Tugas 1 Administrasi Perpajakan
Tugas 1 Administrasi Perpajakan
Tugas 1 Administrasi Perpajakan
JAWABAN
Pajak adalah iuran seseorang atau badan usaha yang terhitung sebagai Wajib Pajak (WP)
kepada negara atas penghasilan dari jasa yang disediakan, barang-barang mewah, serta
harta yang dimiliki.
Sama halnya dengan pajak, retribusi juga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan
seseorang atas fasilitas umum yang digunakan. Namun, retribusi adalah pungutan yang
ditarik atas jasa atau izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
perseorangan atau badan usaha.
Perbedaan paling mencolok antara sumbangan dengan retribusi dan pajak terletak pada
sifat pemungutannya. Retribusi dan pajak bersifat wajib ditunaikan,sedangkan
sumbangan bersifat sukarela
Berdasarkan golongannya pajak terbagi menjadi 2, yaitu pajak langsung dan pajak tidak
langsung.
Pajak langsung merupakan pajak yang bebannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak
bisa dilimpahkan kepada orang lain (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)). Sedangkan pajak tidak
langsung merupakan pajak yang bebannya bisa dialihkan oleh pihak lain (contoh: Pajak
Pertambahan Nilai).
Berdasarkan sifatnya, pajak terbagi menjadi 2 sifat, yakni pajak subjektif dan pajak
objektif.
Pajak subjektif adalah pajak yang melihat dan memerhatikan keadaan wajib pajak. Jadi, pajaknya
berpangkal pada subjeknya (contoh: Pajak Penghasilan (PPh)). Sedangkan pajak objektif
memiliki arti sebaliknya (contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM)).
Pajak pusat merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan pajaknya digunakan
untuk biaya pengeluaran atau biaya rumah tangga negara (contoh: PPh, PPN, Bea Meterai, dan
PPnBM).
Sedangkan pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah untuk biaya rumah tangga
daerah.Pajak daerah sendiri terdiri dari Pajak Provinsi (contoh: Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) dan Pajak Kabupaten/Kota (contoh: Pajak
Restoran, Pajak Hotel, dan Pajak Hiburan).
3.Salah satu bentuk reformasi perpajakan yang digalakkan adalah modernisasi administrasi
pelayanan pajak melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Tentunya administrasi
perpajakan sudah tidak relevan lagi menggunakan teknologi era pita kaset untuk dapat
mendapatkan hasil optimal di era digital ini.Hal ini tentu saja membuat pemungutan pajak jadi
lebih efektif,karena dengan adanya penggunaan tekhnologi ini para WP merasakan kemudahan
dalam mematuhi kewajiban perpajakannya. Salah satu penyebab dari minimnya kepatuhan WP
adalah proses administrasi yang sulit, tidak efektif, dan tidak efisien sehingga menimbulkan
biaya kepatuhan yang tidak sedikit. Pada saat ini beberapa reformasi administrasi pajak yang
telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu di antaranya e-registration, e-filing, e-
billing.Disamping itu ,dilakukan peningkatan sumber daya aparatur dengan meningkatkan
kualitasnya melalui training ,pengujian,peringkat jabatan ,indicator kunci kinerja,dan penerapan
kode etik yang ketat ,peningkatan ini di utamakan untuk tenaga pemeriksa fungsional dan IT
,yang dirasa masih kurang.contohnya kita bisa mengakses website informasi perpajakan sehingga
kita bisa tahu informasi tentang perpajakan
4teori yang mendasari keadilan adalah.teori asuransi yang mana Negara melindungi keselamatan
jiwa,harta benda dan hak-hak rakyatnya sehingga rakya harus membayar pajak di ibaratkan
sebagai premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut