Bab 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

III.

METODE PENELITIAN
A. jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Eksperimen


semu (quasi-experiment) ialah jenis penelitian ilmiah yang digunakan untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian dengan melakukan
pengamatan terhadap kelompok subjek atau unit yang tidak dipilih secara acak.
Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-
posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013:79).

Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas, yaitu kelompok
kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberi
perlakuan menggunakan media pembelajaran dengan Software Proteus dan pada
kelas kontrol menggunakan media pembelajaran dengan Trainer Mikrokontroler.

Perbedaan rata-rata nilai test akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan pada
kelas kontrol dibandingkan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan
peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut.

kelompok Pre-test perlakuan Post-test


Kelas kontrol O1 X O2
Kelas eksperimen O3 X O4
Table 3.1 Desain penelitian

Keterangan :

O1 : kelas kontrol sebelum diberi perlakuan ( pre-test )

O2 : kelas kontrol setelah diberi perlakuan ( post-test )

O3 : kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan ( pre-test )

O4 : kelas eksperimen setelah diberi perlakuan ( post-test )

X : pemberian perlakuan ( treatment )


40

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun 2023
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonodadi di Jl. Raden Intan,
Wonodadi, Kec. Gadingrejo, Kab. Pringsewu, Lampung, dengan kode pos
35372.
C. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.

1. Melakukan kegiatan observasi di sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat


penelitian.
2. Mengidentifikasi dan merumusan masalah secara tepat.
3. Melakukan studi pendahuluan dan kajian pustaka.
4. Menentukan subjek penelitian.
5. Melakukan uji homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol secara random (acak).
7. Melakukan pengembangan instrument tes.
8. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
9. Memberikan pretest pada kelas kontrol serta eksperimen sebelum
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemampuan awalsiswa.
10. Melakukan pembelajaran pada kelas kontrol tanpa menerapakan model PjBL
dan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan menerapakan
model PjBL
11. Memberikan posttest pada kelas kontrol serta eksperimen setelah kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui skor posttest.
12. Melakukan analisis data menggunakan teknik analisis data t-test untuk sampel
terpisah dan uji keefektifan relatif.
13. Melakukan uji hipotesis penelitian.
14. Membuat pembahasan hasil penelitian.
15. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
41

16. Menyusun laporan penelitian.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas tinggi di SD Negeri 2 Wonodadi
Pringsewu dari kelas 5 yang berjumlah 39 peserta didik.

Laki- Jumlah
No. Kelas Perempuan Jumlah
laki Total
1. VA 11 9 20
40
2. VB 8 12 20
Tabel 3.2 Jumlah Kelas Lima di SD Negeri 2 Wonodadi Pringsewu
Sumber: Dokumentasi wali kelas Lima SD Negeri 2 Wonodadi tahun
pelajaran 2023/2024

2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan kelompok kecil individu yang dikaitkan langsung dalam
penelitian. Dalam pengertian lain sampel merupakan sebagian wakil populasi
yang diteliti atau obyek yang diambil dan dapat mewakili populasi. Sampel
pada penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas V A sebagai kelas
eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrolnya. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (sugiyono, 2015). Jadi, alasan menggunakan teknik
sampling jenuh adalah peneliti memerlukan semua siswa kelas lima yang
berjumlah 40 orang.

E. Variabel Penelitian
Sebuah penelitian harus memiliki variabel baik berupa variabel bebas maupun
variabel terikat. Sugiyono (2016: 60) menyatakan bahwa “Variabel pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
42

kesimpulan. Variabel merupakan atribut, sifat atau nilai yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada
penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu :
1. Variabel bebas (Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Project Based
Learning (X)
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Creativity Peserta Didik Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 2 Wonodadi (Y)

F. Definisi Oprasional Variabel

Definisi operasional adalah pendefinisian secara operasional suatu konsep


sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau
properti yang ditujukan oleh konsep dan mengkatagorikan hal tersebut menjadi
elemen yang diamati dan dapat diukur. Untuk memudahkan pengumpulan data
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mendefinisikan objek penelitian, maka
variabel yang diuji dalam sebuah penelitian perlu dioperasionalkan. Definisi
operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Model Pembelajaran Project Based Learning (X)
Pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek
dalam penelitian ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai
bahan pembelajarannya.
2. Creativity (Y)
43

creativity adalah proses dimana seseorang menggunakan akalnya


dengan menghubungkan informasi-informasi yang dimiliki, sehingga
dapat mencapai suatu keputusan untuk menghasilkan banyak
kemungkinan jawaban sesuai dengan masalah dan bervariasi. Indikator
kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir
orisinil (originality), dan berpikir terperinci (elaboration).

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan untuk mengukur tingkah laku individu.
Menurut Sudjana (2016) mengemukakan bahwa kegiatan observasi banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya ataupun dlam situasi buatan. Observasi dilakukan untuk
mengetahui permasalahan yang sedang terjadi, sehingga penelitian yang
dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada. Peneliti melakukan
observasi langsung terhadap proses pembelajaran pada kelas VA dan VB
di SD Negeri 2 Wonodadi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran
berlangsung, data observasi diambil secara acak dari beberapa siswa yang
dijadikan sampel dalam pengisian lembar obsevasi yang dilakukan oleh
peneliti.
2. Wawancara
Dalam sebuah penelitian wawancara sangat diperlukan untuk mengetahui
hal hal yang akan di kumpulkan datanya. Masyhud (2016:271)
mendefinisikan bahwa wawancara merupakan metode pengumpulan data
dengan menanyakan poin-poin yang telah ditentukan kepada responden.
Wawancara dilakukan sebelum proses penelitian dengan tujuan untuk
mencari data awal dari guru yang menerapkan kurikulum 2013.
Narasumber dari kegiatan wawancara yaitu siswa kelas 5A dan 5B SD
Negeri 2 Wonodadi.
3. Tes
44

Tes merupakan prosedur atau alat yang dapat digunakan untuk mengukur
atau mengetahui sesuatu dengan cara aturan-aturan yang sudah ditetapakan
Menurut Syahrum (dalam Devi, 2019) tes adalah instrumen atau alat untuk
mengukur perilaku atau kinerja (performance) seseorang. Data hasil
belajar siswa dapat diketahui menggunakan metode tes. Tes dalam
penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan
setelah mempelajari materi yang dibelajarkan. Hasil tes tersebut
selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penerapan model PJBL pada peserta didik kelas 5 di SD Negeri 2
Wonodadi
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang diperoleh langsung dari penelitian meliputi
buku-buku, peraturan- peraturan, foto-foto atau segala sesuatu yang
relevan dalam penelitian. Menurut Utami (2019) dokumen merupakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang
telah tersedia. Di dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah
nilai ujian tengah semester siswa kelas 5A dan 5B untuk uji homogenitas
dan daftar nama siswa untuk mengetahui jumlah siswa kelas 5A dan 5B di
SD Negeri 2 Wonodadi.

H. Instrumen penelitian
Instrumen yang penulis gunakan adalah instrument tes dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta didik dan bagaimana hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti proses belajar menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning.

1. Uji Validasi instrument


Uji validitas dilakukan untuk mengetahui instrumen yang digunakan itu valid
atau tidak. Menurut Masyhud (2016) sebuah instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat mengungkapkan apa yang hendak diketahui atau
diukur. Validitas instrumen berkenaan dengan ketetapan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai, sehingga benar-benar menilai apa yang
45

seharusnya dinilai (Sudjana, 2016:12). Uji validitas pada penelitian ini


dilakukan pada instrumen tes. Uji validitas pada instrumen tes digunakan untuk
menguji valid tidaknya setiap butir soal yang akan digunakan saat pretest dan
posttest.

Cara penskoran pada instrumen tes ini yaitu diberi skor 4 jika jawaban
paling benar, skor 3 jika jawaban benar, skor 2 jika jawaban kurang benar,
skor 1 jika jawaban salah, skor 0 jika tidak menjawab. Selanjutnya data
yang telah diperoleh tersebut dimasukkan pada tabel untuk analisis uji
validitas empirik tes menggunakan rumus korelasi product moment dari
Pearson. Uji coba instrument tes dilaksanakan pada siswa SD Negeri 2
Wonodadi dengan jumlah 40 siswa. Jumlah soal yang di uji cobakan
sebanyak 10 soal berupa essay.

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik


pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah
menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan
skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan
item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa
yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig.
0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).

Berikut merupakan rumus point biserial dan tabel korelasi point beserial yang
ditunjukan oleh tabel 2 (Arikunto, 2006:283)
46

Keterangan:

𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = Koefisien Korelasi Point Biserial


𝑆 = Standar Deviasi
𝑀𝑝 = Rata – rata jawaban benar
𝑀𝑡 = Rata – rata skor total
𝑝 = proporsi jawaban benar terhadap seluruh jawaban
𝑞 =1–p

Koefisien Korelasi (r) Tafsiran


0,40 ≤ r < 1,00 Soal Baik
0,30 ≤ r < 0,40 Terima dan Perbaiki
0,20 ≤ r < 0,30 Soal Diperbaiki
0,00 ≤ r < 0,20 Soal Ditolak
Tabel 3.3 Kriteria Korelasi Point Biserial

2. Uji Reliabilitas Instrumen


Terdapat beberapa formula untuk menghitung nilai koefisien reliabilitas yang
bergantung kepada metode atau teknik pengumpulan data reliabilitas yang
digunakan. Menurut (Sugiyono, 2020) instrument yang reliabel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali. Menghitung reiliabilitas
digunakan rumus KR.20(kuder Richardson) dengan bantuan Microsoft excel.
Metode KR-20 merupakan koefisien reliabilitas yang dapat menggambarkan
variasi dari item – item untuk jawaban benar / salah yang diberi skor 0 atau 1.
(Guilford, 1978)
Berikut merupakan rumus formula KR-20 (Surapranata, 2010:170) :

Keterangan :
47

r11 : Koefisien Reliabilitas


n : Banyaknya siswa
p : Proporsi subjek menjawab soal dengan benar
q : proporsi subjek menjawab soal dengan salah (1-p)
S2 : Simpangan baku (varians)

sedangkan rumus simpangan baku itu sendiri ialah

Keterangan :

S2 : Simpangan baku
X : Skor yang diperoleh siswa
n : Banyaknya siswa

I. Teknik Analisis Data

Besarnya pengaruh model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir


kreatif siswa kelas 5 di SD Negeri 2 Wonodadi dapat diketahui dengan
menggunakan teknik analisis statistik t-test sampel terpisah.

Adapun rumus t-test sampel terpisah menurut (Masyhud, 2016:382) adalah


sebagai berikut.

Keterangan:
t = t-test
M1 = Nilai rata-rata kelompok X1 (kelompok eksperimen)
M2 = Nilai rata-rata kelompok X2 (kelompok kontrol)
x1 = Deviasi setiap nilai x1 dan rata-rata x1
x2 = Deviasi setiap nilai x2 dan rata-rata x2
48

N = Banyaknya subjek/sampel penelitian

Hasil analisis t (t-test) menunjukkan adanya pengaruh atau perbedaan antara satu
variabel terhadap variabel yang lainnya. Hal ini masih belum menunjukkan
seberapa besar keefektifan relatif yang dicapai oleh suatu kelompok
dibandingkan dengan kelompok yang lainnya. Oleh karena itu, hasil uji t (t-test)
masih perlu dilanjutkan dengan uji keefektifan relatif.

Uji keefektifan relatif dapat dilakukan dengan menggunakan rumus seperti


berikut ini.

Keterangan :
ER = tingkat keefektifan relatif perlakuan kelompok eksperimen dibandingkan
dengan perlakuan kelompok kontrol
MX1 = mean atau rata-rata nilai pada kelompok kontrol
MX2 = mean atau rata-rata nilai pada kelompok eksperimen
(Masyhud, 2016)

Menurut Masyhud (2016) hasil keektifan relatif tersebut kemudian ditafsirkan


berdasarkan kriteria pada tabel sebagai berikut.

Hasil Uji Keefektifan Relatif Kategori Keefektifan


80% < ER < 100% Keefektifan sangat tinggi
60% < ER < 80% Keefektifan tinggi
40% < ER < 60% Keefektifan sedang
20% < ER < 40% Keefektifan rendah
0% < ER < 20% Keefektifan sangat rendah

Tabel 3.4 hasil keaktifan relatif


(Masyhud, 2016)
49

Adapun hipotesis dan ketentuan uji hipotesis dijelaskan sebagai berikut.


a. Hipotesis

Ha: ada pengaruh positif yang signifikan dari penerapan model


pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas
5 di SD Negeri 2 Wonodadi
H0: tidak ada pengaruh positif signifikan dari penerapan model
pembelajaran PjBL terintegrasi STEM terhadap kemampuan berpikir
kreatif siswa kelas 5 di SD Negeri 2 Wonodadi

b. Pengujian hipotesis
Menurut Masyhud (2016:80) untuk menguji hasil perhitungan t-test dan
membandingkan dengan ttabel pada taraf signigfikansi 5% melalui ketentuan
sebagai berikut.
1) Jika thitung ≥ ttabel, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan Ha diterima.
2) Jika thitung< ttabel, maka hipotesis nihil (H0) diterima dan Ha ditolak.
c. Keputusan hasil pengujian hipotesis
1) Hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, jika
hasil uji t menunjukkan nilai yang lebih besar daripada ttabel dengan taraf
signifikansi 5%. Jika pada hasil analisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu
thitung ≥ ttabel, maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas 5 di SD
Negeri 2 Wonodadi diterima.

2) Hipotesis nihil (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, jika
hasil uji t menunjukkan nilai yang lebih kecil daripada ttabel dengan taraf
signifikansi 5%. Jika pada hasil analisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu
thitung< ttabel, maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan kreativitas peserta didik kelas V
SD Negeri 2 Wonodadi diterima.
50

J. Uji Persyaratan Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden


atau sumber lain terkumpul (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini dilakukan
dua pengujian analisis data yaitu uji prasyarat data dan uji hipotesis. Uji
prasayarat data adalah dengan pengujian normalitas dan homogenitas.
Selanjutnya dilanjutkan dengan uji hipotesis untuk mengambil suatu
kesimpulan.
1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data


dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian data yang baik dan
layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki ditribusi
normal (Sujarweni, 2015). Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas
Kolmogrov-Smirnov yang dihitung dengan bantuan program SPSS for
windows release 16.0 dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika Sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal Jika Sig < 0,05
data tidak berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesetaraan data atau


kehomogenan data. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka
kelompok tersebut dinyatakan homogen. Perhitungan uji homogenitas
menggunakan program SPSS for windows release 16.0 dengan uji levene
statistics dengan cara one way ANOVA. Cara untuk menafsirkan hasil uji
levene statistics ini adalah :

Jika Sig > 0,05 maka data homogen

Jika Sig < 0,05 maka data tidak homogen


51

3. Uji Hipotesis

a) Independent Sample t Tes

Uji t dua sampel independent pada prinsipnya akan membandingkan


rata-rata dari dua groub yang tidak berhubungan satu dengan yang lain,
dengan tujuan apakah kedua groub tersebut mempunyai rata-rata yang
sama atau berbeda (Sujarweni, 2015). Uji t dua sampel independent
dibantu dengan program SPSS for windows release 16.0. Untuk melihat
pengambilan keputusan independent sample t test sebagai berikut :
Jika sig thitung > 0,05 maka H0 diterima

Jika sig thitung < 0, 05 maka H0 ditolak

b) Paired Sample t Tes

Uji hipotesis pada penelitian ini perluh diujikan untuk membuktikan


kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam
penelitian ini hipotesis akan di uji dengan menggunakan uji t untuk dua
sample yang berpasangan (paired sample t test). Dengan bantuan SPSS
for windows release 16.0. Menurut Sujarweni (2015), paired sample t test
digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel
bebas, dua sambel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun
mempunyai dua data. Untuk mengambil keputusan dari pengujian
hipotesis sebagai berikut:
Jika sig > 0,05 maka H0 diterima
Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

Anda mungkin juga menyukai