuan yang digunakan dalam kasus ini adalah Undang-Undang No. 22


Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

B. Bus pariwisata merupakan jenis angkutan umum non Trayek. Dasar


hukumnya sesuai dengan di pasal 151 UU no 22 Tahun 2009

C. Pengangkut dapat dimintai tanggung jawab, Hal ini diatur dalam Pasal 234
ayat (1) UU No. 22/2009, yang mana dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa
yang dapat bertanggung jawab adalah Pengemudi, Pemilik kendaraan
bermotor dan/atau Perusahaan Angkutan Umum.
D. Sistem Tanggung Jawab yang dapat digunakan dalam kasus ini, yaitu :
- Based On Fault : karena kasus ini melibatkan pihak ke-3 (Rumah
Penduduk Pemilik Rumah), yang mana tidak ada perjanjian antara pemilik
rumah dengan pengangkut. Maka, pemilik rumah dapat menuntut atas
dasar Pasal 1365, dan selaku pihak ke-3 harus membuktikannya karena
sesuai dalam bunyi Pasal 1865 “Siapa yang memdalilkan maka ialah yang
harus membuktikannya”

- Presumption of Liability : karena adanya atas dasar perjanjian


pengangkutan antara pengangkut dengan penumpang, yang seharusnya
pengangkut mampu mengantar penumpang atau barang dengan selamat.
Maka dalam kasus ini pengangkut harus selalu bertanggung jawab dan
pengangkut pula yang harus membuktikan agar dirinya bisa lepas dari
tanggung jawab tersebut.

E. Jumlah penggantian ganti rugi sesuai dengan pasal 192 ayat (2)UU no 2
Tahun 2009 Lalu lintas dan Jalan menggunakan prinsip limitation of non
liability. Yang dijelaskan di pasal tersebut hitung dari kerrugian nyata yang
dialami atau biaya perrawatan.

F. Supir tidak bisa dituntut secara perdata berdasarkan Pasal 191 UU No.
2/2009, ini merupakan pasal lex specialis dari Pasal 1367 KUHPER.

Anda mungkin juga menyukai