Bab 3
Bab 3
Bab 3
METODE PENELITIAN
A. jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas, yaitu kelompok
kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberi
perlakuan menggunakan media pembelajaran dengan Software Proteus dan pada
kelas kontrol menggunakan media pembelajaran dengan Trainer Mikrokontroler.
Perbedaan rata-rata nilai test akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan pada
kelas kontrol dibandingkan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan
peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut.
Keterangan :
Laki- Jumlah
No. Kelas Perempuan Jumlah
laki Total
1. VA 11 9 20
40
2. VB 8 12 20
Tabel 3.2 Jumlah Kelas Lima di SD Negeri 2 Wonodadi Pringsewu
Sumber: Dokumentasi wali kelas Lima SD Negeri 2 Wonodadi tahun
pelajaran 2023/2024
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan kelompok kecil individu yang dikaitkan langsung dalam
penelitian. Dalam pengertian lain sampel merupakan sebagian wakil populasi
yang diteliti atau obyek yang diambil dan dapat mewakili populasi. Sampel
pada penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas V A sebagai kelas
eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrolnya. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (sugiyono, 2015). Jadi, alasan menggunakan teknik
sampling jenuh adalah peneliti memerlukan semua siswa kelas lima yang
berjumlah 40 orang.
E. Variabel Penelitian
Sebuah penelitian harus memiliki variabel baik berupa variabel bebas maupun
variabel terikat. Sugiyono (2016: 60) menyatakan bahwa “Variabel pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
42
kesimpulan. Variabel merupakan atribut, sifat atau nilai yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada
penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu :
1. Variabel bebas (Independent)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Project Based
Learning (X)
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Creativity Peserta Didik Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 2 Wonodadi (Y)
Tes merupakan prosedur atau alat yang dapat digunakan untuk mengukur
atau mengetahui sesuatu dengan cara aturan-aturan yang sudah ditetapakan
Menurut Syahrum (dalam Devi, 2019) tes adalah instrumen atau alat untuk
mengukur perilaku atau kinerja (performance) seseorang. Data hasil
belajar siswa dapat diketahui menggunakan metode tes. Tes dalam
penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan
setelah mempelajari materi yang dibelajarkan. Hasil tes tersebut
selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penerapan model PJBL pada peserta didik kelas 5 di SD Negeri 2
Wonodadi
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang diperoleh langsung dari penelitian meliputi
buku-buku, peraturan- peraturan, foto-foto atau segala sesuatu yang
relevan dalam penelitian. Menurut Utami (2019) dokumen merupakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang
telah tersedia. Di dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah
nilai ujian tengah semester siswa kelas 5A dan 5B untuk uji homogenitas
dan daftar nama siswa untuk mengetahui jumlah siswa kelas 5A dan 5B di
SD Negeri 2 Wonodadi.
H. Instrumen penelitian
Instrumen yang penulis gunakan adalah instrument tes dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta didik dan bagaimana hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti proses belajar menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning.
Cara penskoran pada instrumen tes ini yaitu diberi skor 4 jika jawaban
paling benar, skor 3 jika jawaban benar, skor 2 jika jawaban kurang benar,
skor 1 jika jawaban salah, skor 0 jika tidak menjawab. Selanjutnya data
yang telah diperoleh tersebut dimasukkan pada tabel untuk analisis uji
validitas empirik tes menggunakan rumus korelasi product moment dari
Pearson. Uji coba instrument tes dilaksanakan pada siswa SD Negeri 2
Wonodadi dengan jumlah 40 siswa. Jumlah soal yang di uji cobakan
sebanyak 10 soal berupa essay.
Berikut merupakan rumus point biserial dan tabel korelasi point beserial yang
ditunjukan oleh tabel 2 (Arikunto, 2006:283)
46
Keterangan:
Keterangan :
47
Keterangan :
S2 : Simpangan baku
X : Skor yang diperoleh siswa
n : Banyaknya siswa
Keterangan:
t = t-test
M1 = Nilai rata-rata kelompok X1 (kelompok eksperimen)
M2 = Nilai rata-rata kelompok X2 (kelompok kontrol)
x1 = Deviasi setiap nilai x1 dan rata-rata x1
x2 = Deviasi setiap nilai x2 dan rata-rata x2
48
Hasil analisis t (t-test) menunjukkan adanya pengaruh atau perbedaan antara satu
variabel terhadap variabel yang lainnya. Hal ini masih belum menunjukkan
seberapa besar keefektifan relatif yang dicapai oleh suatu kelompok
dibandingkan dengan kelompok yang lainnya. Oleh karena itu, hasil uji t (t-test)
masih perlu dilanjutkan dengan uji keefektifan relatif.
Keterangan :
ER = tingkat keefektifan relatif perlakuan kelompok eksperimen dibandingkan
dengan perlakuan kelompok kontrol
MX1 = mean atau rata-rata nilai pada kelompok kontrol
MX2 = mean atau rata-rata nilai pada kelompok eksperimen
(Masyhud, 2016)
b. Pengujian hipotesis
Menurut Masyhud (2016:80) untuk menguji hasil perhitungan t-test dan
membandingkan dengan ttabel pada taraf signigfikansi 5% melalui ketentuan
sebagai berikut.
1) Jika thitung ≥ ttabel, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan Ha diterima.
2) Jika thitung< ttabel, maka hipotesis nihil (H0) diterima dan Ha ditolak.
c. Keputusan hasil pengujian hipotesis
1) Hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, jika
hasil uji t menunjukkan nilai yang lebih besar daripada ttabel dengan taraf
signifikansi 5%. Jika pada hasil analisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu
thitung ≥ ttabel, maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran PjBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas 5 di SD
Negeri 2 Wonodadi diterima.
2) Hipotesis nihil (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, jika
hasil uji t menunjukkan nilai yang lebih kecil daripada ttabel dengan taraf
signifikansi 5%. Jika pada hasil analisis menunjukkan hasil yang signifikan yaitu
thitung< ttabel, maka hipotesis nihil (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
model pembelajaran PjBL terhadap kemampuan kreativitas peserta didik kelas V
SD Negeri 2 Wonodadi diterima.
50
3. Uji Hipotesis