Script Tugas LKS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Script tugas LKS

Apakah kalian pernah ketika  mengobrol dengan teman kalian, tetapi mereka tidak
mengerti dengan apa yang kalian bicarakan? Atau saat kalian sudah selesai
mempresentasikan materi, tidak ada pendengar yang mengerti maksud dari yang kalian
ucapkan? Itu semua merupakan contoh dari sebuah miskomunikasi

Miskomunikasi ini dapat berakibat kita menjadi bingung, kesal dengan lawan bicara,
hingga terjadinya sebuah kesalahpahaman. Namun ini merupakan suatu hal yang biasa
terjadi, karna faktanya saat kita bertatap muka, berada di satu ruangan, sampai menggunakan
bahasa yang sama pun miskomunikasi masih dapat terjadi

Tapi tenang, dengan kita yang mengerti cara pandang komunikasi. Ini dapat memperkecil
kemungkinan untuk miskomunikasi

Yang pertama yaitu transmission model. Ini merupakan cara pandang komunikasi sebagai
pesan yang berpindah langsung dari satu orang ke orang lain. Kita dapat ambil contoh seperti
orang yang melempar kertas ke lawan mainnya kemudian ditinggal pergi begitu saja. Namun
model ini kurang efektif dalam pelaksanaan realita komunikasi.

Maka berlanjutlah kita dengan yang kedua, yaitu transactional model. Ini merupakan cara
pandang komunikasi sebagai permainan menangkap, di mana dua orang menciptakan makna
bersama. Namun disini masalah yang lebih besar akan muncul. Kita sebagai manusia
tentunya akan berbicara dan menerima pesan sesuai dengan persepsi kita sendiri.

Saat kita berkomunikasi, kita akan berbicara sesuai dengan pesan dari persepsi kita.
Namun sebagai pendengar, mereka mengartikan pesan tersebut dengan persepsi mereka
sendiri. Dari sinilah akan terjadi pertukaran makna dan interpretasi.

Kita dapat mengambil contoh seperti melempar bola dengan tanah liat. Setiap bola
tersebut ditangkap, penerima akan mengubah bentuk nya untuk disesuaikan sebelum
kemudian dilempar kembali. Itu merupakan bentuk penyesuaian dengan persepsi mereka.
Penyesuaian itu dapat berdasarkan pengetahuan, masa lalu, umur, jenis kelamin, hingga latar
belakang keluarga. 

Namun hal ini bisa diganggu dengan stimulan lainnya, seperti berada di kondisi yang
macet, keadaan perut yang sedang lapar, hingga ketika sedang dilanda emosi. Maka
kemungkinan miskomunikasi semakin besar.
Jadi karena bola tanah liat kita dilempar terus menerus, dibentuk ulang, dan selalu
berubah. Pasti di beberapa waktu akan terjadi miskomunikasi terhadap pesan kita.

Berdasarkan sumber ada beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi di kehidupan


sehari hari:

1. Kita harus sadar kalau mendengar pasif berbeda dengan mendengar aktif. Dalam
komunikasi tentunya harus terdapat feedback aktif baik verbal maupun non verbal
dengan lawan bicara.

2. Mendengar menggunakan mata, telinga, dan hati. Ingat, komunikasi itu lebih dari
hanya sekedar kata.

3. Ambil waktu lebih untuk memahami apa yang lawan bicara ucapkan. Jangan terburu-
buru untuk menyampaikan pendapat, dan kita harus terbuka dengan apa yang lawan
bicara kita ucapkan

4. Hati-hati dengan persepsi pribadi kita. Namun kita bisa mencoba mempengaruhi cara
pandang lawan bicara kita. Seperti menggunakan kalimat “ini bagaimana saya melihat
masalahnya, kalo dari sisi kamu bagaimana?”. Juga jangan berasumsi kalau persepsi
kita yang paling benar.

Hal-hal diatas merupakan cara untuk membantu meningkatkan komunikasi kita sehingga
akan tercapainya pengertian bersama.
 Miskomunikasi -> sebuah keadaan dimana pendengar tidak mengerti maksud yang
ingin disampaikan pembicara

 Akibat miskomunikasi -> menjadi bingung, kesal dengan lawan bicara, hingga
terjadinya sebuah kesalahpahaman

 Mengerti cara pandang dari komunikasi

 Transmission model (menggambarkan bagaimana sebuah pesan yang langsung


tersampaikan dari satu orang ke orang lain), analogi

 Transactional model (menggambarkan bagaimana sebuah pesan tersampaikan yang


dimana pembicara dan pendengar aktif berkomunikasi satu sama lain, hal ini dapat
digambarkan seperti permainan lempar tangkap

Saat kita berkomunikasi, kita akan menyampaikan pesan sesuai dengan persepsi kita.
Sedangkan seorang pendengar, juga akan mengartikan pesan tersebut dengan persepsi mereka
sendiri. Dari sinilah akan terjadi sebuah pertukaran makna dan interpretasi.
Kita dapat mengambil contoh seperti melempar bola dengan tanah liat. Setiap bola tersebut
ditangkap, penerima akan mengubah bentuk nya untuk disesuaikan sebelum kemudian
dilempar kembali. Itu merupakan bentuk penyesuaian dengan persepsi mereka. Penyesuaian
itu dapat berdasarkan pengetahuan, masa lalu, umur, jenis kelamin, hingga latar belakang
keluarga. 

Namun hal ini bisa diganggu dengan stimulan lainnya, seperti berada di kondisi yang macet,
keadaan perut yang sedang lapar, hingga ketika sedang dilanda emosi. Maka kemungkinan
miskomunikasi semakin besar.

Jadi karena bola tanah liat kita dilempar terus menerus, dibentuk ulang, dan selalu berubah.
Pasti di beberapa waktu akan terjadi miskomunikasi terhadap pesan kita.

Berdasarkan sumber ada beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi di kehidupan sehari
hari:

5. Kita harus sadar kalau mendengar pasif berbeda dengan mendengar aktif. Dalam
komunikasi tentunya harus terdapat feedback aktif baik verbal maupun non verbal
dengan lawan bicara.

5. Mendengar menggunakan mata, telinga, dan hati. Ingat, komunikasi itu lebih dari
hanya sekedar kata.

5. Ambil waktu lebih untuk memahami apa yang lawan bicara ucapkan. Jangan terburu-
buru untuk menyampaikan pendapat, dan kita harus terbuka dengan apa yang lawan
bicara kita ucapkan
5. Hati-hati dengan persepsi pribadi kita. Namun kita bisa mencoba mempengaruhi cara
pandang lawan bicara kita. Seperti menggunakan kalimat “ini bagaimana saya melihat
masalahnya, kalo dari sisi kamu bagaimana?”. Juga jangan berasumsi kalau persepsi
kita yang paling benar.

Hal-hal diatas merupakan cara untuk membantu meningkatkan komunikasi kita sehingga
akan tercapainya pengertian bersama.
SCRIPT ROFI
Assalamualaikum wrb. Perkenalkan nama saya Lidia Parsa Hapsari dari X MIPA X. Pada
kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Miskomunikasi. Topik ini terinspirasi dari
video Ted Talk dengan Judul “XXXXX”, yang saya tonton dari platform streaming video
online.

Apa sih yang dimaksud Miskomunikasi ? Miskomunikasi adalah suatu kondisi dimana
pendengar dan pembicara memiliki interpretasi berbeda dalam sebuah topik yang dibicarakan
sehingga dapat berakhir dengan kesalahpahaman. Untuk mengerti lebih dalam tentang
miskomunikasi ini kita harus memahami terlebih dahulu tipe-tipe orang dalam berkomunikasi

Yang pertama ada Transmission Model, yang dimana informasi dapat berpindah langsung
dari satu orang ke orang lainnya tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Pendengar akan menyerap
informasi ini secara langsung tanpa adanya sanggahan. Hal ini dapat digambarkan Ketika
seseorang melempar sebuah bola ke orang lain dan dibiarkan begitu saja. Tentu saja hal ini
sangat tidak relevan dengan realita yang ada, yang dimana jauh lebih kompleks
disbandingkan dengan yang digambarkan.

Maka muncul permodelan kedua yang diberinama Transactional Model. Saat kita
berkomunikasi, kita akan menyampaikan pesan sesuai dengan persepsi kita. Namun sebagai
pendengar, mereka mengartikan pesan tersebut dengan persepsi mereka sendiri. Dari sinilah
akan terjadi pertukaran makna dan interpretasi sebuah informasi yang sangat kompleks.
Mengapa kompleks ? Saat ini manusia terbagi menjadi beragam umur, suku, ras, tingkatan
pendidikan, budaya dan agama yang tentunya dapat mempengaruhi mereka dalam
mengartikan sebuah pesan. Selain itu kondisi psikologi juga dapat mempengaruhi hal
tersebut. Transactional Model ini dapat digamabarkan dengan orang bermain lempar tangkap
tanah liat. Dalam hal ini tanah liat menggambarkan informasi yang disampaikan. Yang
dimana bentuk tanah liat akan selalu berubah sesuai dengan tangan pelempar.

Jadi bagaimana kita menghindari miskomunikasi ? Ada beberapa cara yang dapat
diterapkan, seperti :

1. Kita harus menjadi pendengar aktif bukan pasif. Seorang pendengar harus selalu
memberikan feedback / tanggapan kepada lawan bicara agar tercapainya
kesepahaman
2. Gesture tubuh. Dalam berbicara kita harus menggunakan seluruh bagian dari tubuh
kita, tidak hanya mulut dan telinga. Mengapa ? Karena terkadang gesture badan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada lawan bicara
3. Take your time. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk memahami apa yang lawan
bicara ucapkan. Jangan terburu-buru untuk menyampaikan pendapat, dan juga kita
harus terbuka dengan apa yang lawan bicara kita ucapkan
4. Open minded. Kita harus berhati-hati dengan persepsi pribadi kita. Namun kita bisa
mencoba mempengaruhi cara pandang lawan bicara kita. Seperti menggunakan
kalimat “ini bagaimana saya melihat masalahnya, kalo dari sisi kamu bagaimana?”.
Juga jangan berasumsi kalau persepsi kita yang paling benar.

Hal-hal diatas merupakan cara untuk membantu meningkatkan komunikasi kita


sehingga akan tercapainya pengertian bersama.

Sekian dari saya Wasalamualaikum wrb

Anda mungkin juga menyukai