BAB 3 Febry (Repaired)
BAB 3 Febry (Repaired)
BAB 3 Febry (Repaired)
METODE PENELITIAN
1
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D” (Bandung: Alfabeta, 2018), 14.
2
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method) (Hidayatul Quran,
2019), h 45.
3
Juhana Nasrudin, Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku Ajar Praktis Cara Membuat Penelitian (Pantera Publishing,
2019) h 16.
4
Winda Aryani and Mansur Mansur, “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Mistar Hitung Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat,” Primary: Jurnal Keilmuan Dan Kependidikan Dasar 9, no. 1
(2017): 55–78.
20
21
Tabel 3.1
Desain Penelitian Quasi Eksperimen
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
O1 : nilai pretest kelompok eksperimen
O3 : nilai pretest kelompok kontrol
O2 : nilai posttest kelompok eksperimen
O4 : nilai posttest kelompok kontrol
X1 : perlakuan metode problem solving
X2 : perlakuan metode diskusi
5
Endang Widi Winarni, Teori Dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D (Bumi Aksara, 2021).
6
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method) (Hidayatul Quran,
2019) H 72.
7
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D” (Bandung: Alfabeta, 2018), 25.
8
Tarmidi Hasan, “HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SEBUAH
TANGGAPAN,” TRANSAKSI 10, no. 2 (2018): 59–66.
22
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sempel9. Hal ini dilakukan karena populasi relatif kecil. Dari populasi sebanyak 2 kelas dengan jumlah
52 peserta didik, peneliti mengambil sampel kelas III A berjumlah 26 orang sebagai kelas kontrol dan
kelas IIIB berjumlah 26 orang sebagai kelas eksperimen.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau
serangkaian tugas.
Tes adalah suatu cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada objek yang diteliti.
Ada tes dengan seretan atau latihan yang disediakan pilihan jawaban, ada juga tes dengan
pertanyaan tanpa pilihan jawaban (bersifat terbuka). Teknik ini digunakan untuk mengukur hasil
belajar pada ranah kognitif. Dalam penelitian ini jenis tes yang akan digunakan adalah jenis tes
uraian.
b. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang
telah ditentukan. Ada dua jenis wawancara diantaranya wawancara berstruktur dan tidak
berstruktur. Dalam wawancara berstruktur pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan
kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara. Sedang wawancara tidak
berstruktur bersifat informal. Pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek, atau
keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek
Wawancara adalah suatu cara mendapatkan data dengan wawancara langsung dengan orang yang
diselidiki atau terhadap orang lain- guru, teman atau orang tua anak- yang dapat memberikan
informasi tentang orang yang diselidiki.sedangkan menurut mulyatiningsih wawancara merupakan
salah satu metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara lisan. Wawancara
sebagai pendukung yang akurat dari kegiatan observasi.
Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahuigambaran umum karateristik
siswa, hasil belajar siswa dan masalah-masalah dalam proses pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentsi adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis
dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan datanya bukan hanya
yang terwujud tulisan saja tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan
simbol-simbol lainya.10
Adapun dokumen yang dimaksud disini adalah surat-surat atau bukti tertulis yang ditemukan
dilokasi. Data yang diperlukan adalah sejarah singkat MIN 2 Bandar Lampung, data sekolah, daftar
guru, daftar siswa, daftar nilai siswa, foto saat kegiatan berlangsung dan struktur organisasi MIN 2
Bandar Lampung
9
I Gede Oka Wijaya and Anak Agung Gede Suarjaya, “Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return on Equity
(ROE) Dan Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI,” E-Jurnal Manajemen 6, no.
9 (2017): 5175–5204.
10
Tafip Kusumawono, “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TRANS MODEL MATHEMATICS EDUCATION
BERBANTUAN TEKNIK SUBATSAGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SEKOLAH
DASAR NEGERI KALIERANG 01 TAHUN PELAJARAN 2019/2020” (Universitas Peradaban, 2019).
23
Adapun Prosedur kerja pada penelitian ini meliputi 2 (dua) siklus yang tiap siklusnya berangkat
dari Keempat fase siklus meliputi perencanaan (Planning), tindakan (Action), pengamatan
(Observation), dan tindak lanjut refleksi (reflection). Keempat komponen yang berupa untaian tersebut
dipandang sebagai satu siklus. Siklus adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasannya adalah :
a. Perencanaan tindakan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan
apa yang telah terjadi Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat mengetahui efektifitas
dari penggunaan metode problem solving dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya bagi
siswa kelas III MIN 2 Bandar Lampung. Sebagai upaya untuk mencapai hasil maksimal sesuai
dengan keinginan bersama, maka perlu dirumuskan skenario tindakannya. Adapun perencanaan
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Diskusi dengan guru kelas untuk menentukan kelas yang akan diteliti
2) Identifikasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.
3) Menyusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis.
4) Memantapkan materi yang akan di ajarkan.
5) Menggunakan metode pembelajaran problem solving pada pembelajaran.
6) Membuat instrumen observasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
7) Menyusun alat evaluasi.
b. Pelaksanan
Pelaksanaan atau tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan secara
standar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Praktik diakui
sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan
tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan,
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dibuat, dan ada dua siklus yang
akan dijalankan. Dari tiap siklus yang dilaksanakan, akan tampak kelebihan dan kekurangan dari
metode pembelajaran tersebut
c. Pengamatan
Pengamatan atau observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang
terkait. Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya (yang disengaja dan
tidak sengaja), keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain
yang timbul dalam konteks terkait. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan
pengamatan dan pengambilan data berupa hasil belajar dan hasil kreatifitas belajar siswa. Hasil
pengamatan dicatat pada lembar pengamatan dan di dokumentasikan. Hal-hal yang di catat antara
lain :
1) Kemampuan guru dalam mengelola kelas
2) Aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Nilai siswa yang diperoleh dari nilai-nilai tugas diskusi, keterampilan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dan nilai tugas-tugas lainnya.
d. Refleksi
Refleksi adalah mengingat atau merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat
dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata
dalam tindakan strategis. Refleksi (perenungan) merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan
eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yan diperoleh dari observasi atas pelaksanaan
tindakan.
Refleksi kesesuaian dari pelaksanaan dan rencana pembelajaran yang telah diterapkan,
mengkaji dan mencari, kelemahan strategi pembelajaran yang digunakan serta berdiskusi dengan
24
X Y
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah suatu alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan
cara dilakukannya pengukuran. 13Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data
dalam suatu penelitian, dapat berupa kuesioner, sehingga skala pengukuran instrumen adalah menentukan
satuan yang diperoleh, sekaligus jenis data atau tingkatan data, apakah data tersebut berjenis nominal,
ordinal, interval, maupun rasio.14
Dalam penelitian ini jenis instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
11
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D” (Bandung: Alfabeta, 2018), h 27.
12
13
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research Approach (Deepublish, 2018).
14
Siregar, “Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi
Spss Versi 23.”
25
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Tes Tertulis
No Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal Nomor
Soal
1 Menggali informasi dari teks Mengetahui tiga wujud benda Uraian 1, 2
laporan informatif hasil
obseravsi tentang perubahan
wujud benda, sumber energi,
perubahan energi, energy Menjelaskan macam-macam Uraian 3
alternative, perubahan iklim perubahan wujud benda
dan cuaca, rupa bumi dan
perubahannya, serta alam
semesta dengan bantuan guru
dan teman dalam Bahasa Menyebutkan contoh perubahan Uraian 4, 5
Indonesia lisan dan tulis yang wujud benda
dapat diisi dengan kosa-kata
Bahasa daerah untuk
membantu pemahaman
2 Menyederhanakan kesamaan Melengkapi persamaan dua Uraian 6, 7
dua ekspresi dengan ekspresi berkaitan dengan
menggunakan penambahan / penjumlahan
pengurangan bilangan sampai
dua angka
Melengkapi persamaan dua Uraian 8,
ekspresi berkaitan dengan
pengurangan
Tabel 3.5
Rubrik Pensekoran Soal Uraian
Kriteria Penilaian Skor
Siswa menuliskan apa yang diketahui dan 2
ditanyakan dari soal dengan tepat
Siswa menulis cara penyelesaian soal dengan 2
tepat dan jawaban dengan benar
Siswa menuliskan kesimpulan dari penyelesaiaan 1
soal dengan tepat
Tidak mengerjakan dengan tepat 0
Skor Maksimal 5
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk wawancara guru kelas. Berikut kisi-kisi
26
No Indikator Pertanyaan
1. Metode Pembelajaran a. Apakah metode pembelajaran yang selama ini
digunakan dalam proses pembelajaran tematik?
3. Hasil Belajar a. Apa penyebab dari hasil belajar siswa yang rendah
pada pembelajaran tematik?
3. Pedoman Dokumentasi
Yaitu alat bantu yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data berupa arsip
dokumentasi, maupun buku kepustakaan yang relevan dengan variabel. Berikut ini kisi-kisi lembar
daftar dokumentasi:
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Daftar Dokumentasi
Hasil Dokumentasi
No Aspek yang Didokumentasikan Ya Tidak
1 Data hasil belajar peserta didik
2 Data peserta didik
3 Data Guru
4 Visi-misi sekolah
5 Sejarah berdirinya sekolah
6 Perlengkapan sekolah
7 Foto-foto kegiatan penelitian
8 Denah lokasi sekolah
15
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif Dan Mixed Method) (Hidayatul Quran,
2019).
27
suatu instrumen tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang
hendak di ukur pada penelitian. Adapun rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:
m p – mq
r pbi = √ pq
St
Keterangan:
r pbi : Koefisien korelasi point biserial
mp : Jumlah responden yang menjawab benar
mq : Jumlah responden yang menjawab salah
St : Standar deviasi untuk semua item
p : Proporsi responden yang menjawab benar
q : Proporsi responden yang menjawab salah
Selain rumus diatas perhitungan dilakukan menggunakan software SPSS. Dengan langkah
sebagai berikut:
a. Membuka lembar kerja SPSS Versi 22
b. Klik menu analyze, pilih correlate, lalu pilih berivate kemudian klik pearson kemudian klik
ok
c. Jika rhitung >rtabel maka butir instrumen dinyatakan valid dengan tingkat hubungan yang telah
di tentukan.
Tabel 3.8
Kriteria Validasi
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Kuat
0,80 ≤ r ≤ 1 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD,
Bandung: Alfabta, 2017
b. Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten,
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur yang sama pula. 16Untuk menentukan tingkat reliabilitas tes digunakan dengan
pengujian internal consistensy, yakni dilakukan metode satu kali tes, kemudian data tersebut di
analisis menggunakan teknik tertentu. Untuk menguji reabilitas soal tes dapat menggunakan metode
Kurder Richardson yaitu rumus KR-20.
r 2
[ ][
11=
n
n−1
1−
s −∑ pq
s
2 ]
r11 : Reliabilitas instrument
n : Banyaknya item atau butir soal
p : Populasi subjek yang menjawab dengan benar
q : Populasi subjek yang menjawab salah (1-p)
: Varians total
∑pq : Jumlah perkalian p dan q
Data yang telah di nyatakan reliabel di hitung menggunakan software SPSS Versi 22. dengan
langkah sebagai berikut:
16
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D” (Bandung: Alfabeta, 2018).
28
keterangan :
r11 = k
[ ]
k−1
1−[ ∑ ¿ 1 st
1
st 2
2
]
r11= koefisien reliabilitas tes
k = jumlah butir pertanyaan
∑ in = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
St2 = varian total
Tabel 3.9
Kriteria Reliabilitas
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Kuat
0,80 ≤ r ≤ 1 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD,
Bandung: Alfabta, 2017
G. Uji Prasyarat Analisis
Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Jadi setelah semua data terkumpul sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menghimpun dan mengelola data yang sudah terkumpul
tersebut dengan cara mengklarifikasikan semua jawaban untuk dianalisa. 17
1. Uji Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat/indeks kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut:
S
TKi ¿
Smaks
Keterangan :
TKi = Tingkat kesukaran butir tes ke-i
S = Rataan skor peserta didik pada butir tes ke-i
Smaks = Skor maksimum butir tes ke-i
Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Robert L.thorndike dan
Elizabeth Hagen dalam Anas Sudijono berikut:
Tabel 3.10
Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
17
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.”
29
Besar P Interprestasi
< 0,30 Terlalu Sukar
0,70 < P < 0,30 Cukup (Sedang)
>0,70 Terlalu Mudah
Lebih lanjut Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat kesukaran butir
cukup (sedang
DP = PA - PB
Dimana :
Ba Bb
PA = dan Pb =
Ja Jb
Keterangan :
DP : Daya beda
PA : Proposi peserta didik kelompok atas yang dapat menjawab butir soal dengan benar
PB : Proposisi peserta didik kelompok bawah yang dapat menjawab butir soal dengan salah
Ba: Banyaknya teste kelompok atas yang menjawab benar.
bB: Banyaknya teste kelompok bawah yang menjawab benar
JA: Jumlah teste yang termasuk kelompok atas
JB: Jumlah teste yang termasuk kelompok bawah
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang diambil dalam
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan peneliti adalah uji
Kolmogorov-Semirnov dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22 dengan taraf signifikasi (sig) =
0,05. Uji Kolmogorov-Semirnov: jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal, jika Sig < 0 ,05 maka
data tidak berdistribusi normal.
Uji normalitas dapat di hitung menggunakan software SPSS dengan langkah sebagai berikut:
a. Membuka lembar kerja SPSS Versi 22
b. Klik menu analyze, pilih eksplore, lalu klik pilihan plots pada kotak dialog kemudian pilih
normality plot with test kemudian continue lalu ok
c. Jika nilai signifikansi yang diperoleh > 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi
normal.
4. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data,yaitu apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas digunakan sebagai prasayarat dalam analisis korelasi
pearson atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity pada taraf
18
Mujianto Solichin, “Analisis Daya Beda Soal, Taraf Kesukaran, Validitas Butir Tes, Interpretasi Hasil Tes Dan
Validitas Ramalan Dalam Evaluasi Pendidikan,” Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam 2, no. 2 (2017): 192–213.
30
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi
(Linearity) kurang dari 0,05. Namun ada teori lain juga yang mengatakan bahwa dua variabel
mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Deviation for Linearity) lebih dari 0,05.
H. Uji Hipotesis
Menguji hipotesis perbandingan berarti menguji parameter populasi yang berbentuk
perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti
menguji kemampuan genarlisasi yang berupa perbandingan keadaan dari dua sampel atau lebih. Berikut
ini penggunaan dalam uji hipotesis:
Ada dua hipotesis yang diajukan oleh setiap peneliti yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha). Dan didalam melakukan uji t ni seorang peneliti harus menentukan apakah menggunakan
uji satu sisi atau uji dua sisi. Hipotesis satu sisi dipilih jika mempunyai dasar teori atau dugaan yang kuat
hubungan antara variabel independen dan dependen. Sebaliknya uji dua sisi dipilih peneliti jika peneliti
tidak mempunyai landasan teori atau dugaan awal yang kuat.
Langkah-langkah selanjutnya yang diambil dalam pengujian adalah untuk menyusun hipotesis
nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) dengan tingkat nyata (a) yang biasa digunakan adalah 5% atau 0,05,
kemudian, menggunakan SPSS versi 22 untuk Windows:
Ha diterima : jika angka signifikan lebih besar dari a = 5%
Ho ditolak : jika angka signifikan lebih kecil dari a = 5%
a. Analisis regresi liniear sederhana
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier sederhana berperan dalam penelitian ini, analisis
regresi linier sederhana berperan untuk menganalisis hubungan linier anatara satu variabel independen
(X) dengan satu variabel dependen (Y).
Variabel indepneden (X) : Metode Problem Solving
Variabel dependen (Y) : Hasil Belajar
Rumus untuk regresi linier sederhana adalah:
Y = a + b(X)
Keterangan :
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
X : Variabel bebas (pendidikan agama islam)
Y : Variabel terikat (karakter
b Uji Koefisisen Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (Uji R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase total
variasi variabel dependen (Y) yang dijelaskan oleh variabel independen (X) di dalam regresi.). Pada
uji koefisien determinasi (Uji R2) menggunakan SPSS versi 22 For Windows. Adapun pengujian pada
penelitian ini Dalam memberikan interprestasi secara sederhana terhadap indeks korelasi Rxy “r”
Product Moment, kriteria koefisien korelasi ditentukan sebagai berikut:
0.0 – 0,20 = Korelasi rendah sekali, bahkan dianggap tidak ada.
1.0 0,21 – 0,40 = Korelasi rendah tapi ada.
2.0 0,41 – 0,60 = Korelasi sedang.
3.0 0,61 – 0,80 = Korelasi Tinggi.
4.0 0,81 – 0,100 = Korelasi tinggi sekali